Dari Konferensi Berbagi Pengalaman via
Internet Keenam Bagi Para Praktisi di China
(Minghui.org)
Salam kepada Shifu yang belas kasih dan nan agung!
Salam kepada rekan-rekan praktisi di seluruh dunia!
I. Memperoleh Fa
Saya mendapat Fa ini pada Januari 1998. Sejak masih kecil saya
sangat tertarik dengan cerita-cerita mitos, dewa-dewi, dan Buddha.
Ibu saya pertama kali mendapatkan Fa pada 1998. Dia
merekomendasikan Falun Gong kepada saya dan memberikan beberapa
buah kaset ceramah Fa Shifu. Ketika mendengarkan kaset itu untuk
yang pertama kalinya, saya segera merasa mengantuk. Semakin lama
saya mendengarkan, saya pun merasa semakin mengantuk. Apa yang
Shifu ceramahkan adalah hal-hal yang saya ingin ketahui sejak lama,
akan tetapi belum pernah mendapatkan jawabannya. Saya selesai
mendengar seluruh ceramah Fa Shifu itu dalam sekali duduk pada hari
pertama. Saya merasa berada pada jalan kultivasi. Ketika membawa
buku-buku Falun Dafa pulang, saya pegang buku-buku itu di
dada dengan rasa hormat, sambil berkata dalam hati, “Inilah yang
saya dambakan, inilah yang saya cari-cari, dan inilah yang saya
inginkan.”
II. Belajar Fa,
Berkultivasi Hati dan Melepaskan Keterikatan Akan Nama, Keuntungan
dan Perasaan (Qing)
Setelah mendapat Fa Shifu, saya merasa bahwa kehidupan saya
bersinar cerah. Saya dipenuhi kebahagiaan. Setiap hari saya belajar
buku Zhuan Falun, Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju dan
artikel-artikel Shifu lainnya. Saya berlatih lima perangkat
gerakan di depan kaca dengan mengikuti instruksi pada buku Falun
Gong. Saya segera menemukan tempat latihan di tempat tinggal
kami.
Sebelum mendapatkan Fa, saya merasa sangat puas dengan keahlian
bidang profesi saya yang sangat menonjol. Saya menjadi sombong dan
berpamer diri. Saya pikir bahwa diri saya pintar dalam segala hal.
Saya pun sangat keras kepala dan tidak ingin menerima arahan dari
atasan. Meskipun saya berprestasi dalam segala hal, tetapi saya
tidak merasa mendapat imbalan yang setimpal. Seiring berlalunya
waktu, saya mulai mengeluh atas perlakuan yang nampaknya tidak adil
itu, saya mengeluhkan atasan saya, dan saya membuat desas-desus di
belakang rekan-rekan kerja. Hubungan saya dengan orang lain pun
semakin kurang harmonis. Setelah saya mendapatkan Fa, tubuh dan
pikiran saya benar-benar berubah secara dramatis. Saya berkultivasi
berdasarkan prinsip-prinsip Fa Shifu dan mengikuti standar
Sejati-Baik-Sabar. Saya mulai memandang hambar terhadap nama,
kepentingan pribadi dan perasaan (Qing) manusia. Lingkungan kerja
saya pun segera berubah menjadi lebih baik. Para pimpinan dan
rekan-rekan kerja sepenuhnya merubah pandangan dan kesan mereka
yang kurang baik terhadap diri saya.
Seiring meningkatnya xinxing saya melalui pelepasan keterikatan
hati, maka sejumlah penderitaan yang saya rasakan selama ini telah
sirna. Pada suatu malam, segera setelah mendapatkan Fa, saya
bermimpi bahwa ada seorang pria yang mengenakan jubah tradisional
duduk di depan saya. Dia bergoyang-goyang ke kiri dan ke kanan.
