Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Proses Pendewasaan Melalui Kultivasi Selama Sebelas Tahun

18 Des. 2009 |   Oleh: Li Ran, Praktisi di Provinsi Liaoning

Dari Konferensi Berbagi Pengalaman via Internet Keenam Bagi Para Praktisi di China


(Minghui.org)

Salam kepada Shifu yang belas kasih dan nan agung!

Salam kepada rekan-rekan praktisi di seluruh dunia!

I. Memperoleh Fa

Saya mendapat Fa ini pada Januari 1998. Sejak masih kecil saya sangat tertarik dengan cerita-cerita mitos, dewa-dewi, dan Buddha. Ibu saya pertama kali mendapatkan Fa pada 1998. Dia merekomendasikan Falun Gong kepada saya dan memberikan beberapa buah kaset ceramah Fa Shifu. Ketika mendengarkan kaset itu untuk yang pertama kalinya, saya segera merasa mengantuk. Semakin lama saya mendengarkan, saya pun merasa semakin mengantuk. Apa yang Shifu ceramahkan adalah hal-hal yang saya ingin ketahui sejak lama, akan tetapi belum pernah mendapatkan jawabannya. Saya selesai mendengar seluruh ceramah Fa Shifu itu dalam sekali duduk pada hari pertama. Saya merasa berada pada jalan kultivasi. Ketika membawa buku-buku Falun Dafa pulang, saya pegang  buku-buku itu di dada dengan rasa hormat, sambil berkata dalam hati, “Inilah yang saya dambakan, inilah yang saya cari-cari, dan inilah yang saya inginkan.”


II. Belajar Fa, Berkultivasi Hati dan Melepaskan Keterikatan Akan Nama, Keuntungan dan Perasaan (Qing)

Setelah mendapat Fa Shifu, saya merasa bahwa kehidupan saya bersinar cerah. Saya dipenuhi kebahagiaan. Setiap hari saya belajar buku Zhuan Falun, Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju dan artikel-artikel Shifu lainnya. Saya berlatih lima perangkat  gerakan di depan kaca dengan mengikuti instruksi pada buku Falun Gong. Saya segera menemukan tempat latihan di tempat tinggal kami.

Sebelum mendapatkan Fa, saya merasa sangat puas dengan keahlian bidang profesi saya yang sangat menonjol. Saya menjadi sombong dan berpamer diri. Saya pikir bahwa diri saya pintar dalam segala hal. Saya pun sangat keras kepala dan tidak ingin menerima arahan dari atasan. Meskipun saya berprestasi dalam segala hal, tetapi saya tidak merasa mendapat imbalan yang setimpal. Seiring berlalunya waktu, saya mulai mengeluh atas perlakuan yang nampaknya tidak adil itu, saya mengeluhkan atasan saya, dan saya membuat desas-desus di belakang rekan-rekan kerja. Hubungan saya dengan orang lain pun semakin kurang harmonis. Setelah saya mendapatkan Fa, tubuh dan pikiran saya benar-benar berubah secara dramatis. Saya berkultivasi berdasarkan prinsip-prinsip Fa Shifu dan mengikuti standar Sejati-Baik-Sabar. Saya mulai memandang hambar terhadap nama, kepentingan pribadi dan perasaan (Qing) manusia. Lingkungan kerja saya pun segera berubah menjadi lebih baik. Para  pimpinan dan rekan-rekan kerja sepenuhnya merubah pandangan dan kesan mereka yang kurang baik terhadap diri saya.

Seiring meningkatnya xinxing saya melalui pelepasan keterikatan hati, maka sejumlah penderitaan yang saya rasakan selama ini telah sirna. Pada suatu malam, segera setelah mendapatkan Fa, saya bermimpi bahwa ada seorang pria yang mengenakan jubah tradisional duduk di depan saya. Dia bergoyang-goyang ke kiri dan ke kanan. Kemudian suara bergema di telinga saya, “Lihat, betapa bahagianya saya ini. Datanglah kemari mencobanya!” Saya berkata dalam hati sendiri, “Melihat goyangan anda. Shifu saya mengajarkan tentang wuwei (tanpa upaya yang disengaja) dalam latihan tingkat tinggi. Seorang bahkan tidak memiliki pikiran ketika duduk dalam posisi lotus.” Segera pria itu menghilang. Kemudian saya memahaminya melalui belajar Zhuan Falun,

“Bila melihat Sang Sadar dari aliran lain apa pun hati juga tidak goyah, berkultivasi hanya pada satu aliran. Buddha apa pun, Tao apa pun, Dewa apa pun, iblis apa pun, semua jangan harap menggoyahkan hatiku, dengan cara ini pasti ada harapan dapat berhasil.”

