Pada pukul 04.00 pada April 2009, praktisi Falun Gong, Liu Ji (pria) dan putranya, Liu Fengyu ditangkap di rumahnya dan dibawa ke Kamp Kerja Paksa Yinmahe di Kota Jiutai di Provinsi Jilin oleh Zhu Zhaohong, mantan kepala kantor polisi di Kota Xiyang dan sekarang menjadi kepala Divisi Keamanan Domestik, bersama dengan sejumlah petugas lainnya.
(Minghui.org)
Liu Ji, 58, tinggal di Desa Hamatang, Kota
Xiyang, Kabupaten Yongji, Provinsi Jilin. Pada 1986, dia menganut
Buddha. Suatu hari ketika dia sedang membantu meruntuhkan rumah,
tiba-tiba rumah itu roboh. Dia tertimpa oleh rumah tersebut dan
hanya kepalanya di atas reruntuhan. Tulang belakang ketiganya
patah. Dokter tidak bisa menanganinya. Ia merasakan sakit yang luar
biasa hingga ingin mati saja.
Setelah tujuh hari di rumah sakit, dia kembali ke rumah. Ia mencari
pengobatan mahal dan murah, namun bahkan dokter, penyembuh atau
siapapun tidak bisa membantunya. Ia bahkan ingin menemui seorang
master qigong yang cukup jauh dari rumahnya. Ia harus menempuh
ribuan mil dan mengeluarkan 2.000 yuan, namun tidak ada
hasil.
Pada 1998, seseorang memperkenalkan Falun Gong dan memberinya buku
Zhuan Falun. Awalnya, dia anggap sebagai qigong biasa dan tidak
membacanya. Kemudian suatu hari, ketika dia meletakkan air di kaki
patung Buddha untuk menyembah, tiba-tiba merasa sangat sakit pada
salah satu kakinya. Sebuah pikiran muncul padanya, “Jika Falun Gong
adalah sebuah Fa Budhha yang lurus, seharusnya bisa melenyapkan
rasa sakit” dan itulah terjadi keajaiban.
Maka itu, Liu memtuskan untuk mempelajari Zhuan Falun dengan
seksama. Beberapa prinsip yang dia pelajari dari ajaran Buddha
selama lebih dari sepuluh tahun disebutkan di ceramah pertama Zhuan
Falun. Ia juga menemukan banyak jawaban atas pertanyaan sepanjang
hidupnya pada buku tersebut. Sesudah itu, semua penyakitnya
disembuhkan, termasuk penyakit lambung dan ginjal, peradangan bahu,
dan rasa sakit akibat tulang belakang retak, disembuhkan, dan
moralnya juga meningkat. Keluarganya menyaksikan perubahan ajaib
ini, dan mereka semua ikut berkultivasi Falun Dafa.
Pada 9 Desember 2008, Wang Shuxiang, kepada Divisi Kemanan Domestik
Kabupaten Yongji, bersama dengan Zhu Zhaohong, kepada kantor polisi
di Kota Xiyang dan seorang petugas polisi, menerobos rumah Liu,
menyita buku-buku Falun Gong, materi klarifikasi fakta, satu set
TV, sebuah konektor antena frekwensi tinggi, dan lain-lainnya.
Mereka menangkap Liu, putri dan putranya, membawa mereka ke sebuah
pusat penahanan di Kabupten Yongji, dimana mereka ditahan selama 15
hari. Putrinya kemudian dibebaskan. Mereka mengancam Liu dan
putranya bahwa mereka akan dimasukkan ke dalam sebuah kamp kerja
paksa jika tidak menyerahkan 20.000 yuan. Keluarganya harus
membayarnya.
Setelah Liu dan putranya kembali ke rumah, mereka terus menerus
diganggu oleh petugas dari kantor polisi di Kota Xiyang. Liu, putri
dan putranya harus meninggalkan rumah mereka dan menjadi tuna wisma
untuk menghindari penindasan lebih lanjut.
Wang Shuxiang, kepala Dvisi Keamanan Domestik Kabupaten Yongji,
mengambil uang 20.000 yuan. Petugas lain, termasuk Zhu Zhaohong,
kepala kantor polisi di Kota Xiyang, tidak mendapat sepersen pun,
maka mereka memutuskan untuk menangkap Liu, putra dan putrinya
lagi.
Pada pukul 04.00 pada April 2009, Liu dan putranya, Liu Fengyu,
ditangkap di rumahnya dan dibawa ke kamp kerja paksa di Jiutai
Yinmahe oleh Zhu Zhaohong (mantan kepala kantor polisi di Kota
Xiyang), bersama dengan kepala Divisi Kemanan Domestik, dan
petugas-petugas lainnya.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/6/21/203131.html
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/7/7/108981.html