(Minghui.org) Kami, yang bertanda tangan
dibawah ini, adalah anggota keluarga dan kerabat dari setidaknya 56
praktisi Falun Gong yang sekarang ini, atau sebelumnya, ditahan
secara ilegal di Penjara Daqing, Provinsi Heilongjiang.
Mengingat, hak dasar manusia
untuk kebebasan berkenyakinan, berpikir dan berbicara adalah suci
dan tidak bisa diganggu gugat;
Mengingat, independensi keberadaan sistem keamanan publik, sistem
pengadilan dan sistem kejaksaan Republik Rakyat China telah dibajak
oleh Kantor 610 yang didirikan oleh Jiang Zemin dan rezimnya,
menyebabkan hilangnya keberanian sistim peradilan untuk menegakan
hukum, moralitas dan hak-hak rakyat;
Mengingat, lebih dari sepuluh tahun, Penjara Daqing telah
mengadopsi cara-cara penyiksaan untuk menganiaya praktisi Falun
Gong yang percaya pada Sejati-Baik-Sabar;
Mengingat, anggota keluarga dari para praktisi ini telah mengajukan
permohonan di berbagai tingkat pemerintahan China namun tanpa
hasil, dan orang yang kami kasihi ditahan di Penjara Daqing berada
dalam keadaan sangat berbahaya karena kesehatan dan keselamatan
mereka tidak terlindungi;
Anggota keluarga yang memberikan tanda tangan menyetujui:
• Atas nama orang yang kami
kasihi yang telah dijatuhi hukuman dan ditahan secara ilegal oleh
rezim Partai Komunis China (PKC) karena keyakinan mereka pada
prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar, kami ingin mengekspos kekejaman
PKC terhadap sekelompok orang yang berusaha untuk menjadi sehat
secara mental dan fisik;
• Diluar pengertian kami bahwa orang yang kami cintai terus-menerus
dianiaya secara mental dan fisik oleh PKC, keluarga mereka terlibat
dan menjadi "bersalah di mata masyarakat." Kami menganggap itu
sebagai pelanggaran terhadap kemanusiaan dan semua prinsip
moralitas;
• Karena kurangnya saluran-saluran yang tersedia di China untuk
mendukung permohonan yang adil, kami terdorong untuk mengirim surat
pengaduan ke luar negeri untuk menyingkap paling tidak beberapa
aspek penganiayaan brutal di dalam Penjara Daqing terhadap praktisi
Falun Gong yang ditahan. Kami memohon kepada semua
organisasi-organisasi HAM internasional untuk mengirim penyelidik
independen ke China secepat mungkin, menyelamatkan anggota keluarga
kami yang tidak bersalah, membantu menghentikan penganiayaan yang
telah berlangsung lama ini, dan menegakkan perdamaian, keadilan dan
hati nurani bagi umat manusia.
I. Laporan
Kasus
1. Li Min (51), pria, adalah seorang pegawai pemerintah di Biro
Keuangan Distrik Hulan di Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang. Pada
10 Maret 2005, Lu Wenxue, wakil kepala Divisi Keamanan Domestik
dari Departemen Keamanan Publik Distrik Hulan dan beberapa petugas
polisi menangkap Li ketika ia sedang bekerja. Ia kemudian dikirim
ke Divisi Ketujuh Penjara Daqing. Karena Li menolak untuk bekerja
sama dengan para penganiaya dan sering kali mengatakan kepada
polisi bahwa Falun Dafa adalah baik, ia sering dipukuli oleh
penjaga penjara, yang menyebabkan luka parah. Ia menjadi sangat
lemah, menunjukkan gejala stroke dan terbaring dalam waktu yang
lama. Penjara menolak untuk membebaskannya. Sebaliknya, mereka
membiarkan Li kelaparan dengan dalih bahwa ia "harus dihukum karena
melanggar aturan penjara dengan menolak mengenakan seragam
penjara." [Catatan: Karena praktisi Falun Gong tidak melanggar
hukum, bukan penjahat, dan tidak boleh dipenjara, praktisi yang
ditahan kadang-kadang memprotes penahanan ilegal mereka dengan
menolak untuk menjawab panggilan, mengenakan seragam penjara atau
lencana nama, atau melakukan kerja paksa.]
Pada Februari 2009, ketika putra Li mengunjunginya, Li menjadi
begitu lemah hingga tidak bisa lagi berjalan sendiri. Dia dibawa ke
ruang kunjungan dan sulit berbicara serta bernapas. Pada bulan
April 2009, keluarganya menemukan Li tidak bisa lagi mengenali
mereka dan menuntut agar dia dibebaskan dengan jaminan untuk alasan
medis. Tapi ditolak oleh pihak penjara. Sipir Divisi Ketujuh
berkata tanpa rasa kasihan kepada Li, "Kami akan membiarkan kamu
pulang ketika kamu tidak punya harapan untuk bertahan hidup. Anda
tidak boleh hidup selama lebih dari tujuh atau delapan hari setelah
kami memutuskan untuk membebaskan kamu. Tidak ada cara lain bagi
kami untuk melepaskan kamu."
Pada pertengahan Mei 2009, Li dipindahkan ke Rumah Sakit Daqing,
masih mengenakan belenggu yang berat meskipun ia tidak punya tenaga
untuk bergerak sendiri. Ia meninggal dunia sekitar pukul 20.00 pada
tanggal 23 Mei 2009.
2. Zhu Hongbin (pria) adalah seorang karyawan di Pabrik Produksi
Minyak No 7 dari Administrasi Industri Perminyakan Daqing. Dia
dihukum secara ilegal selama tujuh tahun. Ketika ditahan di Penjara
Daqing, Zhu menolak untuk melepaskan latihan Falun Gong, menolak
untuk mengenakan seragam penjara dan oleh karena itu sering
mengalami penyiksaan.
Pada bulan September 2002, paru-parunya mengalami radang akibat
pemukulan oleh penjaga penjara. Ia dibawa ke rumah sakit, dimana
sebuah pipa dimasukkan untuk mengeluarkan nanah dari paru-parunya.
Dia koma selama 24 hari.