Saya menyadari bahwa saya baru saja melewati ujian besar. Ketika saya bekerja pada unit kerja sebelum yang sekarang ini, saya bertanggung jawab terhadap operasional  dan pemeliharaan pada bidang produksi sistem kontrol. Banyak peralatan canggih didatangkan dari luar negeri. Salah satu rekan kerja yang bekerja pada bagian produksi berhenti untuk menjalankan perusahaan sendiri. Dalam proyek yang dia kelola, dia menggunakan jenis mesin produksi yang sama seperti yang digunakan di tempat  kami bekerja sebelumnya. Sebuah sirkuit miliknya terbakar. Dia tahu bahwa saya mempunyai suku cadang mesin tersebut, sehingga dia menelpon saya. Jika saya memberikan dia suku cadang itu secara diam-diam tanpa melakukan inventarisasi, dia akan membayar sejumlah besar uang. Tetapi tanpa berpikir panjang, saya menolaknya. Saya beri tahu dia bahwa saya berlatih Falun Gong, saya tidak akan pernah melakukan hal semacam ini.

Dalam beberapa kurun waktu, ketika saya pulang dari tempat latihan, istri saya selalu marah-marah dan menjerit-jerit kepada saya. Saya merasa sangat takut untuk pulang ke rumah. Meskipun dia berbuat demikian terhadap saya, tetapi saya tahu bahwa dia sedang membantu saya menghapus karma. Shifu berkata dalam Zhuan Falun,

“Namun kami sudah mengatakan, selaku seorang praktisi Gong, harus mematut diri dengan kriteria yang tinggi, dipukul tidak membalas, dicaci juga tidak membalas.”

Meskipun saya merasa menderita ketika harus bersabar untuk menahan kesengsaraan ini secara diam-diam, saya tahu bahwa saya harus melakukan segala pekerjaan dengan baik, terutama terhadap apa yang dia keluhkan selama ini. Saya lakukan pekerjaan rumah tangga dan menjaga putri kami.  Namun dia tetap saja bikin ulah dan tidak menunjukkan indikasi untuk rukun kembali. Suatu malam, ketika saya tiba di rumah setelah belajar Fa bersama, semua pintu rumah telah dia kunci, saya pun tertahan di luar. Saya duduk di tangga sambil  memikirkan tentang ceramah Fa Shifu. Saya tenangkan hati dan mulai membaca Fa. Setelah beberapa jam berlalu, saya ketok pintu dan dia pun membukanya serta membiarkan saya masuk.

Akan tetapi, pada suatu pagi, ketika saya baru saja akan berangkat ke tempat kerja, tiba-tiba dia berkata, “Saya akan ceraikan kamu. Saya sudah ambil cuti hari ini. Kita akan urus surat perceraian kita. Setuju?” Saya berkata, “Tidak setuju. Yang saya inginkan hanyalah berlatih Gong dan berkultivasi. Kamu dan anak (perempuan) kita masih menjadi tanggung jawab saya. Bagaimana kita bisa bercerai?” Dia berkata bahwa tidak menjadi masalah apakah saya setuju atau tidak. Dia akan pergi ke tempat kerja saya untuk minta ijin, kemudian pergi ke kantor catatan sipil untuk mengajukan penceraian. Kami berdua pun tiba di tempat kerja. Saya mulai bekerja tanpa hambatan. Dia pergi menemui atasan saya. Setelah beberapa saat berselang, atasan saya datang menemui saya, “Hari ini kamu boleh pulang. Pergilah dan manfaatkan waktu bersama istrimu.” Saya mencari-cari di mana istri saya berada, dan dia pun muncul di pintu sambil menampakkan senyuman kepada saya. Saya tahu bahwa saya sedang melewati ujian yang lainnya. Dalam perjalanan kami pulang, dia berkata, “Saya tidak tahu cara mengubah pikiranmu. Karena saya tidak bisa mengubah kamu, maka saya yang akan mengubah diri saya.”