Kemudian suara bergema di telinga saya, “Lihat, betapa bahagianya
saya ini. Datanglah kemari mencobanya!” Saya berkata dalam hati
sendiri, “Melihat goyangan anda. Shifu saya mengajarkan tentang
wuwei (tanpa upaya yang disengaja) dalam latihan tingkat tinggi.
Seorang bahkan tidak memiliki pikiran ketika duduk dalam posisi
lotus.” Segera pria itu menghilang. Kemudian saya memahaminya
melalui belajar Zhuan Falun,
“Bila melihat Sang Sadar dari aliran lain apa pun hati juga tidak
goyah, berkultivasi hanya pada satu aliran. Buddha apa pun, Tao apa
pun, Dewa apa pun, iblis apa pun, semua jangan harap menggoyahkan
hatiku, dengan cara ini pasti ada harapan dapat berhasil.”
Saya menyadari bahwa saya baru saja melewati ujian besar. Ketika
saya bekerja pada unit kerja sebelum yang sekarang ini, saya
bertanggung jawab terhadap operasional dan pemeliharaan pada
bidang produksi sistem kontrol. Banyak peralatan canggih
didatangkan dari luar negeri. Salah satu rekan kerja yang bekerja
pada bagian produksi berhenti untuk menjalankan perusahaan sendiri.
Dalam proyek yang dia kelola, dia menggunakan jenis mesin produksi
yang sama seperti yang digunakan di tempat kami bekerja
sebelumnya. Sebuah sirkuit miliknya terbakar. Dia tahu bahwa saya
mempunyai suku cadang mesin tersebut, sehingga dia menelpon saya.
Jika saya memberikan dia suku cadang itu secara diam-diam tanpa
melakukan inventarisasi, dia akan membayar sejumlah besar uang.
Tetapi tanpa berpikir panjang, saya menolaknya. Saya beri tahu dia
bahwa saya berlatih Falun Gong, saya tidak akan pernah melakukan
hal semacam ini.
Dalam beberapa kurun waktu, ketika saya pulang dari tempat latihan,
istri saya selalu marah-marah dan menjerit-jerit kepada saya. Saya
merasa sangat takut untuk pulang ke rumah. Meskipun dia berbuat
demikian terhadap saya, tetapi saya tahu bahwa dia sedang membantu
saya menghapus karma. Shifu berkata dalam Zhuan Falun,
“Namun kami sudah mengatakan, selaku seorang praktisi Gong, harus
mematut diri dengan kriteria yang tinggi, dipukul tidak membalas,
dicaci juga tidak membalas.”
Meskipun saya merasa menderita ketika harus bersabar untuk menahan
kesengsaraan ini secara diam-diam, saya tahu bahwa saya harus
melakukan segala pekerjaan dengan baik, terutama terhadap apa yang
dia keluhkan selama ini. Saya lakukan pekerjaan rumah tangga dan
menjaga putri kami. Namun dia tetap saja bikin ulah dan tidak
menunjukkan indikasi untuk rukun kembali. Suatu malam, ketika saya
tiba di rumah setelah belajar Fa bersama, semua pintu rumah telah
dia kunci, saya pun tertahan di luar. Saya duduk di tangga
sambil memikirkan tentang ceramah Fa Shifu. Saya tenangkan
hati dan mulai membaca Fa. Setelah beberapa jam berlalu, saya ketok
pintu dan dia pun membukanya serta membiarkan saya masuk.
Akan tetapi, pada suatu pagi, ketika saya baru saja akan berangkat
ke tempat kerja, tiba-tiba dia berkata, “Saya akan ceraikan kamu.
Saya sudah ambil cuti hari ini. Kita akan urus surat perceraian
kita. Setuju?” Saya berkata, “Tidak setuju. Yang saya inginkan
hanyalah berlatih Gong dan berkultivasi. Kamu dan anak (perempuan)
kita masih menjadi tanggung jawab saya. Bagaimana kita bisa
bercerai?” Dia berkata bahwa tidak menjadi masalah apakah saya
setuju atau tidak. Dia akan pergi ke tempat kerja saya untuk minta
ijin, kemudian pergi ke kantor catatan sipil untuk mengajukan
penceraian. Kami berdua pun tiba di tempat kerja. Saya mulai
bekerja tanpa hambatan. Dia pergi menemui atasan saya. Setelah
beberapa saat berselang, atasan saya datang menemui saya, “Hari ini
kamu boleh pulang. Pergilah dan manfaatkan waktu bersama istrimu.”
