Artikel Berbagi Pengalaman Pada
Konferensi Fa di Washington DC Tahun 2009
(Minghui.org) Salam kepada Shifu! Salam
kepada rekan-rekan praktisi!
Saya pindah ke Kota New York sudah hampir lima tahun yang lalu
untuk bekerja pada Harian Epoch Times. Pekerjaan ini sangat sulit
dan kami tidak melihat ada banyak kemajuan selama sekitar empat
tahun, tetapi proses yang telah saya lalui sangatlah berharga.
Meskipun ada begitu banyak masa yang suram, tetapi para praktisi
yang terlibat di sana tetap dapat bertahan, dan sekarang banyak
dari kami merasakan seolah kami telah dapat melihat “cahaya pada
ujung terowongan” bagi koran maupun website versi bahasa Inggris
ini.
Surat kabar kita telah menjadi
semakin profesional, sekarang semakin banyak praktisi sedang ikut
bergabung dalam pekerjaan tersebut, keadaan finansial juga membaik,
dan sepertinya Epoch Times versi bahasa Inggris akan siap untuk
segera menempati posisi sebagai media berbahasa Inggris peringkat
satu.
Sekarang saya hendak berbagi beberapa hal tentang apa yang saya
alami dan sadari selama beberapa tahun melakukan pekerjaan sebagai
praktisi Dafa dalam media ini.
Jika anda menonton video Shifu yang berceramah di depan para
praktisi Australia tahun 2007, anda mungkin ingat bahwa Beliau
mengatakan bagaimana beberapa praktisi yang bekerja di perusahaan
yang dikelola oleh praktisi lainnya, terkadang mengatakan, “Saya di
sini untuk berkultivasi, saya di sini bukan untuk bekerja.”
Bagi saya di sisi lain, saya menyadari bahwa bekerja di Epoch
Times, terkadang saya bersikap seolah pikiran saya berbeda, tetapi
hanya sebatas sebuah masalah. Bisa jadi saya berpikir, “Saya di
sini untuk bekerja, saya di sini bukan untuk berkultivasi.”
Hanya mengatakan ini secara lantang, tentu, menunjukkan
masalah itu sendiri!
Shifu dalam ceramah Fa di Kanada tahun 2006 berkata:
“Bila tidak dilakukan dengan baik akan muncul kerunyaman dengan
tiada hentinya, dilakukan dengan baik juga akan tiada hentinya
muncul ujian di tengah Xiulian. Kalian pukul rata memandangnya
sebagai gangguan, ingin mengatasi kerunyaman ini demi menyelesaikan
kerunyaman maka anda tidak dapat menyelesaikannya, karena dia
muncul untuk peningkatan anda.” (Ceramah Fa di Kanada tahun
2006)
Pada harian Epoch Times, kami pernah memiliki beberapa orang yang
memiliki bakat bagus. Mereka memberi kontribusi selama beberapa
waktu dan kemudian pergi tanpa memberikan alasan yang jelas. Tentu,
sebagai salah satu koordinator utama, saya menyadari bahwa saya
perlu mencari ke dalam dan melihat apa peran saya dalam situasi
ini. Tetapi dalam jangka waktu lama, saya belum memahami akar
masalahnya secara mendalam.
Beberapa tahun yang lalu pada proyek klarifikasi lainnya, saya
merupakan salah satu pemberi kontribusi, tetapi pemegang keputusan
akhir adalah para praktisi yang lain. Saya cukup sering memberikan
nasehat yang saya rasa masuk akal berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman yang saya miliki. Namun sepertinya sebagian besar
masukan yang saya berikan tidak ditanggapi, atau sedikit pun tidak
pernah digunakan. Meskipun demikian para pengambil keputusan
mengatakan bahwa mereka secara seksama telah mempertimbangkan
segala aspek. Sangatlah sulit bagi saya untuk mempercayai hal ini,
dan banyak hal yang saya sampaikan bahkan tidak pernah digubris
sehingga saya tidak tahu apakah artinya waktu dan perasaan yang
telah begitu banyak saya curahkan pada proyek ini. Akhirnya, saya
merasa bahwa para pengambil keputusan sudah berketetapan hati
melakukan berbagai hal berdasarkan cara mereka sendiri dan tidak
merubah diri sendiri serta cara mereka dalam menangani sesuatu. Dan
upaya keras yang telah saya lakukan hanyalah membuang-buang waktu
saja, yang seharusnya saya gunakan dalam proyek-proyek klarifikasi
fakta penting lainnya. Akhirnya saya tinggalkan proyek tersebut.
Saya percaya bahwa banyak praktisi lain yang terlibat dalam proyek
itu juga meninggalkan proyek tersebut seiring berjalannya
waktu.
Tentu saja anda bisa melihat bahwa saya mempunyai suatu masalah
dalam situasi demikian, tetapi pada waktu itu saya merasa bahwa
para koordinator itu tidak menanganinya dengan cara yang terbaik.