Pada 12 Mei 2005, Zhu dan praktisi lain dilucuti pakaiannya dan
dipaksa untuk mengenakan seragam penjara. Mereka diikat selama satu
hari. Polisi tidak membolehkan Zhu makan, tidur ataupun menggunakan
toilet, lalu memperlakukannya seolah-olah sudah mogok makan
[sebagai alasan untuk menyiksa dia lebih lanjut dengan hukuman
makan-paksa]. Mereka memasukkan selang ke dalam perutnya dan
memberi makan-paksa padanya. Pada suatu kesempatan, penjaga penjara
memaksakan semangkuk "susu bubuk" encer ke paru-paru Zhu,
menyebabkan seluruh paru-parunya terinfeksi, yang menyebabkan gagal
jantung.
Penjaga penjara sering mengajak narapidana lain untuk memukul Zhu.
Ketika para pejabat tinggi datang untuk inspeksi, Zhu menolak untuk
mengenakan seragam penjara, dan narapidana lain menjambak rambut
serta membenturkan kepalanya ke tembok atau ke tanah sampai jatuh
pingsan. Para penjaga penjara juga mengikat Zhu ke dinding dengan
lengan dan kaki terbuka lebar. Ketika dia dibebaskan dari posisi
ini tiga hari kemudian, tangannya bengkak lebih tebal dari kakinya,
dan ia tidak bisa berjalan dengan normal selama beberapa
hari.
Pada Maret 2007, Yang Youlong, penjaga penjara di Divisi Kelima,
menghasut para tahanan untuk memukul Zhu sampai tubuhnya penuh
dengan luka.
Pada sore hari, 29 Februari 2008, ketika Yang melihat Zhu
melakukan latihan Falun Gong di tempat tidurnya, ia memerintahkan
para tahanan untuk melemparkan Zhu ke lantai, menyebabkan hidungnya
mengeluarkan darah, nyeri di dada, dan kesulitan berjalan.
Ketika masa tahanannya berakhir pada Desember 2008, para petugas
penjara menolak untuk membebaskannya. Sebagai protes, Zhu mogok
makan sampai ia berada di ambang kematian. Setelah keluarganya
membawanya pulang, mereka menemukan bahwa kedua paru-parunya
mengalami atrophia seukuran telur. Setelah enam bulan perjuangan
menyakitkan, Zhu meninggal dunia pada 18 Juni 2009.
3. Li Hongkui (59), pria adalah seorang insinyur di Biro
Administrasi Pos dan Telekomunikasi di Kota Harbin. Selama bekerja,
Li mendapat sejumlah penghargaan dari Menteri Pos dan
Telekomunikasi dan cabang-cabang provinsi dan kota.
Pada bulan September 2005, Li secara ilegal dihukum tujuh tahun
penjara dan ditahan di Divisi Keempat Penjara Daqing dimana ia
mengalami beberapa kali pemukulan brutal karena menolak mengenakan
seragam penjara.
Dalam lima hari berikutnya setelah 27 Februari 2009, Li dipukuli
sembilan kali oleh penjaga penjara dengan tongkat polisi. Tubuhnya
penuh dengan luka karena pemukulan, dan ia tidak mampu bangun dari
tempat tidur.
Pada Juli 2009, Li Hongkui kembali dipukul dua kali oleh penjaga
penjara dengan tongkat polisi. Ketika keluarganya mengetahui
tentang pemukulan itu, mereka pergi ke institusi pemerintah terkait
untuk mengajukan banding. Namun, para petugas di Biro Keadilan
Daqing berusaha untuk menutupi perbuatan penjaga penjara,
menyatakan bahwa mereka tidak memukuli Li. Cheng Junchang, kata,
sipir Divisi Keempat, "Jika kami memukul dia sampai mati, dia layak
untuk itu! Dia hanya beruntung bahwa kami belum melakukannya! Akan
buruk jadinya bagi kami jika benar-benar memukulnya sampai mati
karena kami harus membayar sepuluh sampai dua puluh ribu yuan
kepada keluarganya dan membuat mereka kaya! "
Kerabat Li Hongkui telah memohon kepada institusi-institusi
pemerintah terkait berkali-kali, namun penjara telah menyatakan
bahwa selama Li menolak untuk mengenakan seragam penjara, tidak
diizinkan ada kunjungan. Meskipun tidak ada harapan untuk keadilan,
sanak keluarganya akan terus berjuang untuk dirinya.
4. Sun Dianbin (40), pria, sebelumnya bekerja di Tambang Muleng
Trowongan Nomor 2 di Kota Jixi tetapi telah diberhentikan. Selama
masa penahanannya di Penjara Daqing, ia menderita berbagai macam
penyiksaan, termasuk pemukulan dan penghinaan oleh penjaga penjara,
bentuk-bentuk lain dari hukuman fisik, diborgol dan dibelenggu,
dibelenggu ke tanah, dan dikurung di sebuah sel kecil. Ketika
ibunya mengunjunginya pada tanggal 21 Maret 2009, ia melihat tangan
anaknya gemetar dan bertanya apa yang menyebabkan ini terjadi. Sun
mengatakan pada ibunya bahwa ia sedang kelaparan di penjara karena
menolak mengenakan seragam penjara.
5. Zhai Zhibin (34), pria, sebelumnya bekerja di Perusahaan
Konstruksi dan Pembangunan Perumahan dikelola oleh Biro
Administrasi Perminyakan Daqing. Pada April 2003, Zhai secara
ilegal dihukum sepuluh tahun penjara. Dimulai pada hari kedua di
Divisi Keempat Penjara Daqing, ia sangat kekurangan tidur selama
dua minggu berturut-turut karena menolak untuk melepaskan latihan
Falun Gong. Pada siang hari, ia terpaksa duduk di batang baja di
tepi tempat tidur dan tetap bertahan pada posisi yang sama, dan
pada malam hari ia dipaksa untuk berdiri. Narapidana ditugaskan
untuk mengawasi, memukul, menendang, memaki dan mengancam kalau dia
tidak mematuhi perintah. Zhai melakukan mogok makan untuk memprotes
dan akibatnya dia diberi makan secara paksa dengan brutal. Penjaga
penjara menjepit hidungnya sehingga ia tidak bisa bernapas, sumpit
digunakan untuk membuka mulutnya dengan keras dan dituangkan "susu
bubuk" encer penuh dengan garam. Zhai hampir tercekik dalam proses
tersebut.
Pada awal tahun 2004, karena Zhai menolak menandatangani surat,
sipir Cheng Junchang memberitahu Su Chengtao dan narapidana lain
untuk menyiksa Zhai dengan papan kayu, tongkat kayu, jarum, tinju
dan tendangan. Akibatnya, Zhai tidak bisa bangun dari tempat tidur
selama lebih dari satu minggu.
