“Hari berikutnya, Yang menjumpai saya. Saya katakan padanya bahwa saya tidak bisa menulis pernyataan. Dia berkata dengan licik, ‘Jika kamu tidak menulisnya, kamu tidak diizinkan pulang ke rumahmu lagi.’ Kemudian dia memberikan draft itu kepada asistennya dan memintanya untuk mengawasi saya. Asisten itu memegang tangan saya untuk menyalin pernyataan tersebut. Saya katakan, ‘Ini ditulis oleh kamu, bukan saya. Saya tidak mengakuinya.’”
(Minghui.org) Shi
Lanfang, berumur 70-an tahun, adalah pensiunan dari Institut
Teknologi Angkasa Luar di Kota Chengdu, Provinsi Sichuan. Pada
tanggal 23 April 2009, dia ditangkap dan dibawa ke sebuah pusat
pencucian otak, dimana ditahan selama 42 hari. Berikut ini adalah
kesaksian Shi Lanfang atas kejadian tersebut:
“Sekitar pukul 08.00, 23 April 2009, saya akan pergi ke toko grosir
ketika melihat lima atau enam petugas polisi di depan rumah saya.
Seorang petugas wanita memanggilku keluar dan menginginkan saya
untuk menemaninya ke pusat komunitas untuk ‘berbicara.’ Saya
katakan padanya bahwa saya tidak punya waktu. Waktu itu, petugas
polisi menyeret saya ke mobil dan membawa saya ke sebuah tempat
yang disebut “Pusat Ketertiban” di Xinjin untuk berusaha mencuci
otak saya.”
“Mereka menahan saya dari tanggal 23 April sampai 3 Juni, dengan
total 42 hari. Seorang anggota staf bernama Yang mengatakan bahwa
adalah salah jika saya memberitahu orang tentang Falun Gong dan
penindasan, dan dia meminta saya untuk menulis pernyataan jaminan
untuk tidak melakukannya lagi. Saya mengatakan bahwa Guru
menginginkan kami menjadi orang yang baik dan saya tidak bisa
berbohong atau menipu orang seperti yang dilakukan Partai Komunis
China. Saya menolak untuk menulis pernyataan. Dia bertanya, ‘Apakah
kamu ingin pulang ke rumah atau tidak?’ Saya jawab, ‘Sekarang kamu
yang membawa saya kemari, saya akan memberitahumu tentang fakta
kebenaran juga.’”
“Dia berkata bahwa jika saya ingin pulang rumah, saya harus menulis
pernyataan. Saya katakan, ‘Tidak. Saya tidak tahu bagaimana
menulis, dan penglihatan saya buruk.’ Jadi dia menulis draft-nya,
meminjamkan kaca mata baca untuk saya, dan meminta saya untuk
membacanya. Saya melihat itu adalah pernyataan sumpah. Saya
teringat dimana saya pernah menulis tiga pernyataan semacam itu
ketika berada di pusat pencucian otak di Penginapan Hongshun tahun
2004, dan teringat bagaimana perasaan saya setelah itu. Saya
berkata dalam hati, ‘Saya tidak akan pernah mengingkari hati nurani
saya dan menulis kebohongan semacam itu lagi. Saya tidak boleh
melukai diriku sendiri dan orang lain.’”
“Setelah itu, Yang memakiku setiap hari. Ia mengatakan bahwa saya
akan ditahan selamanya dan dikirim ke sebuah kamp kerja paksa atau
penjara, dan mungkin saya akan dieksekusi. Tetapi seminggu
kemudian, pada tanggal 3 Juni 2009, saya dibebaskan, dan seorang
kolega dari perusahaan lama membawaku pulang.”
Catatan: Ancaman Yang terhadap saya tidak jalan. Praktisi Xie
Deqing, seorang pensiunan insinyur dari Biro Riset Air dari
Institut Manajemen Tanah Kota Chengdu di Provinsi Sichuan,
ditangkap oleh polisi PKC pada 29 April 2009, dan dipenjarakan di
“Pusat Ketertiban Kota Chengdu.” Akibat dari penindasan itu, dia
menjadi sangat kurus, tidak bisa mengendalikan diri, serta tidak
bisa makan atau minum. Ia juga menderita kesakitan pada dadanya.
Kurang dari sebulan kemudian, pada malam 27 Mei 2009, dia meninggal
dunia. Ia baru dipulangkan ke rumahnya empat hari yang lalu.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/7/13/204448.html
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/8/5/109772.html