Para koordinator mengambil keputusan secara pribadi dan juga
sepertinya mereka memiliki perasaan lebih unggul.
Beberapa tahun kemudian di harian Epoch Times (ET), saya harus
mempertimbangkan hal-hal tersebut dalam kondisi terbalik, yaitu:
jika saya, sebagai seorang koordinator, apakah keadaannya tidak
akan sama seperti kondisi para koordinator itu? Saya (sekarang)
adalah seorang pengambil keputusan, dan orang-orang yang memiliki
bakat bagus semua tengah meninggalkan ET. Mungkinkah mereka telah
mencurahkan waktu, pikiran serta hati mereka, dan mereka merasa
kontribusi mereka tidak dihargai ataupun diakui? Mungkinkah mereka
merasa waktu mereka yang begitu berharga selama masa pelurusan Fa
yang sangat singkat dan bersejarah ini, akan mempunyai dampak yang
lebih besar dalam membantu penyelamatan makhluk hidup jika
digunakan di tempat lain?
Saya menyesali kehilangan orang-orang ini dan tertundanya kemajuan
menyeluruh pada ET, yang disebabkan oleh kurangnya toleransi saya
terhadap praktisi-praktisi lain maupun gagasan-gagasan mereka.
Disamping itu saya menyesal karena kurangnya rasa belas kasih saya
yang mendasar terhadap beberapa orang praktisi yang telah bekerja
keras. Saya terlampau lamban dalam menyadari sesuatu meskipun pada
tahun-tahun sebelumnya secara jelas-jelas saya sendiri pernah
mengalami hal yang serupa.
Shifu dalam belas kasih Beliau yang tiada batas selalu memberikan
kita kesempatan lagi untuk meningkat. Pada bulan-bulan terakhir,
dalam upaya agar para praktisi mau bekerja pada Epoch Times, saya
telah menerima kritikan pedas dan sangat pribadi dari sejumlah
praktisi yang terlibat dengan caranya masing-masing. Banyak
kata-kata yang tidak menyenangkan ditujukan kepada saya: “Manajer
yang payah,” “Kacau balau,” “Egois,” “Keras kepala,” dan
seterusnya. Jika orang itu seorang praktisi, bahkan yang lamban
kesadarannya seperti saya, orang itu pastilah harus menenangkan
hati dan dengan sungguh-sungguh mendengarkan rekan-rekan praktisi
lain ketika mereka punya sesuatu untuk dikemukakan.
Sehingga jalan satu-satunya adalah lebih banyak mendengarkan dan
mengultivasi diri. Saya telah meningkatkan belajar Fa pada
bulan-bulan terakhir ini, dan saya telah berupaya
sungguh-sungguh untuk mendengarkan orang-orang yang mempunyai
ide-ide baru atau yang ingin mengkritik saya. Hanya mendengarkan,
tidak memberikan bantahan, tidak berupaya mempertahankan ide-ide
lama atau membela diri sendiri, tetapi hanya mendengarkan saja, dan
berusaha menemukan hal-hal yang benar dan bermanfaat yang
dikemukakan oleh para praktisi. Bahkan ketika mereka dalam kondisi
sangat emosional, atau bahkan ketika mereka mengatakan sesuatu yang
tidak tepat, saya tahu bahwa saya pasti dapat belajar beberapa hal
dari apa yang mereka katakan, dan saya dapat menyikapi semua itu
sebagai bagian dari kultivasi. Itu sesungguhnya merupakan hadiah
yang mereka berikan kepada saya, membantu saya untuk meningkat
ketika saya tidak mampu melakukannya sendiri.
Shifu telah banyak kali mengemukakan masalah praktisi yang tidak
dapat menerima kritikan, dan paling gamblang dalam ‘Ceramah Fa di
Los Angelos 2006.’ Maka saya telah membacanya berulang kali, dan
akhirnya saya merasa mulai memahaminya - setelah tiga tahun
kemudian!
Masalah lain yang telah sering kali saya hadapi adalah
ketidakcocokan dengan beberapa praktisi muda yang terlibat pada ET.
Saya menyadari bahwa itu adalah bagian dari mentalitas bersaing
yang ada pada saya, ingin menunjukkan bahwa saya lebih
berpengalaman atau tahu lebih banyak. Ini adalah masalah yang ada
pada diri saya. Tetapi, saya tidak mampu membuat banyak kemajuan
dalam merubah diri sampai pada suatu hari, ketika saat
dilangsungkan belajar Fa bersama pada waktu dini hari, dua kalimat
dalam Ceramah Dua Zhuan Falun seolah-olah meluncur keluar
menyadarkan saya.
“Orang berusia muda mengapa tidak mudah timbul? Terutama pada
pemuda, karena dia masih ingin berjuang di tengah masyarakat
manusia biasa, masih ingin mencapai suatu target! Sekali begitu
timbul kemampuan Gong, dapat digunakan untuk mewujudkan
tujuannya.”
