(Minghui.org) Nama saya Song Yijun,
mahasiswa tingkat dua di National Hsinchu University of Education
di Taiwan, jurusan bahasa Inggris. Saya senang belajar dan
menghargai waktu. Keindahan hidup saya hari ini berasal dari
perubahan yang terjadi pada tahun lalu ketika di sekolah
menengah.
Guru dan murid, bersama-sama belajar Falun Dafa: Yijun, Ruming dan
guru sejarahnya Nn.Wu
Seorang guru yang
mengikuti Sejati-Baik-Sabar
Ketika saya masuk sekolah menengah tahun lalu, guru sejarah saya
yang lama harus mengambil cuti panjang dan sekolah menugaskan
Nn.Wu, yang berlatih Falun Dafa, sebagai guru pengganti.
Nn.Wu berpengaruh sangat dalam terhadap banyak murid. Dalam hal
kebiasaan belajar dan bekerja, serta bagaimana menjalani hidup
serta memperlakukan orang lain, dia adalah idola kami. Dia adalah
guru yang sangat baik, dan kesan kami terhadapnya adalah
senyumannya yang manis, jujur dan bersuara terbuka, dia membuat
pelajaran jadi hidup.
Dalam pandangan semua murid, dia adalah guru yang baik. Dia juga
adalah teman kami. Kami bisa bicara apa saja kepadanya, karena
semua orang tahu tipe orangnya seperti apa. Ada rasa saling percaya
yang sederhana tetapi mendalam di antara kami dan dia.
Nn.Wu tidak pernah mengorbankan kualitas pengajarannya untuk
dirinya sendiri. Dia mematok standar yang sama dari pelajaran
pertama sampai yang terakhir. Dia selalu dengan sabar menjawab
pertanyaan kami di luar kelas. Dia tidak pernah terlambat dan tidak
pernah meninggalkan kelas lebih awal. Dan dia tidak pernah memberi
ujian untuk mengurangi jam pelajaran. Dia mencoba mencari buku-buku
berkualitas dengan harga termurah untuk kami dan dia memberikan
materi tambahan yang tidak ada dalam buku. Setiap murid mengingat
kebaikannya.
Suatu hari kami tahu kalau Nn.Wu berlatih Falun Dafa. Falun Dafa
mengajar orang mematut diri sesuai dengan Sejati-Baik-Sabar. Kami
bisa melihatnya dari kesehariannya. Nn. Wu bukan tipe guru yang
menggunakan nilai kelas untuk mengontrol murid-murid. Setiap kami
punya perbedaan dengan cara mengajarnya, kami bisa secara terbuka
memberitahukannya. Dia menghargai pendapat murid-murid dan dengan
kerendahan hati menerima saran murid.
Dia senang kalau murid-muridnya jujur. Dia lebih suka melihat kami
mendapat nilai 59 berdasarkan kemampuan sendiri daripada 100 dengan
menyontek. Untuk murid yang tidak bisa mendapat nilai yang lebih
bagus, dari pada memukulnya, dia akan membantu mereka dengan hati
yang belas kasih. Dia akan mencari apa kekurangan mereka dan
membantu mencari jalan keluarnya. Dia lebih sabar dari pada
guru-guru yang lain dan sangat dihargai oleh para murid.
Nn. Wu telah memberi contoh yang angat baik untuk kami setelah dia
memberi penjelasan singkat tentang Falun Dafa, kami minta diajarkan
Falun Dafa tanpa rasa malu. Pertama kami hanya memakai waktu makan
siang untuk latihan dan membaca buku. Walaupun kami mengorbankan
waktu tidur, kami tidak merasa capek, juga tidak mengganggu belajar
kami. Sebaliknya telah membantu kami dalam banyak hal.
Kultivasi membantu kami meningkatkan
moralitas
Dengan berlatih Falun Dafa, kami bisa lebih mengendalikan emosi.
Nilai kami juga meningkat. Pandangan kami terhadap banyak hal
berubah. Sebagai contoh, tahun terakhir dari sekolah menengah,
setiap hari kami harus menghadapi ulangan, segunung tumpukan buku
yang harus dibaca, dan tekanan yang sangat besar dari luar. Sangat
susah bagi kami untuk bertahan. Banyak murid kehilangan kendali
emosi dan mulai memandang penting nilai orang lain dan saling
bersaing. Beberapa dari mereka bahkan melakukan kecurangan hanya
demi mendapatkan nilai yang sedikit lebih tinggi dari yang lain.
Tetapi murid yang berlatih Falun Dafa sangat jarang yang melakukan
hal itu.
Karena kami berlatih Dafa, kami mencoba untuk selalu jujur dalam
apa yang kami katakan dan lakukan, juga belas kasih kepada orang
lain. Ketika kami mengalami kemunduran kami mencoba untuk tenang.
