Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Seorang Praktisi Lansia Mengingat Kembali Keajaiban Fa Buddha

2 Mei 2009 |   Oleh: praktisi di Kota Jining


(Minghui.org) Saya berumur 80 tahun dan sangat berbahagia memperoleh Dafa pada tahun 1995. Guru memberi saya kehidupan kedua.

Saya sudah berkultivasi lebih dari 10 tahun. Pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Guru atas penyelamatan belas kasihnya dan juga berterima kasih kepada rekan-rekan praktisi atas bantuan tanpa pamrih. Ajaran Guru selalu membimbing saya dalam setiap kesempatan dan pikiran lurus rekan-rekan praktisi selalu menyemangati saya dan membuat saya menempuh jalur Pelurusan Fa sejauh ini dengan mantap.

Saya menderita berbagai penyakit sebelum berkultivasi, dari sakit hepatitis dan borok saat berumur 30 tahun. Saya menjalani banyak pengobatan, dan selalu pucat serta tidak mampu mengerjakan pekerjaan fisik. Saya juga menderita penyakit tenggorokan. Hidup saya penuh perjuangan.

Sejak Guru terhormat kita mempublikasikan buku berharga Zhuan Falun, saya membacanya dengan semangat. Sebelum menyelesaikan buku, Guru sudah membersihkan tubuh saya. Saya mengalami diare selama lebih dari 20 hari, seluruh tubuh saya dibersihkan. Lebih dari 10 tahun, saya tidak perlu pergi ke dokter atau minum obat apapun. Sekarang saya sangat sehat. Saya berjalan cepat dan energik. Orang-orang yang mengenal saya kaget melihat perubahan saya.

Guru selalu merawat saya sepanjang jalur kultivasi, memberi petunjuk dan perlahan-lahan saya mengalami pemahaman yang luar biasa terhadap Fa Buddha yang mendalam. Saya mengalami belas kasih tak terhingga dari Fa Buddha dan mengalami banyak sekali keajaiban. Saya ingin menuliskannya dan membagikan dua kejadian yang sangat mengesankan, dalam membuktikan kebenaran pernyataan Guru bahwa Falun Dafa adalah Fa Buddha sejati.

Di tepat di seberang rumah kami terdapat pohon Parasol (firmiana simples), tingginya lebih dari sepuluh meter dengan diameter 18 inci. Cabang pohonnya tidak pernah dipangkas. Pohon tersebut mirip payung besar yang menutupi jalan dan rumah kecil kami. Kira-kira pukul 3 sore pada tanggal 24 Juni 1998, terjadi badai angin yang menyebabkan banyak cabang pohon patah. Badai angin diikuti dengan hujan es. Kemudian turun hujan lebar. Saat itu saya berada di luar. Saya masuk ke rumah ketika angin dan hujan berhenti. Begitu saya sampai di depan pintu masuk, saya melihat pohon akan menimpa rumah saya. Karena istri dan cucu saya masih berada di dalam rumah, segera saya berteriak, “Kalian berdua, nenek dan cucu, cepat keluar! Pohon Parasol akan tumbang.”

Bertepatan mereka berdua keluar dari rumah, pohon tiu tumbang dan meninpa atap rumah kami. Kami menanam tanaman menjalar di atap rumah, tapi pohon itu telah menutupi dan menghancurkannya. Saya menyadari bahwa rumah kami tidak aman untuk ditempati, jadi saya berkata, “Mari kita pergi ke rumah tetangga dan menginap di sana semalam.” Kemudian saya kembali ke rumah untuk membakar dupa di depan foto Guru, dan memohon perlindungan Guru, jangan membiarkan pohon itu menghancurkan rumah kami. Saya telah menghabiskan seluruh tabungan untuk membeli rumah ini.

