Konferensi Berbagi Pengalaman Melalui Internet
Kelima bagi Para Praktisi di China
Oleh: Dongfang Quan dari Provinsi
Liaoning
(Minghui.org)
Salam pada Guru!
Salam kepada rekan-rekan praktisi!
Saya mendapatkan Fa tahun 1996. Pada “Ceramah Fa pada Upacara
Peresmian Himpunan Dafa Singapura,” Guru berkata:
”Kalau anda bertanya apa yang saya inginkan, saya katakan saya
tidak menginginkan apa pun, saya tidak sama dengan kalian, karena
saya memang datang untuk mengerjakan hal ini. Sekiranya ditanya apa
yang saya inginkan, saya hanya menginginkan hati anda itu, hati
yang Xiulian, hati yang mengarah pada kebaikan.”
Saya ingin mengungkapkan “hati
yang Xiulian dan hati yang mengarah pada kebaikan” yang saya jalani
selama 12 tahun berkultivasi. Saya ingin berbagi pengalaman dengan
rekan-rekan praktisi tentang belajar Fa, Xiulian Xinxing, dan
mencari ke dalam. Ini hanyalah pemahaman saya yang sangat terbatas.
Jika ada yang tidak tepat mohon ditunjukkan.
Saya berterima kasih atas belas kasih Guru. Fa membuat saya
mengalami keharmonisan dalam mencari ke dalam
Pada awal tahun 1996, saya menghabiskan sepanjang waktu untuk
membaca Zhuan Falun dari awal sampai akhir. Pada waktu itu, saya
punya perasaan inilah yang saya cari-cari. Inilah Guru yang saya
cari selama ini. Inilah Guru terpuji yang menyelamatkan jiwa
saya.
Saya adalah seorang pekerja politik sebelum mendapatkan Fa. Bukan
saja saya seorang atheis, saya juga menggunakan budaya PKC untuk
meracuni orang lain. Di dunia ini dimana moralitas semakin merosot
setiap hari, saya berjuang demi nama dan kekayaan. Saya menderita
banyak penyakit yang membuat saya terlihat seperti orang tua
walaupun usia saya tigapuluhan. Penyakit-penyakit itu mendera saya
selama lebih dari duapuluh tahun. Saya mengonsumsi banyak
obat-obatan, mengeluarkan banyak uang untuk perawatan, menderita
banyak kesakitan dan saya masih saja sakit. Saya merasa pening
sepanjang hari dan sungguh-sungguh menderita melampaui kata-kata.
Saya tidak percaya qigong. Seperti yang Guru katakan di Zhuan
Falun,
“Jika dia telah sakit dan berobat ke rumah sakit, oleh dokter
pengobatan Barat pun tidak sembuh, beralih ke dokter pengobatan
tradisional Tiongkok, oleh dokter pengobatan tradisional Tiongkok
pun tidak sembuh, dengan segala resep obat kalangan rakyat juga
tidak sembuh, akhirnya dia teringat Qigong. Dia mempertimbangkan:
‘Saya akan mengadu untung, coba-coba apakah Qigong dapat atau tidak
menyembuhkan penyakit saya ini.’” (Zhuan Falun, Ceramah VI,
Tersesat Kegilaan).
Saya dipaksa memasuki dunia qigong karena penyakit saya. Saya tidak
tahu apa-apa tentang qigong, dan saya tidak tahu tentang kultivasi.
Akibatnya, saya berlatih qigong palsu dan mendapatkan Futi (hewan
merasuk).
Adalah Falun Dafa yang menyadarkan saya untuk pertama kalinya
dimana saya mencari keluar, mencoba untuk menyembuhkan penyakit
saya, dan berusaha untuk mendapatkan kemampuan supernormal. Ini
adalah hati saya yang tidak tulus hingga mendatangkan Futi.
Semenjak itu, saya mengikuti ajaran Guru dan mencari ke dalam,
mengkultivasi ke dalam hati, tanpa memohon dan berusaha
mengkultivasikan Xinxing. Guru memberikan jalan terang kultivasi
tak terbandingkan kepada saya. Saya kembali punya harapan untuk
hidup. Saya menyadari tujuan hidup adalah “kembali ke jati diri.”
