Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Mencari Ke Dalam dan Dengan Sungguh-Sungguh Melapangkan Pikiran Sambil Melakukan Pekerjaan Koordinasi

27 Okt. 2009 |   Oleh: Praktisi di Jepang

(Minghui.org)

Salam kepada Shifu! Salam kepada rekan-rekan praktisi!  

Saya memanfaatkan kesempatan pada konferensi Fa kali ini untuk menyampaikan beberapa pengalaman saya dalam berkultivasi dan mencari ke dalam. Selama bertahun-tahun berkultivasi di bawah perlindungan Shifu dan atas bantuan rekan-rekan praktisi, saya telah banyak mengalami kemajuan.

Untuk menghindari banyak masalah, saya tidak suka melakukan pekerjaan koordinasi. Akan tetapi, pada bulan April 2008, seorang rekan praktisi dari Himpunan Falun Dafa meminta saya menjadi koordinator di wilayah kami. Tiba-tiba saya merasa tertekan, karena saya tidak tahu dari mana harus memulai. Saya sama sekali tidak mempunyai pengalaman. Sebenarnya, saya lebih suka ketenangan tanpa mencemaskan banyak hal, dan hanya suka menawarkan saran dan pendapat  jika diperlukan. Tetapi setelah saya pertimbangkan, saya menyadari bahwa dalam kultivasi sejati, tidak ada jalan yang demikian mudah dan tanpa rintangan. Setelah menjadi seorang koordinator, saya tiba-tiba menghadapi friksi, yang terjadi secara silih berganti. Sesungguhnya karena saya selalu melihat kesalahan-kesalahan serta ketidakmampuan orang lain tanpa sungguh-sungguh mencari ke dalam diri sendiri. Saya telah meciptakan banyak penderitaan bagi diri sendiri, sehingga tidak dapat menaikkan tingkatan xinxing (watak, kwalitas moral). Keterikatan saya pada kenyamanan pribadi sangat kuat sehingga mengendalikan prilaku saya. Saya membuat alasan-alasan kepada koordinator distrik kami untuk bisa berhenti menjadi seorang koordinator, dengan alasan sudah terlalu tua, tidak menguasai bahasa daerah setempat, dan tidak dapat menggunakan komputer.

Akan tetapi, konsep manusia seperti ini tidaklah benar, seperti apa yang saya sadari. Merasakan ada konflik dalam hati dan pikiran, tanpa henti saya bertanya pada diri sendiri, “Apakah kamu masih seorang praktisi Dafa jika kamu tidak membuktikan kebenaran Fa? Shifu mengatur jalan kultivasimu, bagaimana kamu dapat mengubahnya dengan sesuka hati? Apakah kamu masih ingin berkultivasi jika tidak ingin berurusan dengan masalah?” Karena hal ini saya merasakan penderitaan hati dalam waktu yang cukup lama.

Shifu berkata,

“Shifu dalam dunia ini, rintangan dan tekanan yang dialami, setiap hari  tidak kurang dari beberapa puluh ribu kasus, siapapun tidak dapat menggoyahkan saya, tidak dapat digoyahkan. Hal yang ingin saya lakukan siapa pun tidak dapat mengubahnya, walau mengalami bentuk kesulitan yang bagaimanapun, juga tidak dapat mengubahnya. Kalian membuktikan kebenaran Fa juga sama. Tetapi bagi kalian, bersamaan membuktikan kebenaran Fa dan menyelamatkan manusia, kalian juga adalah orang yang Xiulian, orang yang Xiulian memiliki sifat hati manusia, jika tidak maka dia adalah seorang dewa, sebagai dewa, bagaimana menjalani Xiulian? Dewa tidak dapat Xiulian, hanya dengan memiliki tubuh manusia barulah dapat Xiulian, itu baru disebut Xiulian. Justru karena memiliki tubuh manusia, maka ada kesempatan untuk Xiulian, ada kesempatan meningkatkan diri, ini adalah amat sulit diperoleh, khususnya pengikut Dafa dengan membawa misi yang begitu besar. Oleh  sebab itu, di tengah Xiulian sekali pun terjadi rintangan yang bagaimana, mengalami kesulitan yang bagaimana, juga tidak boleh berubah.” (Ceramah Fa Pada Konferensi Fa di Manhattan New York Tahun 2008, pada 24 Mei 2008)   

