(Kebijakanmurni.net) Tian Qi tidak pernah
membayangkan bahwa dia akan melakukan perjalanan jauh
menyeberangi samudra dan meninggalkan rumahnya yang indah dan
menyenangkan. Namun suatu hari, orangtuanya merelakan kepergiannya,
walaupun mereka tidak ingin berpisah. Bagaimanapun, mereka harus
sadar bahwa mungkin hanya inilah jalan keluar bagi putri kecil
mereka yang menghadapi rintangan besar dalam memasuki dunia kerja
di China sebagai seorang praktisi Falun Gong.
Akhir tahun 2000, semua orang di
berbagai lapisan masyarakat diwajibkan untuk menyatakan tidak
memiliki hubungan dengan Falun Gong ketika melamar pekerjaan di
China. Beberapa jenis pekerjaan bahkan mewajibkan pelamarnya
bersumpah untuk tidak berlatih Falun Gong. Tian Qi menolak
melakukan hal tersebut. Akibatnya dia dipecat walaupun atasannya
mengagumi bakat dan perilakunya. Atasannya tidak berani
mempertahankan dia karena mendapat tekanan dari pimpinan di
atasnya.
Orangtua Tian Qi telah membaca buku Zhuan Falun, buku utama dari
Falun Gong, sebelum dimulainya penganiayaan pada tahun 1999. Mereka
semua tahu buku tersebut mengajarkan seseorang untuk menjadi orang
yang baik. Mereka percaya bahwa putri mereka akan menjadi seorang
gadis yang baik dimana sangat menyandarkan nasibnya pada
orangtuanya untuk menjadi seorang yang kuat dan percaya diri. Agar
dia memiliki masa depan yang lebih baik, ayahnya membantu mengurus
keperluanya untuk pergi keluar negeri.
Tian Qi tiba di sebuah negeri asing dengan sebuah kerinduan akan
kampung halaman dan dengan nasehat bijak dari orang-orang yang
mencintainya.
Kamarnya dilengkapi dengan perabotan rumah tangga yang lengkap.
Jendelanya sedikit terbuka, angin musim semi berhembus dengan
lembut, dan dia juga bisa merasakan harumnya padang rumput. Tian Qi
duduk di depan mejanya dan mengingat musim panas yang telah
mengubah hidupnya.
Buku Setebal Tiga Ratus Halaman Membuka Kunci Dua Puluh
Tahun
Sebagai orang yang berpengetahuan lebih, mereka mungkin menghadapi
lebih banyak masalah. Tian Qi muda telah mempelajari tiga ribu
huruf China sebelum dia bersekolah. Pikirannya dipenuhi dengan
berbagai macam pertanyaan tentang kehidupan dan alam semesta. Semua
buku yang terdapat di China dan di luar negeri, dari yang kuno
sampai yang modern, juga tentang ilmu pengetahuan ilmiah modern dan
buku-buku spiritual semua tidak dapat memuaskan dahaganya akan ilmu
pengetahuan. Seringkali terjadi setelah beberapa pertanyaannya
terjawab, dia mempunyai pertanyaan lebih banyak lagi. Semua ini
berubah pada musim panas tahun 1997, ketika dia mendapatkan buku
Zhuan Falun dan membacanya hingga selesai. Semua pertanyaannya
mendapatkan penjelasan yang masuk akal dari buku setebal tiga ratus
halaman lebih ini. Setelah selesai membaca, segalanya kelihatan
lebih jelas.
Berbuat Sesuai dengan Buku
Tian Qi tidak cukup pintar ketika dia duduk di sekolah menengah,
prestasinya biasa-biasa saja. Namun, dia suka membaca buku di
tempat yang sepi. Setelah mendaftar di perguruan tinggi, Tian Qi
mulai mematut diri sesuai Zhuan Falun. Kemudian, prestasinya mulai
membaik.
Dia agak gelisah ketika menyebutkan bahwa di masa lalu dia tidak
belajar dengan tekun. “Ketika mulai berlatih Falun Gong, saya baru
mendaftarkan diri di perguruan tinggi. Banyak hal menarik yang bisa
kita lakukan di Kota Dalian. Waktu itu saya sangat senang
bermain-main, oleh karena itu, saya tidak menggunakan banyak waktu
untuk belajar. Saya adalah seorang siswa dengan prestasi yang
biasa-biasa saja. Guru mengajarkan agar menjadi lebih baik apapun
yang kita lakukan, dan bagi saya, itu artinya menjadi seorang
pelajar yang baik. Sebelum ujian, pembimbing dari tempat latihan
menelpon dan meminta kami untuk belajar dengan tekun dan
mengerjakan ujian dengan baik. Pembimbing juga menasehati kami
untuk tidak gemar bermain-main. Dia menganjurkan kami untuk
memperhatikan aspek ini. Dia juga adalah seorang Guru Besar di
universitas kami. Saya berharap mampu melakukan dengan baik nasehat
baiknya. Kami merasa harus belajar dengan tekun. Sebagai hasilnya
nilai akademis saya meningkat.