Saya memutuskan untuk memberi tahu seluruh sanak keluarga, teman
dan bahkan orang lain tentang ini yang hanya satu kali dalam
kesempatan ribuan tahun, dan saya akan menggunakan pengalaman
kultivasi saya untuk menyebarkan Dafa untuk membalas penyelamatan
belas kasih Guru.
Pada awal 1996, beberapa praktisi baru dan saya membuat kelompok
untuk memperkenalkan Fa. Setelah tahun baru 1996, kami pergi ke
pusat latihan kota dan secara resmi membentuk tempat latihan di
daerah kami. Dibawah perlindungan Guru, empat sampai lima ribu
orang dari berbagai kota besar dan kecil di daerah ini dengan cepat
belajar Falun Gong. Catatan khusus adalah suatu hari di tahun 1997,
sebuah Falun besar muncul di angkasa di daerah kami untuk
membersihkan medan bagi seluruh daerah tersebut. Sungguh bahwa,
“Cahaya Buddha menerangi seluruh penjuru, menegakkan kebenaran
memberi penerangan.” (Zhuan Falun, Ceramah III).
Tetangga mengalami pembayaran karma memberi petunjuk bagi
saya untuk mencari ke dalam untuk menemukan perbedaan di tingkatan
saya
Ada seorang pensiunan tetangga saya yang tidak memahami Falun Gong.
Dia menjadi pekerja mata-mata untuk pihak kepolisian setempat
setelah penindasan dimulai pada 20 Juli 1999. Dia sering mengamati
saya dari depan gerbang, mencoba meyakinkan saya untuk berhenti
berlatih setiap kali bertemu dengan saya, dan memberi tahu keluarga
saya hal yang sama. Awalnya saya tidak begitu menaruh perhatian,
dan saya tidak mengklarifikasi fakta kepadanya karena keterikatan
rasa takut saya. Kemudian saya mengetahui dia mengirim
materi-materi yang dia dapatkan ke kantor polisi dan dia sering
bergabung dengan petugas polisi. Sekitar awal tahun 2001, petugas
kantor polisi bersama dengan petugas administrasi jalanan dan
tetangga mulai melakukan gangguan, memaksa saya untuk meninggalkan
rumah untuk menghindari penindasan lebih lanjut, dan saya yakin
tetangga saya punya peran terhadap situasi ini. Ketika saya
meninggalkan rumah, dia terlihat cukup sehat, tetapi kurang dari
delapan bulan kemudian, dia meninggal dunia karena kanker. Saya
mendengar ini ketika berada di luar kota dan ini membuat saya
sangat senang. Saya pikir itu adalah manifestasi pembalasan atas
apa yang telah ia lakukan, dan saya bersenang atas kematiannya.
Juga, saya sangat senang membaca dan berbagi berita tentang
pembalasan karma terhadap mereka yang terlibat didalam
penganiayaan. Saya tidak melihat ada yang salah atas konsep ini
dalam waktu yang cukup lama.
Guru mengatakan pada artikel “Tarap Kondisi” dari Petunjuk Penting
Gigih Maju,
“Orang jahat diakibatkan oleh perasaan cemburu, karena ego dan
amarah, menganggap dirinya diperlakukan tidak adil.
Orang baik selalu mempunyai belas kasih, tanpa menyalahkan,
tanpa kebencian, menganggap penderitaan sebagai
kegembiraan.
Sang Sadar tidak mempunyai lagi keterikatan hati, dengan hening
mengamati manusia di dunia yang tersesat oleh ilusi.”
Saya tiba-tiba menyadari bahwa konsep saya tentang mereka yang
menerima pembalasan karma adalah salah. Menurut Fa Guru, saya
bertanya pada diri sendiri, saya berada pada kondisi alam yang
mana? Jawabannya adalah saya berada pada kondisi alam ”orang
jahat.” Saya kaget setelah mencari ke dalam, karena ini bukan
masalah kecil. Guru mengajarkan kita untuk “tanpa menyalahkan,
tanpa kebencian, menganggap penderitaan sebagai kegembiraan.” Saya
berada di satu sisi dengki dan benci, dan tanpa belas kasih.
