(Minghui.org) Pada malam hari, 28 Nopember
2001, tiga praktisi dari Kota Yilan -- Zhang Min (wanita), Song
Ruiyi (pria), dan Zhang Keming (pria) -- mengunjungi Desa
Tuanshanzi untuk menyebarkan bahan klarifikasi fakta kebenaran dan
seorang warga desa melaporkan mereka kepada polisi. Zhang Huanyou,
kepala kantor polisi desa, dan para bawahannya segera menahan
praktisi. Zhang memerintahkan kepala desa Zhao Chungui untuk
mengorganisir warga desa untuk mengawasi sepanjang jalan agar
menangkap praktisi. Ketika mereka melakukannya, Zhao memukul mereka
dengan sebuah tongkat kayu tebal. Seorang praktisi wanita berumur
hampir 70 tahun dipukul sampai jatuh. Kemudian, kepala kantor
polisi Zhang Huanyou membawa praktisi-praktisi ini ke Hotel Yilan
untuk diinterogasi, lalu mengirim mereia ke kantor polisi berbeda
untuk dianiaya. Praktisi-praktisi ini dianiaya sampai meningga
dunial. Keterangan lebih lengkap seperti di bawah ini :
1. Zhang
Min
Han Yunjie adalah kepala keamanan dan politik di Departemen
Kepolisian Kota Yilan. Ia menaruh dendam terhadap Zhang Min karena
tidak mendapatkan satu sen pun dari 8.000 yuan keluarga Zhang yang
bayar kepada departemen kepolisian untuk pembebaskannya saat
terakhir dia dihukum di kamp kerja paksa. Kali ini, Han khusus
menginterogasi Zhang. Ketika dia menolak untuk mengatakan sumber
bahan klarifikasi fakta kebenaran, Han mengikatnya pada sebuah pipa
panas lalu memukul dada, mata, dan pelipisnya. Ia juga menjambak
rambut dan membenturkan kepalanya ke dinding.
Zhang, 60-an, tangannya segera melepuh. Tetapi, Han menolak untuk
melepaskan borgor dan memberinya air minum. Dia memuntahkan darah
dan pingsan. Han menuangkan air dingin kepadanya. Setelah dia sadar
kembali, Han memukulnya lagi. Menyebabkan Zhang tidak dapat menahan
diri. Setelah disiksa selama 60 jam terus menerus, dia dikirim ke
PusatPenahanan Kedua Kabupaten Yilan, atas perintah kepala polisi
Zhao Shijing.
Saat di dalam penjara, Zhang meminta dikirim ke rumah sakit, karena
rasa nyerinya tak tertahankan. Tetapi, kepala penjara Zheng Jun
menuduh dia berpura-pura. Zhang merintih tanpa henti dan
memuntahkan darah. Hari keempat, para penjaga bahkan memberi makan
secara paksa kepadanya dengan dua botol larutan kental garam.
Segera membuatnya tak sadarkan diri. Mereka hanya membawanya
kembali ke sel. Ketika kepala penjara Zheng Jun mengetahui
keadaannya, ia berteriak, "Siapa yang punya waktu menjagamu?"
Tahanan di sel Zhang terus menerus memohon bantuan padanya.
Kemudian, Zheng Jun setuju mengirimkannya ke rumah sakit untuk
perawatan darurat.
Zhang Min meninggal dunia pada tanggal 5 Desember 2001 karena
terluka parah. Untuk merahasiakan kejahatan mereka, polisi menutupi
berita tersebut. Kemudian, ketika mereka menginformasikan kepada
keluarganya, mereka berkata dia meninggal karena masalah jantung.
Zhang tidak pernah menderita penyakit jantung. Kremasi jasad
dilakukan pada tanggal 7 Desember 2001.
Tanggal 25 Juli 2004, polisi Han Yunjie menerima pembalasan karma
dan tiba-tiba meninggal dunia akibat.
2. Song Ruiyi
Tanggal 6 Januari 2000, Song pergi ke Beijing untuk memohon
keadilan bagi Falun Gong ditangkap, kemudian dikembalikan ke Yilan.