"Sejati-Baik-Sabar" Merubah Satu Orang, tetapi Memengaruhi
Lingkungan Sekitarnya
Tian Qi dan teman sekelasnya di asrama semua hanyalah anak-anak
muda, jadi mereka semua manja. Ada delapan orang gadis di asrama,
tetapi tidak seorangpun yang mau melakukan pembersihan. Karena
persediaan air di universitas sering diputus, pejabat universitas
menyediakan ember untuk diisi dengan air cadangan bagi mahasiswa
ketika persediaan air diputus. Bagaimanapun, karena tidak ada
seorangpun yang mau mengisi, ember itu selalu kosong.
Suatu hari ketika Tian Qi membaca buku Zhuan Falun, dia mendapatkan
pemahaman untuk menjadi orang yang baik. Untuk menjadi orang yang
baik, anda harus memikirkan orang lain dulu dan melihat ke dalam
ketika menemui suatu masalah. Dia pikir harus mempraktekkan hal
tersebut; jadi, dia memulainya dengan merapikan tempat tidur dan
membersihkan lantai. Pada awalnya para gadis yang tinggal di dalam
asrama berpikir dia hanya mencari nama, sehingga tidak seorangpun
yang membantunya. Bahkan ketika Tian Qi sedang membersihkan lantai,
beberapa gadis meludahkan biji semangka di lantai. Tian Qi tidak
mempedulikannya, dia tetap melanjutkan pembersihan kamar. Dia
membersihkan meja semua orang dan mengisi ember dengan air.
Tubuhnya tidak tinggi jadi agak sulit baginya untuk mengisi ember.
Ketika yang lain melihat kesulitannya, mereka mulai membantunya.
Berangsur-angsur teman-teman kelasnya mengerti bahwa Tian Qi sangat
ingin untuk menjaga asrama tetap bersih dan tujuannya melakukan hal
itu adalah untuk kebaikan semua orang. Oleh karena itu, semakin
banyak gadis atas keinginannya sendiri ikut membantu. Ketika
pejabat universitas memeriksa kebersihan, asrama mereka selalu yang
paling bersih. Bilamana persediaan air diputus, mereka selalu
memiliki air bersih di ember mereka.
Sebuah Rahasia Diantara Ke Tujuh Gadis
Falun Gong menyebar melalui mulut ke mulut. Seseorang berlatih
Falun Gong dan merasakan itu baik, jadi dia memperkenalkannya
kepada keluarga dan teman-temannya. Banyak orang belajar Falun Gong
karena perkataan dan perbuatan dari para praktisi, dan membenci
penganiayaan.
Tujuh gadis yang tinggal di asrama yang sama dengan Tian Qi
mempunyai sebuah rahasia bersama: seminggu sebelum ujian kelulusan
pada bulan Juni 2000, pejabat universitas tidak mengijinkan dia
untuk tinggal di dalam kampus. Karena universitas terletak di
pinggiran kota dan ujian ditetapkan mulai pada pukul 08.00, tidak
seorangpun yang bisa datang tepat waktu jika tidak tinggal di dalam
kampus. Jadi ketujuh gadis ini mengatakan, “Kamu tinggal di sini
dan kami akan melindungimu. Kamu bisa tinggal di sini hingga kamu
berhasil lulus dari ujian. Kami pasti akan menjaga rahasia ini
untukmu.“ Biasanya gadis-gadis suka menggosip, tetapi tidak
seorangpun tahu bahwa dia tinggal di dalam asrama selama dua bulan
ke depan. Mereka dengan senang hati membantunya di saat kritis.
Mereka mengatakan, “Tidak peduli apa yang dikatakan pemerintah,
kami semua menilai Falun Gong adalah baik. Kami melihat perubahan
pada diri anda setelah anda mulai berlatih Falun Gong, dan anda
juga telah memimpin kami untuk merubah asrama mahasiswa kami.
Dengan bantuan anda, kami memiliki hubungan yang lebih baik di
antara kami. Karena itulah maka kami merasa Falun Gong adalah
baik.” Tian Qi menceritakan pengalamannya, “Ketika saya ditahan di
akhir April karena memohon keadilan bagi Falun Gong, mereka dengan
suka rela membantu saya menyiapkan semua bahan ujian. Saya berhasil
lulus dengan bantuan mereka.”
Membedakan Mana yang Asli Dan Mana yang Palsu dengan
Bantuan Prinsip Fa
Pada tanggal 22 Juli 1999, selama liburan musim panas, Tian Qi
sedang menonton televisi di rumah. Dia tidak tahu apapun tentang
para praktisi yang pergi ke Kantor Pengaduan Beijing pada tanggal
25 April 1999 untuk memohon keadilan bagi Falun Gong. Dia
mengetahuinya setelah itu. Guru Li Hongzhi menerbitkan sebuah
artikel baru meminta kepada para praktisi untuk berpikiran lurus
dan kembali melakukan latihan seperti sebelumnya. Jadi kejadian
tersebut tidak mengecewakannya. Tian Qi mengatakan, “Saya pikir
pemerintah salah paham terhadap kami, sehingga kami pergi untuk
menjelaskannya. Saya mendengar bahwa Zhu Rongji keluar menemui para
praktisi. Saya pikir para praktisi telah menjelaskannya dengan
sangat jelas; sehingga, mereka semuanya membubarkan diri, dan tidak
menimbulkan kejadian yang buruk. Tentu saja, saya pikir itu sangat
baik untuk menyelesaikan permasalahan; oleh karena itu, saya tidak
mempunyai persiapan mental untuk sesuatu yang akan terjadi.”
