Wakil Presiden:
Penganiayaan Falun Gong "sama dengan
genosida"
Oleh: praktisi Falun Gong
dari Belgia
(Minghui.org) Pada 25
April 2009, Mr. Edward McMillan-Scott, Wakil Presiden dari
Parlemen Eropa, mengadakan dengar pendapat skala
internasional di Parlemen Eropa. Dengar pendapat membahas mengenai
kebebasan beragama di China dan sepuluh tahun penganiayaan terhadap
Falun Gong.
Mereka yang ambil bagian dalam dengar pendapat tersebut adalah
Zhang Erping, juru bicara Falun Gong, David Matas, pengacara HAM
terkenal dari Kanada, Willy Fautre, ketua Reporters Without
Borders, Ethan Gutmann, pengusaha dan pengarang buku ‘Losing the
New China,’ Zhong Weiguang, pakar mengenai rejim totaliter, dan Li
Fengzhi, mantan perwira intelejen pada Biro Keamanan Negara
China.
Dengar pendapat Parlemen Eropa mengenai
kebebasan beragama di China dan sepuluh tahun penganiayaan terhadap
Falun Gong
Dari kiri ke kanan, Zhang Erping, Ethan
Gutmann, Edward McMillan-Scott, David Matas, Willy Fautre, Zhong
Weiguang
Edward McMillan-Scott sangat peduli terhadap
penganiayaan Falun Gong. Pada tahun 2006, ia pergi ke China untuk
menyelidiki fakta-fakta penganiayaan dan berjumpa dengan praktisi
Cao Dong dan Niu Jinping di Beijing. Kedua praktisi tersebut masih
secara ilegal dipenjarakan di China sebagai akibat dari pertemuan
tersebut.
McMillan-Scott mengutuk kekejaman otoritas komunis China dan
menyatakan pandangannya atas isu kebebasan beragama di China.
"Tepatnya, mulai saat itu hingga hari ini saya telah berupaya bagi
kebebasan beragama di China. Saya bukanlah orang religius, tetapi
saya tumbuh dewasa di sebuah keluarga Katolik Roma. Saya
betul-betul percaya bahwa setiap orang mempunyai hak untuk
percaya suatu agama dan hal ini juga dijamin dalam Konstitusi
China. Sayangnya, kebebasan dan agama-agama independen dianiaya di
China. Rejim yang paranoid, sewenang-wenang dan brutal hanya
mengijinkan agama tertentu dan melarang yang lain."
Satu alasan bagi dengar pendapat tersebut adalah: sepuluh tahun
yang lalu pada bulan April, Falun Gong, sebuah metode qigong yang
populer yang dilatih puluhan juta orang di China – telah menarik
perhatian pihak otoritas. Kemudian penganiayaan yang brutal
terhadap Falun Gong dimulai. Sedikitnya tiga ribu praktisi telah
meninggal akibat siksaan dan tindak kekerasan, puluhan ribu lainnya
telah dipenjarakan.
Setelah dengar pendapat, Mr. McMillan-Scott berkata bahwa pada
tahun 1942, seorang pria muda, Jan Karski mengatakan kepada
orang-orang di Amerika Serikat apa yang Gestapo (Nazi) lakukan di
dalam kamp-kamp konsentrasi. Hakim Franfurter, setelah mendengarkan
kesaksiannya, berkata, "Saya tidak mengatakan anak muda ini
berbohong. Saya berkata saya tidak dapat mempercayainya. Ada suatu
perbedaan.” Ini adalah apa yang sedang terjadi pada Falun Gong di
China.
Parlemen Eropa sangat memperhatikan masalah HAM di China. Pada
Februari 2001, Parlemen Eropa menyetujui suatu resolusi mengenai
kebebasan beragama di China. Di dalam resolusi tersebut, Parlemen
Eropa mengutuk pelanggaran kebebasan berkeyakinan dari para
praktisi Falun Gong dan menghimbau pemerintah Republik Rakyat China
untuk mengijinkan praktisi-praktisi Falun Gong untuk menjalankan
hak-hak dasar mereka seperti: kebebasan berkeyakinan, menyatakan
pendapat, berkumpul sesuai dengan Konstitusi China. Pada September
2006, Parlemen mengeluarkan suatu resolusi yang mengutuk
penangkapan dan penyiksaan para praktisi Falun Gong. Parlemen
terutama mengkhawatirkan pengambilan organ tubuh secara paksa dari
praktisi-praktisi Falun Gong yang ditahan, untuk dijual bagi
operasi pencangkokan dengan harga tinggi. Parlemen Eropa
menuntut pemerintah China segera menghentikan penganiayaan Falun
Gong dan membebaskan praktisi-praktisinya yang masih
dipenjara.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/4/26/199688.html
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/4/27/106842.html