III. Dengan Teguh Percaya pada Shifu, Dengan Teguh Percaya Pada Fa, dan Membantu Shifu Dalam Pelurusan Fa Setelah Kembali ke Jalan Yang Benar

Pada 24 April 1999 malam, setelah belajar Fa di tempat latihan kami, rekan praktisi memberi tahu kami tentang bagaimana aparat kepolisian memukuli para praktisi di Tianjin. Lebih dari 45 praktisi ditahan dan rumah mereka digeledah. Pada hari berikutnya, banyak praktisi merasa wajib mengajukan permohonan kepada Kantor Urusan Pengaduan pada Dewan Negara di Beijing. Kami merasa bahwa kami pun harus datang ke sana untuk  menuntut pembebasan para praktisi dan penerbitan kembali buku Zhuan Falun dan buku-buku Dafa lainnya, serta mengembalikan lingkungan yang memungkinkan kami dapat berlatih Falun Gong secara sah. Karena banyak orang telah mendapatkan manfaat dalam Dafa, maka kehadiran saya akan menambah jumlah orang yang ikut hadir. Meskipun saya tidak bisa berbuat banyak, tetapi kehadiran saya di sana walaupun hanya sekedar berdiri akan ikut serta menambah sedikit kekuatan. Demikianlah sedikit pemikiran saya. Saya minta tolong kepada seseorang untuk menjaga putri saya dan saya mengambil cuti pada hari Senin 26 April. Saya bergabung bersama 10.000 orang lebih di Kantor Urusan Pengaduan Dewan Negara pada 25 April 1999.

Pada 20 Juli 1999, rezim berandal Jiang Zemin mulai menindas Falun Gong secara nasional. Tekanan-tekanan  yang  datang dari masyarakat, tempat tinggal, tempat kerja, maupun dari keluarga semua menerpa saya secara bertubi-tubi. Waktu setiap harinya terasa sangat lama. Pada malam hari, tanggal 20 Juli, saya bersama dengan rekan-rekan praktisi dari ibu kota provinsi lainnya ikut menyuarakan kebenaran Falun Gong. Saya memberi tahu nama dan alamat saya saat ditahan dan dibawa ke pusat pencucian otak. Saya telah melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hati nurani, saya melakukan sesuatu yang membuat saya menyesal sepanjang sisa hidup. Perlahan-lahan saya menyadari bahwa saya telah berbuat salah. Segera setelah menyadari hal ini, maka berbagai pikiran manusia biasa saya bermunculan. Saya telah menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan Shifu dan akhirnya saya pun merasa malu untuk bertemu dengan rekan-rekan praktisi lainnya. Pikiran-pikiran yang muncul untuk meluruskan diri selalu diganggu oleh pikiran-pikiran manusia biasa saya. Saya tidak dapat secara tegas membebaskan diri dari beban ini untuk mengikuti pelurusan Fa yang melaju sangat pesat sekarang ini. Bergegas saya ambil buku Zhuan Falun dan mempelajarinya.

“Asalkan anda berkultivasi, sepanjang anda dapat secara mantap gigih melanjutkan kultivasi, kami akan memperlakukan anda sebagai pengikut untuk dibimbing, tidak benar jika tidak diperlakukan demikian. Tetapi ada sebagian orang belum tentu dia dapat benar-benar memperlakukan diri selaku orang Xiulian untuk terus berkultivasi, ada sebagian memang tidak mungkin. Tetapi sangat banyak orang dapat terus berkultivasi dengan sungguh-sungguh. Asalkan anda terus berkultivasi, kami akan memperlakukan anda sebagai pengikut untuk dibimbing.”

“Fashen saya segala apa pun tahu, anda berpikir apa pun dia juga tahu, apa pun dia dapat lakukan. Anda tidak Xiulian dia tidak peduli, jika anda Xiulian dia membantu sampai tuntas.”

Paragraf–paragraf ini dalam buku Zhuan Falun menyingkirkan keterikatan hati manusia saya, memperkuat pikiran lurus saya dalam melakukan klarifikasi fakta. Akhirnya saya pergi menemui rekan praktisi di tempat kerja yang gigih maju di dalam kultivasi pada masa pelurusan Fa dan berkata, “Saya telah malakukan kesalahan pada masa lalu, saya ingin terus berkultivasi.” Tidak lama kemudian saya menerbitkan pernyataan khidmat untuk menyangkal kesalahan-kesalahan yang telah saya lakukan (di bawah tekanan penindasan).