“Saya masih ingat sekitar pukul 15.00, pada tanggal 22 Juli, saya
sedang menonton acara televisi. Kami memiliki TV berlangganan yang
mampu menerima 27 saluran. Tiba-tiba semua saluran mulai menyiarkan
siaran darurat tentang Falun Gong. Mereka mengatakan banyak hal
buruk tentang Falun Gong dan mulai memfitnah Guru kami. Saya tidak
mempercayai propaganda mereka. Saya sadar bahwa saya mengetahui
prinsip-prinsip Falun Gong yang telah menyentuh hati saya. Ketika
mempraktekan prinsip-prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari,
saya menemukan seluruh lingkungan di sekitar begitu pula pola
pikiran saya, meningkat secara keseluruhan. Oleh karena itu, saya
percaya bahwa saya belajar Falun Gong karena prinsip-prinsipnya
telah meyakinkan saya. Jika pemerintah mengatakan Falun Gong tidak
baik, maka harus memberitahukan saya mengapa tidak baik. Sebagai
contoh, jika mereka mengatakan kalimat ini atau itu di dalam Zhuan
Falun tidak baik dan tidak bisa dibuktikan secara ilmiah, maka
seharusnya dijelaskan dengan masuk akal. Jika itu dilakukan,
mungkin saya akan ragu-ragu sebelum membuat keputusan. Akan tetapi,
pemerintah hanya menyerang pribadi Guru kami dan mengarang cerita
yang mengatakan para penderita sakit mental sebagai praktisi.
Tian Qi tidak akan memperhatikan pernyataan yang menghina dan bodoh
itu. Dia bertanya, “Apakah salah mengajari orang menjadi baik?
Apakah prinsip Sejati-Baik-Sabar salah? Bukankah dengan demikian
berarti pemerintah ingin mengatakan kebohongan, kejahatan,
permusuhan itu baik? Saya yakin Partai Komunis China telah gagal
memberikan alasan atas tindakannya memfitnah Guru kami. Saya bisa
melihat ada masalah dalam cara mereka. Setelah mempertimbangkan
dengan hati-hati, saya tidak mempercayai apa yang saya lihat di TV
karena pemerintah tidak mempunyai bukti kuat. Sesuatu yang
ditayangkan di TV bisa dengan mudah dikarang, karena itulah tidak
satupun yang saya percayai.”
Menghadapi Kehidupan dengan Senyuman
Tian Qi sangat merindukan keluarganya. Pada saat pertama kali tiba
di kota besar di Eropa, dia dikelilingi oleh lingkungan yang aneh
dan bahasa yang sungguh berbeda. Dia sedih ketika teringat akan
orangtuanya. “Pada awalnya, saya merindukan keluarga, orangtua dan
sangat ingin pulang ke China. Akan tetapi, keluarga saya pasti
tidak menginginkan saya melakukannya. Polisi di China sering
mengganggu keluarga saya. Itu menunjukan bahwa saya tidak boleh
kembali ke China. Saya mendapat kesulitan hidup di negeri orang,
karena tidak mengerti bahasa mereka. Saya membawa buku Zhuan Falun,
saya mendapatkan keberanian dan kepercayaan diri dengan membacanya
ketika kehilangan semangat. Buku itu seperti sumber mata air di
gurun pasir, Membuat saya menjadi lebih kuat. Setelah beberapa
lama, semua anggota keluarga saya mengatakan bahwa saya telah
berubah. Saya menjadi lebih kuat dan lebih percaya diri. Ini karena
saya belajar Fa dan saya merasakan prinsip Fa telah membantu saya
mengurai benang kusut di dalam hati. Sehingga saya tidak merasa
bersedih hati lagi. Bahkan saya bisa menghadapi berbagai macam
kesulitan dan kebencian dengan sikap yang optimis. Secara
keseluruhan saya pikir buku ini sangat bermanfaat, tidak hanya
untuk diri saya tetapi juga untuk pemerintah dan negara. Jika semua
orang belajar Falun Gong, menjadi positif dan melangkah maju
bersamaan dengan melakukan pekerjaan dengan baik, saya yakin dunia
akan berubah ke arah yang lebih baik. Mungkin tidak akan lagi ada
perang.” Tian Qi mengatakan dengan yakin.
Tian Qi menemukan jawaban dari berbagai macam misteri di dalam
kehidupan di musim panas sepuluh tahun yang lalu. Karena itulah
mengapa dia sekarang selalu merasa bahagia.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/4/4/198370.html
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/4/22/106707.html