Beberapa LSM tersebut menambahkan bahwa para pendukung rejim komunis China dan aparat keamanan sepenuhnya menguasai apa yang sedang berlangsung di Hodza Square, sementara polisi Slowakia hanya menonton tindak kekerasan yang dilakukan oleh para pendukung (pro-pemerintah) China.
(Minghui.org) Bratislava, 19 Juni 2009
(TASR) – Beberapa LSM mengutuk intervensi polisi Slowakia pada saat
berlangsungnya unjuk rasa di luar Istana Kepresidenan dan menuntut
agar polisi menjamin perlindungan kepada warga Slowakia dan
memberikan kepastian hukum, demikian dikatakan kepada TASR pada
hari Jumat (19/06).
Puluhan aktivis Slowakia pada Kamis (18/06) berkumpul di luar
Istana Kepresidenan, di mana kepala negara Ivan Gasparovic tengah
menemui tamu negara, presiden China Hu Jintao. Para pengunjuk rasa
berkumpul untuk memprotes pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia
di China.
Polisi dan layanan gawat darurat
harus bertindak ketika para aktivis – di antaranya pemimpin partai
kecil ‘Civic Conservative Party’ (OKS), Ondrej Dostal - bertengkar
dengan warga China pendukung Hu Jintao.
Menurut beberapa LSM, petugas polisi bertindak tidak sepatutnya
terhadap para aktivis, yang tengah melakukan aksi unjuk rasa secara
damai dengan tujuan membangkitkan perhatian khalayak akan
pelanggaran-pelanggaran HAM di China.
Polisi Slowakia tidak bertindak hingga seruan berkali-kali
berdatangan dari warga Slowakia yang berpartisipasi dalam unjuk
rasa, LSM-LSM tersebut menambahkan.
"Kami mengutuk fakta bahwa di suatu negara bebas seperti Slowakia,
polisi gagal untuk membela warganya dan membiarkan orang-orang dari
negara yang menjadi pelanggar HAM terberat di dunia - untuk
menghalangi orang-orang [Slowakia] yang tengah menyatakan pendapat
mereka secara damai."
"Kami menuntut agar polisi Slowakia meminta maaf di depan publik
kepada para warga Slowakia yang ditahan, yang dijauhkan dari unjuk
rasa dan dari para pengikut rejim China, serta menyelidiki serangan
fisik terhadap anggota Falun Gong," demikian pernyataan bersama
beberapa LSM.
Aksi protes tersebut ditetapkan akan dilanjutkan pada hari Jum’at
di luar Kantor Pemerintah, di mana Perdana Menteri Robert Fico akan
menjamu Hu Jintao.
Beberapa LSM seperti ‘Man in Peril,’ Amnesty International,
Conservative Institute dan Himpunan Falun Gong Slowakia bergabung
dalam inisiatif tersebut.
Direktorat Korps Kepolisian Daerah di Bratislava mengatakan kepada
TASR pada hari Kamis sore bahwa tindakan polisi dapat dibenarkan
dan tujuannya untuk memulihkan keamanan publik. Sembilan orang
ditangkap, enam warga Slowakia dan tiga warganegara China, kata
polisi.
Wakil ketua Parlemen - Milan Hort dan anggota parlemen Martin Pado
(keduanya dari partai oposisi SDKU-DS) pada hari Kamis meminta
ketua parlemen Pavol Paska agar mendesak Menteri Dalam Negeri
Robert Kalinak (keduanya dari partai koalisi yang berkuasa
Smer-Partai SD) untuk menghadiri suatu sesi parlemen pada hari
Jumat dan menjelaskan intervensi polisi.
English:
http://clearwisdom.net/html/articles/2009/6/21/108465.html