Kemudian saya mengintensifkan belajar Fa dan mulai membantu rekan-rekan praktisi dalam membuktikan kebenaran Fa. Setelah belajar Zhuan Falun dan artikel-artikel Shifu terbaru mulai Mei 1999 sampai Oktober 2001, saya menyadari bahwa kerikatan saya pada karir telah mengganggu kultivasi saya. Saya tidak belajar Fa dengan baik, dan tidak dapat menghasilkan pikiran lurus ibarat intan yang tak terhancurkan terkait dengan kebenaran universal. Bagaimana saya dapat memancarkan cahaya kebenaran untuk memusnahkan kejahatan dengan pikiran lurus yang  yang tak terhancurkan? Saya mulai menghafal artikel-artikel Shifu sebagai tuntunan yang membuat diri saya tetap tabah dan teguh.

Dengan pulihnya pikiran saya, saya mulai merasa kuat untuk pergi ke Lapangan Tiananmen guna membuktikan kebenaran Fa. Saya juga terdorong oleh rekan-rekan praktisi. Saya mengembangkan pikiran saya bahwa saya tidak hanya membuktikan kebenaran Fa, tetapi juga kembali ke rumah dengan selamat. Saya pun sampai pada pemahaman baru tentang prinsip-prinsip Fa,

“Kultivasi itu tergantung pada diri sendiri, sedangkan evolusi Gong tergantung pada Shifu.” (Zhuan Falun)

Segera, timbul rencana saya, saya harus membeli kain warna kuning dan tinta merah pada hari Jumat, 23 November 2001. Setelah selesai membuat spanduk, saya akan pergi ke Lapangan Tiananmen pada 24 November dan kembali 25 November.  Pada 26 November, saya harus masuk kerja tepat waktu. Setelah saya membeli kain dan tinta, semua jenis keterikatan hati akan rasa takut muncul. Saya juga merasa cemas bahwa saya sebelumnya tidak pernah menggunakan kuas cat untuk menulis. Saya tahu bahwa ini adalah sebuah alasan yang saya cari-cari bagi diri sendiri. Saya melafalkan Ceramah Fa Shifu. Ketika saya tiba di rumah, saya buka buku Zhuan Falun. Ada sebuah paragraf Fa muncul di mata,

“Sekembalinya anda ke rumah, tulislah beberapa huruf, tidak terletak pada indah buruknya huruf, namun mengandung Gong!”

Air mata saya tiba-tiba menetes keluar, “Terima kasih Shifu! Terima kasih atas tuntunan Shifu yang berbelas kasih! Terima kasih atas perlindungan Shifu yang berbelas kasih!”

Dalam waktu singkat, pada kain kuning itu saya menulis “ Falun Dafa Baik!” Saya menjemur dan melipatnya. Saya memasukkannya ke dalam lengan baju jaket. Saya berlatih bagaimana membentangkannya, dan memegangnya di atas kepala. Saya membawa uang hanya cukup untuk membeli tiket pulang pergi. Saya tiba di Lapangan Tiananmen sendirian. Di sebelah timur Jembatan Air Emas di depan Menara Tiananmen, saya mengangkat spanduk itu tinggi-tinggi, dan meneriakkan kata-kata dengan sepenuh hati yang saya senantiasa ingin ucapkan pada dunia luas, bahwa “Falun Dafa Baik!” Ketika beberapa orang petugas kepolisian dengan geram mengejar saya, saya segera meninggalkan alun-alun tersebut melalui jalan lintas bawah terdekat. Saya menelpon istri untuk memberi tahu dia bahwa saya kembali bekerja pada Senin pagi.

IV. Menyangkal Kekuatan Lama Dalam Menghadapi Penderitaan,  Melebur Dalam Arus Utama Pelurusan Fa

Pada 23 Mei 2002 pagi, saya ditangkap di tempat kerja. Pada permukaan, kelihatannya bahwa saya telah diserahkan ke kantor polisi. Praktisi yang berhubungan dengan saya ditangkap dan telah memberi tahu nama saya kepada aparat kepolisian. Pada saat itu, saya tidak seharusnya  terikat  dan  harus mengambil tindakan tepat. Saya diborgol dan dibawa ke mobil polisi. Beberapa orang petugas membawa saya pulang ke rumah saya tanpa bertanya tentang arah menuju pulang. Ketika mereka tiba, dua orang di antara mereka tinggal di dalam mobil untuk mengawasi saya. Dua orang lagi meminta kunci rumah dan menggeledah rumah saya. Dari  materi klarifikasi fakta yang mereka temukan, saya tahu bahwa hanya saya seorang yang menjadi tersangka. Polisi tersebut tidak mempunyai cukup informasi tentang praktisi lainnya. Saya mulai melafalkan ucapan. “Fa meluruskan alam semesta, iblis seluruhnya musnah.” Saya juga melafalkan Fa Shifu yang saya lakukan di dalam hati. Saya mempunyai keteguhan hati untuk tidak membocorkan semua informasi tentang rekan-rekan praktisi lainnya. Keterikatan-keterikatan saya hilang dan hati saya pun tenang.

