(Minghui.org) Dalam Xiulian, seringkali muncul suatu gejala yang tidak mudah kita kenali, yaitu kita terlalu banyak melihat kekurangan orang lain, tetapi lalai harus setiap saat mencari ke dalam diri sendiri. Misalnya: dikatakan bahwa praktisi tertentu tidak bertindak sesuai Fa, dan dia salah; masalah ini berlarut-larut terlalu lama, tetapi mengapa mereka masih tetap begitu, dan berbagai kritik lainnya. Namun seiring dengan makin jelasnya pemahaman terhadap prinsip Fa dan dengan adanya peningkatan taraf Xiulian, maka Anda akan mendapatkan bahwa segala kejadian di sekeliling Anda adalah dimanifestasikan untuk peningkatan Anda - seberapa besar hati “Shan” (kebaikan) Anda akan memunculkan pula sifat pemaaf dan murah hati yang besarnya sebanding. Ketika Anda tidak lagi menaruh hati untuk mencari kebenaran ataupun kesalahan orang lain, Anda akan mendapatkan bahwa segala yang berada di sekeliling Anda semuanya wajar-wajar saja; adalah diri kita sendiri saja yang selama masa proses telah melakukannya dengan tidak baik sehingga meninggalkan banyak penyesalan.
Pengalaman ini saya alami saat berteman dengan seorang praktisi yang telah terbuka Tianmu-nya (Mata Ketiga), di mana kami pernah berteman baik untuk satu masa, tetapi kemudian saya mendapatkan bahwa apa yang dibicarakan banyak yang tidak di atas Fa. Biarpun hal ini pernah kami sharing-kan, tetapi sulit mendapatkan titik temu, akhirnya saya pun menjauhkan diri darinya. Sejak saat itu, setiap dia muncul, saya selalu akan mencari tutur kata dan tindak tanduknya yang tidak di atas Fa, dan mengungkapkannya saat sharing di dalam kelompok saya. Perdebatan semacam ini, persis sekali dengan perdebatan antara Shenxiu dan Huineng; biarpun diri sendiri benar, itu juga hanya suatu keterikatan hati manusia pada kepuasan hati. “Buddha Tathagata bahkan juga dapat mengetahui pikiran sapi dan kuda, namun beliau mutlak tidak akan terjerumus ke dalam pikiran mereka untuk memikirkan suatu masalah.” (Ceramah Fa di Amerika Barat 2004).
Ketika saya benar-benar menyadari semua ini, tiba-tiba saya
merasakan bahwa praktisi yang Tianmu-nya terbuka ini sungguh luar
biasa. Selama beberapa tahun ini, biarpun saya selalu mengritik
dirinya, namun dia tetap secara diam-diam melakukan apa yang
semestinya ia lakukan (mengekang penganiayaan dan melakukan urusan
Pelurusan Fa untuk daerah kami). Sedang saya, lebih sering hanya
melihat pada sisi dirinya yang kurang baik, terlalu mengidolakannya
dan memandangnya tinggi, dan tidak membolehkannya melakukan
kesalahan, dan tidak akan membiarkannya (memaafkannya) jika ia
melakukan kesalahan. Di dalam Fa, Shifu pernah membahas tentang
Tianmu, jadi dalam Fa pasti ada, lalu mengapa saya menganggap teman
praktisi itu memiliki ‘kelainan,’ selalu khawatir dia akan dapat
merusak sekelompok praktisi, dan merusak Fa, hal ini justru membuat
saya lupa untuk mengkultivasikan diri. Sebenarnya peningkatan taraf
Xiulian seseorang acapkali bukan termanifestasi pada siapa yang
salah atau siapa yang benar. Bila dalam menghadapi kesalahan orang
lain, Anda dapat menyikapinya secara hambar dan damai, tidak
menjadi gusar dan tidak berdebat, serta dapat memahami dan
memandang tembus Fa, dalam hati tidak beroposisi dengannya, maka
itulah yang dinamakan dengan peningkatan. Ada kalanya kita dapat
melihat gejala seperti ini, dalam melakukan suatu hal atau suatu
proyek, selalu ada beberapa praktisi yang saling berdebat,
masing-masing mempertahankan apa yang mereka anggap “benar,” dalam
hal ini praktisi-praktisi ini menjadi setingkat dengan manusia
biasa, mereka sama sekali tidak dapat meningkat.
