(Minghui.org) Peringatan Puputan Margarana ke-63 pada hari Jumat, 20 November 2009 ditandai dengan upacara kehormatan militer di halaman kompleks candi dan makam pahlawan Margarana, Tabanan-Bali. Upacara itu dihadiri oleh para pejabat teras pemerintahan sipil dan militer serta kepolisian provinsi Bali dan kabupaten Tabanan.
Upacara yang dimulai pukul 07.00 itu untuk
mengenang pengorbanan heroik I Gusti Ngurah Rai. Ngurah Rai gugur
bersama ribuan tentara rakyat dalam perang puputan menghadapi
serangan pasukan penjajah Belanda di tahun 1946.
Perang puputan berarti perang sampai titik darah penghabisan.
Rakyat Bali sangat berhutang budi pada Ngurah Rai dan para pahlawan
yang gugur di medan perang. Penghormatan atas jasa para pahlawan
tersebut diwujudkan dengan kunjungan oleh anggota keluarga para
pahlawan maupun warga masyarakat umum ke kompleks pusara Candi
Margarana.
Stan pameran Falun Dafa
Untuk menyemarakkan kegiatan ini, pihak
pengelola Candi Margarana juga mengadakan pasar rakyat dan panggung
hiburan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, para praktisi Falun Dafa
setempat memanfaatkan kesempatan ini untuk mengklarifikasi fakta.
Dengan susah payah para praktisi mendirikan stan pameran.
“Kami hampir putus asa karena pada awalnya kami ditolak Kepala
Lingkungan. Alasannya sudah ikut pameran berkali-kali, sudah cukup
untuk memperkenalkan Falun Dafa,” demikian diungkapkan Kadek,
praktisi Falun Dafa dari Desa Margarana.
Stan pameran Falun Dafa terletak di ujung Timur halaman parkir
kompleks candi, di sebelah utara panggung hiburan menghadap ke
barat. Para praktisi menata stan pameran dengan baik dan atraktif.
Sekeliling bagian dalam ruangan seluas 4 x 4 meter itu berisi
informasi lengkap tentang Falun Dafa. Juga tersedia buku Zhuan
Falun, Falun Gong, Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis,
Laporan Dugaan Pengambilan Organ dan brosur. Di sudut barat-laut
terdapat sebuah televisi yang memperlihatkan video klarifikasi
fakta kepada para pengunjung yang masuk ke dalam stan pameran.
Keunikan lain dari stan ini adalah relief yang sekaligus berfungsi
sebagai dinding ruangan. Di sisi luar sebelah selatan, misalnya,
tampak relief tentang adegan penyiksaan praktisi Falun Dafa di
China.
Adegan penyiksaan terhadap praktisi Falun Dafa di China
Menurut ibu Rai, penanggung jawab tempat
latihan di Desa Margarana, sangat banyak pengunjung yang datang ke
stan Falun Dafa. Ibu Rai juga sempat mengklarifikasi fakta kepada
para pejabat yang datang melihat arena pameran usai upacara hari
Jumat lalu. Salah satu pejabat tersebut adalah Wakapolres
Tabanan.
“Saya sudah jelaskan kepada Wakapolres Tabanan mengenai Falun Dafa.
Saya minta beliau membaca materi yang diberikan dan membantu
meluruskan informasi keliru yang selama ini diterima jajaran
kepolisian dari pihak Konsulat dan Kedutaan China,” kata ibu
Rai.
Praktisi sedang menjelaskan fakta kebenaran kepada
pengunjung
Ibu Rai menambahkan bahwa para pejabat
tersebut terperanjat atas fakta yang baru mereka ketahui. Mereka
sepenuhnya mengerti penjelasan dan klarifikasi fakta yang
disampaikan praktisi. Menurut ibu Rai, pada saat kehadirannya di
stan Falun Dafa, Wakapolres Tabanan menerima buku Zhuan
Falun, Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis, Laporan David
Matas dan David Kilgour mengenai pengambilan organ praktisi Falun
Dafa di China, CD klarifikasi dan brosur.
Stan Falun Dafa di area Candi Margarana berlangsung tanggal 19
November 2009 hingga tanggal 24 November 2009. Kegiatan klarifikasi
fakta hari Minggu, 22 November 2009 juga dimeriahkan oleh barisan
genderang pinggang. Pukul 17.00 saat kecerahan langit mulai
redup, tiga puluh dua anggota barisan genderang pinggang berjajar
rapih di lapangan dalam kompleks candi. Mereka tampak berwibawa
dengan pakaian kuning keemasan yang mereka kenakan.
Di hadapan ratusan pasang mata pengunjung sore itu, barisan
genderang pinggang menyajikan derap langkah nan gagah seiring
alunan musing genderang yang indah. Pesona barisan genderang
pinggang ini menjadi lebih lengkap oleh penampilan delapan orang
pemain genderang pinggang yang membawakan rangkaian formasi
atraktif. Mereka bergerak dinamis dalam keriangan jiwa yang
terlarut dalam alunan musik genderang.
Penampilan barisan genderang pinggang
Sepanjang hampir dua jam barisan genderang
pinggang tampil di hadapan khalayak ramai Margarana.
Sepanjang pertunjukan, para penonton seakan terbius dalam kebisuan.
Namun tatapan mata mereka tak mampu menyembunyikan suka cita yang
membasuh jiwa. Sepanjang waktu itu pula para praktisi lainnya
menyapa orang-orang, menyebarkan brosur Falun Dafa dan
mengklarifikasi fakta kepada mereka.
I Gusti Ngurah Rai dan para pahlawan telah lama pergi, namun
semangat puputan yang mereka wariskan tidak pernah mati. Semangat
seperti itu tampak jelas dalam kegigihan para praktisi Falun Dafa
mengklarikasi fakta kepada seluruh masyarakat. Lewat klarifikasi
fakta, para praktisi Falun Dafa menyampaikan kebaikan dan manfaat
latihan Falun Dafa kepada semua orang. Lewat upaya ini pula para
praktisi Falun Dafa meluruskan kebohongan dan fitnahan oleh
penguasa komunis China yang meracuni banyak orang.
Lewat berbagai cara dan usaha, para praktisi hanya ingin mengatakan
satu hal, yaitu bahwa Falun Dafa baik! Falun Dafa hao!