Saya mencari-cari di mana istri saya berada, dan dia pun muncul di
pintu sambil menampakkan senyuman kepada saya. Saya tahu bahwa saya
sedang melewati ujian yang lainnya. Dalam perjalanan kami pulang,
dia berkata, “Saya tidak tahu cara mengubah pikiranmu. Karena saya
tidak bisa mengubah kamu, maka saya yang akan mengubah diri
saya.”
III. Dengan Teguh Percaya pada Shifu, Dengan Teguh Percaya
Pada Fa, dan Membantu Shifu Dalam Pelurusan Fa Setelah Kembali ke
Jalan Yang Benar
Pada 24 April 1999 malam, setelah belajar Fa di tempat latihan
kami, rekan praktisi memberi tahu kami tentang bagaimana aparat
kepolisian memukuli para praktisi di Tianjin. Lebih dari 45
praktisi ditahan dan rumah mereka digeledah. Pada hari berikutnya,
banyak praktisi merasa wajib mengajukan permohonan kepada Kantor
Urusan Pengaduan pada Dewan Negara di Beijing. Kami merasa bahwa
kami pun harus datang ke sana untuk menuntut pembebasan para
praktisi dan penerbitan kembali buku Zhuan Falun dan buku-buku Dafa
lainnya, serta mengembalikan lingkungan yang memungkinkan kami
dapat berlatih Falun Gong secara sah. Karena banyak orang telah
mendapatkan manfaat dalam Dafa, maka kehadiran saya akan menambah
jumlah orang yang ikut hadir. Meskipun saya tidak bisa berbuat
banyak, tetapi kehadiran saya di sana walaupun hanya sekedar
berdiri akan ikut serta menambah sedikit kekuatan. Demikianlah
sedikit pemikiran saya. Saya minta tolong kepada seseorang untuk
menjaga putri saya dan saya mengambil cuti pada hari Senin 26
April. Saya bergabung bersama 10.000 orang lebih di Kantor Urusan
Pengaduan Dewan Negara pada 25 April 1999.
Pada 20 Juli 1999, rezim berandal Jiang Zemin mulai menindas Falun
Gong secara nasional. Tekanan-tekanan yang datang dari
masyarakat, tempat tinggal, tempat kerja, maupun dari keluarga
semua menerpa saya secara bertubi-tubi. Waktu setiap harinya terasa
sangat lama. Pada malam hari, tanggal 20 Juli, saya bersama dengan
rekan-rekan praktisi dari ibu kota provinsi lainnya ikut
menyuarakan kebenaran Falun Gong. Saya memberi tahu nama dan alamat
saya saat ditahan dan dibawa ke pusat pencucian otak. Saya telah
melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hati nurani, saya
melakukan sesuatu yang membuat saya menyesal sepanjang sisa hidup.
Perlahan-lahan saya menyadari bahwa saya telah berbuat salah.
Segera setelah menyadari hal ini, maka berbagai pikiran manusia
biasa saya bermunculan. Saya telah menyia-nyiakan kepercayaan yang
diberikan Shifu dan akhirnya saya pun merasa malu untuk bertemu
dengan rekan-rekan praktisi lainnya. Pikiran-pikiran yang muncul
untuk meluruskan diri selalu diganggu oleh pikiran-pikiran manusia
biasa saya. Saya tidak dapat secara tegas membebaskan diri dari
beban ini untuk mengikuti pelurusan Fa yang melaju sangat pesat
sekarang ini. Bergegas saya ambil buku Zhuan Falun dan
mempelajarinya.
