Nama: Su Wei (苏葳)
Jenis Kelamin: Wanita
Umur: 52
Alamat: Asrama Wujian No. 34 Tianshuiyuan di
Jalan Jintai, Distrik Chaoyang, Kota Beijing
Pekerjaan: Akuntan
Tanggal Penahanan Terakhir: 11 September
2009
Tempat Penahanan Terakhir: Pusat Penahanan
Distrik Chaoyang Kota Beijing (北京朝阳看守所)
Kota: Beijing
Penganiayaan yang di dapat: Penahanan, Penjara,
Penyiksaan, Tidak Boleh Tidur, Penggeledahan Rumah, Kekerasan
Fisik, Sengatan Listrik, Kerja Paksa.
(Minghui.org)
Karena berlatih Falun Dafa dan berkeyakinan pada Sejati-Baik-Sabar,
praktisi Beijing Nn. Su Wei ditangkap dan dianiaya oleh pejabat
Partai Komunis China (PKC) beberapa kali. Nn. Su ditahan dua kali
di Kamp Kerja Paksa, dan mengalami penyiksaan yang tidak
berperikemanusiaan di Kamp Kerja Paksa Masanjia. Pada tanggal 11
September 2009, Dia ditangkap lagi, dan saat ini ditahan di Pusat
Penahanan Chaoyang di Kota Beijing. Selain itu, dia dijatuhi
hukuman secara tidak sah.
Nn. Su Wei, 52 tahun, adalah seorang pensiunan akuntan. Suaminya
telah kehilangan pekerjaan, anaknya baru-baru ini diterima di
Perguruan Tinggi, ia mempunyai ibu yang berumur 85 tahun dan ibu
mertua yang berumur 92 tahun di rumahnya. Alamat rumahnya di asrama
Wujian no.34 di Tianshuiyuan dijalan Jintai, Distrik Chaoyang,
Beijing, kode pos 100025.
Nn. Su mulai berlatih Falun Gong antara tahun 1996 dan 1997. Ketika
PKC mulai menganiaya Falun Gong pada tahun 2000, ia pergi ke
Beijing untuk memohon keadilan kepada pemerintah. Pada musim panas
2001, ia dianiaya selama satu bulan di sebuah pusat pencucian otak
yang dikelola oleh Kantor kepolisian Liulitun di Distrik Chaoyang
Beijing dan komite manajemen lokal. Setelah dia dibebaskan, dalam
rangka menjelaskan kebenaran tentang Falun Gong, ia mengumpulkan
bahan-bahan materi informasi, yang ditandatangani dengan nama
aslinya, lalu mengantarkannya ke Kantor 610, kantor kepolisian
lokal dan komite manajemen lokal. Pada tanggal 11 September 2003,
ketika dia sedang berbelanja di pasar, dini hari, petugas polisi
menangkapnya. Kemudian, dia dihukum dua tahun di sebuah kamp kerja
paksa, dan ditahan di Kamp Kerja Paksa Wanita di Beijing, di mana
dia mendapat berbagai macam penyiksaan, termasuk "berdiri dalam
waktu yang lama", hipotermia dan tidak boleh tidur.
Pada tanggal 24 Februari 2006, hanya lima setengah bulan setelah
dia dibebaskan dari kamp kerja paksa, tujuh sampai delapan penjaga
keamanan dan petugas polisi dari Kantor Kepolisian Liulitun Distrik
Chaoyang di Kota Beijing mendobrak masuk rumahnya, menangkapnya,
lalu menggeledah rumahnya. Mereka menuduhnya menyimpan buku-buku
Falun Gong di rumah, dan membawanya ke kamp kerja paksa lain di
mana dia ditahan selama dua tahun dan enam bulan. Dia ditahan dan
disiksa di Tim Nomor 6 di Kamp Kerja Paksa Wanita Beijing. Karena
ia tidak meninggalkan keyakinannya, masa hukumannya diperpanjang
lagi selama enam bulan oleh pejabat kamp kerja paksa, kemudian, ia
diam-diam dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Masanjia untuk menjalani
penyiksaan tambahan.