Pada pertengahan tahun 2005, Chu Li Zhongxin dan Jinhao, seorang
instruktur dari Seksi 7, mencari narapidana lain untuk memaksa Zhai
untuk mengenakan seragam penjara. Zhai melakukan mogok makan
sebagai protes. Lima hari kemudian ia dipindahkan ke rumah sakit
dimana dipaksa makan bubur jagung mentah yang terbuat dari tepung
dan air dingin.
Pada pertengahan Oktober 2005, Li Jinhao memberitahu narapidana
yang ditugaskan untuk mengawasi Zhai untuk mencetak kata "Tawanan"
pada seluruh pakaian Zhai.
Pada pertengahan Oktober 2007, para petugas penjara memakasa Zhai
dan empat praktisi lain untuk mengenakan pakaian seragam dan ikut
dalam pengeboran; mereka melakukan mogok makan sepuluh hari sebagai
protes dan akibatnya diberi makan secara paksa dengan kejam
sebanyakl dua belas kali.
Kemudian pada tahun 2007, Li Weilong, direktur Kantor Politik
penjara, membakar jaket dan celana Zhai untuk memaksanya mengenakan
seragam penjara. Dia memukul Zhai dengan tongkat polisi,
menimbulkan luka memar dan melukai kepala, bahu serta
punggung. Untuk jangka waktu yang lama, setiap kali Li sedang
bertugas, ia akan melarang Zhai untuk pergi ke kantin.
Pada awal 2009, Chu Zhongxin, Li Jinhao, dan Liu Guoqiang memukuli
Zhai dan beberapa praktisi lain dengan kepalan tangan, kaki, dan
tongkat polisi, serta melarang Zhai pergi ke kantin untuk jangka
waktu yang lama. Seorang anggota keluarga praktisi melaporkan Li
Jinhao kepada pemerintah provinsi atas keterlibatannya dalam
pemukulan, Zhai dan praktisi Falun Gong lain bertindak sebagai
saksi. Sebagai pembalasan, Li membakar pakaian musim dingin baru
Zhai dan menyita buku-buku Dafa.
Pada awal Juli 2009, Zhai dipukul lagi karena menolak mengenakan
seragam penjara sampai tubuhnya penuh luka, kepalanya berdarah dan
matanya merah.
6. Wang Shusen (44 tahun), pria, adalah mantan wakil direktur
Departemen Teknologi Tambang Batubara Xing'an di Kota Hegang,
dan anggota Konferensi Konsultatif Politik PKC di Kota Hegang. Pada
bulan April 2002, ia dihukum secara ilegal selama delapan belas
tahun penjara dan dikirim ke Penjara No 3 Kota Harbin.
Pada bulan Juli 2004, ia dipindahkan ke Divisi 50 Penjara Daqing,
dimana tahanan ditugaskan untuk mengawasi dari dekat sepanjang
waktu. Dia tidak diizinkan ikut dalam kegiatan di luar ruangan. Dia
tidak diizinkan untuk berlatih Falun Gong atau membaca buku Falun
Gong. Dia dipukuli dan dicaci maki oleh penjaga penjara
berkali-kali.
Pada Juli 2009, narapidana menyerang kepala Wang dengan balok kayu,
dan ia kehilangan kesadaran. Belakangan Wang mengalami kemerosotan
mental akibat pemukulan brutal yang dilakukan oleh tahanan Rui
Xing.
Pada 14 Agustus 2007, penjara menggunakan polisi anti huru hara
untuk memukul praktisi Falun Dafa karena mereka menolak untuk ikut
pengeboran. Pada hari yang sama, istri Wang datang mengunjunginya
bersama bayi mereka, tetapi tidak diizinkan untuk bertemu Wang
karena ia menolak untuk mengenakan seragam penjara. Karena istri
Wang telah menempuh perjalanan jauh untuk datang ke Daqing, ia
tinggal selama tiga hari dan berulang kali mencoba bertemu dengan
suaminya tapi tidak berhasil.
7. Zhang Xingye (pria) pernah bekerja di Pabrik Produksi Minyak No.
3 di Daqing. Pada bulan November 2002, ia dijatuhi hukuman secara
ilegal selama sepuluh tahun penjara di Penjara Daqing. Sejak itu,
Zhang menderita berbagai bentuk penyiksaan karena menolak
mengenakan seragam penjara dan menolak untuk melepaskan latihan
Falun Gong. Ia dilarang tidur, secara brutal dipukuli, dilucuti
pakaiannya selama beberapa hari dan dilecehkan di depan orang
lain.
Pada akhir tahun 2002, Zhang dikurung di sel kecil, dipaksa duduk
di kursi besi dan dipaksa makan. Untuk melakukan ini, sebuah obeng
digunakan untuk membuka mulutnya dan alat khusus yang digunakan
untuk menjaga mulutnya terbuka selebar mungkin. Kemudian, selang
yang keras sebesar jari dimasukkan ke dalam tenggorokan,
menyebabkan hidung dan mulutnya berdarah. Setelah selesai, Zhang
tidak bisa menutup mulutnya.
Pada pagi hari, 31 Desember 2008, sipir Li Weinan mengambil
beberapa barang pribadi praktisi lain, dan Zhang meminta Li untuk
mengembalikannya. Li menolak dan memerintahkan tiga tahanan
kriminal untuk menutup pintu dan memukul Zhang. Mereka memukulnya
dengan sapu. Kepalanya penuh dengan benjol, memar dan matanya
bengkak karena pemukulan tersebut.
Pada sore hari tanggal 14 Juli 2009, karena Zhang menentang tegas
penganiayaan, Li Weilong, yang baru diangkat menjadi wakil direktur
penjara dan Li Weinan, sipir Divisi Keenam, memerintahkan Li Huiwu
dan narapidana lain untuk mencambuk Zhang dengan dahan pohon sampai
tubuhnya berlumuran darah. Mereka kemudian memborgol dan
membelenggu serta meninggalkannya terbaring di bawah terik
matahari. Dia hampir pingsan akibat dari penyiksaan ini dan tidak
makan selama tujuh hari.
Selain itu, penjara tidak mengizinkan keluarga Zhang untuk
mengunjunginya. Ayahnya, dalam usia tujuh puluhan, pergi ke Penjara
Daqing beberapa kali tapi tidak pernah diizinkan untuk melihat
anaknya. Sudah lebih dari tiga tahun sejak Zhang terakhir bertemu
keluarganya.