Ini bukan saja keterikatan manusia biasa, tapi adalah sifat iblis.
Mempunyai hati belas kasih sepanjang waktu adalah harapan Guru
kepada kita untuk bisa Xiulian ke atas. Dikatakan bahwa melawan
kejahatan dengan kejahatan akan membuat kejahatan semakin buruk,
dan menggunakan kebaikan untuk melawan kejahatan membuat kejahatan
musnah. Pembalasan karma seseorang ditentukan oleh hukum alam
semesta.
Guru mengatakan di “Ceramah Fa pada Konferensi Fa di
Chicago,”
“Saya sejak dini sudah mengatakan kepada kalian, sebagai
pengikut Dafa, sebagai seorang yang menjalani Xiulian, saya katakan
orang Xiulian tidak punya musuh, kalian hanya mempunyai porsi untuk
menolong manusia, tidak ada porsi untuk menaklukkan manusia dan
menghukum manusia dengan cara dan dalil manusia. Ini adalah masalah
pokok!”
Sebagai kultivator, kita tidak bisa tinggal di alam seorang manusia
biasa. Guru kita yang agung menginginkan kita menyelamatkan semua
makhluk hidup, apakah mereka di dunia ini yang datang demi Fa dan
berperan positif atau negatif. Guru bahkan ingin menyelamatkan
mereka yang memata-matai praktisi Dafa. Kita sebagai praktisi harus
melakukan hal yang sama seperti Guru. Guru menginginkan kita untuk
mengkultivasikan kebaikan hati dan menjadi berbelas kasih serta
tidak mementingkan diri sendiri, Buddha, Tao, atau Dewa, tiada
benci dan dendam pada manusia.
Setelah saya menyadari ini, saya tidak lagi merasa gembira bilamana
mendengar berita-berita tentang orang jahat mendapat pembalasan
karma. Sebaliknya, saya merasa kasihan kepada mereka. Dengan tulus
saya berharap lebih banyak lagi orang bisa terselamatkan. Semenjak
itu, saya tidak punya rasa takut dan benci ketika bertemu
mobil polisi atau petugas polisi. Karena saya tidak mempunyai musuh
didalam hati saya, saya secara wajar dan dengan teguh melakukan
tiga hal dengan baik.
Mencari ke dalam tentang kejadian tiga buah persik, dan
Xiulian Xinxing dari setiap kejadian kecil
Ada sebuah warung buah kecil dekat rumah saya, dimana milik seorang
wanita. Dia selalu ramah dan memilih buah terbaik untuk saya setiap
kali saya belanja di sana. Suatu hari, saya
berkesempatan untuk klarifikasi fakta kepadanya dan membantunya
keluar dari PKC. Saya sangat bahagia karena dia terselamatkan. Dua
hari kemudian saya pergi untuk membeli buah persik darinya. Kali
ini dia memberi saya tiga buah persik yang kecil-kecil, dan
saya tidak ingin mengecewakannya. Ketika saya pulang ke rumah, tiga
buah persik ini mengganggu saya. Saya pikir, ”Mengapa dia memberi
saya buah yang bagus sebelum saya menyarankan dia mundur dari PKC,
dan sekarang dia memberikan buah yang kecil-kecil setelah saya
membantunya mundur?” Sekilas, saya ingat bahwa saya adalah seorang
kultivator, dan seharusnya tidak mengurus hal-hal yang sepele.
Hanya tiga buah persik kecil-kecil. Tetapi ada buah-buah itu,
menarik perhatian saya. Pikiran saya tergugah dan tidak bisa
melepaskannya.