Petugas kepolisian terus menginterogasi saya, Sepatah kata pun saya tidak jawab. Mereka mengancam dengan mengatakan bahwa mereka mempunyai segudang pengalaman untuk mendapatkan segala yang mereka inginkan. Sekitar setengah jam kemudian, kami tiba di sebuah gedung tinggi di pusat kota. Mereka membawa saya ke ruang bawah tanah. Beberapa petugas mulai menghujani saya dengan pertanyaan, “Dari mana datangnya materi klarifikasi fakta yang ada di rumahmu itu? Siapa yang memberikanmu? Siapa yang kamu hubungi? Dari mana isi master DVD itu berasal? Siapa memproduksi brosur yang dipasang pada kutub tiang listrik itu?” Semakin banyak mereka bertanya. Saya semakin berdiam diri. Saya tahu semua praktisi lainnya selamat.

Para petugas menyaksikan saya tetap berdiam diri. Mereka mengancam saya dengan menyebutkan pendidikan putri saya, pekerjaan istri saya yang berpenghasilan baik, kemungkinan lamanya hukuman penjara yang akan saya jalani yang akan berujung dengan perceraian. Akan tetapi, tidak satu pun ancaman ini menggoyahkan hati saya, karena dalam perjalanan ke sana, Shifu melihat keteguhan hati saya dan telah memusnahkan unsur-unsur kejahatan yang ada di balik semua ini.

Akhirnya polisi mulai menyiksa saya. Mereka memukuli saya, mencambuk saya dengan ikat pinggang tebal, menempatkan saya di Bangku Harimau, menyirami saya dengan air dingin, menyulut kulit saya dengan api rokok. Saya tidak diperbolehkan tidur, makan dan minum. Setelah 4 hari dan 3 malam disiksa oleh lebih dari 20 orang petugas kepolisian, mereka masih juga tidak mendapatkan sepatah kata pun keluar dari mulut saya. Saya menahan penderitaan itu tetapi tidak seperti orang kuat yang menahannya. Saya mampu menahan semua ini karena tuntunan Fa Shifu. Yang penting, hanya satu hal yang ada dalam pikiran saya adalah keyakinan teguh pada Shifu dan Fa. Saya lebih baik mati daripada memberi tahu mereka segala sesuatunya. Kemudian saya menyadari bahwa Falun Gong adalah metode latihan yang mengultivasi jiwa dan raga. Bagaimana bisa saya berikan daging tubuh saya pada kejahatan? Semua orang yang berupaya menganiaya tubuh saya adalah tengah melakukan kejahatan besar. Ketika sampai pada pemahaman seperti ini, sungguh tidak ada rasa sakit selama penyiksaan. Ketika saya mempertahankan hati yang berbelas kasih, petugas kepolisian itu menjadi kelelahan sendiri. Karena pemahaman saya tentang prinsip-prinsip Fa pada tingkat ini dan karena keyakinan saya yang teguh pada Fa, saya tidak pernah dipukuli lagi.

Selanjutnya saya dibawa ke pusat penahanan. Suatu hari kepala divisi keamanan dari unit kerja saya menjenguk. Dia berkata, “Seorang manajer tingkat tinggi. Dia mengutus saya pergi ke sini untuk membebaskan anda. Asalkan anda menandatangani formulir yang menyatakan berjanji untuk tidak berlatih lagi, kita bisa kembali ke tempat kerja secepatnya.” Dia terus bertanya pada saya, “Apakah anda tahu nama dia? Dia punya otoritas untuk mengeluarkan anda dan dialah yang memerintahkan saya pergi ke sini. Mobil kami sedang menunggu anda di luar. Jika anda tidak ingin menandatangani, anda cukup hanya menganggukkan kepala saja kepada saya.” Saya berterima kasih kepadanya dan juga memintanya untuk menyampaikan apresiasi saya kepada manajer yang telah mengutusnya. Tetapi saya tidak akan berhenti berkultivasi. Apa yang saya inginkan adalah tidak lebih dari pembebasan tanpa syarat atas dasar tidak bersalah. Kepala keamanan itu pergi dengan rasa penyesalan dan hormat.