Sebelum Olimpiade Beijing, para pejabat dari Kamp Kerja Paksa
Beijing diam-diam memindahkan sekitar 100 praktisi ke Kamp Kerja
Paksa Masanjia di timur laut China. Sekitar jam 3 atau 4 pagi
tanggal 14 Juli 2008, Nn. Su tiba-tiba terbangun; beberapa polisi
mulai mengepak barang-barang pribadinya, sementara dua polisi
laki-laki berdiri mengawasinya, memegang borgol dan tongkat
listrik. Begitu Nn. Su mencoba melawan, mereka langsung
menyergapnya, menutup mulutnya dengan sarung bantal, memborgolnya,
menyeretnya keluar, dan memasukkannya ke sebuah kendaraan polisi
yang telah menunggunya di luar. Ada beberapa praktisi sudah berada
di dalam kendaraan, kepala mereka ditekan hingga meringkuk di bawah
kursi, sehingga sangat sulit bagi mereka untuk bernafas. Polisi
mengikat dengan erat kepala mereka dengan kerudung, hanya mata,
hidung dan mulut mereka yang terbuka. Para praktisi dibiarkan di
dalam kondisi tersebut selama 10 jam perjalanan.
Nn. Su menjadi sasaran penyiksaan yang tidak manusiawi di Kamp
Kerja Paksa Masanjia. Penjaga menggunakan hukuman keji dan kejam,
“di gantung", terhadap Nn. Su dan praktisi lainnya. Penyiksaan ini
seperti "ditarik ke arah yang berbeda oleh lima ekor kuda"; setelah
mereka diborgol, tangan mereka direntangkan, lalu tangan yang satu
diikat ke sebuah tempat tidur dan tangan yang lain diikat ke tempat
tidur lainnya. Kemudian, dua penjaga laki-laki menarik paksa
masing-masing tempat tidur ke arah yang berlawanan, hingga lengan
praktisi tidak dapat meregang lagi. Metode lain dalam melaksanakan
hukuman adalah mengikat kedua kaki ke satu sisi tempat tidur,
kemudian tubuhnya ditarik ke bawah tempat tidur, dengan kedua
tangan diikat ke palang horizontal di sisi lain tempat tidur;
dengan cara ini, seluruh tubuh meregang dengan maksimal. Penyiksaan
ini berlangsung selama beberapa hari, para praktisi tidak
diperbolehkan untuk menggunakan kamar kecil, juga tidak diberikan
makanan. Di musim dingin, para penjaga menelanjangi para praktisi
hingga hanya mengenakan pakaian dalam mereka. Metode mereka
sangat-sangat brutal.
Ketika penyiksaan dimulai, kedua lengan terasa seolah-olah ditarik
hingga lepas; kedua tangan yang diborgol juga terasa amat sangat
nyeri. Setelah beberapa saat, tangan berubah menjadi biru lebam,
dan membengkak sangat besar; borgol tersebut mengiris daging,
menyebabkan perdarahan hebat.
Ketika Nn. Su tetap teguh atas keyakinannya, penjaga mengikat erat
kedua kakinya, lalu mengikat kakinya ke papan, membungkusnya dengan
sepotong kain panjang, dari paha hingga ke mata kaki. Kakinya
diikat lurus sempurna, dari waktu ke waktu, ia merasa seperti
sedang duduk di sebuah "bangku harimau". Lutut, pergelangan kaki,
punggung tangannya, pergelangan tangan, kedua lengan, leher, setiap
persendian tulang belakang, pinggang - setiap bagian tubuhnya
merasakan sakit yang amat sangat.
Di kamp kerja paksa, penjaga juga menyetrumnya dengan tongkat
listrik. Mereka menggunakan beberapa metode penyiksaan kejam untuk
menghukum Nn. Su dan praktisi lainnya; mereka dipaksa kerja berat,
dan dibebani pekerjaan yang berlebihan setiap hari.
Polisi membuntuti Nn. Su setelah pulang ke rumah Februari ini, ia
melihat polisi berpakaian preman mengawasi pintu masuk rumahnya.
Ketika Hari Nasional 1 Oktober sudah dekat, PKC mengeluarkan semua
cara untuk menganiaya praktisi. Pada tanggal 11 September, Nn. Su
ditangkap kembali, dan saat ini sedang ditahan di Pusat Penahanan
Chaoyang Beijing.
Setelah Ms Su ditangkap, pejabat Kantor Cabang Kepolisian Chaoyang
Beijing berusaha menyembunyikannya dengan membawanya ke Kantor
Polisi Taiyanggong di Distrik Chaoyang (bukan kantor polisi
daerahnya), kemudian memindahkannya ke Pusat Penahanan Chaoyang
Beijing. Sekarang Nn. Su mungkin sedang menghadapi hukuman yang
ilegal.
Kantor Polisi Wilayah Chaoyang Kota Beijing: 86-10-85953400
Kantor Cabang Kepolisian Chaoyang Kota Beijing:
86-10-65522452
Kantor Polisi Taiyanggong: 86-10-64212857
Pusat Penahanan Chaoyang Kota Beijing: 86-10-64429966
Chinese:
http://minghui.org/mh/articles/2009/10/12/210209.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/10/21/111741.html