Ia ditahan di pusat penahanan kedua selama 77 hari, selama waktu
itu, ia disiksa. Ia dipaksa berdiri dalam waktu lama dan terus
menerus dipukul. Para penjaga memasukkan kepalanya ke lubang toilet
dan membekapnya dengan handuk. Di bawah arahan wakil direktur Lin
Zhong, kepala sel Sun Hui menyiksanya sepanjang hari.
Tanggal 9 Nopember 2000, Song
pergi ke Beijing lagi. Ia membentangkan spanduk di Lapangan
Tiananmen dan berteriak, "Falun Dafa Hao (baik)!" Ia ditangkap dan
dikembalikan ke Yilan. Ia dihukum satu tahun kerja paksa dan
dikirim ke Kamp Kerja Paksa Changlinzi di Kota Harbin. Keluarganya
diperintahkan untuk membayar denda 3.000 yuan kepada departemen
kepolisian. Disamping itu, mereka harus membayar 2.000 yuan kepada
Kabupaten Yilan dan kampung mereka sebesar 1.500 yuan. Petugas
pusat penahanan juga menuntut 400 yuan untuk "kamar dan makanan"
selama penahanan Song. Keluarganya harus membayar keseluruhan
sebesar 6.900 yuan.
Kendaraan pertanian roda empat milik keluarga Song yang digunakan
oleh praktisi pada malam 28 Nopember 2001, dirampas oleh kepala
kampung Zhao Chungui dan tidak pernah dikembalikan. Pada malam
penangkapannya, Song Ruiyi digantung, tangan diikat di belakang
tubuh. Ikatannya yang sangat ketat melukai dagingnya sangat dalam
dan rasa sakit yang tak tertahankan. Setelah ia dibawa ke pusat
penahanan kedua, ia melakukan mogok makan sebagai protes. Tiga hari
kemudian, ia diberi makan paksa dengan larutan garam yang kental,
namun ia meneruskan mogok makannya selama 14 hari. Perutnya
mengalami luka parah. Melihat ia hampir meninggal, pusat penahanan
membebaskannya.
Tidak lama setelah pembebasannya, tanggal 29 Desember 2001, polisi
melakukan penangkapan massal terhadap praktisi. Song dan istrinya
melarikan diri dari rumah, meninggalkan seorang ibu berumur 76
tahun dan seorang putri yang masih sekolah. Ketika mereka menjadi
tunawisma, polisi memaksa kampung mereka untuk membiayai pencarian
terhadap pasangan tersebut. Perut Song luka parah hingga tidak
dapat makan dengan baik, dan terbaring di tempat tidur. Pada 3
Nopember 2002, ia meninggal dunia di sebuah tempat di luar
kota.
3. Zhang Keming
Seperti Song Ruiyi, Zhang Keming juga disiksa pada malam ditangkap.
Dua hari kemudian, ia dikirim ke sebuah pusat penahanan, dimana dia
ditahan selama 15 hari. Pada 29 Desember 2001, polisi menangkap
Zhang lagi, dan juga istrinya. Ia melakukan mogok makan lebih dari
40 hari selama penahanannya. Para penjaga sering kali memerintahkan
tahanan lain untuk memukulnya. Zhang segera menjadi sangat kurus.
Meskipun kesehatannya buruk, ia dijatuhi dua tahun kerja paksa.
Istrinya juga diperlakukan yang sama tetapi dibebaskan setelah dia
tidak lolos pemeriksaan kesehatan yang diperlukan oleh kamp kerja
paksa.
Sebelum Zhang Keming
ditangkap
Setelah Zhang Keming disiksa
Zhang ditahan di Kamp Kerja Paksa
Changlinzi selama dua tahun. Ia menahan siksaan yang luar biasa.
Para penjaga menyetrum bagian sensitifnya dengan tongkat listrik
dan sering tidak mengizinkan dia tidur dalam waktu yang lama. Ia
juga sering dipukul. Akhirnya, tubuhnya dipenuh borok, dan kulitnya
bernanah. Penjaga juga menyuntiknya dengan obat tak dikenal. Sejak
September 2002, penjaga meningkatkan penyiksaan mereka terhadap
para praktisi, dengan harapan meningkatkan tingkatan apa yang
disebut "merubah" pendirian. Praktisi Xue Baoxue digantung
selama tujuh hari, dan Xu Zhenfeng selama tiga hari. Akibatnya,
tangan kedua praktisi membengkak, dan tubuh mereka dipenuhi
luka-luka.
