(Minghui.org) Suatu pagi, Ny. Ni Liling
bertemu dengan sekelompok praktisi Falun Gong di sebuah taman
seminggu sebelum dia menjalani operasi hyperostosis. Dia sangat
menderita oleh penyakit tulang tersebut. Dia tidak bisa tidur lebih
dari empat jam tanpa selingan duduk untuk meredakan rasa sakitnya.
Kemudian, dalam waktu satu jam, dia mulai merasa sakit lagi. Dia
telah berusaha mencari banyak dokter dan pengobatan namun sia-sia.
Ketika dia memutuskan untuk dioperasi, walaupun menyadari akan
menjadi lumpuh jika operasinya tidak berhasil.
Ny. Ni (pertama dari kanan)
melakukan latihan setiap pagi di sebuah taman
Ny. Ni (ketiga dari kanan di baris
terdepan) melakukan latihan setiap pagi
Penyakit Hyperostosis
Hilang
Ny. Ni sedang berjalan-jalan di taman Ren’ai di kota kelahirannya
di Kota Yonghe, Taiwan, pada suatu pagi ketika dia melihat beberapa
praktisi Falun Gong sedang melakukan latihan. Gerakannya yang
lembut menarik perhatiannya, dan dia mulai berlatih bersama dengan
praktisi. Tn. Jiang Peihao, pembina setempat di tempat latihan,
mengajarkan latihan kepada Ny. Ni.
Ketika Ny. Ni melakukan latihan, tubuhnya terasa sangat ringan.
Dalam beberapa hari, ketika dia melakukan gerakan kedua, dia
merasakan Falun berputar sangat cepat. Seminggu telah berlalu, dia
membatalkan operasi hyperostosis. Dia mengatakan, ”Saya membaca
Zhuan Falun dan mengikuti kelas ceramah sembilan hari. Saya
melakukan latihan setiap hari. Tanpa saya sadari, masalah punggung
saya telah hilang.”
Semua ini terjadi delapan tahun yang lalu. Ketika pertama kali
memulai latihan, meskipun dia rajin melakukan latihan berdiri,
namun dia tidak antusias untuk belajar Fa atau dan melakukan
latihan meditasi. Dia mengatakan, ”Saya sama sekali tidak mengerti
tentang kultivasi. Itu berlangsung sampai tahun berikutnya ketika
saya pergi ke Washington DC dan mendengarkan ceramah Guru dimana
saya menyadari perlu untuk lebih maju.” Dia teringat bahwa begitu
memasuki ruang konferensi, dia merasakan Falun berputar. Falun
berputar sangat cepat hingga membuatnya sulit untuk duduk; dia
pikir sedang terjadi gempa bumi. Kemudian, dia mendengar ceramah
Guru dan teringat bagian tentang Falun berputar di dalam tubuh. Dia
tiba-tiba mengerti. Dia mengatakan, “Walaupun saya duduk di lantai
tiga, dan Guru sangat jauh, saya merasakan ajaib. Sepanjang hari,
saya tidak bisa berhenti air mata keluar. Saat itulah saya
memahami bagaimana berkultivasi
Sejati-Baik-Sabar.”
Pujian dari Ibu Mertua
Ny. Ni mengatakan bahwa sebelum mulai berlatih Falun Gong, dia
tidak ingin menyapa “hai” kepada tetangganya. Bahkan ketika
tetangganya memberik salam, dia akan menghindar atau mencari alasan
untuk tidak berbicara dengan mereka. Sejak memulai latihan, dia
menyadari ini berlawanan dengan prinsip-prinsip “Sejati.” Dia
memutuskan untuk menjadi jujur dan tidak berbohong lagi. Sebelum
berlatih Falun Gong, dia juga memiliki temperamen yang buruk, dan
sangat mementingkan uang. Dia kadang-kadang mengambil keuntungan
orang lain. Ketika pergi berbelanja bersama dengan ibu mertuanya,
dia sering minta mertuanya untuk bayar belanjaan dan tidak punya
merasa bersalah. Setelah memulai kultivasi, dia menjadi lebih
memikirkan orang lain dan sering membayar biaya ibu mertuanya
meskipun dia tidak terlalu kaya. Hubungan dengan mertuanya
mengalami peningkatan yang sangat besar. Kira-kira setahun setelah
berlatih, suaminya mengatakan bahwa ibunya mengatakan dia menjadi
orang yang sangat baik. Ny. Ni, suami, anak perempuan, keponakan
dan seluruh keluarganya menjadi praktisi Falun Gong.