“Itu dia!” saya berkata pada diri sendiri. “Para pria muda ini,
semua tengah berjuang keras untuk mencapai tujuan dan menunjukkan
diri mereka dalam masyarakat. Saya teringat bagaimana masa demikian
merupakan perjuangan bagi saya, dan memang, itu sungguh penuh
tekanan, benar-benar sulit.”
Kesadaran dan ingatan dari masa lalu sendiri - memberikan beberapa
pandangan yang membantu saya memahami lebih baik rekan-rekan
praktisi muda yang terlibat pada ET, dan ini membuat nafsu bersaing
dan sifat kurang sabar yang saya miliki menjadi berkurang.
Saya teringat ketika masih lebih muda, betapa saya sangat
menghargai seseorang dengan pengalaman yang lebih banyak, yang
secara hati-hati memberi tahu saya apa yang seharusnya dilakukan
dalam situasi-situasi tertentu, membimbing saya, atau hanya
memberikan sekedar kata-kata sapaan sekali-kali.
Maka sekarang saya mencoba untuk berbuat dan berpikir dengan lebih
berbelas kasih dan peduli terhadap rekan-rekan praktisi muda ini
yang tidak hanya bekerja keras untuk mencapai tujuan di dalam
masyarakat, tetapi juga bekerja begitu gigih untuk mengklarifikasi
fakta kebenaran setiap hari. Berbuat dan berpikir yang lebih belas
kasih adalah suatu hal yang masih perlu saya tingkatkan lebih
banyak lagi, tetapi sekarang saya percaya bahwa saya telah
menemukan akar dari masalah-masalah saya.
Surat kabar ET telah dapat meningkat secara nyata hanya setelah
kultivasi kita sebagai masing-masing individu benar-benar telah
mengalami peningkatan dan lingkungan kultivasi kita bersama telah
bertambah baik.
Jika kelompok para praktisi yang bekerja pada ET tidak berkultivasi
dengan baik, tidak peduli bagaimana keras kami bekerja pada hal-hal
eksternal, seperti menelpon untuk menawarkan pemasangan iklan atau
meningkatkan teknik penulisan kami. Di sisi lain, jika kita
mengultivasi diri dengan gigih, termasuk mencari ke dalam setiap
saat dan bersedia menerima saran/kritikan, maka kualitas, daya
jangkau, dampak dari media ini akan meningkat tajam. Tentu, ada
unsur-unsur lain yang memengaruhi seberapa baik media ini dapat
memberikan kontribusi terhadap penyelamatan makhluk hidup, seperti
kerjasama di antara praktisi, maupun dukungan pikiran lurus para
praktisi yang tidak terlibat secara langsung pada surat kabar ini.
Tetapi tanpa peningkatan diri kita sebagai orang xiulian, tentu
tidak akan dapat berhasil.
Baru-baru ini, ada beberapa orang praktisi memberi tahu bahwa saya
telah menjadi semakin terbuka tentang berbagai hal pada media Epoch
Times. Ini sungguh mengejutkan saya. Saya tidak menyadari bahwa
saya selama ini tertutup dan menolak hal-hal baru dari mereka
sebelumnya, dan saya juga tidak pernah memperhatikan hal ini. Saya
sungguh tidak tahu bagaimana perubahan yang mereka lihat itu
terjadi. Saya hanya berusaha sungguh-sungguh untuk mendengarkan dan
menerima lebih banyak saran/kritik tanpa menolaknya atau membela
diri, hanya berupaya untuk mengultivasi diri saya dengan lebih baik
sesuai Dafa. Sebenarnya, tidak ada upaya saya secara sengaja untuk
menjadi lebih terbuka, tetapi keterbukaan itu rupa-rupanya terjadi
secara alamiah sebagai akibat langsung pelaksanaan dari apa
yang Shifu seringkali sarankan agar kita lakukan. Memikirkan
tentang perubahan yang praktisi lain lihat di dalam diri saya -
membantu saya untuk merefleksikan diri dan menulis artikel sharing
ini.
Shifu telah berkata bahwa peningkatan diri kita adalah hal yang
paling penting. Saya menyadari bahwa saya tidak dapat melupakan ini
ketika bekerja keras bersama praktisi lainnya guna
menghasilkan media yang akan membantu menyebarkan fakta kebenaran
kepada makhluk hidup.
Perkenankan saya menutup sharing saya ini dengan beberapa patah
kata yang saya petik dari Ceramah Empat - Zhuan Falun. Saya pahami
bahwa kata-kata Shifu ini tidak hanya berguna bagi kultivasi
pribadi kita tetapi juga untuk proyek dan pekerjaan klarifikasi
fakta kebenaran kita:
“Fashen saya segala apa pun tahu, anda berpikir apa pun dia juga
tahu, apa pun dia dapat lakukan. Anda tidak Xiulian dia tidak
peduli, jika anda Xiulian dia membantu sampai tuntas.”
Xie xie Shifu! Xie xie dajia! Terima kasih Shifu. Terima kasih
rekan-rekan praktisi.