(Minghui.org) Baru-baru ini beberapa
praktisi, termasuk seorang koordinator setempat ditangkap. Rumah
mereka digeledah dan beberapa sesi indoktrinasi digelar kembali.
Hal ini menunjukkan bahwa Partai Komunis China tidak ingin mengakui
kegagalan sepuluh tahun penganiayaan mereka terhadap Falun Gong.
Sebaliknya, itu juga menunjukkan bahwa kita masih punya banyak
kekurangan di dalam kultivasi dan kekuatan jahat telah
menggunakannya sebagai alasan untuk menganiaya kita. Pada masa
pelurusan Fa, kriteria bagi setiap pengikut Dafa menjadi semakin
tinggi dan ketat, terutama bagi para praktisi yang melakukan
pekerjaan koordinasi.
Guru berkata, "Masalah yang
paling besar yang ada sekarang, juga adalah masalah yang tadi saya
bicarakan, yaitu tidak dapat mengkultivasi diri sendiri, dan tidak
mencari ke dalam.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa di New York
Tahun 2008”)
Baru-baru ini, para praktisi setempat yang bertanggung jawab atas
pekerjaan koordinasi telah membicarakan secara terperinci bagaimana
melakukan tiga hal dengan baik dan secara bersamaan mencari ke
dalam serta mengkultivasi diri sendiri untuk mengikuti kemajuan
pelurusan Fa Guru. Mereka juga membahas bagaimana bekerja sama
dengan para praktisi setempat untuk meningkat sebagai satu tubuh.
Catatan hasil pembicaraan adalah sebagai berikut:
1. Mengendurkan diri
Sejalan kemajuan cepat pelurusan Fa, sejak akhir tahun lalu, para
praktisi setempat telah merasakan bahwa lingkungan telah menjadi
semakin baik. Semakin sedikit dan semakin sedikit orang yang mau
mendengarkan kebohongan partai jahat. Oleh karena itu, keterikatan
hati puas diri dan kenyamanan muncul ke permukaan, dan secara
berangsur-angsur kehilangan mentalitas yang gigih. Sebagai
hasilnya, hal-hal yang berhubungan dengan keamanan, yang perlu
diperhatikan malah terabaikan dan kekekuatan jahat menggunakannya
sebagai alasan untuk menguji para pengikut Dafa dan meneruskan
penganiayaan.
Perbuatan yang disebabkan oleh mengendurkan diri antara lain:
A. Kita tidak gigih di dalam belajar Fa dan tidak belajar Fa dengan
sepenuh hati. Sering kali kita memandang belajar Fa sebagai misi
atau tugas yang harus diselesaikan. Oleh karena itu belajar Fa dan
kultivasi diri seolah tidak berhubungan. Kapan saja sebuah konflik
muncul, kita jarang mencari ke dalam atas dasar Fa. Kita tidak
benar-benar mencapai
“Belajar Fa mendapatkan Fa,
Banding belajar dan banding kultivasi,
Cocokkan setiap masalah,
Dapat melakukan adalah berkultivasi.”
(“Sungguh-Sungguh Berkultivasi” - Hongyin I)
B. Kita tidak secara teguh memancarkan pikiran lurus empat kali
dalam sehari. Pada saat memancarkan pikiran lurus, kita sering kali
tertidur, isyarat tangan kita berubah, membiarkan pikiran
mengembara, dengan demikian hanya menjadi suatu formalitas. Oleh
karena itu kekuatan pikiran lurus kita tidak sepenuhnya
terwujud.
C. Kita tidak cukup memberi perhatian terhadap masalah keamanan di
dalam kita berkomunikasi atau mendistribusikan serta meneruskan
materi, karena kita kurang perhatian. Sebagai tambahan, kita tidak
membuat ketentuan-ketentuan yang tegas untuk diri kita sendiri dan
banyak keterikatan dasar kita tidak bisa dilepaskan untuk jangka
waktu yang lama. Sebagai hasilnya,kesengsaraan yang kita dapatkan
semakin besar dan semakin besar. Kadang-kadang kita harus
terjatuh dulu baru menyadarinya.
2. Keterikatan untuk melakukan sesuatu
Banyak dari kita berkeinginan dan aktif terlibat di dalam
koordinasi dan pekerjaan klarifikasi penting. Sehari-hari kita
sibuk dengan pekerjaan demikian yang mirip bisnis. Sebagai
akibatnya, kita tidak cukup waktu untuk belajar Fa, berlatih Gong
atau memancarkan pikiran lurus. Karena belajar Fa maupun
dasar-dasarnya tidak cukup kuat, ketika terjadi godaan, kita tidak
mengerti atau mencari ke dalam atas dasar Fa. Oleh karena itu
tingkat kultivasi kita tidak meningkat untuk waktu yang lama.