8. Dai Zhidong (48), pria, pernah kerja di Pusat Pelatihan Karyawan
Perusahaan Pompa Listrik yang dikelola oleh Biro Administrasi
Perminyakan Daqing. Pada bulan April 2002, ia secara ilegal
dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara dan dikirim ke Divisi Kelima
Penjara Daqing. Penjaga penjara Wang Yalong dan Zhang Guosong
memerintahkan dua belas narapidana untuk mengawasi Dai sepanjang
waktu. Dia dibatasi tidur hanya dua jam per hari, dari jam 02.00 –
04.00 pagi.
Pada Januari 2003, Wang Yalong dan Zhang Guosong memberi tahu
sejumlah narapidana untuk mengawasi Dai dan mencegah dia tidur
selama tiga hari tiga malam dalam usaha untuk memaksa dia
melepaskan latihan Falun Gong. Dai mengalami pemukulan dan
pelecehan, menuangkan air dingin kepadanya, menyiksa dengan dipaksa
duduk di bangku bundar kecil dan kekurangan tidur.
Antara bulan Maret dan Mei 2007, narapidana Rui Xing menampar Dai
berkali-kali, menyebabkan telinganya sakit selama enam bulan.
Sebagai akibatnya, pendengarannya mengalami gangguan. Dia dipukul
dan ditendang oleh narapidana Rui Xing dan Yang You, tidak dapat
ikut kegiatan normal selama lebih dari dua minggu. Yang Youlong,
penjaga penjara di Divisi Kelima tidak menghentikan kebrutalan
mereka.
Pada Agustus 2007, Dai dipaksa untuk ikut latihan tetapi menolak
untuk mengenakan seragam penjara. Yang Youlong menghasut Bi
Yongchang dan narapidana lain untuk mendorong Dai ke tanah. Mereka
memegang kaki dan menyeretnya di tanah sejauh lebih dari 100 meter
hingga sweaternya rusak dan kulit di punggungnya mengelupas.
9. Fu Wenchang, pria, 46 tahun, adalah penduduk Kabupaten Acheng,
Kota Harbin. Dia secara ilegal dihukum sembilan tahun penjara dan
ditahan di Divisi Pendidikan Penjara Daqing. Pada 9 Oktober 2006,
penjaga penjara Li Weinan dan teman-temannya merobek pakaiannya
karena ia menolak untuk mengenakan seragam penjara.
Sebelum Tahun Baru 2008, Fu dikurung di dalam sel kecil dan
terpaksa duduk di kursi besi selama lima hari.
Pada bulan April 2004, Li Weilong, Kepala Kantor Politik di Penjara
Daqing menggunakan polisi anti huru hara untuk membawa praktisi ke
kafetaria, memaksa mereka untuk berdiri di dekat pintu dan melarang
mereka makan. Ketika Chen Shu'an, wakil direktur Biro Administrasi
Penjara di Provinsi Heilongjiang datang ke Penjara Daqing untuk
inspeksi, Wang Yingjie menyeret Fu dari tempat tidurnya dan
kepalanya lebih dulu menyentuh tanah tepat di depan Chen dan
belasan pemimpin tim Penjara Daqing. Sekitar tengah hari pada hari
berikutnya, Li Weilong memanggil Fu dan praktisi lain, Zhang Zhi,
ke ruang disipliner, di mana ia melucuti pakaian mereka dan terus
menyiksa mereka.
10. Li Hai, pria, 47 tahun, adalah mantan guru di Sekolah Menengah
No. 64 di Kota Daqing. Pada bulan November 2002, ia dijatuhi
hukuman secara ilegal dua belas tahun penjara dan dikirim ke Divisi
II Penjara Daqing. Dua minggu setelah dipenjarakan, penjaga penjara
Renshan Zhu, Zhu dan Liu Kai Wenwu memerintahkan empat narapidana
kriminal untuk mengawasi Li selama jam 24-jam. Setiap hari,
ia hanya bisa tidur selama beberapa jam dan dipaksa untuk duduk di
tepi tempat tidur, kadang-kadang, bahkan dipaksa untuk berdiri diam
selama jangka waktu yang lama, sebagai bentuk lain dari hukuman
fisik. Setiap hari ia dipaksa untuk menulis "lima pernyataan"
(mirip dengan tiga pernyataan) untuk melepaskan latihan Falun
Gong.
Sekitar tengah malam pada 14 Oktober 2004, penjaga penjara Wang
Yingjie, Fan Tiegang dan beberapa orang lain mengurung Li. Antara
jam 11 malam sampai jam 9:30 pagi keesokan harinya, Li digantungi
kalung rantai leher dengan kunci yang beratnya sekitar
sepuluh kilogram. Dia dikurung dalam kurungan selama lima belas
hari, selama itu ia melakukan mogok makan sebagai protes dan diberi
makan dengan paksa. Mulut dan tenggorokan berdarah serta bengkak,
ia nyaris tidak bisa bicara, sebagai akibat dari pemaksaan
makan.
Pada bulan April 2006, Li melihat Wang Yingjie dan Li Tie memukuli
praktisi lain, Xia Yong, dan ia melangkah maju untuk menghentikan
mereka. Wang Yingjie, Li Tie, dengan Fan Lijun dan Wang Jiwen,
melemparkan Li ke tanah, memborgol, menendang dan merobek
pakaiannya. Li juga menderita patah tulang rawan pada sisi kiri
dadanya, dan tubuhnya penuh dengan luka-luka.
Pada Juli 2009, Li meneruskan mogok makan untuk memprotes
pengurangan makanan oleh otoritas penjara dan dipukuli secara
brutal oleh penjaga penjara.
11. Yu Liangbin, pria, 71 tahun, adalah mantan anggota peneliti di
Institut Ilmu Pertanian cabang Suihua di Provinsi Heilongjiang. Dia
adalah pakar beras di Provinsi Heilongjiang dan merupakan anggota
dari komite penilai program penelitian ilmu pengetahuan. Pada
Agustus 2007, ia dikirim ke Divisi Keenam Penjara Daqing.
Pada bulan Desember 2008, ia ditampar dua kali oleh Li Weinan,
sipir Divisi Keenam, yang juga menggunakan radio dua arah untuk
menyerang wajahnya dan mematahkan giginya, membuat dia tidak bisa
makan. Setiap kali ketika Li menyerang Yu, dia akan berteriak,
"Siapa yang telah membolehkan Anda berlatih? Suatu saat jika saya
punya waktu saya akan mengurus Anda!"
