(Minghui.org) Masih teringat dengan jelas
pada suatu hari di bulan Februari 1999, seakan baru kemarin, ketika
untuk pertama kalinya saya membaca buku Zhuan Falun yang sangat
berharga. Saat selesai membaca, dengan air mata mengalir di wajah,
saya berjanji di depan foto Guru bahwa saya akan mengikuti Beliau
untuk selamanya.
1. Mulai
Berkultivasi
Sebelum berkultivasi, saya menderita setengah lumpuh. Ayahanda
meninggal dunia ketika saya berumur setahun. Ibu dan kakak
perempuan saya pergi bekerja di ladang, dan adik perempuan termuda
merawat saya di rumah. Tanpa sengaja dia menjatuhkan saya dan
tulang selangka saya patah. Seminggu kemudian, foto sinar X tidak
hanya mengungkapkan patah tulang selangka namun juga beberapa
cedera pada tulang rusuk dan tendon. Juga ada kelainan di jantung,
perut, dan paru-paru. Keluarga saya terlalu miskin untuk membayar
tagihan medis, dan ibu masih terpukul atas kematian ayah sehingga
tidak mencurahkan banyak perhatian kepada saya. Dengan organ-organ
yang rusak dan patah tulang, kelangsungan hidup saya adalah suatu
keajaiban. Namun, saya sangat lemah dan tidak dapat melakukan
pekerjaan fisik yang berat.
Saya (wanita) menikah pada tahun 1995 saat berumur 24 tahun.
Meskipun dari keluarga miskin, orangtua suami saya telah
memanjakannya dan dia tidak suka bekerja. Dia banyak minum
minuman keras juga. Karena saya sulit bekerja, keluarga kami serba
kekurangan. Ketika pulang dalam keadaan mabuk, dia seringkali
mencari alasan untuk bertengkar dengan saya. Dalam dua tahun
pernikahan, saya mendapat beberapa penyakit lain: miokarditis,
angina (tongsilitis), radang lambung, bisul, sembelit, trachitis,
dan lain-lain. Yang paling parah adalah angina, dan saya seringkali
bergulingan kesakitan di tempat tidur di tengah malam. Saya
menderita detak jantung yang lambat dan gagal jantung. Hari-hari
itu seperti hidup di dalam neraka.
Ketika putri anak berumur tiga tahun pada tahun 1998, saya
mengalami kesulitan untuk memasak dan mengurusnya. Saya tidak bisa
menggendongnya. Pada dasarnya suami mengabaikan saya. Tinggi badan
saya 163 cm dan berat hanya 45 kg, tidak punya uang untuk membeli
obat. Suatu waktu seorang tetangga yang baik merasa kasihan pada
saya dan memberi sebotol pil untuk membantu saya mengatasi penyakit
jantung.
Untunglah, saya diperkenalkan Fa pada bulan Februari 1999. Tahun
Baru baru saja berlalu, dan atas saran dari tetangga, saya
mendengar ceramah Guru di Dalian untuk pertama kalinya. Semakin
mendengarkan, saya semakin “tenggelam” di dalamnya. Pada akhir
ceramah pertama saya berujar, "Satu ceramah bahkan melebihi
pelajaran selama sepuluh tahun!" Tidak ada kata-kata yang dapat
mengungkapkan perasaan yang luar biasa di dalam hati saya seperti
sebuah jendela yang baru saja dibuka. Tetangga saya berkata,
"Kelihatannya Anda ditakdirkan untuk mendapatkan Fa. Mengapa Anda
tidak membeli buku yang ditulis oleh Guru dan kita dapat
berkultivasi bersama. Penyakit Anda akan sembuh juga." Saya
menundukkan kepala, "Saya tidak punya uang untuk membeli buku."
Praktisi yang baik hati ini mengeluarkan sebuah buku Zhuan Falun
dan berkata, "Kamu dapat memilikinya."
Saya begitu gembira sehingga tidak bisa berkata-kata. Kemudian,
saya mendapat semua buku dan ceramah-ceramah Guru dari praktisi
lainnya. Saya benar-benar ingin menggunakan kesempatan ini untuk
mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua praktisi yang telah
membantu saya.
