(Minghui.org)
Polisi dari Kantor Polisi Kota Laishui menyerbu rumah Mr. Xia
Hongmin dan Ms. Xia Hongrui pukul lima sore tanggal 17 September
2009. Rumah mereka terletak di Desa Guandong, Kabupaten Laishui.
Polisi sebelumnya pernah (14 September 2009) mengganggu Mr. Xia
Shualong dan Mr Xia Shudong di desa yang sama. Berikut catatan
perlakuan polisi terhadap praktisi Falun Gong di Desa
Guandong.
Ms. Xia Hongrui
Segerombolan Polisi dari kantor Polisi Kota Laishui mencegat ibu
Ms. Xia Hongrui yang baru saja akan keluar, sekitar jam lima sore
17 September 2009. Mereka memaksanya membukakan pintu dan
menginjinkan mereka masuk, kemudian menggeledah seluruh isi rumah.
Pakaian dan barang-barang lain di rumah, dilempar sembarangan, buku
Falun Gong disita dari rumah itu. Penggeledahan semacam ini sering
dilakukan.
Ms. Xia Hongrui sudah lama berkelana, bekerja temporer
bertahun-tahun. Sebelum penganiayaan Falun Gong, Ms. Xia Hongrui
mempunyai salon cukur rambut. Berikut adalah sejarah penganiayaan
yang dideritanya.
Polisi dari Kantor Polisi Kota Laishui, dipimpin oleh deputy Su
Shen Komisi Partai Kota Laishui, mendobrak masuk ke rumah Xia
Hongrui sekitar pukul 10:00 pagi 22 desember 2000. Mereka
menggeledah rumah dan mengancamnya. Hari berikut mereka mendatangi
salon Ms. Laishui dan memerintahkannya untuk tidak keluar
membagikan meteri Falun Gong. Para kader di desa juga sering
berjalan di depan salonnya mengecek siapa saja yang ada di
dalam
Dalam keadaan demikian, Xia Hongrui memutuskan untuk memohon demi
Falun Gong. Dia lantas ditangkap dan ditahan di Pusat Penahanan
Kabupaten Laishui. Mereka mengaraknya di jalan dengan tulisan
tergantung di lehernya, 28 Desember 2000. Di bawah perintah deputy
Sun Guijie dari Komisi Partai Kabupaten Laishui, Xia Hongrui
ditahan di Pusat Penahanan Laishui selama 22 bulan.
Di pusat penahanan, pemanas ruangan hanya disediakan untuk sepuluh
hari atau lebih selama musim dingin. Sel penjara selalu dalam
keadaan dingin karena angin yang berhembus melalui pintu dan
jendela, yang tidak boleh dipasangi kain penutup oleh para tahanan.
Narapidana dipaksa untuk bekerja, seperti membordir. Mereka bekerja
mulai subuh sampai larut malam untuk menyelesaikan quotanya. Di
sana sangat dingin sampai-sampai mereka sering tidak dapat
mengepalkan tangan, narapidana lain ada yang tangannya pecah-pecah
mengeluarkan darah. Setiap malam para narapidana harus melakukan
pendataan selama dua jam dekat pintu, yang menyebabkan mereka
menggigil kedinginan. Para narapidana bahkan tidak dapat
menginjakan kaki karena selnya penuh sesak dengan orang. Di musim
dingin makan hanya disediakan dua kali. Menu makan malam bubur dan
acar. Kadang kala acarnya terasa pahit dan berbau tak sedap.
Bangkai tikus sering terlihat mengambang di tong acar. Kentang beku
yang rasanya tidak enak sering dimasak dan disediakan untuk makan
siang. Orang-orang yang bekerja di ruang makan terkadang menjual
sisa makanan penjaga kepada para narapidana.
Para penjaga mengambil uang yang dikirim keluarga narapidana untuk
anggota keluarganya. Para tahanan juga dikenakan biaya tambahan
keperluan sehari-hari yang dijual di pusat penahanan. Pusat
penahanan tidak menjual pembalut untuk praktisi wanita, mereka
terpaksa menggunakan potongan kain pakaian mereka sendiri sebagai
gantinya.
Di tahun 2002, Ms. Xia Hongrui dikirim ke Pusat Pencucian Otak
Nanma di Kota Zhouzhou, oleh Wang Fucai dan Wang Shurui dari Kantor
610 Kabupaten Laishui, dengan biaya 2000 yuan perbulan sebagai
"biaya transformasi."
Xia Hongrui disiksa secara brutal di Pusat Pencucian Otak Nanma.
