Pada tahun 2002, Yang Yongping secara ilegal dijatuhi hukuman tiga tahun penjara di Penjara Wanita Provinsi Heilongjiang, di mana dia dianiaya karena berlatih Falun Gong. Setelah dibebaskan dari penjara, dia dipecat oleh pihak universitas tempat dia bekerja. Sekarang Ms. Yang hampir tidak mampu memenuhi bebutuhan hidupnya. Berikut ini adalah penuturannya.
Nama: Yang Yongping
Jenis Kelamin: Perempuan
Umur: 50 Tahun
Alamat: Tidak Dikenal
Pekerjaan: Asisten Profesor
Tanggal Terakhir Penangkapan: 11 April 2002
Tempat penahanan terakhir: Penjara Wanita Provinsi
Heilongjiang
Kota: Harbin
Provinsi: Heilongjiang
Penganiayaan yang diderita: Penahanan, hukuman
penjara, pemukulan, pencucian otak, kerja paksa, pemutusan
hubungan kerja
(Minghui.org)
Saya mulai berkultivasi Falun Dafa pada bulan April 1995. Sebelum
berkultivasi Dafa, saya menderita penyakit serius meskipun usia
belum mencapai 40 tahun. Setelah saya menjalani operasi
pengangkatan sebelah paru-paru saya, kondisi tubuh saya benar-benar
terasa sangat lemah. Saya tidak mampu melakukan pekerjaan rumah
tangga sehari-hari dan tidak dapat melaksanakan tugas mengajar
saya. Saya sangat beruntung dapat mulai berkultivasi Dafa.
Keagungan dan keindahan Dafa memperbarui hidup saya dan saya merasa
hidup penuh dengan vitalitas.
Pada suatu hari di bulan April 2000, setelah penganiayaan terhadap
Falun Gong dimulai pada bulan Juli 1999, Wang Ming dan Wang Yuchen
dari Keamanan Kampus pergi ke rumah saya dan mengajak saya ke Biro
Keamanan Publik Divisi Xiangjiang di Kota Jiamusi. Mereka tidak
mengijinkan saya untuk pulang ke rumah hingga pukul 9.00 malam.
Mereka hanya berbicara pada kisaran apakah saya masih terus akan
berlatih Falun Gong.
Sekitar pukul 4.00 sore, pada bulan Juni 2000, Wang Ming mendatangi
rumah saya lagi. Dia mengajak saya ke Divisi Xiangyang lagi dengan
alasan untuk memperoleh informasi tentang situasi saya terkini.
Setelah Liu Tiejun dan Cui Rongli berbicara kepada saya, akhirnya
saya ditahan di sana selama 15 hari. Setelah dibebaskan, pihak
Universitas Jiamusi menurunkan jabatan saya dari Kepala Kantor
Pengajaran dan Penelitian. Dan selanjutnya, mereka pun menyita uang
bonus saya.
Pada 28 Januari 2002, ketika saya sedang memberikan Kelas Pelatihan
Para Guru Wilayah Hejiang, saya menyebutkan bahwa diri saya
berkultivasi Falun Dafa. Seorang siswa melaporkan hal ini kepada
wakil rektor universitas, Qu Fengyu. Pada bulan Maret 2002, pihak
universitas menghentikan jabatan saya sebagai staf
pengajar.
Pada pukul 8:00 malam, tanggal 11 April 2002, seorang pria muda
dari Keamanan Kampus memimpin empat orang aparat kepolisian yang
berpakaian sipil dari Divisi Xiangyang Biro Keamanan Publik Jiamusi
mengeledah rumah saya. Setelah melakukan penyisiran di rumah saya,
mereka membawa saya pergi ke Pusat Penahanan Jiamusi dan menahan
saya di sana selama 15 hari (saya masih mempunyai tanda bukti
penahanan yang ditandatangani oleh petugas atas nama kepala Biro
Keamanan Xiangyang, Wang). Wan Liansheng dari Divisi Xiangyang dan
Wangming dan Han Zhiling dari Universitas Jiamusi juga ikut serta
menganiaya saya.