Dalam buku Falun Dafa, “Petunjuk Penting untuk Gigih Maju,” dalam
artikel ”Apakah Kesabaran Itu,” kami diberitahu bahwa:
“Kesabaran adalah kunci untuk meningkatkan Xinxing. Bersabar dengan
marah dan benci, merasa disalahkan, menahan airmata adalah bentuk
kesabaran dari seorang manusia biasa yang terikat oleh rasa
kekhawatiran. Sama sekali tidak timbul marah dan benci, tidak
merasa dipersalahkan barulah merupakan kesabaran dari orang yang
Xiulian.”
Kapan saja saya membaca ini, hal yang membuat saya frustrasi tidak
begitu mengganggu pikiran saya seperti dulu lagi.
Dari bawah sampai atas
Sebelum berlatih Falun Dafa, kesehatan saya tidak baik dan tidak
tahu bagaimana harus belajar. Ujian akhir akan segera tiba, namun
pelajaran matematika dan bahasa Inggris saya sangat jelek. Nilai
saya pada mata pelajaran lain juga berada di antara lulus dan
tidak. Guru pembimbing saya sangat khawatir dan tidak seorang
temanpun mengira saya akan melakukan dengan baik pada saat ujian.
Mereka semua mengira saya akan menurunkan rangking rata-rata kelas.
Beruntung saya bertemu Nn. Wu ketika di kelas 12 dan dapat bertemu
Falun Dafa. Ini merubah seluruh hidup saya.
Setelah saya mulai berkultivasi, kesehatan dan nilai saya semakin
baik. Saya tidak sengaja untuk berniat meningkatkannya, seperti
dalam buku Zhuan Falun tentang tanpa mengejar memperoleh dengan
sendirinya. Pembina saya tidak khawatir lagi terhadap saya, dan
saya mendapat nilai yang semakin bagus dalam latihan ujian. Pada
akhirnya saya mendapat rangking kedua di kelas. Teman sekelas
melihat saya dengan pandangan baru.
Dafa memberikan saya kebijakan dan saya bisa masuk ke
universitas negeri nasional
Saya tidak pernah membayangkan bahwa saya akan diterima di
universitas negeri nasional. Saya tidak berani berpikir untuk masuk
universitas swasta yang bagus. Tetapi setelah ujian selesai, saya
menemukan selain nilai bahasa Inggris saya yang rata-rata,
nilai-nilai saya yang lain berada rangking teratas. Nilai itu
memberi kesempatan kepada saya untuk mendaftar ke universitas
swasta terbaik dan universitas negeri.
Selain berlatih Dafa, saya tidak terpikir ada hal lain yang bisa
membantu saya meningkat secepat ini. Setelah berlatih Falun Dafa,
saya meluangkan waktu yang sama untuk membaca buku-buku Dafa dan
pelajaran sekolah, saya tidak harus bergadang setiap malam untuk
belajar. Saya hanya meningkat secara wajar. Kalau mereka tidak
melihat sendiri peningkatan saya, teman sekelas tidak akan percaya
nilai saya. Saya teringat pada tahun pertama di sekolah menengah,
gadis yang punya nilai bagus di kelas mengatakan kepada saya,
”Bisakah kamu berusaha lebih keras lagi? Kamu akan berada di tiga
terbawah lagi.” Tetapi hari ini tidak ada yang kuliah di tempat
sebagus yang saya jalani.
Cara pandang untuk melihat masalah berubah dan hubungan
dengan orang lain meningkat
Selain meningkatkan kemampuan belajar, Falun Dafa juga merubah cara
pandang saya dalam melihat masalah. Sebelumnya saya selalu berpikir
semua orang yang memperlakukan saya dengan tidak baik adalah “orang
tidak baik,” jadi ketika orang lain kasar terhadap saya, saya akan
berlaku yang sama padanya. Akhirnya kedua belah pihak jadi tidak
senang.
Setelah mulai berkultivasi, saya mengerti segalanya punya hubungan
sebab akibat. Selain itu kita harus berbelas kasih tanpa pandang
buluh. Jadi ketika menghadapi masalah kita harus pikirkan bagaimana
akibatnya bagi orang lain daripada memikirkan bagaimana melawan
dia. Ini telah merubah hubungan saya dengan orang lain dan juga
menunjukkan kepada orang-orang bagaimana Falun Dafa bisa
meningkatkan watak seseorang.
Saya hanya bicara sedikit dari manfaat yang saya alami selama saya
menjadi praktisi. Untuk selanjutnya, mungkin setelah berkultivasi
sendiri, sesorang baru akan dapat menghargai keajaiban Dafa. Saya
telah mendapat manfaat yang sangat banyak dari Dafa dan saya hanya
ingin berbagi dengan semua orang, jadi akan lebih banyak orang akan
mengerti kebahagiaan dan harapan yang saya alami dalam hidup
ini!
Chinese:
http://www.minghui.ca/mh/articles/2008/10/15/187747.html
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/10/30/101876.html