Karena anak saya sangat ribut sepanjang siang hari, saya
membutuhkan waktu tiga malam untuk selesai membaca Zhuan Falun
untuk pertama kalinya. Buku itu menarik saya seperti magnet dan
mengubah pandangan saya terhadap dunia. Saya menemukan semua
jawaban teka-teki kehidupan di dalam buku yang menakjubkan ini.
Saya mengucapkan selamat kepada diri sendiri karena begitu
beruntung mendapatkan buku ini, menjadi seorang praktisi, dan
menemukan tujuan hidup!
Cukup menarik, segera setelah membaca Zhuan Falun, tenggorokan saya
tergelitik dan saya tidak bisa berhenti batuk. Sembelit
timbul kembali, namun dalam tiga hari, kedua kondisi tersebut
benar-benar lenyap. Pemurnian tubuh datang agak intensif.
Rehabilitasi orang cacat seperti saya yang mengalami kesulitan
bahkan untuk memasak hanya membutuhkan waktu dua minggu. Dua minggu
kemudian saya dapat pergi ke tempat latihan dan membawa bayi saya
saat mengunjungi tetangga. Dalam waktu tiga bulan, berat badan saya
naik hingga 55 kg dan kulit saya menjadi cerah juga.
Yang paling ajaib dari semuanya adalah sebelum saya menyadarinya,
sepuluh atau lebih penyakit saya lenyap dalam waktu singkat. Saya
merasa bertenaga, seolah-olah saya dapat membongkar muatan kereta
barang bersama para pria. Saya tidak mempercayainya. Tubuh begitu
ringan, dan kebahagiaan saya tak terlukiskan.
Guru Agung telah membersihkan saya yang penuh karma sehingga begitu
murni; Beliau menarik saya kembali dari ambang kematian. Menjadi
seorang murid Dafa pada periode Pelurusan Fa, menganugerahkan
sebuah misi besar, saya tidak punya alasan untuk tidak berkultivasi
dengan gigih. Sekali lagi saya ingin mengucapkan terima kasih
kepada Guru atas belas kasih penyelamatannya.
2. Ujian dari Keluarga
Saya adalah orang yang berterus terang dan keras kepala. Pada awal
berlatih, suami saya menyaksikan keajaiban penyembuhan penyakit
saya dan mendukung latihan saya. Kemudian, saat penganiayaan
dimulai, suami percaya pada desas-desus di media dan menekan
saya.
Pada tanggal 20 Juli 1999, saya dan seorang rekan praktisi pergi ke
balai kota untuk mengajukan petisi agar diperbolehkan berlatih dan
kemudian kami ditahan. Suami saya menandatangani semacam surat
"jaminan" dan membawa saya pulang, dan sejak itu menolak untuk
membiarkan saya membaca buku ataupun berlatih.
Karena bekerja di siang hari, saya harus membaca diam-diam di malam
hari. Suami saya biasanya pulang ke rumah setelah tengah malam
dalam keadaan mabuk. Kalau dia melihat saya membaca, dia akan
menyumpahi atau memukul saya. Saya tidak tahu bagaimana harus
menghentikannya dengan pikiran lurus, sehingga makian dan hinaan
menjadi hal yang biasa.
Sikap suami saya tidak pernah mempengaruhi tekad saya untuk
berkultivasi. Walaupun susah payah menjelaskan dan
mengklarifikasi, dia tidak mau mendengarkan. Dia terus mengulangi
satu kalimat: "Selama pemerintah melarang, kamu tidak boleh
berlatih." Tidak peduli seberapa buruk perlakuan suami, saya hidup
dengan satu prinsip: "Ini adalah Dafa yang memberi saya kesempatan
kedua untuk hidup, dan hidup saya eksis demi Dafa."
Saya teringat pada suatu pagi, pukul 01.00 pada tahun 2001. Suami
saya pulang dalam keadaan mabuk. Begitu melangkah masuk, dia
menyeret saya. Ketika dia menatap saya dengan mata merah, ia
menuntut, "Katakan, apakah kamu masih mau membaca buku Falun Gong
di masa depan? Jawab saya, atau saya akan menusukmu sampai mati."
