Yu Ming adalah praktisi asal Kota Shenyang, masa penahanannya di kamp kerja paksa berakhir 2 September 2008. Namun polisi PKC memperpanjang masa hukumannya selama setahun dan memindahkannya dari Rumah Sakit Kamp Kerja Paksa Masanjia ke regu ketiga dari divisi satu di Kamp Kerja Paksa Masanjia (Regu ini didirikan 29 September 2009 untuk menyiksa praktisi Falun Gong). Kantor 610 di Provinsi Liaoning memerintahkan Kamp Kerja Paksa Masanjia untuk "merubah" sepenuhnya pendirian para praktisi Falun Gong. Kepala regu kedua dari brigade tiga, Wang Yangmin berulang kali berteriak: “Kita dapat jatah membunuh dua orang, siapa yang ingin - boleh bunuh satu.” Polisi menunjukkan pernyataan bahwa Yu Ming hendak bunuh diri, yang direkayasa oleh otoritas kamp, dan mencoba memaksa korban untuk menandatanganinya. Ini dilakukan agar mereka dapat membunuhnya dan menutupi kejahatannya dengan pernyataan palsu tersebut. Praktisi Yu menolak menandatanganinya, dan polisi secara paksa menekan jempol korban pada pernyataan tersebut. Mereka memukuli korban, menyetrum dengan tongkat listrik dan menggantung korban selama beberapa hari.
(Minghui.org) Di
bawah perintah Kantor 610 Provinsi Liaoning, polisi pada Kamp Kerja
Paksa Masanjia berencana untuk membunuh praktisi Falun Gong, Yu
Ming (pria) dengan tujuan untuk "merubah pendirian" praktisi yang
lain.
Polisi menggunakan tongkat listrik bertegangan 800.000 volts untuk
menyetrum praktisi Yu Ming; polisi di kamp kerja paksa biasanya
menggunakan tongkat listrik bertegangan 500.000 volts. Tongkat
listrik 800.000 volts dirancang khusus untuk menyiksa praktisi
Falun Dafa, dikatakan mampu melumpuhkan seekor sapi dengan sekali
setrum. Polisi menggunakan tongkat ini untuk menyetrum praktisi Yu
dan juga menginjak-injaknya ketika ia terjatuh. Akhirnya polisi
memukul kepala Yu Ming dengan sebatang besi dan korban kembali
terjatuh dengan darah berlumuran di sekujur tubuhnya. Polisi
memerintahkan seorang narapidana membawa satu container berisi air
dingin untuk menghilangkan darah Yu Ming. Mereka mengganti pakaian
korban dan memanggil dokter penjara untuk menjahit luka pada kepala
korban. Para napi membawa Yu Ming yang tengah tak sadarkan diri ke
sel isolasi. Yu Ming mengalami koma selama seminggu; selama waktu
ini keluarganya tidak diberitahu dan korban tidak menerima
pengobatan apa pun.
Di bawah pengarahan langsung dari Kantor 610 Provinsi Liaoning,
polisi merencanakan pemukulan kepala Yu Ming untuk membunuhnya, dan
untuk membuat luka seolah-olah korban berupaya bunuh diri dengan
membenturkan kepalanya pada sesuatu. Kemudian polisi menggunakan
surat bunuh diri palsu memperdaya anggota keluarganya dan
mengatakan bahwa luka Yu Ming akibat upaya bunuh diri. Dengan cara
ini, polisi tidak hanya akan bebas dari tanggung jawab, tetapi juga
dipuji oleh Kantor 610. Disamping mereka dapat menggunakan
insiden ini untuk mengancam para praktisi Falun Dafa lainnya dan
mencapai tujuan memaksa mereka melepaskan keyakinan mereka pada
‘Sejati-Baik-Sabar.’
Praktisi Yu Ming ditahan di sel isolasi hingga sekarang. Polisi
takut diungkap dan dengan ketat memblokir berita. Dari Agustus
tahun lalu sampai sekarang, anggota keluarga Yu Ming tidak
diijinkan mengunjungi korban untuk membawakan keperluan sehari-hari
selama sembilan bulan terakhir. Selama masa ini, anggota keluarga
berulang kali meminta ijin berkunjung, namun mereka ditolak dengan
berbagai alasan oleh petugas. Keluarga Yu Ming mengunjungi Kantor
Administrasi Penjara dan bagian-bagian terkait lainnya; namun,
tidak ada yang memperhatikannya. Polisi sangat khawatir kejahatan
mereka akan diungkap, maka kapan saja seorang tahanan dibebaskan,
mereka secara teliti memeriksa tahanan tersebut dengan menelanjangi
yang bersangkutan dan memeriksa seluruh barang pribadinya untuk
melihat apakah ada catatan atau nomor telepon. Karena blokade
informasi, berita ini datang terlambat.
Praktisi Yu Ming sudah dihukum kerja paksa tiga kali, dan sudah
ditahan lebih dari delapan tahun.
Orang yang paling bertanggung jawab atas penganiayaan praktisi Yu
Ming:
Gubernur Provinsi Lioning, Chen Zhengao (yang menulis surat kepada
kamp kerja paksa menekankan agar menganiaya Yu Ming
seberat-beratnya):86-86892987
Orang-orang yang ikut menganiaya praktisi Yu Ming:
Direktur Gao Hongchang
Kepala brigade ketiga, Jing Hongbo
Wakil kepala, Yu Jiang (memberi perintah langsung dan ikut dalam
penganiayaan praktisi Yu Ming)
Petugas: Tu Yupeng, Liakilu Jum, Jin San (mereka berteriak tidak
akan pernah merubah sikapnya terhadap Falun Gong)
Kepala regu pertama: Zhang Liucheng
Para Dokter: Na Shuji, Wang Hanyu (mereka sering menampar praktisi
Falun Gong)
Kepala regu kedua: Su Jufeng, Zhi Shunchang, Wang Yangmin (umur 50
tahun lebih, bertanggung jawab atas regu ketiga)
Kepala regu ketiga: Li Meng (secara aktif ikut serta menganiaya
para praktisi Falun Gong)
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/5/26/201655.html
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/6/14/108302.html