Pada tanggal 12 Januari 2009, setelah mabuk, Li Weinan mulai
menyiksa praktisi lagi. Dia menyuruh Yu ke ruang belajar dan
mencoba untuk memaksa dia untuk menyanyikan lagu-lagu PKC serta
mengutuk Falun Dafa dan pendirinya. Dia berteriak, "Ayah saya 76
tahun, tetapi jika ia berlatih Falun Gong, saya akan memukulnya
sampai mati. Anda sudah mencetak apa yang telah saya lakukan
terhadap Falun Gong [para praktisi] dan membagikannya dari lantai
pertama sampai lantai keempat gedung apartemen tempat tinggal saya.
Saya akan berhenti memperlakukan kamu dengan cara ini jika kamu
membersihkan semua poster dari gedung saya." Dia kemudian menendang
Yu dan juga memukul dua narapidana yang ditugaskan untuk mengawasi
Yu.
12. Zhang Kuiwu (pria) dari Kabupaten Tailai, Provinsi
Heilongjiang. Pada awal Mei 2009, karena ia dan praktisi lain, Liu
Zhigao, menolak untuk mengenakan seragam penjara dan pakaiannya
dicetak tulisan "tahanan," Zhang dipukuli dan dilemparkan ke tanah
oleh penjaga penjara. Dia tidak diizinkan untuk makan dan dipaksa
berdiri di bawah terik matahari.
Pada Juni 2009, Li Weilong menendang dan memukuli Zhang sampai
jatuh ke tanah dan menggeliat kesakitan.
13. Deng Qingshan, pria, 55 tahun, adalah penduduk Kabupaten Fuyu,
Kota Qiqiha'er, Provinsi Heilongjiang. Pada tanggal 27 Juni 2001,
Deng secara ilegal dihukum delapan tahun penjara oleh Pengadilan
Kota Zhaodong di wilayah Suihua.
Pada tahun 2007, karena Deng menolak untuk bekerja sama dengan
penjara dalam penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong dan
mengenakan seragam penjara, penjaga penjara memotong seluruh
pakaian dan membakarnya. Hanya seragam penjara yang tersisa. Deng
tidak akan memakainya dan menggunakan seprai untuk menutupi
dirinya selama beberapa hari.
Pada tanggal 3 Juni 2009, Deng menolak untuk mengikuti perintah
penjaga penjara untuk mengenakan seragam penjara dan dipukuli
sampai jatuh ke tanah. Ada dua benjolan besar di kepalanya, dan ia
tidak bisa mengambil napas dalam-dalam selama seminggu karena
dadanya sakit. Setelah pemukulan, ia dikirim ke sel isolasi kecil
selama 15 hari.
14. An Xing, pria, 38 tahun, adalah penduduk Desa Xinmin, Kotapraja
Xinxing, Kota Shuangcheng, Provinsi Heilongjiang. Pada November
2001, ia secara ilegal dihukum delapan tahun penjara oleh
Pengadilan Kota Shuangcheng dan dikirim ke Divisi Kelima Penjara
Daqing.
Pada tanggal 25 Juli 2009, karena An menolak untuk mengenakan
seragam penjara, penjaga penjara menggunakan tongkat untuk memukul
bahu, punggung, pinggul, jari kaki dan bagian sensitif lainnya lalu
menuangkan garam dan air kotor ke tubuhnya.
Pada 11 dan 12 Juli 2009, penjara mengadakan apa yang disebut
“latihan kelompok” bagi An, Liu Hongtu, Gong Hai’ou,
Zhen Yulin, dan Du Deping, memaksa mereka untuk melafalkan 38 baris
dari “istilah-istilah yang disukai penjara” dan menyanyikan
lagu-lagu Partai Komunis, dan memukul mereka jika menolak.
15. Ren Zhongde, pria, seorang penduduk Distrik Acheng, Kota
Harbin, secara ilegal dijatuhi hukuman lima tahun penjara.
Kira-kira pukul 10:00, 15 Juli 2009, Cui Shijun, instruktur Bangsal
Pertama Penjara Daqing, Liu Yanjun, kepala bagian, dan empat
narapidana melucuti secara paksa pakaian praktisi di ruang disiplin
dan menampar mereka. Ren berteriak, "Falun Dafa baik!" Mereka
berusaha memaksa Ren untuk mengenakan seragam penjara sebelum ia
pergi ke kantin, tapi dia menolak.
Pada tanggal 17 Juli 2009, penjaga penjara Bangsal Pertama
memanggil Ren ke ruang disiplin. Praktisi lain, Yang Chengshan
dipanggil pertama. Ketika Ren mendengar suara mereka memukuli Yang
di dalam ruangan, ia mencoba mendorong pintu dua kali, tapi
dihalangi dari dalam, dan dua narapidana menyambar dia untuk
mencegahnya masuk. Ren berteriak, "Falun Dafa baik!" Liu Yanjun
keluar dari ruangan untuk menghentikan teriakannya dan
memerintahkan beberapa narapidana lain untuk membuka paksa pakaian
Ren dan memukulinya.
Yang dipukuli dalam waktu yang lama dan terluka parah. Dia dipapah
keluar oleh beberapa narapidana.
Pada hari-hari berikutnya, Ren dipaksa memakai seragam penjara
beberapa kali dan setiap kali ia menolaknya. Celana dan celana
dalamnya dirobek beberapa kali. Cui Shijun dan Liu Yanjun mengancam
Ren, "Kami akan mengikat Anda dengan kain dan tanya Dajun,
narapidana paling kotor dan paling jelek dari lantai atas untuk
mengunyah makanan terlebih dahulu dan kemudian meludahkan ke dalam
mulut kamu. Mari kita lihat apa yang kamu bisa lakukan terhadap hal
itu." Dengan segera penjaga penjara membawa Dajun kepada mereka dan
mengatakan kepadanya apa yang harus dilakukan. Dajun menolak, maka
penjaga penjara mengancamnya, "Jika kamu tidak melakukannya, kami
akan mengurangi poin penilaianmu dan tidak mempertimbangkan untuk
mengurangi masa tahananmu dua tahun." Ren berkata tegas, "Bagi
kalian ia mungkin terlihat jelek, tapi itu tidak memberi kalian hak
untuk menghinanya. Kalian pikir memiliki wajah bagus, bagaimanapun,
cara dan pikiran kalian adalah yang paling kotor."