“Asalkan anda berkultivasi, sepanjang anda dapat secara mantap
gigih melanjutkan kultivasi, kami akan memperlakukan anda sebagai
pengikut untuk dibimbing, tidak benar jika tidak diperlakukan
demikian. Tetapi ada sebagian orang belum tentu dia dapat
benar-benar memperlakukan diri selaku orang Xiulian untuk terus
berkultivasi, ada sebagian memang tidak mungkin. Tetapi sangat
banyak orang dapat terus berkultivasi dengan sungguh-sungguh.
Asalkan anda terus berkultivasi, kami akan memperlakukan anda
sebagai pengikut untuk dibimbing.”
“Fashen saya segala apa pun tahu, anda berpikir apa pun dia juga
tahu, apa pun dia dapat lakukan. Anda tidak Xiulian dia tidak
peduli, jika anda Xiulian dia membantu sampai tuntas.”
Paragraf–paragraf ini dalam buku Zhuan Falun menyingkirkan
keterikatan hati manusia saya, memperkuat pikiran lurus saya dalam
melakukan klarifikasi fakta. Akhirnya saya pergi menemui rekan
praktisi di tempat kerja yang gigih maju di dalam kultivasi pada
masa pelurusan Fa dan berkata, “Saya telah malakukan kesalahan pada
masa lalu, saya ingin terus berkultivasi.” Tidak lama kemudian saya
menerbitkan pernyataan khidmat untuk menyangkal kesalahan-kesalahan
yang telah saya lakukan (di bawah tekanan penindasan).
Kemudian saya mengintensifkan belajar Fa dan mulai membantu
rekan-rekan praktisi dalam membuktikan kebenaran Fa. Setelah
belajar Zhuan Falun dan artikel-artikel Shifu terbaru mulai Mei
1999 sampai Oktober 2001, saya menyadari bahwa kerikatan saya pada
karir telah mengganggu kultivasi saya. Saya tidak belajar Fa dengan
baik, dan tidak dapat menghasilkan pikiran lurus ibarat intan yang
tak terhancurkan terkait dengan kebenaran universal. Bagaimana saya
dapat memancarkan cahaya kebenaran untuk memusnahkan kejahatan
dengan pikiran lurus yang yang tak terhancurkan? Saya mulai
menghafal artikel-artikel Shifu sebagai tuntunan yang membuat diri
saya tetap tabah dan teguh.
Dengan pulihnya pikiran saya, saya mulai merasa kuat untuk pergi ke
Lapangan Tiananmen guna membuktikan kebenaran Fa. Saya juga
terdorong oleh rekan-rekan praktisi. Saya mengembangkan pikiran
saya bahwa saya tidak hanya membuktikan kebenaran Fa, tetapi juga
kembali ke rumah dengan selamat. Saya pun sampai pada pemahaman
baru tentang prinsip-prinsip Fa,
“Kultivasi itu tergantung pada diri sendiri, sedangkan evolusi Gong
tergantung pada Shifu.” (Zhuan Falun)
Segera, timbul rencana saya, saya harus membeli kain warna kuning
dan tinta merah pada hari Jumat, 23 November 2001. Setelah selesai
membuat spanduk, saya akan pergi ke Lapangan Tiananmen pada 24
November dan kembali 25 November. Pada 26 November, saya
harus masuk kerja tepat waktu. Setelah saya membeli kain dan tinta,
semua jenis keterikatan hati akan rasa takut muncul. Saya juga
merasa cemas bahwa saya sebelumnya tidak pernah menggunakan kuas
cat untuk menulis. Saya tahu bahwa ini adalah sebuah alasan yang
saya cari-cari bagi diri sendiri. Saya melafalkan Ceramah Fa Shifu.
Ketika saya tiba di rumah, saya buka buku Zhuan Falun. Ada sebuah
paragraf Fa muncul di mata,
“Sekembalinya anda ke rumah, tulislah beberapa huruf, tidak
terletak pada indah buruknya huruf, namun mengandung Gong!”