Pada 9 Nopember 2003, tidak lama setelah pembebasan Zhang Keming,
Zheng Jun, Liu Guochang dan lebih dari 10 polisi mendatangi
rumahnya. Malam itu, mereka melakukan tiga usaha agar dia membuka
pintu. Zhang dengan teguh menolak untuk bekerja sama. Akhirnya,
mereka memanjat tembok dan menerobos masuk ke rumahnya. Mereka
mengobrak-abrik rumahnya dan membawa dia dan istrinya ke penahanan.
Pasangan ini ditahan selama 15 hari.
Penganiayaan dan ancaman yang terus menerus terhadap Zhang Keming
dan keluarganya menyebabkan tekanan yang sangat besar. Sejak
penahanannya di kam kerja paksa, ia menjadi sangat kurus. Bahkan
setelah pembebasannya, ia tidak pernah kembali pada berat badan
yang normal. Ia meninggal dunia pada 26 Maret 2006. Sebelum
kematiannya, ia mengalami edema di sekujur tubuhnya dan batuk
darah. Dicurigai bahwa zat yang tidak dikenal disuntikkan sehingga
menyebabkan gejala seperti itu.
Anak Perempuan Berumur Tujuh Tahun Sedih karena Cobaan
Berat Keluarganya
Gong Yu, seorang anak perempuan berumur tujuh tahun di Kabupaten
Yilan, sering kali memegang foto orangtuanya dan menangis tanpa
henti. Dia juga menulis surat dan menggambar orangtuanya. Suatu
kali dia menulis, "Saya akan memberi papa sebuah cangkir ketika
pulang. Cangkir itu akan terisi air mata saya. Mama dan papa, cepat
pulanglah! Saya berkelakuan baik dan penurut. Hanya karena mama dan
papa berlatih Falun Gong, saya kehilangan keluarga yang bahagia.
Sekarang, ayah bahkan tidak mengenali saya! Saya tidak tahu kapan
saya dapat melihat mama!"
Putri Gong Fengqiang, Gong Yu,
ketika dia berusia tujuh tahun
Gong Fengqiang
Gong Yu berharap dapat berkumpul
kembali dengan orangtuanya. Dia menginginkan orang-orang yang baik
hati untuk membantu menyelamatkan ayahnya dan mengakhiri
penganiayaan ini.
Ayah Gong Yu, Gong Fengqiang bekerja di Pertambangan Batu Bara
Yilan. Ia baik hati dan tulus. Pekerja keras, dengan prestasi kerja
yang bagus, secara luas ia dikenal sebagai orang yang baik. Karena
keyakinannya pada Falun Gong, ia ditangkap dan ditahan banyak kali.
Tanggal 12 Desember 2006, ia ditangkap lagi dan ditahan di Pusat
Penahanan Yilan dimana ia disiksa sampai mengalami gangguan mental.
Ia tidak bisa mengenali siapapun, termasuk orangtuanya sendiri,
anak, dan istri. Tetapi, ia masih dihukum lima tahun penjara dan
sekarang ditahan di Penjara Lianjiangkou. Keluarganya telah
berulang kali meminta pembebasannya untuk perawatan medis, tetapi
ditolak. Kesehatan Gong Fengqiang merosot dengan cepat.
Ibunda Gong sangat melarat. Dia mempunyai penyakit jantung dan
radang sendi. Cemas terhadap putranya, sekarang dia terbaring
sakit. Ayahanda Gong Fengqiang menderita penyakit tuanya, demi
untuk mengeluarkan putranya dari penjara, ia terus meminta dan
memohon ke berbagai departemen. Namun, seluruh keluarga mendapat
ancaman dan penolakan.
Kami menyerukan kepada orang-orang baik hati, baik di China maupun
di luar negeri, untuk membantu agar Gong Fengqiang dan praktisi
yang ditahan lainnya bisa segera keluar dari penahanan. Kami
berharap dapat mengakhiri penganiayaan ini.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2008/12/14/191579.html
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/1/19/104010.html