16. Qi Fengming (pria) adalah penduduk Distrik Nangang, Kota
Harbin. Pada sore hari, 25 Juli 2009, Li Weilong memimpin tim
penjaga penjara ke Bangsal Pertama untuk menggeledah sel-sel dan
memukuli banyak narapidana. Mereka menyerang Qi dengan tongkat
polisi sebanyak lima kali. Yang Chengshan, Ren Zhongde dan Qi
dipaksa mengenakan seragam penjara. Dua set pakaian Qi, seharga
lebih dari 2.000 yuan, dibakar.
Fakta-fakta di atas adalah apa yang telah kami dikumpulkan hingga
saat ini, dan ini hanyalah puncak gunung es dari kejahatan yang
telah dilakukan Penjara Daqing terhadap tahanan praktisi Falun
Gong. Penjara Daqing telah memilih beberapa bentuk penyiksaan untuk
menganiaya orang yang kami kasihi. Kekejaman mereka sulit
dilukiskan dengan kata-kata dan membuat malu kepada bangsa dan
rakyat kami.
II. Alasan Keluhan Kami
Menurut Pasal 41 Konstitusi China, warga negara Republik Rakyat
China memiliki hak untuk mengkritik dan memberi saran untuk setiap
institusi negara dan personil, untuk mengajukan banding, keluhan,
atau melaporkan pelanggaran hukum institusi atau personel negara
dalam menunaikan tugas.
Kami telah melaporkan secara sah dan mengadu pada berbagai tingkat
institusi pemerintahan atas kejahatan yang dilakukan penjara Daqing
di dalam keterlibatan mereka dalam menganiaya praktisi Falun Gong.
Perlakuan mereka, bahkan jika itu telah dilakukan terhadap tahanan
kriminal, merupakan pelanggaran hukum, karena mereka telah
melanggar Pasal 246, 247, dan 248 dari Hukum Pidana Republik Rakyat
China.
Ketika tindakan-tindakan itu dilakukan terhadap orang yang tidak
bersalah, yang seharusnya tidak dipenjara, adalah kesalahan
mereka.
Hukum Pidana Republik Rakyat China memberikan definisi kejahatan
sebagai berikut memaksa seseorang untuk mengaku dengan penyiksaan
dan kejahatan menyiksa tersangka dalam tahanan, keduanya juga
tercantum sebagai kejahatan memeras pengakuan dengan penyiksaan
menurut hukum internasional.
"Perbuatan setiap pejabat negara yang dengan sengaja menimbulkan
dugaan keras atas pelanggaran seperti bertujuan untuk
memperoleh pengakuan melalui cara-cara hukuman fisik atau setara
dengan hukuman fisik, yang meliputi mengikat, menggantung, memukul
dengan kejam, atau menggunakan berbagai alat penyiksaan untuk
mengakibatkan penderitaan pada mereka yang dituduh bersalah, dan
bertindak menggunakan cara-cara lain untuk menyiksa mereka yang
diduga bersalah. "
"Perbuatan serius dari personil peradilan yang melanggar hukum
penjara dan peraturan serta melaksanakan hukuman fisik dan
penganiayaan terhadap tahanan dan pelanggar lain yang ditahan atau
di penahanan, termasuk tindakan pemukulan, mencaci maki, membiarkan
kelaparan, membiarkan kedinginan, pengurungan sewenang-wenang,
dipaksa kerja keras, penghinaan atau menggunakan alat
penyiksaan."
Menurut Pasal 5 Deklarasi Universal Hak Azasi Manusia dan Pasal 7
Perjanjian Internasional tentang Hak Sipil dan Politik, "Tidak
seorang pun boleh disiksa atau diperlakukan dengan kejam, tidak
manusiawi atau perlakuan atau hukuman yang merendahkan
martabat."
Hal ini dinyatakan pada Pasal 1 Konvensi PBB menentang Penyiksaan
dan Kekejaman Lain, Tidak Berperikemanusiaan atau Perlakuan atau
Penghukuman bahwa "Untuk tujuan Konvensi ini, istilah 'penyiksaan'
berarti setiap tindakan yang mengakibatkan rasa sakit atau
penderitaan, apakah fisik atau mental, dengan sengaja mengakibatkan
seseorang dengan tujuan seperti memperoleh pengakuan atau informasi
dari orang ketiga atau pengakuan, menghukum seseorang atas
tindakanbta atau orang ketiga yang telah melakukan atau dicurigai
telah melakukan, atau mengintimidasi atau memaksa dia atau orang
ketiga, atau untuk alasan apapun yang didasarkan pada diskriminasi
dalam bentuk apapun, apabila rasa sakit atau penderitaan seperti
yang ditimbulkan oleh atau atas dorongan atau dengan persetujuan
atau persetujuan dari pejabat publik atau personil lain yang
bertindak sebagai kapasitas resmi."
Pasal 2 tahun 1948 Konvensi PBB tentang Pencegahan dan Penghukuman
Kejahatan Genosida (CPPCG) mendefinisikan genosida sebagai "salah
satu tindakan berikut ini dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan, secara keseluruhan atau sebagian, nasional, etnis,
ras atau kelompok agama, seperti ini: membunuh anggota kelompok;
menyebabkan kerusakan serius baik fisik maupun mental anggota
kelompok; sewenang-wenang mengabibatkan kondisi hidup anggota
kelopok, diperhitungkan untuk membawa kehancuran fisik secara
keseluruhan atau sebagian; tindakan yang terkesan untuk mencegah
kelahiran di dalam kelompok; [dan] dengan paksa mengalihkan
anak-anak dari kelompok ke kelompok lain."
Diukur baik oleh hukum domestik dan internasional, Partai Komunis
China (PKC) benar-benar merupakan organisasi kriminal yang telah
melakukan penyiksaan dan kebijakan genosida. Artikel-artikel
ini adalah perwujudan asli dari watak organisasi kriminal PKC.
Dalam sepuluh tahun terakhir ini, setidaknya sembilan praktisi
Falun Gong telah disiksa sampai meninggal dunia di Penjara Daqing.
Mereka adalah: Yu Yongquan, Wang Hongde, Xu Jishan, Yuan Qingjiang,
Zhu Hongbing, Li Min, Ni Wenkui, Zhou Shuhai, dan Zhao Qingshan.