Air mata saya tiba-tiba menetes keluar, “Terima kasih Shifu! Terima
kasih atas tuntunan Shifu yang berbelas kasih! Terima kasih atas
perlindungan Shifu yang berbelas kasih!”
Dalam waktu singkat, pada kain kuning itu saya menulis “ Falun Dafa
Baik!” Saya menjemur dan melipatnya. Saya memasukkannya ke dalam
lengan baju jaket. Saya berlatih bagaimana membentangkannya, dan
memegangnya di atas kepala. Saya membawa uang hanya cukup untuk
membeli tiket pulang pergi. Saya tiba di Lapangan Tiananmen
sendirian. Di sebelah timur Jembatan Air Emas di depan Menara
Tiananmen, saya mengangkat spanduk itu tinggi-tinggi, dan
meneriakkan kata-kata dengan sepenuh hati yang saya senantiasa
ingin ucapkan pada dunia luas, bahwa “Falun Dafa Baik!” Ketika
beberapa orang petugas kepolisian dengan geram mengejar saya, saya
segera meninggalkan alun-alun tersebut melalui jalan lintas bawah
terdekat. Saya menelpon istri untuk memberi tahu dia bahwa saya
kembali bekerja pada Senin pagi.
IV. Menyangkal Kekuatan Lama Dalam Menghadapi
Penderitaan, Melebur Dalam Arus Utama Pelurusan
Fa
Pada 23 Mei 2002 pagi, saya ditangkap di tempat kerja. Pada
permukaan, kelihatannya bahwa saya telah diserahkan ke kantor
polisi. Praktisi yang berhubungan dengan saya ditangkap dan telah
memberi tahu nama saya kepada aparat kepolisian. Pada saat itu,
saya tidak seharusnya terikat dan harus mengambil
tindakan tepat. Saya diborgol dan dibawa ke mobil polisi. Beberapa
orang petugas membawa saya pulang ke rumah saya tanpa bertanya
tentang arah menuju pulang. Ketika mereka tiba, dua orang di antara
mereka tinggal di dalam mobil untuk mengawasi saya. Dua orang lagi
meminta kunci rumah dan menggeledah rumah saya. Dari materi
klarifikasi fakta yang mereka temukan, saya tahu bahwa hanya saya
seorang yang menjadi tersangka. Polisi tersebut tidak mempunyai
cukup informasi tentang praktisi lainnya. Saya mulai melafalkan
ucapan. “Fa meluruskan alam semesta, iblis seluruhnya musnah.” Saya
juga melafalkan Fa Shifu yang saya lakukan di dalam hati. Saya
mempunyai keteguhan hati untuk tidak membocorkan semua informasi
tentang rekan-rekan praktisi lainnya. Keterikatan-keterikatan saya
hilang dan hati saya pun tenang.
Petugas kepolisian terus menginterogasi saya, Sepatah kata pun saya
tidak jawab. Mereka mengancam dengan mengatakan bahwa mereka
mempunyai segudang pengalaman untuk mendapatkan segala yang mereka
inginkan. Sekitar setengah jam kemudian, kami tiba di sebuah gedung
tinggi di pusat kota. Mereka membawa saya ke ruang bawah tanah.
Beberapa petugas mulai menghujani saya dengan pertanyaan, “Dari
mana datangnya materi klarifikasi fakta yang ada di rumahmu itu?
Siapa yang memberikanmu? Siapa yang kamu hubungi? Dari mana isi
master DVD itu berasal? Siapa memproduksi brosur yang dipasang pada
kutub tiang listrik itu?” Semakin banyak mereka bertanya. Saya
semakin berdiam diri. Saya tahu semua praktisi lainnya
selamat.