Dia kemudian mengeluarkan sebuah pisau tajam setengah kaki
panjangnya. Saya terlalu takut untuk berkata apa-apa. Mendengar
saya tidak menjawab, dia berkata lagi, "Jawab! Apakah kamu masih
mau membacanya?" Saya tidak berani berbicara dan mulai menangis.
Yang dapat saya lakukan hanyalah mencoba untuk menjauhkan pisau
itu, takut dia akan menikam saya setiap saat. Keadaan ini
berlangsung selama sekitar satu menit; keringat dan air mata
bercucuran di wajah. Entah bagaimana, dengan tanpa alasan, suami
saya tiba-tiba menjatuhkan pisau dan jatuh tertidur. Saat
memandangnya tertidur lelap, saya menangis, merasa sangat kasihan
padanya.
Hal-hal seperti itu terjadi beberapa kali. Begitu dia pulang mabuk
dan mengejar saya dengan tongkat besar, dan saya terpaksa menginap
di rumah seorang rekan praktisi. Di lain waktu, saat dia bangun di
pagi hari dan menemukan saya membaca di dapur, dia melompat dan
menyerang muka saya. Seiring kemajuan proses Pelurusan Fa, dimana
semakin banyak unsur-unsur jahat dimusnahkan, sifat jahatnya
sebagian besar tertahan. Tersentuh oleh kesungguhan dan keteguhan
hati saya dalam belajar Fa, dia tidak lagi keberatan dengan latihan
saya.
3. Membuktikan Kebenaran Fa dan Menjelaskan Fakta Kebenaran
kepada Masyarakat
Seorang koordinator di daerah saya tertangkap pada bulan Agustus
2003, dan untuk sementara waktu saya mengambil alih pekerjaannya,
menyisakan sedikit waktu untuk belajar Fa dan latihan.
Disamping bekerja, saya perlu mengurus keluarga dan membagikan
brosur di malam hari. Setelah bekerja, jika orang lain memerlukan
30 menit dalam perjalanan, saya hanya memerlukan setengahnya. Saya
hanya tidak ingin membuang-buang waktu di jalan. Rasanya seperti
berlari mengejar waktu. Pada saat selesai membagikan brosur,
biasanya sudah larut malam. Suami saya sudah tertidur lelap. Saya
akan menggunakan waktu ini untuk belajar Fa. Saya bangun sebelum
hari terang.
Waktu saya terbagi antara pekerjaan dan pekerjaan Dafa, dan pada
kenyataannya saya mengabaikan keluarga. Mertua dan suami merasa
tidak senang karena hanya sedikit waktu untuk mereka. Waktu itu,
saya pikir bahwa saya benar dan keluarga saya tak punya hak untuk
ikut campur. Tidak mencari ke dalam membuat saya membayar mahal.
Saya ditangkap pada tahun 2005 dan membuat diri saya "diubah." Itu
adalah saat yang tercela di dalam sejarah saya. Guru mengatakan
kepada kita, "Sudah jatuh janganlah menelungkup saja, cepatlah
bangkit." ("Ceramah Fa dan Penguraian Fa pada Konferensi Fa di
Amerika Barat Saat Hari Yuan Siao Tahun 2003")
Menurut pendapat saya, bagi seorang kultivator, memiliki
keterikatan bukanlah hal yang paling buruk; yang buruk adalah
menyembunyikan keterikatan, tidak ingin menyingkirkannya. Sejak
saat itu saya bertindak sesuai dengan standar seorang kultivator
dan menolak bekerja sama dengan penjaga penjara. Akhirnya, saya
keluar dari penjara pada bulan Juni 2007.
Semua pengalaman masa lalu dapat disimpulkan menjadi satu hal,
yaitu seorang praktisi Dafa harus belajar Fa dan belajar dengan
baik. Hanya dengan pikiran lurus dan perbuatan lurus, seseorang
dapat melangkah dengan ketat dalam Pelurusan Fa Guru dan layak
diselamatkan oleh Guru yang belas kasih.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/8/29/207368.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/10/16/111632.html