Dalam suatu forum diskusi, seorang praktisi memberikan sebuah
contoh: kesatuan tubuh pengikut Dafa ibarat sebuah sekolah yang
terdiri dari SD, SMP, SMA dan universitas; di dalamnya terdiri dari
siswa siswi dengan taraf berbeda. Dalam kesatuan tubuh ini, setiap
masalah dapat menimbulkan berbagai macam perbedaan pendapat. Saat
Anda melihat orang-orang yang bersikukuh mengatakan bahwa dirinya
yang paling benar, menurut Anda apakah mereka benar? Dalam Fa,
Shifu berkali-kali memberitahu kita bahwa persoalannya bukan
terletak pada benar tidaknya suatu masalah. Bila Anda dapat
melepaskan apa yang Anda anggap paling benar dan paling baik dan
secara diam-diam dengan tulus mengharmoniskan serta menyempurnakan
“kesalahan” orang lain yang Anda anggap salah itu, maka itulah
peningkatan, itulah Shen Nian (pikiran dewa). Anda akan dapat
bersikap seperti seorang Arhat, tersenyum dengan penuh kedamaian
saat menemui segala kesulitan, percobaan ataupun penderitaan yang
mengorek hati dan menusuk tulang.
Setiap kali melihat website Minghui, saya selalu berharap dapat
membaca artikel yang punya arti mendalam, ini sebenarnya adalah
karena diri sendiri senang melihat taraf pemahaman dan peningkatan
dari sesama praktisi terhadap Fa. Setiap kali membaca artikel
semacam ini, saya akan mengangkat kedua tangan saya ke atas kepala
secara hormat, untuk menunjukkan salut saya. Pada suatu hari,
seorang praktisi yang pernah konflik dengan diri saya datang
menemui saya. Dari pembicaraan saya dengannya, saya telah memahami
banyak hal tentang dirinya yang nampak biasa namun sangat agung,
yang tidak saya ketahui sebelumnya. Dalam hati saya melakukan
heshi, memberi salut padanya. Saat saya melihat kembali perdebatan
dan perlawanan yang telah saya lakukan kepadanya selama beberapa
tahun ini, saya menjadi menyesal dan malu. Saya menyadari bahwa
saya terlalu ego, punya keakuan terlalu tinggi. Sampai-sampai saya
pernah beberapa kali terpikir untuk menulis surat kepada Shifu
(yang menyatakan saya benar dan mereka salah), sekarang bila
dipikir kembali sungguh sangat konyol.
Saat melakukan proses klarifikasi dan penyelamatan makhluk hidup,
pada banyak hal, pokok permasalahan praktisi selalu terletak pada
keinginan untuk tetap mempertahankan diri sendiri benar dan orang
lain salah. Sekali, sekali dan sekali lagi, ujian Xinxing ini
muncul, mereka justru merupakan lintasan cobaan agar kita dapat
keluar dari kondisi yang paling rendah ini; supaya kita mengerti
bahwa peningkatan yang sesungguhnya adalah melepas dan bukan
mendapatkan, sedang tanpa kita sadari, kita telah terjebak dalam
hal ini terlalu lama.
Sebenarnya, saat suatu hal muncul, bila dalam hati kita bergejolak
maka akan timbul konflik. Ini adalah saat di mana kita tepat berada
pada titik krusial peningkatan. Ketika kita semua dapat melepaskan
keakuan diri, kita semua akan dapat memanfaatkan kebijakan dan
belas kasih dari hasil kultivasi Dafa, secara diam-diam
menyempurnakan orang lain. Dalam melakukan hal apa pun, kita selalu
berdasar pada: dapat bertanggung jawab terhadap Fa, bertanggung
jawab terhadap alam semesta, bertanggung jawab terhadap makhluk
hidup. Bahkan setiap pikiran, setiap Nian kita harus mengutamakan
penyelamatan makhluk hidup, itu baru merupakan perwujudan maha
sempurna dan kematangan kesatuan tubuh pengikut Dafa. Ketika kita
tidak lagi tertarik oleh fenomena duniawi yang sangat banyak dan
rumit, dan ketika kita tidak lagi menaruh hati pada benar atau
salahnya sesama praktisi, dalam sekejab saya merasakan hati menjadi
jauh lebih ringan, telah benar-benar memahami arti suatu
peningkatan.