Para petugas menyaksikan saya tetap berdiam diri. Mereka mengancam
saya dengan menyebutkan pendidikan putri saya, pekerjaan istri saya
yang berpenghasilan baik, kemungkinan lamanya hukuman penjara yang
akan saya jalani yang akan berujung dengan perceraian. Akan tetapi,
tidak satu pun ancaman ini menggoyahkan hati saya, karena dalam
perjalanan ke sana, Shifu melihat keteguhan hati saya dan telah
memusnahkan unsur-unsur kejahatan yang ada di balik semua
ini.
Akhirnya polisi mulai menyiksa saya. Mereka memukuli saya,
mencambuk saya dengan ikat pinggang tebal, menempatkan saya di
Bangku Harimau, menyirami saya dengan air dingin, menyulut kulit
saya dengan api rokok. Saya tidak diperbolehkan tidur, makan dan
minum. Setelah 4 hari dan 3 malam disiksa oleh lebih dari 20 orang
petugas kepolisian, mereka masih juga tidak mendapatkan sepatah
kata pun keluar dari mulut saya. Saya menahan penderitaan itu
tetapi tidak seperti orang kuat yang menahannya. Saya mampu menahan
semua ini karena tuntunan Fa Shifu. Yang penting, hanya satu hal
yang ada dalam pikiran saya adalah keyakinan teguh pada Shifu dan
Fa. Saya lebih baik mati daripada memberi tahu mereka segala
sesuatunya. Kemudian saya menyadari bahwa Falun Gong adalah metode
latihan yang mengultivasi jiwa dan raga. Bagaimana bisa saya
berikan daging tubuh saya pada kejahatan? Semua orang yang berupaya
menganiaya tubuh saya adalah tengah melakukan kejahatan besar.
Ketika sampai pada pemahaman seperti ini, sungguh tidak ada rasa
sakit selama penyiksaan. Ketika saya mempertahankan hati yang
berbelas kasih, petugas kepolisian itu menjadi kelelahan sendiri.
Karena pemahaman saya tentang prinsip-prinsip Fa pada tingkat ini
dan karena keyakinan saya yang teguh pada Fa, saya tidak pernah
dipukuli lagi.
Selanjutnya saya dibawa ke pusat penahanan. Suatu hari kepala
divisi keamanan dari unit kerja saya menjenguk. Dia berkata,
“Seorang manajer tingkat tinggi. Dia mengutus saya pergi ke sini
untuk membebaskan anda. Asalkan anda menandatangani formulir yang
menyatakan berjanji untuk tidak berlatih lagi, kita bisa kembali ke
tempat kerja secepatnya.” Dia terus bertanya pada saya, “Apakah
anda tahu nama dia? Dia punya otoritas untuk mengeluarkan anda dan
dialah yang memerintahkan saya pergi ke sini. Mobil kami sedang
menunggu anda di luar. Jika anda tidak ingin menandatangani, anda
cukup hanya menganggukkan kepala saja kepada saya.” Saya berterima
kasih kepadanya dan juga memintanya untuk menyampaikan apresiasi
saya kepada manajer yang telah mengutusnya. Tetapi saya tidak akan
berhenti berkultivasi. Apa yang saya inginkan adalah tidak lebih
dari pembebasan tanpa syarat atas dasar tidak bersalah. Kepala
keamanan itu pergi dengan rasa penyesalan dan hormat.