Pada 27 Agustus  2002, pengadilan yang dikendalikan oleh Partai Komunis jahat secara tidak sah menjatuhkan hukuman 5 tahun penjara kepada saya tanpa ada seorang anggota keluarga pun yang menyaksikannya. Pada 19 November, saya dibawa ke Divisi Orientasi Penjara Liaoning. Pada bulan Desember saya dipindahkan ke Bangsal 5, Penjara Liaoning Nomer 3. Meskipun saya tidak diwajibkan menjalani hukuman kerja paksa, akan tetapi saya harus menunggu sampai semua tahanan bebas tugas sebelum saya diperbolehkan kembali ke dalam ruang sel. Selama jam kerja, saya menemukan bahwa ada empat orang praktisi di Bangsal 5. Salah satu di antara mereka berasal dari Kota Anshan yang telah menyatakan berhenti berlatih ditempatkan di area yang berbeda. Tiga praktisi lainnya masih tetap teguh. Saya mencoba untuk bisa saling berhubungan dengan ketiga praktisi ini. Saya menuliskan artikel Shifu yang terbaru di atas kertas. Ketika saya menyampaikan artikel-artikel ini kepada ketiga orang praktisi itu, mereka benar-benar bersemangat. Kami mulai mengklarifikasi fakta kebenaran kepada sipir penjara dan para penghuni penjara yang ditugaskan untuk mengawasi kami. Pada awalnya, kami tidak diijinkan untuk saling berbicara satu sama lainnya. Perlahan-lahan, kami meluruskan lingkungan tersebut. Kami berkumpul bersama dan mendiskusikan tahapan-tahapan mogok makan untuk menolak kerja paksa itu. Kami segera mencapai kata sefakat. Akan tetapi seorang tahanan yang ditahan karena tindak kriminal melaporkan hal ini ke sipir penjara. Empat orang di antara kami dipisahkan. Saya dipindahkan ke tempat di mana terdapat seorang praktisi dari Kota Anshan yang telah berhenti berlatih. Saya berupaya untuk saling bertukar pemahaman dengannya. Dia baru berumur 19 tahun. Dia telah diintimidasi dan berusaha untuk tidak berbicara dengan saya. Saya mencoba melafalkan artikel-artikel Shifu yang terbaru kepadanya. Sebelum berlangsung lama, bangsal yang kami tempati dipindah.

Saya dipindahkan ke Bangsal 2. Seorang praktisi yang baru saja tiba dari Kota Chaoyang juga dipindahkan ke bangsal itu. Dia telah berubah pandangan dan memutuskan untuk berhenti berlatih. Oleh karenanya, saya diperintahkan untuk pindah ke dalam selnya. Petugas mempunyai rencana besar untuk  “merubah” saya agar saya juga ikut berhenti berlatih. Dua orang tahanan yang ditugaskan untuk memata-matai kami sering menjauh sehingga praktisi dari Kota Chaoyang bisa menggarap saya agar tidak berkultivasi lagi. Saya membantu dia untuk memahami perbedaan antara kultivasi pribadi dengan kultivasi masa pelurusan Fa. Ketika dia mulai memahami tentang kesempurnaan dalam kultivasi, saya menunjukkan kepadanya berbagai artikel Shifu yang meliputi “Bersabar Sampai Batas  Akhir Kesabaran,” “Pikiran Lurus Pengikut Dafa Memiliki Keampuhan,” dan “Pelurusan Fa Dan Xiulian,” dan sebagainya. Dua orang praktisi lainnya juga ikut membantu dia. Dia segera menyadari dan melepaskan keterikatan hati akan rasa takut. Dia menulis kembali pernyataan sakral yang pernah dia tulis sebelumnya. Satu salinan diberikan kepada Kepala Divisi di bangsal kami. Salinan yang lainnya dikirim ke Minghui.net. Sejak saat itu dia tetap gigih maju sampai saat dia dibebaskan.