Pada 13 April 2002, sebelum menginterogasi saya, Zheng Baoxin dan
Weiwei berkata, “Sepanjang anda mengatakan bahwa anda akan berhenti
berlatih Falun Gong, kita bisa segera pergi ke sebuah
restoran dan saya akan bebaskan anda setelah mentraktir anda makan
malam bersama.” Akan tetapi saya sedikitpun tidak tergerak oleh
rayuan mereka. Tak lama kemudian Zheng berkata, “Dari
sekarang juga, anda akan kami tahan sebagai kriminal.” Saya
bertanya mengapa. Dia menjawab, Tidak ada alasannya.” Pada 16 Mei,
mereka berpakaian seragam dan menyampaikan apa yang disebut
“surat perintah penahanan” dan mereka menyuruh saya untuk
menandatangani surat tersebut. Saya menolak untuk
menandatangani surat tersebut, sebaliknya saya mempertanyakan
mereka
Pengadilan Xiangyang memberikan saya surat pemberitahuan yang
menyatakan bahwa saya diijinkan untuk memiliki pengacara sendiri.
Setelah saya memberi tahu mereka bahwa saya akan menyewa seorang
pengacara tertentu, dua orang petugas dari Kejaksaan Xiangyang,
Tang dan Zhang, secara diam-diam mencegah keterlibatan pengacara
tersebut dalam kasus ini.
Pada 4 Juni 2002, Pengadilan Xiangyang di Kota Jiamusi digelar.
Hakimnya adalah Han Weixing, petugas lainnya adalah Yu Xuejun dan
Zhang Haiyang, dan paniteranya adalah Ji Zhong. Sekitar dua
belas orang, di antaranya tampak personil dari organisasi yang
terkait dengan Pengadilan dan Keamanan Publik duduk mendengarkan
jalannya persidangan. Selama waktu istirahat, Han Weixing berkata,
“Dia adalah seorang profesor. Karena dia menganggap Li Hongzhi
[Pendiri Falun Gong] sebagai guru, mengapa kita tidak menjatuhkan
hukuman kepadanya?” Karenanya, tiga hari kemudian, pada 7 Juni -
Pengadilan Xiangyang menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara kepada
saya. Dan pada 4 September, saya dijebloskan ke Penjara Wanita
Heilongjiang.
Pada pukul 11.00 pagi, tanggal 4 September 2002, saya dipaksa untuk
pindah ke Penjara Wanita Heilongjiang bersama dengan praktisi Falun
Dafa, Bian Fenglan, Xun Lishan dan Dong Lingui. Karena kami tidak
mengakui bahwa kami adalah para kriminal, seorang polisi wanita
Wang Yanli menampari kami dengan sebuah majalah lebih dari sepuluh
kali dan kemudian memberikan kami hukuman lebih lanjut dengan
memaksa kami berjongkok sampai pukul 6.00 sore. Masing-masing dari
kami dijaga oleh dua orang sipir yang berusaha memaksa kami untuk
menjalani ‘reformasi’. Jika kami tidak memenuhi permintaan
mereka, kami akan “dihukum” dengan jongkok paksa, disiksa di sel
kecil, menjalani pencucian otak, dan dipaksa untuk menghadiri
“kelas pelatihan” sepanjang
hari.
Awal bulan Februari 2003, kami dipaksa untuk melakukan kerja berat
tidak kurang dari 14 jam setiap hari. Partai Komunis China (PKC)
mengintensifkan penganiayaan mereka dengan memberikan uang kepada
penjara untuk membangun bangunan-bangunan baru, dan memaksa
orang-orang yang mereka tahan agar makan dan tinggal di dalam
ruangan produksi pabrik. Pada waktu itu, di bagian penjara di mana
saya ditempatkan, ada lebih dari 200 orang ditempatkan dalam
ruangan produksi yang luasnya 2.153 kaki persegi. Setiap orang
hanya mempunyai ruangan tidur sedikit lebih luas dari satu kaki dan
ruangan kecil untuk makan yang luasnya hanya cukup untuk berdiri.