Pada 27 Agustus 2002, pengadilan yang dikendalikan oleh
Partai Komunis jahat secara tidak sah menjatuhkan hukuman 5 tahun
penjara kepada saya tanpa ada seorang anggota keluarga pun yang
menyaksikannya. Pada 19 November, saya dibawa ke Divisi Orientasi
Penjara Liaoning. Pada bulan Desember saya dipindahkan ke Bangsal
5, Penjara Liaoning Nomer 3. Meskipun saya tidak diwajibkan
menjalani hukuman kerja paksa, akan tetapi saya harus menunggu
sampai semua tahanan bebas tugas sebelum saya diperbolehkan kembali
ke dalam ruang sel. Selama jam kerja, saya menemukan bahwa ada
empat orang praktisi di Bangsal 5. Salah satu di antara mereka
berasal dari Kota Anshan yang telah menyatakan berhenti berlatih
ditempatkan di area yang berbeda. Tiga praktisi lainnya masih tetap
teguh. Saya mencoba untuk bisa saling berhubungan dengan ketiga
praktisi ini. Saya menuliskan artikel Shifu yang terbaru di atas
kertas. Ketika saya menyampaikan artikel-artikel ini kepada ketiga
orang praktisi itu, mereka benar-benar bersemangat. Kami mulai
mengklarifikasi fakta kebenaran kepada sipir penjara dan para
penghuni penjara yang ditugaskan untuk mengawasi kami. Pada
awalnya, kami tidak diijinkan untuk saling berbicara satu sama
lainnya. Perlahan-lahan, kami meluruskan lingkungan tersebut. Kami
berkumpul bersama dan mendiskusikan tahapan-tahapan mogok makan
untuk menolak kerja paksa itu. Kami segera mencapai kata sefakat.
Akan tetapi seorang tahanan yang ditahan karena tindak kriminal
melaporkan hal ini ke sipir penjara. Empat orang di antara kami
dipisahkan. Saya dipindahkan ke tempat di mana terdapat seorang
praktisi dari Kota Anshan yang telah berhenti berlatih. Saya
berupaya untuk saling bertukar pemahaman dengannya. Dia baru
berumur 19 tahun. Dia telah diintimidasi dan berusaha untuk tidak
berbicara dengan saya. Saya mencoba melafalkan artikel-artikel
Shifu yang terbaru kepadanya. Sebelum berlangsung lama, bangsal
yang kami tempati dipindah.
Saya dipindahkan ke Bangsal 2. Seorang praktisi yang baru saja tiba
dari Kota Chaoyang juga dipindahkan ke bangsal itu. Dia telah
berubah pandangan dan memutuskan untuk berhenti berlatih. Oleh
karenanya, saya diperintahkan untuk pindah ke dalam selnya. Petugas
mempunyai rencana besar untuk “merubah” saya agar saya juga
ikut berhenti berlatih. Dua orang tahanan yang ditugaskan untuk
memata-matai kami sering menjauh sehingga praktisi dari Kota
Chaoyang bisa menggarap saya agar tidak berkultivasi lagi. Saya
membantu dia untuk memahami perbedaan antara kultivasi pribadi
dengan kultivasi masa pelurusan Fa. Ketika dia mulai memahami
tentang kesempurnaan dalam kultivasi, saya menunjukkan kepadanya
berbagai artikel Shifu yang meliputi “Bersabar Sampai Batas
Akhir Kesabaran,” “Pikiran Lurus Pengikut Dafa Memiliki Keampuhan,”
dan “Pelurusan Fa Dan Xiulian,” dan sebagainya. Dua orang praktisi
lainnya juga ikut membantu dia. Dia segera menyadari dan melepaskan
keterikatan hati akan rasa takut. Dia menulis kembali pernyataan
sakral yang pernah dia tulis sebelumnya. Satu salinan diberikan
kepada Kepala Divisi di bangsal kami. Salinan yang lainnya dikirim
ke Minghui.net. Sejak saat itu dia tetap gigih maju sampai saat dia
dibebaskan.
Para penjaga semakin berang setelah rencana mereka untuk “merubah”
saya gagal sepenuhnya, apalagi ketika mereka melihat praktisi dari
Kota Chaoyang kembali berlatih dan berkultivasi. Saya dipanggil ke
kantor mereka. Beberapa sipir penjaga secara terang-terangan
menunjukkan tongkat listrik yang telah terisi penuh. Seorang
penjaga yang bermarga Fan berkata, “Anda tidak bisa hanya hadir di
tempat kerja tanpa melakukan sesuatu. Sejak sekarang anda harus
bekerja.” Saya beri tahu mereka bahwa saya adalah seorang praktisi.
