(Minghui.org) Pada
April 2009, Xu Zhengping, kepada Kantor 610 di Kota Wuxue, Provinsi
Hubei, dan lainnya membawa praktisi Falun Gong, Fan Tianming (pria)
ke Pusat Pencucian Otak Wuhan, dimana dia dianiaya. Karena Fang
adalah seorang guru, otoritas menekan Sekolah Umum Kota Wuxue untuk
membayar biaya penahanannya, meminta lebih dari 300.000 yuan. Fang
masih ditahan di Pusat Penahanan Pertama Kota Wuxue. Akibat
kekerasan, Fang menjadi linglung dan tidak ada reaksi. Diperkirakan
dia disuntik obat yang tidak diketahui jenisnya.
Fang Tianming, kira-kira berumur 40 tahun,
adalah seorang guru matematika sekolah menengah di Sekolah Umum
Kota Wuxue. Ia lulusan dari Fakultas Matematika di Universitas
Hubei dan merupakan seorang guru terbaik di sekolahnya. Sebelumnya,
dia berlatih berbagai macam qigong selama lebih dari sepuluh tahun.
Pada 1997, dia beruntung bertemu dengan Falun Dafa dan dengan cepat
menyakini prinsip-prinsipnya. Ia terkejut dengan efek penyembuhan
yang ajaib dari Falun Gong. Kemudian dia mematut diri sendiri
dengan ketat. Ia menolak hadiah dari para orangtua murid, bekerja
keras, dan membantu banyak murid.
Setelah pemimpin Partai Komunis China (PKC), Jiang Zemin memulai
penindasan Falun Gong pada 1999, guru baik ini ditindas dengan
kejam. Ia ditahan di Pusat Penahanan Pertama dan Kedua Kota Wuxue
selama enam bulan.
Karena Fang memiliki kualitas pendidikan yang cukup tinggi, pejabat
PKC setempat menargetkan dia sebagai korban utama penindasan di
Kota Wuxue. Setelah dia berhasil melarikan diri dari pusat
penahanan bersama dengan tiga praktisi lainnya, dia menjadi tuna
wisma. Ia tidak bisa lagi menjaga istri dan putranya. Ketika
ayahnya yang berumur 86 tahun meninggal dunia, Fang sebagai putra
satu-satunya, harus pulang ke rumah untuk melihat ayahnya terakhir
kali. Penindasan terhadap Fang menciptakan penderitaan psikologis
yang besar bagi ayahanda, istri, dan putranya.
Pada 25 Juli 2008, karena telepon istrinya disadap oleh otoritas
setempat, Fang tertangkap di Kota Wenzhou oleh otoritas dari Kota
Wuxue dan Wenzhou. Kemudian dia ditahan di Pusat Penahanan Pertama
Kota Wuxue, dimana dia menjadi sasaran penyiksaan yang tidak
berperikemanusiaan. Para pelaku kejahatan sebelumnya tidak berani
bertemu dengan keluarganya.
Setelah dia tertangkap, tujuh atau delapan polisi memukulnya dengan
brutal dan menginterogasi dia selama delapan jam di kantor polisi
di Kota Wuxue. Meskipun dia melaporkan interogasi paksa ini kepada
Kejaksaan, namun tidak mendapat tanggapan.
Di Pusat Penahanan Pertama, Fang menolak untuk mengenakan seragam
narapidana karena dia tidak melakukan pelanggaran hukum ataupun
melukai orang. Ia minta dibebaskan tetapi malah dipukul oleh
petugas Song Guiqing, Chen Xuetao, Su Junlian, dan Lan Zhigang.
Polisi menerapkan sebuah metode penyiksaan yang terkenal, tangan
dan kaki diborgol pada pipa besi. Dua polisi memukulnya saat dia
diborgol. Teliganya terluka dan tulang terasa sakit. Pemukulan itu
meninggalkan luka-luka di sekujur tubuhnya. Ia pernah dipukul
sangat parah sehingga harus dibawa ke rumah sakit. Karena dia tidak
diperbolehkan untuk mandi selama beberapa hari, dia meminta satu
kali, tetapi ditolak. Ia berargumen dengan seorang dokter, Dr. Li,
tetapi dokter menampar mukanya, tahu bahwa Fang tidak akan membalas
pukulan. Kemudian dokter memerintahkan beberapa orang untuk
menyeret Fang di lantai rumah sakit sampai ke mobil, dimana akan
dikembalikan ke pusat penahanan. Di pusat penahanan, Fang muntah
setelah merasa tidak enak akibat terlalu banyak penyiksaan, gigi
palsu terjatuh ke dalam sistem pembuangan. Ia harus beberapa kali
mengajukan permintaani agar diperbolehkan memesan gigi palsu baru,
tetapi permintaanya ditolak.
Informasi penindas:
Chen Xiao, kepala Pusat Penahanan Pertama Kota Wuxue
Kantor Polisi Kota Wuxue: 86-713-6222524, extension 3618
Biro Pengadilan Kota Wuxue: 86-713-6222368
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/6/15/202762.html
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/7/9/109038.html