Saya teringat seorang asing suatu ketika pernah berkomentar mengenai orang Tionghoa: Orang Tionghoa yang bekerja sendirian adalah seekor naga, namun adalah cacing jika bekerja bersama. Saya pikir kalimat ini secara mendalam mengungkapkan keadaan pemikiran dari masyarakat yang secara terus-menerus teracuni oleh kebudayaan PKC. Tidak memahami kerjasama, koordinasi atau tugas, adalah sangat sulit bagi masyarakat untuk hidup bersama secara harmonis, tanpa menyebutkan bekerjasama ataupun bekerja bersama-sama pada suatu proyek. Sebagai praktisi Dafa, kita seharusnya tidak seperti itu. Kita harus memulihkan kehidupan alami masyarakat.
(Minghui.org) Pada
masa Tiongkok kuno, hubungan diantara masyarakat dipatuhi dengan
ketat dan jelas. Disebutkan bahwa setiap orang harus memenuhi tugas
dan aturannya masing-masing. Khususnya, dalam masyarakat, pembuat
dan pelaksana keputusan mempunyai pembagian yang jelas dalam fungsi
sosial masing-masing. Di kelas atas penuh kebajikan dan di kelas
bawah dapat dipercaya. Dalam sebuah keluarga, ayah penuhi kebajikan
dan anak menghormati orangtua; kakak baik hati dan adik
menghormati. Kondisi alami dari penghormatan langit dan
kesederhanaan bumi ini berkembang menjadi suatu bentuk etika yang
sistematis, dan adalah sebuah bagian penting dari kebudayaan
tradisional Tiongkok.
Bagaimanapun, Partai Komunis China (PKC) telah mengacaukan
keharmonisan rakyat dan hubungan pemimpin diantara masyarakat ke
dalam pertentangan kelas dan ekspolitasi hubungan. PKC mengacaukan
hasrat manusia akan ketenaran dan perolehan, yang mana pada
akhirnya akan membawa pada ketidakteraturan dan kekacauan sosial.
Pada Ceramah Fa Konferensi Fa Internasional di New York 2009, Guru
berkata:
“Kalian semua merasa apa yang ingin saya kerjakan maka saya
kerjakan, tetapi barang siapa ingin berkomentar, saya tidak terima.
Bagaimana itu dapat dibenarkan?”
Beberapa orang mungkin berpikir, “Mengapa saya harus mendengarkan
berulang-ulang? Saya pikir saya telah berkultivasi dengan lebih
baik daripada dia.” Seharusnya tidak oleh mengatakan itu. Hanya
seseorang yang telah berkultivasi dengan baik akan senang mengikuti
apapun yang ditugaskan padanya, dan (berpikir dengan cara itu)
hanya membuktikan bahwa tidak berkultivasi dengan baik.
Setelah selesai belajar Fa Guru, saya berpikir mengenai apa yang
terjadi di sekeliling kita. Ada celah kebocoran diantara
rekan-rekan praktisi. Hal-hal yang kita coba lakukan sebagai satu
tubuh tidak berjalan lancar. Banyak masalah disebabkan oleh saling
tidak menghormati diantara praktisi. Setiap orang berkeras bahwa
dia yang benar, idenya baik, atau dia tidak ingin dibelakang yang
lain dan berkoordinasi dengan rekan-rekan praktisi ataupun
koordinator. Para praktisi akan mengkritik ataupun mengabaikan
pengaturan koordinator ataupun pendapat praktisi lain. Kita tidak
secara aktif berkoordinasi dan dengan diam mengharmoniskan dengan
apa yang koordinator lakukan. Akibat langsungnya adalah kita kacau
balau. Untuk suatu waktu yang lama, kita bahkan tidak dapat saling
berbagi pengalaman, atau setiap orang berfokus pada kultivasi
pribadi dengan baik ataupun melakukan pekerjaan masing-masing.
Bagaimana mungkin ada kekuatan besar untuk melenyapkan
kejahatan?
Kita mempunyai banyak hal-hal praktis untuk dilakukan dalam usaha
untuk mengklarifikasi fakta kebenaran. Meskipun tidak mudah untuk
menangani masalah koordinasi saat kita melakukan bersama, kita
seharusnya mempunyai kesadaran satu tubuh. Kultivasi pribadi kita
adalah untuk mengkultivasikan diri sendiri. Diantara satu tubuh,
akan ada masalah koordinasi sewaktu-waktu, yang mana akan
membutuhkan kita untuk menempatkan diri pada posisi yang tepat. Ada
koordinator pada setiap tempat latihan, Mereka adalah pimpinan
kelompok kita. Jika koordinator telah memutuskan suatu masalah,
sepanjang sesuai dengan Fa, kita seharusnya mengikuti tanpa syarat.
Bahkan jika keterikatan akan penghormatan untuk suatu keputusan,
kita seharusnya tidak menanggapinya dengan negatif. Kita seharusnya
dengan diam mengharmoniskan kekurangan kita dalam proses melakukan
sesuatu. Menempatkan Pelurusan Fa dan menyelamatkan makhluk hidup
sebagai prioritas kita yang tertinggi sebagai contoh yang harus
ditempatkan seorang praktisi.
Diatas adalah pemahaman pribadi saya. Silahkan memberikan
komentar.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/7/10/204265.html.
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/7/25/109458.html