Kami tidak ingin melihat lebih banyak orang yang kami kasihi
menjadi korban penyiksaan dan pembunuhan yang terjadi di dalam
penjara. PKC telah memobilisasi seluruh aparatur negara untuk
memulai penindasan secara luas terhadap warga tak berdosa yang
sedang berjuang menjadi orang baik, tetapi diberi label oleh PKC
sebagai musuh negara. Kami percaya ini bukan hanya masalah aparat
penegak hukum, yang "dididik" oleh PKC, menyalahgunakan kekuasaan
mereka dan sengaja merugikan orang lain. Ini adalah rencana,
pertimbangan, dengan maksud tertentu secara sistematis oleh PKC,
dari atas sampai bawah membunuh sekelompok praktisi.
Orang yang kami sayangi sedang menderita penyiksaan di Penjara
Daqing dan jiwa mereka dalam bahaya besar. Kami terus-menerus cemas
terhadap kondisi mereka, yang menempatkan kami dalam penderitaan.
Selama lebih dari enam bulan pada tahun 2009, kami telah memohon
melalui saluran yang benar untuk membawa perhatian pada fakta bahwa
Penjara Daqing mencabut hak untuk memperoleh makanan dan kunjungan
dari orang-orang yang kita kasihi dan menargetkan mereka dipukul
dan disiksa dengan brutal.
Baru-baru ini, kami telah mengajukan permohonan kepada Bagian
Administrasi Penjara, Penjara berbasis Kantor Inspeksi, Kejaksaan,
dan Departemen Kehakiman di Kota Daqing, Biro Keadilan di Provinsi
Heilongjiang, Departemen Kehakiman di Beijing, Kongres Rakyat
Nasional, dan badan-badan pemerintah lainnya. Tidak ada tanggapan
secara bersamaan dari institusi-institusi negara ini atau otoritas
peradilan telah menempatkan kami dalam keputusasaan. Karena
kurangnya saluran yang tersedia untuk mengajukan keluhan, atau
respon apapun atas himbauan kami untuk membantu di dalam negeri
China, kami tidak punya pilihan selain untuk mengajukan keluhan
kami atas tindakan kejahatan dari Penjara Daqing kepada Komisi HAM
PBB. Kami menghimbau masyarakat internasional untuk membantu kami
dalam menyelidiki fakta-fakta penganiayaan dan menegakkan kesucian
hukum dan hak-hak warga negara.
China terpilih sebagai anggota Komisi Hak Asasi Manusia pada tahun
1981 dan telah menjadi anggota sejak itu. Sejak 1980, Cina telah
menandatangani, menyetujui dan bergabung dalam beberapa Konvensi
Hak Asasi Manusia. Namun rezim China telah menginjak-injak semua
hukum dan peraturan internasional, mengabaikan kekuatan keadilan di
seluruh dunia, membunuh orang yang tidak bersalah tanpa pandang
bulu, dan meletakkan seluruh bangsa dalam kesengsaraan yang
ekstrim. Tindakan yang bertentangan dengan kewajiban internasional
suatu negara harus memikul dan hukumnya harus diawasi. Secara
khusus, telah menutup mata terhadap fakta bahwa Falun Gong telah
menyebar di lebih dari 114 negara dan wilayah di seluruh dunia,
dalam sepuluh tahun gerakan tanpa kekerasan terhadap penganiayaan,
praktisi Falun Gong telah membawa Sejati-Baik-Sabar ke dalam jutaan
hati dan memdapatkan pengertian dan dukungan dari orang-orang di
seluruh dunia. Sebaliknya, PKC terus melaksanakan kebrutalan yang
membangkitkan amarah manusia dan Tuhan. Kejahatan serius yang
melanggar hukum internasional dan domestik dan terlalu banyak untuk
dicatat. Ini harus dihentikan.
III. Permohonan dan Permintaan Kami
1. Melakukan investigasi lengkap terhadap kejahatan pencemaran nama
baik, menghasut kebencian, kejahatan terhadap kemanusiaan,
genosida, dan penyiksaan yang dilakukan rezim Jiang Zemin dalam
sepuluh tahun penganiayaan Falun Gong.
2. Melakukan penyelidikan lengkap terhadap penyiksaan yang dialami
oleh praktisi Falun Gong yang ditahan yang dilakukan oleh aparat
penegak hukum di Penjara Daqing.
3. Menyerukan untuk pembebasan segera terhadap semua praktisi Falun
Gong yang ditahan di Penjara Daqing.
4. Melakukan investigasi menurut hukum atas kejahatan pemerintah
dan aparat penegak hukum yang menyalahgunakan kekuasaan
mereka.
5. Memberikan kompensasi atas kesengsaraan dan kerugian ekonomi
dari para korban penahanan ilegal dan keluarga mereka.
Sebagai warga negara China, kami sepenuhnya memahami bahwa Jiang
Zemin dan kebijakan rezimnya yang menteror praktisi Falun Gong,
dengan "mencemarkan nama baik mereka, menghancurkan keuangan
mereka, dan menghancurkan fisik mereka," adalah penghancuran
kemanusiaan dan moralitas. Dalam sepuluh tahun ini, kami [anggota
keluarga] telah mengalami penganiayaan serupa seperti praktisi
Falun Gong telah alami hanya semata-mata karena kebijakan salah PKC
terhadap himpunan ini. Hari ini kami dapat mengatakan bahwa sudah
waktunya, dan Sembilan Komentar mengenai Partai Komunis,
memungkinkan kami untuk melihat melalui kebohongan-kebohongan yang
direkayasa oleh rezim PKC. Adalah Sejati-Baik-Sabar yang
memungkinkan kami untuk secara berangsur-angsur menyadari
prinsip-prinsip universal ini yang merupakan satu-satunya harapan
bagi China dan seluruh umat manusia, karena hanya di China, hanya
di bawah sistem totaliter yang sangat busuk, kami baru menyaksikan
secara langsung sifat licik PKC.
Saat ini, penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong oleh rezim
Komunis China telah menarik perhatian masyarakat internasional.
Hari ini kami bersama-sama dari berbagai belahan dunia dengan misi
sejarah yang dipercayakan kepada kami, dan kami bersatu untuk
menghadapi kesempatan yang diberikan kepada kami oleh Tuhan untuk
memilih kehidupan baru.
Waktu sangat penting dalam menyelamatkan kehidupan. Kami sangat
berharap bahwa organisasi hak asasi manusia internasional dapat
datang ke Provinsi Heilongjiang sedini mungkin. Ketika Anda berada
di sini, kami akan memberitahu Anda, dari orang ke orang dan dengan
sangat rinci, bencana hak asasi manusia yang belum pernah terjadi
sebelumnya dimana kami dan orang yang kami cintai telah
alaminya.
Terima kasih banyak.