Kami harus tidur saling berhadap-hadapan. Pada waktu itu adalah
musim di mana sedang berjangkitnya penyakit SARS. Kami
harus bangun pukul 5.00 pagi, mulai bekerja pada pukul 5:30 pagi,
dan melakukan kerja paksa sampai setelah jam 10:00 malam. Waktu
makan hanya diperbolehkan sebentar saja. Dalam lingkungan yang
demikian keras, belasan praktisi Dafa melakukan mogok kerja dan
mogok makan sebagai bentuk protes mereka. Saya dipenjara
dalam sel kecil, tangan saya diborgol di belakang punggung, dan
kaki saya dirantai ke
tanah.
Pada tahun yang sama, kami melakukan mogok kerja dan mogok makan
sebanyak dua kali sebagai bentuk protes. Sipir penjara kemudian
memaksa kami untuk berjongkok dalam waktu yang lama. Pada bulan
Desember, mereka menyeret kami keluar untuk berdiri di salju mulai
pukul 8:00 pagi sampai setelah pukul 4:00 sore tanpa mengenakan
pakaian, dan tidak diperbolehkan bergerak sedikit pun. Beberapa
orang praktisi dipaksa untuk menempelkan perut mereka pada gundukan
salju. Tangan para praktisi kerap membeku, beberapa orang bahkan
melepuh, membengkak, dan beberapa orang lagi jatuh pingsan karena
kedinginan. Jika ada seorang yang tidak mampu bertahan untuk
berdiri dan mereka bergerak kesana kemari maka aparat kepolisian
pun memerintahkan tahanan lainnya untuk memukuli mereka. Pada
malam hari setelah kami kembali ke sel tahanan, kami pun masih
terus dihukum. Mereka memaksa kami duduk di atas bangku kecil
sampai setelah pukul 2:00 pagi. Jika kami tidak mengikuti
perimintaan petugas itu, kami pun digiring ke ruang sel isolasi
guna disiksa dan dipukuli secara brutal. Ketika kami dipaksa untuk
duduk di atas bangku kecil pada waktu larut malam, dan jika kami
merasa mengantuk dan kami memejamkan mata, mereka menggunakan
tongkat kecil untuk menyodok kelopak mata dan lubang hidung kami
agar kami tidak dapat tidur.
Beberapa orang di antara kami dipaksa untuk berlari tanpa henti
mulai pukul 8:00 pagi sampai dengan pukul 4:00 sore. Kami dipukuli
jika kami berhenti, dan tidak diperbolehkan untuk menggunakan kamar
mandi.
Ketika saya dijatuhi hukuman tiga tahun penjara, anak saya belum
berusia 17 tahun. Dia menderita trauma berat, selama tiga tahun
tanpa merasakan kasih sayang dan perhatian seorang ibu, anak saya
ini terserang penyakit ginjal yang serius, yang kemudian berkembang
menjadi uremia. Anak saya harus menjalani cuci darah selama dua
tahun hanya untuk bertahan hidup saja.
Setelah saya dibebaskan pada bulan April 2005, pihak Universitas
Jiamusi memecat saya. Saya mengklarifikasi fakta kebenaran kepada
rektor universitas, direktur sumber daya manusia, kepala Kantor
610, sekretaris partai Komite Inspeksi Kedisiplinan, sekretaris
partai dari Fakultas Ilmu Kimia dan Kedokteran hampir sebanyak 100
kali. Saya membicarakan tentang rasionalitas kembalinya saya ke
tempat kerja. Akhirnya, mereka setuju dan memperbolehkan saya
bekerja sementara waktu sebagai penjaga museum sejarah universitas.
Gaji saya hanya 700 yuan dan sekarang saya merasakan kesulitan
dalam memenuhi kebutuhan hidup. Kehidupan saya benar-benar sangat
susah. Sekarang ini saya sedang dalam proses mengajukan permohonan
peninjauan kembali.
Chinese:
http://www.minghui.org/mh/articles/2009/11/8/212125.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/11/20/112495.html