Guru mengatakan didalan Zhuan Falun, Ceramah IV,
“Dilihat dari perspektif tingkat tinggi, prinsip ini sudah
mengalami perubahan. Manusia biasa tidak akan mengetahui hal ini,
jika anda melihat prinsip ini dari tingkat tinggi, seutuhnya sudah
mengalami perubahan. Ditinjau dari tengah manusia biasa, suatu
prinsip yang anda kira benar, namun ia bukan sungguh-sungguh benar.
Pada perspektif tingkat tinggi baru terlihat kebenaran yang sejati,
acap kali adalah demikian.”
Guru mengajarkan kita bahwa menghadapi hal baik atau buruk semuanya
adalah baik. Ketika saya mencari ke dalam dengan tenang, saya
menyadari bahwa Guru menggunakan buah persik untuk membangunkan
saya. Bukankah tiga buah persik ini menandakan tiga keterikatan
manusia? Saya memang masih memegang beberapa keterikatan manusia.
Sebagai contoh, saya berpikir bahwa saya harus mendapat balasan
bila saya melakukan sesuatu untuk orang lain, saya memiliki
keterikatan untuk membuktikan kebenaran diri sendiri, dan saya suka
mencemooh orang lain karena kepentingan diri sendiri. Dari tiga
buah persik kecil-kecil ini, saya menyadari bahwa ketika kita
mengklarifikasi fakta pada orang untuk membantu mereka keluar dari
PKC, sebuah jiwa bisa terselamatkan adalah diselamatkan oleh Fashen
Guru. Kita hanya melakukan ini sebagai proses dalam bentuk manusia
biasa ini. Kita bahkan tidak bisa melindungi diri sendiri tanpa
bantuan Guru, apalagi menyelamatkan orang lain, namun Guru
memberikan kemampuan besar kepada murid-muridnya. Jangan berbuat
salah, jika seseorang mempunyai keterikatan untuk membuktikan
kebenaran diri sendiri, makan itu akan membuat seseorang berpamer
diri, dan itu akan mudah dipakai oleh kejahatan sebagai alasan
untuk menindas.
Saya berterima kasih kepada tiga buah persik itu yang telah
menginspirasi saya. Sesudah itu, saya mulai mematut diri sendiri
pada tingkatan seorang kultivator ketika saya pergi belanja ke
toko. Saya berteman dengan orang lain untuk mengklarifikasi fakta,
dan hasilnya baik. Saya menyadari bahwa bahkan peristiwa kecil pun
mempunyai arti yang dalam bagi seorang kultivator. Untuk mencari ke
dalam bahkan setelah peristiwa terkecil sekalipun tidak hanya dapat
membantu meningkatkan Xinxing tetapi juga menyelamatkan makhluk
hidup.
Mencari ke dalam mengantarkan kita ke laut dan angkasa yang tak
terbatas, dan mencari ke luar akan mengantarkan kita kepada
kesulitan, jalan yang sempit sehingga sulit untuk berjalan. Saya
merasa bahwa mencari ke dalam adalah keharusan bagi setiap praktisi
Dafa. Saya menyadari bahwa dengan mencari ke dalam seperti membuang
benda-benda kotor yang kita kumpulkan dari setiap kali siklus
kehidupan. Kita harus menilai semuanya dengan Sejati-Baik-Sabar,
temukan kekurangan dan singkirkan, serta lakukan ini terus menerus
agar bisa meningkat terus. Penutup harus dibuka oleh diri sendiri,
keterikatan manusia harus ditemukan oleh diri sendiri, hal-hal
buruk harus disingkirkan oleh diri sendiri, dan akhirnya “botol”
itu akan mengambang. Jika kita mencari keluar didalam kesengsaraan
dalam kultivasi, seperti kita sedang berusaha untuk menyingkirkan
“botol” orang lain dan kita tidak akan pernah mengapung. Oleh
karena itu, mencari ke dalam adalah suatu berkah yang diberikan
oleh Guru kepada kita, adalah kunci emas didalam kultivasi kita,
jalan besar mengantarkan kita ke surga. Kejahatan takut kalau kita
mencari ke dalam, tidak mencari keluar.
15 Oktober 2008
Chinese:
http://minghui.org/mh/articles/2008/11/13/189217.html
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/11/25/102517.html