Semoga Tuhan melindungi semua orang baik dan menjaga mereka dari
bahaya
Pengaduan:
Anggota keluarga dan sanak keluarga dari praktisi Falun Gong di
Kota Harbin, Daerah Jiamusi, Kota Qiqihar, dan Kota Jixi di
Provinsi Heilongjiang yang sedang, atau pernah, ditahan di Penjara
Daqing.
Kami berharap salinan dokumen ini dapat dikirim ke:
Panel Penyiksaan PBB
Pelapor Khusus tentang penyiksaan, kebebasan berpendapat dan
berekspresi, dan perlindungan hak asasi manusia dan kelompok kerja
pada penahanan sewenang-wenang dan eksekusi
Komite PBB Menentang Penyiksaan
Koalisi Penyelidikan Penganiayaan terhadap Falun Gong di China
(CIPFG); Clive Ansley, direktur CIPFG Amerika Utara, pengacara dan
ahli China; Baroness Caroline Cox, direktur CIPFG Eropa, Senator
senior dari Kerajaan Inggris; Lai Ching-te, direktur CIPFG Asia,
anggota Dewan Legislatif Taiwan; Andrew Bartlett, direktur CIPFG
Australia, anggota Parlemen Federal
Organisasi Dunia untuk Penyelidikan Penganiayaan Falun Gong
(WOIPFG)
Institusi Pemerintah dan Pejabat Terkait:
Hu Kangsheng, anggota Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (KRN),
mengelola anggota Komite Legislatif KRN: 23 Xijiaominxiang,
Beijing, China. Kode pos: 100.805. 86-10-63093389 (kantor)
Wu Aiying, Menteri Kehakiman: 10 Chaoyangmeng Blvd., Distrik
Chaoyang, Beijing, China. Kode pos: 100.020. 86-10-65205114
(kantor)
Meng Jianzhu, Menteri Keamanan Publik: 14 Changanjie Timur,
Beijing, China. Kode pos: 100.741
Xiao Yang, Ketua Pengadilan Tinggi: 27 Dongjiaominxiang, Distrik
Dongcheng, Beijing, China. Kode pos: 100.745. 86-10-85256114
(Operator)
Ji Bingxuan, sekretaris Komite PKC Provinsi Heilongjiang
Huang Jiansheng, sekretaris Komite Keamanan Politik PKC Provinsi
Heilongjiang
Sun Yongbo, direktur Biro Keamanan Umum Propinsi Heilongjiang:
Jalan Zhongshan 202, Kabupaten Nangang, Kota Harbin, Propinsi
Heilongjiang. Kode pos: 150.001. 86-451-82696123 (Kantor)
Alamat E-mail ini dilindungi dari robot spam. Anda perlu
mengaktifkan JavaScript untuk melihatnya (Email)
Liu Yichang, direktur Biro Kehakiman, Provinsi Heilongjiang: Jalan
Raya Hongqi 433, Distrik Nangang, Kota Harbin, Provinsi
Heilongjiang. Kode pos: 150.090. 86-451-82297064 (Kantor).
Alamat E-mail ini dilindungi dari robot spam. Anda perlu
mengaktifkan JavaScript untuk melihatnya (Email)
Nan Ying, ketua Mahkamah Agung Provinsi Heilongjiang.
Zhang Shuyuan, penjabat ketua Mahkamah Agung di Provinsi
Heilongjiang; Jalan Songshan 27, Distrik Nangang, Kota Harbin,
Provinsi Heilongjiang. Kode pos: 150.000. 86-451-82392821
(Kantor)
Jiang Wei, kejaksaan umum dari Kejaksaan Agung di Provinsi
Heilongjiang: Jalan Changjiang 85, Distrik Nangang, Kota Harbin,
Provinsi Heilongjiang. Kode pos: 150.000
Li Yanzhi, sekretaris Kantor Pos dan Telkom Komisi
Disiplin-inspeksi di Provinsi Heilongjiang; Pang Yihua, Yang Delu,
Cao Xiaofeng, Guo Li, wakil sekretaris Kantor Pos dan Telkom
Komisi Disiplin-inspeksi di Provinsi Heilongjiang; Jalan Huayuan
294, Distrik Nangang, Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang. Kode pos:
150.001. 86-451-12388 (Hotline)
Wang Xuejun, direktur Biro Pos dan Telkom di Provinsi
Heilongjiang
Wang Shiqi, Xu Jie, Wang Yaodong, Zhang Pengfa, Zhang Enxi, Lingyi
Xu, wakil direktur Biro Pos dan Telkom di Provinsi Heilongjiang;
Jalan Huayuan 161, Distrik Nangang, Kota Harbin, Provinsi
Heilongjiang. Kode pos: 150.001. 86-451-12345 (Hotline)
http://www.hljxf.gov.cn/ (Website)
Qian Yunlu, ketua Kongres Rakyat Provinsi Heilongjiang
Liu Haisheng, wakil ketua Kongres Rakyat Provinsi
Heilongjiang
Departemen Kehakiman Kota Daqing, Direktur Zheng: 86-459-6181608;
Wakil Direktur Yu: 86-459-6364506; Wakil Direktur Huang:
86-459-4689677
Penjara Daqing, Distrik Ranghulu, Kota Daqing. Kode pos
163.159
Wang Yongxiang, direktur Penjara Daqing: 86-459-5057999 (kantor),
86-459-5105087 (rumah), 86-13199086888 (selular)
Chen Qingfa, Komisaris Politik Penjara Daqing: 86-459-5058588
(kantor), 86-459-4686358 (rumah), 86-13329491288 (selular)
Zhang Yajun, wakil direktur Penjara Daqing: 86-459-5059122
(kantor), 86-459-6388889 (rumah), 86-13359825633 (selular)
Wang Jiaren, wakil direktur Penjara Daqing: 86-459-5050616
(kantor), 86-459-4687616 (rumah), 86-13303697969 (selular)
Tan Ronglai, wakil direktur Penjara Daqing: 86-459-5050618
(kantor), 86-459-6133365 (rumah), 86-13304694188 (selular)
Wang Yingjie, wakil direktur Penjara Daqing: 86-459-5058999
(kantor), 86-459-6363870 (rumah), 86-13836816666 (selular)
Cui Changhua, wakil direktur Penjara Daqing: 86-459-5059808
(kantor)
Li Weilong, wakil direktur Penjara Daqing: 86-13936903441
(selular)
Ditulis pada 4 Agustus 2009
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/8/11/205929.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/8/23/110254.html