(Minghui.org) Ini adalah cerita mengenai
seorang wanita lanjut usia dimana ayah mertuanya adalah seorang
pejabat tinggi tingkat provinsi. Sebelum meninggal, ayah mertuanya
membuat pengaturan keuangan yang baik untuk anak-anak dan
cucu-cucunya. Wanita tua itu tidak dapat membaca, tidak mempunyai
karir yang menarik, sudah lebih dini pensiun, dan tinggal di rumah
bersama suaminya yang juga sudah pensiun. Suami istri ini saling
mencintai sejak muda, dan mereka mempunyai dua putri, satu putra,
dan beberapa cucu, seperti halnya keluarga lain di Beijing dan
Tianjin. Anak, cucu dan kerabat akan mengunjungi mereka pada hari
libur untuk bercengrama bersama mereka. Banyak orang memuji gaya
hidup mereka. Suami istri itu gembira dengan apa yang mereka miliki
– kecuali kesehatan mereka yang merosot tahun demi tahun. Dia
menderita sakit kepala kronis dan bergantung pada pengobatan medis
sehari-hari.
Ketika suaminya meninggal dunia,
dia tiba-tiba menyadari betapa singkatnya hidup. Kehilangan suami
tercinta memberi kesan yang mendalam baginya. Kenyamanan hidupnya
tidak dapat digantikan oleh kesepiannya, dan tiada yang dapat
mengisi kekosongan ini. Perawatan cinta kasih dan perhatian
anak-anaknya tidak dapat menggantikan suaminya. Sakit kepalanya
menjadi semakin memburuk. Dia menangis setiap hari dan tidak ingin
hidup lagi. Keluarganya khawatir. Mereka tidak tahu apa yang harus
dilakukan dan khawatir dia akan melakukan sesuatu yang ekstrim.
Semua orang baik ini bergantian tinggal bersamanya. Wanita itu
hampir menderita gangguan mental. Pada saat itu salah satu putrinya
yang meskipun bukan seorang praktisi, berpikir tentang Falun
Gong.
Dia mendengar manfaat berlatih Falun Gong. Tanpa keberatan dari
anggota keluarga lainnya, putrinya menemui seorang praktisi Falun
Gong dan membawakan sebuah buku Zhuan Falun. Dia pertama-tama
membaca buku itu lalu memberi kesempatan kepada ibunya untuk
mengenal Falun Gong.
Wanita tua itu pernah belajar membaca dan menulis beberapa kata
saat masih muda namun telah lupa semuanya. Namun, dengan bantuan
putrinya dia mulai membaca Zhuan Falun.
Segera dia menyelesaikan baca keseluruhan buku tersebut, setiap
kali membaca satu halaman. Akhirnya, dia dapat membaca sendiri
dengan perlahan, dimana merupakan sebuah keajaiban. Setelah membaca
buku itu, dia memahami banyak hal. Dafa membuka kebijaksanaannya.
Dia lebih gembira dan mengungkapkan keinginannya untuk berlatih
Falun Gong.
Putrinya belajar gerakan latihan Falun Gong dari seorang praktisi,
dan selanjutnya dia mengajari ibunya. Kemudian mereka menemui
praktisi setempat dan membuat kelompok belajar di rumahnya. Dengan
cepat, dari belajar dan berlatih Falun Gong secara berkelompok,
wanita tua itu belajar bagaimana memancarkan pikiran lurus dan
terlibat dalam aktivitas penyelamatan manusia.
Anaknya menyaksikan latihan itu telah merubah ibunya. Dia gembira
dan sehat. Sakit kepala kronisnya lenyap, dan tidak memerlukan
obat-obatan lagi. Walaupun begitu, adakalanya dia merasa tidak
enak, dia akan mencari ke dalam untuk meningkatkan Xinxing (watak
atau kualitas moral). Begitu Xinxingnya meningkat, gejala
penyakitnya lenyap.
Dia mendapatkan manfaat besar dari kultivasi dan mengusahakan
anak-anaknya untuk berlatih Falun Gong. Meskipun putrinya membantu
untuk memulai berlatih, namun putrinya tidak berlatih, mengatakan
sibuk. Wanita tua itu akan membacakan artikel Guru untuk putrinya,
misalnya “Kesempatan hanya ada satu kali, begitu ilusi yang tak
dapat dilepaskan berlalu, baru mengetahui apa yang sudah
kehilangan.” (“Berkultivasi setelah Pensiun,” Petunjuk Penting
Untuk Gigih Maju 1).
Berangsur-angsur, putrinya mulai berlatih Falun Gong, melakukan
dengan rajin. Anak perempuan dari putrinya bekerja di luar kota.
Begitu mengetahui kebaikan Falun Gong, dia menjadi pendukung besar
bagi latihan itu.
Putri kedua dari wanita tua itu memiliki seorang suami dan putri.
Mereka bertiga menjadi praktisi setelah menyaksikan perubahan
ibunya. Mereka berlatih dengan rajin. Mata Ketiga (Tianmu) putrinya
terbuka saat pertama kali berlatih. Dia pikir setiap praktisi juga
seperti itu. Suatu ketika saat berbagi pengalaman kultivasi dengan
ibunya, dia menemukan mata ketiga ibunya tidak terbuka. Cucu
perempuan itu melahirkan dan membiarkan anaknya mendengar ceramah
Guru dan musik Dafa.
Putra wanita tua dan menantu laki-lakinya adalah pejabat
pemerintah. Menantu laki-laki itu juga bertugas di Kantor 610. Pada
awalnya, dia tidak percaya apa yang mereka lihat. Ibu mereka,
istrinya dan saudarinya terus menerus menceritakan kepadanya,
akhirnya dia mengakui kebaikan Falun Gong. Sekarang, semua orang di
keluarganya telah keluar dari PKC.
Wanita tua itu terus menawarkan penyelamatan kepada lebih banyak
orang dan mempunyai lingkungan lurus di sekelilingnya.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/1/28/194372.html
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/3/22/105814.html