Ny. Ni mengatakan, ”Putri saya, Yulun mulai berlatih Falun Gong
setelah dua tahun saya berlatih. Sebelumnya, dia mempunyai
temperamen yang buruk. Pacarnya, Lianquan meninggalkannya. Setelah
Yulun mulai latihan, dia bertemu dengan Lianquan di terminal bis.
Lianquan mengagumi perubahan Yulun, dan mereka menjalin hubungan
kembali. Tidak lama kemudian, Lianquan juga ikut berlatih. Enam
bulan kemudian, mereka menikah. Sudah tiga tahun lewat dan mereka
berdua sangat bahagia. Setelah Lianquan mulai berlatih, kesehatan
fisik dan mentalnya meningkat dengan pesat. Wajahnya, sebelumnya
banyak jerawat, sekarang menjadi bersih. Pada perayaan Hari Falun
Dafa, ibunda Liaquan mengatakan, ’Putra saya menjadi lebih ramah
setelah berlatih Falun Gong bersama dengan putri Anda.’ Segera
setelah pernikahan Lianquan dan Yulun, orangtua Lianquan, saudara
laki-laki dan perempuan semuanya ikut berkultivasi Falun
Gong.”
Suami Ny. Ni, Tn. Ni mempunyai penyakit diabetes. Penyakitnya
semakin memburuk, obat-obatan tidak membantu. Dia juga seorang
perokok selama beberapa dekade dan dan tidak bisa menghentikannya.
Pada awalnya, dia skeptis terhadap kultivasi. Tetapi, setelah
menyaksikan perubahan yang menakjubkan pada putri dan istrinya
semenjak mereka berlatih Falun Gong, Tn. Ni juga mulai ikut
berlatih. Ny. Ni mengatakan, ”Ketika dia sedang mendengarkan
sembilan hari ceramah dan mendengar ceramah ketujuh tentang
berhenti merokok, hari berikutnya dia berhenti merokok.
Ketagihannya terhadap rokok hilang. Penyakit diabetes juga
sembuh.”
Guru Selalu Menjaga
Ny. Ni mengatakan bahwa dia merasakan perhatian Guru setiap saat
selama kultivasi. Suatu kali, dia sedang mengendarai sepeda motor
pulang ke rumah di tengah malam ketika ditabrak oleh sepeda yang
melaju kencang. Kejadiannya sangat gawat dan dia terpental ke udara
dan terjatuh ke tanah. Kemudian, sepeda motor membentur tubuhnya.
Bahkan mp3 playernya penyok. Ny. Ni mengatakan, “Seluruh tubuh saya
terasa sakit, tetapi saya terus berkata kepada diri sendiri, ‘Tidak
apa-apa.’ Saya perlahan-lahan bangkit, membantu orang lain bangun
dan menanyakan padanya apakah baik-baik saja. Dia sangat terkejut.
Dia mengira telah penyebab kecelakaan yang serius, dan mengatakan,
‘Sulit dipercaya Anda masih bisa bangun, dan masih menanyakan
bagaimana keadaan saya.”
Ketika Ny. Ni sampai di rumah, dia tidak ingin membangunkan anggota
keluarganya dan diam-diam pergi ke tempat tidur. Pagi hari
berikutnya, dia melihat banyak luka-luka di tubuhnya dan kulitnya
terkelupas di banyak tempat di sekitar pinggul dan lutut. Dia tidak
menganggapnya serius dan melakukan segala sesuatu seperti biasa,
termasuk belajar Fa dan melakukan latihan. Dalam seminggu, semuanya
sembuh, seperti tidak pernah terjadi kecelakaan. Ny. Ni mengatakan,
”Itu bukan apa-apa; saya tahu banyak praktisi Dafa mempunyai
pengalaman yang serupa. Saya tahu pentingnya belajar Fa. Disamping
belajar Fa sendiri, sepanjang waktu mengijinkan, saya berusaha
bergabung dengan rekan-rekan praktisi di tempat belajar Fa bersama
setiap hari. Ini memungkinkan kami saling berbagi dan meningkatkan
pemahaman kami. Saya juga berusaha mendatangi tempat latihan setiap
pagi. Demikianlah bagaimana saya mengenal Falun Gong. Pemahaman
saya adalah bahwa ini juga bagian dari jalur saya untuk membuktikan
kebenaran Fa. Disamping diri sendiri mendapat, saya juga berharap
orang lain seberuntung seperti saya menjadi kultivator Falun
Dafa.”
Chinese:
http://minghui.org/mh/articles/2008/10/22/188230.html
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/11/1/101924.html