Para penjaga semakin berang setelah rencana mereka untuk “merubah” saya gagal sepenuhnya, apalagi ketika mereka melihat praktisi dari Kota Chaoyang kembali berlatih dan berkultivasi. Saya dipanggil ke kantor mereka. Beberapa sipir penjaga secara terang-terangan menunjukkan tongkat listrik yang telah terisi penuh. Seorang penjaga yang bermarga Fan berkata, “Anda tidak bisa hanya hadir di tempat kerja tanpa melakukan sesuatu. Sejak sekarang anda harus bekerja.” Saya beri tahu mereka bahwa saya adalah seorang praktisi. Saya tidak melakukan tindak kejahatan apa pun. Saya ada di sini karena saya diculik, bukan atas kemauan sendiri.

Mereka bertanya siapa yang menculik saya. Saya mulai mengklarifikasi fakta kebenaran kepada mereka dan menjelaskan bahwa sekalipun mereka mengubah sel menjadi sebuah hotel mewah - saya pun masih tidak mau tinggal di sana. Itu masih merupakan penganiayaan yaitu pembatasan terhadap kebebasan saya. Alasan mengapa saya menolak untuk bekerja karena mereka harus memberi saya gaji. Para penjaga itu berkata bahwa mereka belum pernah mendengar tentang membayar gaji di dalam penjara. Saya memberi tahu mereka untuk memeriksa kembali peraturan penjara. Pasti, di dalam peraturan itu ada menyatakan bahwa kompensasi harus diberikan kepada para tahanan pekerja di penjara. Mendengar berita tentang para tahanan harus mendapatkan bayaran atas pekerjaan mereka - merupakan pengalaman pertama bagi para sipir penjara itu. Saya meminta mereka untuk mengecek aturan hukum penjara dan sumber hukum lainnya. Karena ujung-ujungnya mereka harus memberikan saya gaji, maka mereka memutuskan untuk tidak memaksa saya  melakukan pekerjaan di dalam penjara. Pada akhirnya sipir penjara Fan memberi tahu saya bahwa saya boleh meniggalkan kantor mereka. Para penghuni penjara lainnya yang tinggal bersama dalam satu sel merasa terkejut bagaimana saya bisa menolak untuk melakukan kerja (paksa) tanpa dihukum.

Kami melanjutkan klarifikasi fakta tersebut. Suasana lingkungan di mana kami tinggal berubah semakin baik. Kami mempunyai telepon seluler dan buku elektronik untuk belajar Fa. Kemudian setelah Shifu menerbitkan artikel di Epoch Times edisi bahasa Mandarin tentang pengunduran diri dari Liga Pemuda, tiga orang di antara kami (praktisi) segera mengundurkan diri dari PKC dan organisasi afiliasinya. Ketika Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis diterbitkan, kami mulai meyakinkan para tahanan dan para sipir agar mengundurkan diri dari Partai Komunis. Lebih dari 60 persen tahanan dan para sipir penjara telah mundur dari PKC.

V. Penutup

Setelah saya pulang ke rumah setelah bertahun-tahun hidup di penjara, saya segera mendapatkan dua macam pekerjaan baik. Meskipun pendapatan yang saya bawa pulang setiap bulan lumayan baik, tetapi saya hidup sangat sederhana. Saya mampu menyisihkan cukup uang untuk memproduksi materi klarifikasi fakta dan menyumbangkan bahan-bahan bagi tempat produksi di luar kota. Pada 2009, saya telah mampu mencetak bahkan sebanyak 200 keping DVD pertunjukan Shen Yun Performing Arts setiap minggunya.

Waktu yang masih tersisa untuk menyelamatkan makhluk hidup sangatlah  terbatas. Kita sudah sampai pada momen terakhir dari tahap akhir pelurusan Fa. Saya merasa tertinggal jauh dalam melakukan tiga hal dengan baik yang Shifu minta agar kita lakukan, untuk membantu Shifu menyelamatkan lebih banyak orang lagi, dan untuk membalas kembali penyelamatan penuh belas kasih yang Shifu telah berikan bagi kita.

Perkenankan saya mencakupkan kedua tangan dalam posisi Heshi sebagai ungkapan rasa terima kasih saya kepada Shifu kita yang maha belas kasih dan maha agung. Perkenankan juga saya mencakupkan kedua tangan dalam posisi Heshi sebagai ungkapan hormat saya kepada para praktisi di seluruh dunia.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/11/10/211561.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/11/29/112692.html