Orang di pusat pencucian otak yang terlibat penyiksaan Ms. Xia
antara lain Gao Xuefei, Du Yunglu, Zang Ruibao, Zhao Yinjiu, Wang
Lei, Guo Jianpo, dan Zhua Jianhua. Pada suatu malam, Gao Xuefei dan
lainya membawa Ms. Xia ke kamar gelap, Gao terus-menerus menampar
wajah Ms. Xia sambil memegangi bajunya. Yang lain ikut menendang
dan mencubitnya. Ms. Xia mengalami koma selama penyiksaan. Selama
tiga sampai empat hari kesadarannya tidak penuh.
Pusat Pencucian Otak sunguh betul-betul neraka di dunia manusia,
setiap hari suara pukulan dan jeritan kesakitan terdengar. Praktisi
Sing Xiuqin meninggal di sana karena penyiksaan. Sipir Gao dengan
terbuka mengakui, "Di sini bukan penjara. Tapi kami bisa memakai
alat apa saja yang tidak diijinkan dipenjara. Ini lebih dari
penjara."
Mr. Xia Hongmin
Praktisi Mr. Xia Hongmin ditahan 24 Desember 2008, Di Kota
Hujiazhuang, Kabupaten Laishui, karena menyebarkan materi
klarifikasi fakta. Ia ditahan di Bangsal Lokomotif Kabupaten
Laishui dan dipindahkan ke Pusat Penahanan Laishui tanggal 1
Januari 2009. Ia diijinkan pulang pada 31 Januari, ketika jiwanya
dalam bahaya karena mogok makan.
Dalam perjalanan pulang dari bekerja pada 5 Maret 2009, Mr. Xia
ditangkap oleh polisi Liu Jianbao dan lainnya dari kantor Polisi
Kota Laishui, dan segera dikirim ke Kamp Kerja paksa Gaoyang.
Rumah Mr. Xia Hongmin diserang 17 September 2009 sore oleh petugas
dari Kantor Polisi Laishui. Xia Hongmin ditangkap dan sekarang
ditahan di Kamp Kerja Paksa Gaoyang di Provinsi Hebei.
Mr. Xia Hongmin pegawai konstruksi dari Desa Dongguan, Kabupaten
Laishui. Pada suatu hari ia pergi ke klinik mengobati penyakit
pinggangnya dan mendengar tentang Dafa. Berangsur-angsur
meningkatkan dirinya secara fisik dan mental serta mengikuti
prinsip Dafa menjadi orang baik. Ia sangat dihormati oleh rekan
kerja dan manajernya.
Mr. Xia Shulong
Mr . Xia Shulong seorang dokter yang dihormati di Desa Dongguan.
Karena ia menolak untuk melepaskan Falun Gong surat ijinnya
dicabut.
Istri Mr. Xia, Cao Xiaolin sebelumnya sangat lemah dengan berbagai
macam penyakit termasuk vasculitis, mengalami banyak kemajuan
setelah berlatih Falun Gong. Namun setelah penganiayaan Falun Gong,
dia mengalami tekanan berat. Suaminya (Xia Shulong), putra dan
putri mereka semua ditangkap, begitu juga adik laki-laki, ipar, dan
keponakannya. Pejabat dari Kabupaten dan Kota Laishui, Polisi dari
Kantor Polisi Kota Laishui sering datang mengganggu dan mengancam
dirinya. Kondisi fisiknya memburuk, dan dia meninggal bulan Mei
2007.
Keluarga Mr. Xia Shudong
Mr. Xia Shudong sebelumnya berlatih Falun Gong, tapi setelah
penganiayaan Falun Gong dimulai, Ia ditahan dan akhirnya melepaskan
latihan ini.
Istri Mr. Xia, Xia Shuqin terus berlatih Falun Gong di rumah. Pada
2007, dia dilaporkan ke polisi karena membagikan materi klarifikasi
fakta di Desa Nanguan, dan ditangkap. Dia diinterogasi sepanjang
malam di Departmen Kepolisian Kabupaten Laishui, selanjutnya
dipindahkan ke Kantor Polisi Kota Laishui. Sejak itu polisi sering
mendatangi rumahnya dan memerintahnya untuk melapor ke kantor
polisi.
Ms. Xia Shuqin sangat pemalu. Di bawah tekanan besar dan
terus-menerus dilecehkan, dia tak bisa menahannya, akhirnya lumpuh
dan meninggal pada 31 Januari 2009, diusia muda.
Zhou Lina dari Kantor Polisi Kota Laishui terlibat dalam
penganiayaan. Suami Zhou Lina, Yu Peiyu, bekerja di Departmen
Kepolisian Kabupaten Laishui.
Chinese
http://www.minghui.org/mh/articles/2009/10/3/209566.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/10/20/111720.html