Kami duduk sebentar di rumah tetangga. Sekitar jam 5 sore, cucu saya tidak bisa menahan keinginantahunya dan masuk ke rumah untuk memeriksa. Kemudian saya mendengar dia memanggil, “Kakek, ke sini! Pohon sudah tidak di atas atap rumah kita!” Ketika saya lihat memang benar pohonnya sudah tidak di atas atap rumah. Pohon tersebut kembali ke posisinya semula! Tetangga yang tinggal di tingkat atas di belakang rumah kami menceritakan apa yang terjadi. Dia memandang lewat jendela dan melihat kejadian aneh: angin dari tenggara menutupi pohon besar itu, memutarkannya, dan juga mengangkat dan menurunkannya beberapa kali, mengangkatnya dari tanah, dan kemudian mengembalikan ke posisinya. Saya memandang dan merasa heran tidak ada bekas akar pohon yang merusak sesuatu. Fenomena lainnya: kegemparan tersebut tidak meninggalkan ranting yang patah di atap. Tidak ada tanaman menjalar yang jatuh dan kondisi rumah tidak rusak.

Saya pikir: umumnya, jika sebatang sorghum (sejenis tahaman yang menyerupai jagung atau gandum) bengkok, jika tidak ada yang menyangganya, pohon itu tidak dapat berdiri. Bagaimana pohon sebesar itu bisa berdiri kembali oleh angin yang seperti itu? Kami bertiga berlutut di depan foto Guru, sangat terharu dan menangis: ini karena  belas kasih Guru yang telah menyelamatkan rumah kami! Guru, terima kasih atas perlindunganmu!

Setelah putra saya, yang berkerja di luar kota, mengetahui apa yang terjadi, dia pun ikut berlatih Falun Dafa.

Pada musim gugur 2004, putri saya dan suaminya, melakukan bisnis di daerah lain, mengendarai motor berroda tiga pulang ke rumah. Menantu saya yang menyetir. Mereka harus melewati jembatan yang sangat panjang yang sedang diperbaiki. Kira-kira satu meter dari ujung jembatan, motornya mati dan dengan cepat berjalan mundur. Para pekerja perbaikan jembatan di sisi lain terkejut dan berteriak, “Cepat dan hentikan motornya!” Tiba-tiba, motornya terbalik beberapa kali dan mendarat di bawah jembatan, putri saya dan suaminya berada di dalamnya. Batu-batu perbaikan jembatan berserakan di bawah. Keduanya jatuh di atas batu dan tertimpa motor. Para pekerja jembatan terperangah dan segera membantu. Setelah motor berhasil disingkirkan, keduanya pelan-pelan berdiri. Ketika mereka memeriksa, mereka tidak terluka sedikit pun.

Semua orang di tempat kejadian terperangah. Tidak tidak bisa membayangkan bahwa mereka masih hidup. Semua orang membicarakan kejadian ini dan mengatakan seandainya mereka berdua terbuat dari besi pun, mereka akan remuk. Saat putri saya berdiri, bergerak sedikit dan ikat pinggangnya putus. Helm yang dikenakan juga pecah, namun sama sekali tidak ada luka. Para pekerja jembatan membantu mendorong motor kembali ke jalan dan mereka pun pulang ke rumah dengan selamat.

Keesokan harinya saya pergi ke lokasi kejadian dan melihat-lihat. Para pekerja jembatan menjelaskan kronologis kejadian dan mengatakan, “Nenek moyangmu pasti memiliki kebajikan yang sangat besar.” Saya berkata, “Tujuan saya datang ke sini adalah untuk mengucapkan terima kasih kepada kalian. Saya juga ingin memberitahu kalian bahwa alasan anak-anak saya selamat dari kejadian berbahaya ini tanpa terluka karena mereka berdua berlatih Falun Gong, mereka berdua berkultivasi Sejati-Baik-Sabar. Fashen Guru kami melindungi mereka oleh karenanya mereka baik-baik saja. Praktisi Falun Gong yang sejati dapat mengubah ketidakmujuran menjadi berkah, semuanya baik!”

Ada banyak contoh-contoh seperti ini. Orang-orang yang menonton di tempat kejadian mengetahui Dafa dan kekuatan ajaib Dafa.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/3/10/196895.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/3/30/106081.html