Saya merasa sangat menyesal setelah membaca kata-kata Shifu ini sehingga saya mulai menangis, memikirkan tentang penderitaan yang Shifu hadapi, yang datang dalam jumlah puluhan ribu setiap hari, sementara penderitaan yang saya alami hanya sedemikian kecil (itu pun saya ingin hindari). Saya merasa malu dengan diri sendiri, tidak berani untuk menatap Shifu yang telah menyelamatkan saya. Melalui belajar Fa, saya berketetapan hati untuk menjebol semua rintangan ini dengan pikiran lurus yang perkasa. Dengan demikian, saya mulai mencari keterikatan-keterikatan diri; saya menemukan  diri saya terlalu memperhatikan apa yang orang lain katakan, dan saya cenderung menjadi sentimentil. Sebenarnya, itu adalah keterikatan akan nama dan gengsi. Apakah saya ini ada perbedaan dengan manusia biasa?

Pemahaman saya adalah: rasa sentimentil bukanlah diri saya  yang sejati, ia adalah konsep pasca lahir dan merupakan manifestasi dari keterikatan itu sendiri. Ketika saya berpikir tentang ini, saya sekuat tenaga menyingkirkan pikiran semacam ini. Sehingga saya bisa melompat keluar secepatnya, melenyapkan keterikatan “saling menyalahkan,” “mengeluh,” “curiga” terhadap rekan-rekan praktisi. Sekalipun demikian saya masih merasa kurang pengertian, sifat memaafkan, belas kasih, dan kesabaran. Dengan demikian, saya selalu tampak kurang bahagia.

Saya beruntung dapat menghadiri Ceramah Fa pada Konferensi Fa Internasional Greater New York 2009, dan memperoleh banyak pemahaman melalui konferensi tersebut. Saya merasa tertinggal ketika melihat kondisi kultivasi rekan-rekan praktisi Dafa yang terlibat pada pertunjukan Shen Yun.

Shifu berkata,

“Ada daerah tertentu, penanggung jawabnya berpandangan picik.” “Dengan pandangan yang begitu picik, bagaimana untuk melakukan sesuatu?” (Ceramah Fa Pada Konferensi Fa Internasional Di Great New York Tahun 2009, 7 Juni 2009)

Saya sangat terkejut dengan apa yang saya baca, dan mengerti masalah kepicikan saya sendiri, yang menyebabkan perilaku saya yang tidak menyenangkan. Bagaimana saya dapat melakukan pekerjaan Dafa dengan baik dengan kapasitas hati yang begitu kecil?

Shifu mengatur jalan kultivasi setiap praktisi Dafa, dan jalan kultivasi setiap praktisi berbeda dengan praktisi lainnya. Karena setiap rekan praktisi berbeda baik dalam hal kemampuan untuk menyadari, tingkat kegigihan, waktu mendapatkan Fa, tingkat pemahaman Fa, serta tingkat perolehan hasil kultivasi yang beragam, bagaimana saya dapat meminta praktisi lain melakukan persis sama dengan apa yang saya inginkan sesuai dengan cara berpikir dan cara saya memandang masalah? Saya telah lebih banyak memiliki sifat pengertian, belas kasih, toleransi terhadap rekan praktisi. Pada saat ini, bukannya melihat kelemahan rekan-rekan praktisi, saya mencari sisi dewa mereka yang bersinar, dan saya merasa mereka semua sangat baik dan sangat berharga.

Setelah konsep-konsep saya berubah, saya mulai lebih banyak sharing dengan rekan-rekan praktisi. Saya memberikan perhatian, menunjukkan perhatian yang tulus, kepedulian, dan menawarkan bantuan bila diperlukan, dan pada saat bersamaan rekan-rekan praktisi juga tengah berubah. Sekarang dalam interaksi kami, semua tampak mempunyai pemahaman yang lebih baik dan saling mempercayai satu sama lain.

Belakangan, saya menyadari bahwa saya harus memperlakukan semua rekan praktisi sama tanpa prasangka apa pun, dan saya harus berpikir dan berbuat segala hal demi kebaikan orang lain. Berkenaan dengan berbagai isyarat Shifu, saya berulang-ulang memikirkannya, saya bertekad untuk melaksanakan permintaan Shifu. Saya juga akan melakukan yang terbaik untuk menciptakan lingkungan yang baik bagi rekan-rekan praktisi. Dengan demikian, jika ada rekan praktisi bersedia menunjukkan kekurangan diri saya, dengan senang hati saya akan mencari ke dalam, sehingga memungkinkan saya secepatnya menjadi lebih dewasa.

Terima kasih Shifu. Terima kasih rekan-rekan praktisi.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/10/4/209633.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/10/19/111712.html