(Minghui.org) Du Ting
adalah seorang praktisi yang berumur 43 tahun telah dijebloskan ke
dalam penjara Tilanqiao di Shanghai selama delapan tahun. Dia
ditelanjangi dan diikat diatas “tempat tidur kematian,” sedang napi
lainnya ditugaskan untuk “menjaga dia” dengan terus menyiksa dan
menyerangnya dengan kata-kata kasar sepanjang waktu. Penyiksaan ini
telah terjadi dalam kurun waktu yang lama. Ketika anggota
keluarganya memprotes tindakan tersebut, polisi penjara menyatakan
bahwa mereka melakukan hal tersebut untuk menyelamatkan hidupnya,
walaupun kenyataannya mereka sedang membunuhnya. Saat ini, Du
sedang mengalami trauma mental dan sering kali nampak kebingungan.
Kondisi kesehatannya sangat buruk dan dalam bahaya kematian.
Keluarganya meminta dia dibebaskan supaya mendapatkan perawatan,
namun permintaan tersebut ditolak.
Praktisi Du Ting
Berikut ini adalah pernyataan istri Du Ting
yang menjelaskan situasinya, dan permohonan dukungan belas kasih
dari orang-orang di seluruh dunia:
Suami saya, Du Ting telah dihukum delapan tahun penjara pada tahun
2001 karena keyakinannya terhadap Falun Gong. Dia dijebloskan ke
Penjara Tilanqiao sudah hampir delapan tahun sampai sekarang. Dia
disiksa dalam jangka waktu lama. Kunjungan-kunjungan saya yang
terakhir, saya menemukan mentalnya seperti kebingungan, dan
nyawanya dalam bahaya.
Pada 2002, dia melakukan aksi mogok makan selama lebih dari setahun
untuk memprotes perlakuan yang tidak layak yang dialaminya. Selama
periode tersebut, dia sering diseret keluar secara kejam dari
selnya dan dipaksa makan, serta dipukuli oleh napi lain yang
diperintah untuk mengawasinya. Antara tahun 2005 dan 2006, dia
mendapat pengawasan yang sangat ketat selama setahun lamanya, dan
dikekang dengan mengecangkan borgor supaya tidak banyak bergerak.
Hak kunjungan resmi saya ditolak selama lebih dari setengah tahun
pada periode waktu tersebut.
Pada akhir tahun 2006, ketika kesehatannya sangat buruk, dia
dipindahkan ke Seksi 4 Divisi 1, yang mana diperuntukan untuk
tahanan kelas kakap, terutama untuk orang-orang yang sangat jahat.
Segera, karena penyiksaan yang begitu kejam, suami saya menderita
pleural effusion akut yang hampir merenggut nyawanya. Dia menderita
penyakit radang paru-paru dan TBC. Pada awal tahun 2008, saya
sangat sulit mengenalinya ketika melihatnya, setelah dia mendadak
sakit dan diopname di rumah sakit. Dia memakai kursi roda, seluruh
tubuhnya berubah dan dia sangat emosional. Saya menanyainya mengapa
melakukan aksi mogok makan lagi setelah dia mengakhirinya ketika
pertama kalinya dipindahkan ke divisi 1. Dia mengatakan walaupun
tidak melakukannya, hidupnya tidak akan lebih baik juga. Dia
mengatakan Kepala Seksi Zhang Yi memerintahkan napi lain untuk
menyiksanya. Dan juga membuatkan kesan dia melakukan aksi bunuh
diri. Beberapa tahanan lain mencoba untuk membunuhnya pada malam
hari. Dia memperlihatkan tanda luka di lehernya pada saya.
Di Seksi 4, tidak saja diikat di tempat tidur sepanjang hari, dia
juga ditelanjangi. Ketika kami mengungkapkan keberatan kami, polisi
mengatakan mereka mengikatnya supaya dia tidak mendorong kotak
makan keluar, mereka berusaha untuk menyelamatkannya. Bagi
seseorang yang telah mendapatkan penyiksaan dalam periode waktu
yang panjang dan dalam kondisi yang sangat lemah, perlakuan
tersebut sama ingin membunuhnya. Ketika saya mengajukan permintaan
untuk membebaskannya dengan alasan untuk mendapatkan perawatan,
polisi menolaknya dengan nada datar. Kondisinya semakin memburuk.
Pada awal tahun ini, saya melihat dia sungguh-sungguh menderita
tekanan mental.
Semua anggota keluarga kami merasa sangat khawatir, pleural
effusion yang dia derita bisa berimplikasi pada banyak hal. Jika
berhubungan dengan TBC, dia bisa menderita TB dan bisa menular jika
tidak mendapat penanganan yang serius. Jika jenis tumor, itu bisa
menjadi penyakit kanker. Setelah mengalami penyiksaan dalam jangka
waktu yang panjang, organ-organ tubuhnya bisa mengalami kerusakan
dan kita tidak mempunyai cara untuk mengetahui seberapa buruk
keadaanya sekarang. Seperti yang dikatakan suami saya, jika ada
orang yang ingin menyakitinya, hidupnya dalam kritis setiap saat.
Kami sungguh-sungguh berharap akan mendapatkan bantuan dari
orang-orang yang baik hati yang ingin melawan ketidakadilan
ini.
Artikel terkait:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/5/27/97669.html
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/2/11/195247.html
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/2/23/105043.html