(Minghui.org) Di Kota Dalian, penganiayaan
terhadap Falun Gong sangat parah dan baru-baru ini praktisi Mr.
Feng Gang meninggal karena penganiayaan tersebut. Guru tidak
mengakui adanya penganiayaan dan telah mengatakan, unsur-unsur
jahat telah sangat berkurang dan Pelurusan Fa segera akan berakhir.
Kita, para praktisi perlu mempertimbangkannya dengan serius mengapa
penganiayaan itu masih sangat serius di Kota Dalian.
Sekitar 1 Oktober 2009, praktisi
A menerima panggilan telepon yang memintanya untuk datang ke kantor
polisi. Ia menjadi ketakutan, pikirannya tidak tenang. Saat bicara
di telepon, ia terdengar gelisah, nada bicaranya tajam. Petugas
menghubunginya di rumah beberapa kali dan bahkan mendatangi serta
mengetuk pintunya. Praktisi A memancarkan pikiran lurus di dalam
rumah dan menolak untuk membuka pintu. Ia mencoba untuk memecahkan
masalahnya berdasarkan pemahaman manusia biasa tetapi tidak
berhasil. Ia membahas keadaan dirinya dengan beberapa rekan
praktisi yang menyarankannya untuk meninggalkan rumah untuk
sementara waktu.
Istri praktisi A tidak berpikir bahwa menghindari masalah adalah
suatu pendekatan yang baik, dan ia mulai merasa bimbang. Ia
membahasnya dengan praktisi B, yang baru-baru ini juga dipanggil ke
kantor polisi setempat dan secara rasional berbicara mengenai Falun
Gong dengan para polisi. Pengaruhnya sungguh baik. Praktisi B
berpikir, praktisi A telah diberi kesempatan yang baik untuk
menjelaskan kebenaran dan mengingatkan praktisi A dengan Fa Guru
mengenai situasi ini. Praktisi A menyadari bahwa hal tersebut
memang benar.
Beberapa hari kemudian, praktisi A memanggil praktisi B dan
mengatakan kepadanya, setelah pembicaraan mereka, ia pulang dan
mulai belajar Fa dengan pikiran tenang. Semakin banyak ia belajar,
pikirannya menjadi semakin jernih, belas kasihnya mulai tumbuh
secara berangsur-angsur. Ia sangat terkesan dengan kebesaran Guru
dan misi murid-murid Dafa yang suci. Ia mengundang polisi itu ke
rumahnya dan bahkan meminta maaf atas perkataannya saat di telepon.
Petugas itu tergerak karena ketulusannya. Praktisi A dengan tenang
berbicara tentang Falun Gong dengan petugas itu yang mengajukan
banyak pertanyaan. Mereka berbincang-bincang dengan sangat ramah,
ia menjawab semua pertanyaan-pertanyaan petugas, dan gangguan pun
menghilang.
Mengenai masalah ini, saya berniat untuk berbagi pemahaman mengenai
apa yang dimaksud dengan merubah "pikiran manusia." Guru berkata,
“Segala sesuatu yang terjadi di masyarakat manusia biasa, di saat
sekarang ini, semua adalah disebabkan oleh sifat hati pengikut
Dafa.” ("Ceramah Fa di Philadelphia, Amerika Tahun 2002.") Ketika
praktisi A memandang penganiayaan seperti seorang manusia biasa
sedang melakukan kejahatan terhadap orang biasa lainnya, ia
benar-benar menempatkan dirinya di posisi makhluk yang sedang
dianiaya. Oleh karena itu, polisi mengganggunya berulang-ulang
kali. Ketika ia memandang penganiayaan dari sudut pandang Fa, hal
itu menjadi sebuah kesempatan baginya untuk memusnahkan kejahatan
dan menyelamatkan makhluk hidup. Setelah polisi mengetahui
kebenaran, gangguan polisi pun hilang.
Beberapa praktisi memandang keberadaan penganiayaan sebagai suatu
yang absolut, seolah-olah orang akan menghadapi penganiayaan
sepanjang ia mengerjakan apa yang seorang murid Dafa seharusnya
lakukan. Bukankah ini berarti mereka sedang meminta untuk dianiaya?
Guru tidak pernah mengakui pengaturan kekuatan lama, dan
memberantas kekuatan lama sampai ke akarnya yang tersisa hanyalah
beberapa unsur-unsur di permukaan. Guru lebih lanjut mengatakan
kepada kita bagaimana caranya menyangkal dan memusnahkan
unsur-unsur yang masih tersisa, dan telah menganugerahkan kemampuan
tangguh kepada kita. Jika kita memandang segalanya dengan pikiran
lurus dan memandang segalanya dari sudut pandang Fa, kita
seharusnya dapat memurnikan dimensi kita sendiri dan memperbaiki
lingkungan kita. Bagaimanapun, jika kita takut terhadap
penganiayaan, boleh jadi kita malahan memohonnya.
Tentu saja, penganiayaan menghadirkan mara-bahaya yang nyata bagi
praktisi. Namun, bahkan setelah 20 Juli 1999, beberapa praktisi
secara teguh percaya bahwa Guru tidak pernah mengatur
kesengsaraan-kesengsaraan yang akan mempengaruhi hidup mereka
sehari-hari dan tetap melakukan tiga hal secara teratur. Mereka
secara jelas menyadari bahwa campur tangan dan penganiayaan
dikarenakan oleh kekuatan lama dan memusnahkan mereka dengan
pikiran lurus. Segera segalanya kembali menjadi normal.
Dengan demikian, ketika kita menggantikan pikiran dan
tindakan-tindakan manusia dengan pikiran lurus yang berdasarkan
pada Fa, kita akan memperbaiki lingkungan kita, membentuk suatu
unit yang tangguh, dan lebih banyak menyelamatkan makhluk
hidup.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/11/9/210635.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/11/2/112031.html