Kultivasi pada masa pelurusan Fa adalah mengkultivasi diri kita
sendiri disamping melakukan pekerjaan pelurusan Fa. Sebagai
koordinator, kita harus mengkultivasi diri sendiri sementara
melakukan pekerjaan koordinasi. Bagi para praktisi yang bertanggung
jawab atas situs-situs materi klarifikasi, mereka harus
mengkultivasi diri sementara melakukan pekerjaaan situs materi
klarifikasi. Bila tidak, pekerjaan Dafa akan dilakukan dengan pola
pikir manusia biasa, bukannya pikiran praktisi xiulian. Hanya jika
kita mantap mengkultivasi diri sendiri, pikiran kita akan bersih
dengan demikian kita akan mampu melakukan pekerjaan kordinasi
dengan baik, serta dapat mengurangi kemungkinan melakukan suatu
kesalahan.
3. Mentalitas membesar-besarkan diri
Secara umum dibicarakan, kemampuan dari para praktisi yang
bertanggung jawab atas pekerjaan koordinasi (di bidang tertentu)
adalah lebih baik daripada para praktisi lain. Secara
berangsur-angsur, pola pikir lebih unggul daripada
praktisi-praktisi lain muncul. Kadang-kadang kita berpikir seolah
kita adalah para pemimpin di dalam masyarakat biasa dan memerintah
orang lain untuk melakukan sesuatu. Kadang-kadang, karena
kesombongan atau rasa takut kehilangan muka, kita bersikap
keras kepala dan tidak mau menerima pendapat lain, kita berbuat
kesalahan-kesalahan tetapi tidak dapat mengakuinya dengan terus
terang. Oleh karena itu kita sering kali berbeda pendapat atau
berdebat dengan praktisi lainnya. Di daerah kami beberapa praktisi
ditangkap setelah bertengkar dengan praktisi yang lain; beberapa
dari mereka bahkan dianiaya hingga meninggal.
Di daerah kami, para praktisi yang mendapat gangguan-gangguan
serius atau dianiaya hingga meninggal, mempunyai ciri-ciri yang
sama: mereka tidak dapat menerima pendapat praktisi lain, maupun
tidak secara efektif mencari ke dalam. Bukan mereka tidak memiliki
kesempatan untuk mencari ke dalam, tetapi karena mereka tidak tahu
bagaimana melakukannya dengan baik. Mengapa mereka tidak dapat
menerima pendapat para praktisi lain atau menemukan
keterikatannya sendiri? Penyebab utama adalah karena mereka tidak
cukup belajar Fa. Mereka tidak secara jelas memahami Fa,
mengevaluasi segala hal dengan Fa, atau mengkultivasi setiap
pikiran dan gagasan berdasarkan Fa.
4. Menyandarkan diri pada yang lain
Shifu telah memberi tahu kita bahwa tidak ada teladan dalam
kultivasi. Di dalam proses mengungkap kejahatan, dan
mengklarifikasi fakta kebenaran, selain dari berbagai hal yang
perlu kita lakukan bersama, setiap orang harus menempuh jalur
mereka sendiri. Bukannya belajar dari Fa, beberapa praktisi hanya
melihat pada rekan-rekan lain. Mereka tidak tahu bagaimana
menjadikan Fa sebagai Guru dan menggunakan Fa untuk menilai segala
sesuatu. Oleh karena itu, mereka menunggu perintah dari para
koordinator, tak peduli sekecil apa pun pekerjaan itu. Tindakan ini
sangat meningkatkan tekanan terhadap para kordinator. Kekuatan lama
dapat menggunakan kesempatan ini untuk membuat para kordinator
menyimpang dari Fa. Juga, bukannya meningkatkan diri mereka
sendiri, para praktisi ini memberi orang lain kesempatan mereka
untuk memperoleh kebajikan (De) besar.
Kesimpulannya, tanggung jawab dari setiap praktisi di masa
pelurusan Fa adalah sangat penting. Kita harus lebih rajin ketika
semakin mendekati tahap akhir. Hanya ketika kita melepaskan semua
keterikatan hati tanpa lalai, kita dapat menyelamatkan lebih banyak
mahluk hidup dan mencapai kriteria kesempurnaan akhir.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/4/24/199463.html
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/5/5/107076.html