Saya tidak melakukan tindak kejahatan apa pun. Saya ada di sini
karena saya diculik, bukan atas kemauan sendiri.
Mereka bertanya siapa yang menculik saya. Saya mulai
mengklarifikasi fakta kebenaran kepada mereka dan menjelaskan bahwa
sekalipun mereka mengubah sel menjadi sebuah hotel mewah - saya pun
masih tidak mau tinggal di sana. Itu masih merupakan penganiayaan
yaitu pembatasan terhadap kebebasan saya. Alasan mengapa saya
menolak untuk bekerja karena mereka harus memberi saya gaji. Para
penjaga itu berkata bahwa mereka belum pernah mendengar tentang
membayar gaji di dalam penjara. Saya memberi tahu mereka untuk
memeriksa kembali peraturan penjara. Pasti, di dalam peraturan itu
ada menyatakan bahwa kompensasi harus diberikan kepada para tahanan
pekerja di penjara. Mendengar berita tentang para tahanan harus
mendapatkan bayaran atas pekerjaan mereka - merupakan pengalaman
pertama bagi para sipir penjara itu. Saya meminta mereka untuk
mengecek aturan hukum penjara dan sumber hukum lainnya. Karena
ujung-ujungnya mereka harus memberikan saya gaji, maka mereka
memutuskan untuk tidak memaksa saya melakukan pekerjaan di
dalam penjara. Pada akhirnya sipir penjara Fan memberi tahu saya
bahwa saya boleh meniggalkan kantor mereka. Para penghuni penjara
lainnya yang tinggal bersama dalam satu sel merasa terkejut
bagaimana saya bisa menolak untuk melakukan kerja (paksa) tanpa
dihukum.
Kami melanjutkan klarifikasi fakta tersebut. Suasana lingkungan di
mana kami tinggal berubah semakin baik. Kami mempunyai telepon
seluler dan buku elektronik untuk belajar Fa. Kemudian setelah
Shifu menerbitkan artikel di Epoch Times edisi bahasa Mandarin
tentang pengunduran diri dari Liga Pemuda, tiga orang di antara
kami (praktisi) segera mengundurkan diri dari PKC dan organisasi
afiliasinya. Ketika Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis
diterbitkan, kami mulai meyakinkan para tahanan dan para sipir agar
mengundurkan diri dari Partai Komunis. Lebih dari 60 persen tahanan
dan para sipir penjara telah mundur dari PKC.
V. Penutup
Setelah saya pulang ke rumah setelah bertahun-tahun hidup di
penjara, saya segera mendapatkan dua macam pekerjaan baik. Meskipun
pendapatan yang saya bawa pulang setiap bulan lumayan baik, tetapi
saya hidup sangat sederhana. Saya mampu menyisihkan cukup uang
untuk memproduksi materi klarifikasi fakta dan menyumbangkan
bahan-bahan bagi tempat produksi di luar kota. Pada 2009, saya
telah mampu mencetak bahkan sebanyak 200 keping DVD pertunjukan
Shen Yun Performing Arts setiap minggunya.
Waktu yang masih tersisa untuk menyelamatkan makhluk hidup
sangatlah terbatas. Kita sudah sampai pada momen terakhir
dari tahap akhir pelurusan Fa. Saya merasa tertinggal jauh dalam
melakukan tiga hal dengan baik yang Shifu minta agar kita lakukan,
untuk membantu Shifu menyelamatkan lebih banyak orang lagi, dan
untuk membalas kembali penyelamatan penuh belas kasih yang Shifu
telah berikan bagi kita.
Perkenankan saya mencakupkan kedua tangan dalam posisi Heshi
sebagai ungkapan rasa terima kasih saya kepada Shifu kita yang maha
belas kasih dan maha agung. Perkenankan juga saya mencakupkan kedua
tangan dalam posisi Heshi sebagai ungkapan hormat saya kepada para
praktisi di seluruh dunia.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/11/10/211561.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/11/29/112692.html