(Minghui.org) Pada 19
Mei 2009, enam praktisi Falun Dafa dari Kota Lujiang, termasuk Wei
Fengming, Luo Shuishen, Gui Dalu, Lagu Degui, Wu Derong dan Wu
Xianzhen, disidangkan dalam sebuah proses pengadilan yang tidak
sah. Enam pengacara dari Beijing, termasuk Lu Subin, Liu Wei, Tang
Jitian, Wen Haibo, Li Jinglin dan Dong Qian, membela para praktisi
dan mengajukan permohonan tidak bersalah. Pada sidang, Kantor 610
Kota Luzhou serta pejabat-pejabat dari Pengadilan Hejiang tidak
mengizinkan para pengacara untuk hadir di pengadilan atau
mengizinkan orang-orang untuk mendengarkan proses persidangan, dan
mereka mencoba untuk mencegah para pengacara membela para praktisi.
Mereka juga menolak untuk menerima permohonan tidak
bersalah.
Razia ilegal terhadap mereka yang
hendak menyaksikan proses persidangan
Ketika para pengacara mengajukan permohonan tidak bersalah atas
nama para praktisi, para pejabat Partai Komunis China (PKC) menjadi
panik. Staf dari Kantor 610 Kota Luzhou dan Pengadilan Hejiang
membuat pengaturan-pengaturan secara terinci untuk merazia
orang-orang dan menghalangi mereka memasuki gedung pengadilan.
Pagi-pagi benar, para praktisi, anggota keluarga dan para teman
dari berbagai tempat telah dihentikan dalam perjalanan mereka ke
Hejiang.
Kantor 610 menyiapkan pos-pos pemeriksaan, di mana mereka
menghentikan dan menggeledah semua kendaraan non-komersil ke
Hejiang. Beberapa orang berkata bahwa kendaraan mereka dihentikan
di Kotapraja Fuyin di Kota Hejiang, dan dua orang berpakaian serba
hitam memasuki kendaraan tanpa surat perintah untuk menggeledah
atau memeriksa dokumen-dokumen lainnya. Mereka memeriksa bagasi,
dan mendesak untuk mencari tahu kemana para penumpang itu akan
pergi dan maksud mereka. Para penumpang sangat tersinggung dan
menantang mereka, "Apa yang anda lakukan?" Mereka menjawab, "Kami
sedang menjalani perintah." Mereka mengklaim sedang mencari
narkoba, tetapi anehnya fokus mereka pada perempuan-perempuan
lanjut usia.
Setelah mobil yang lain dihentikan, dan para petugas menemukan
surat permohonan bagi Falun Gong, mereka meminta pengemudi wanita
keluar dari kendaraan, dan menyita surat permohonannya. Wanita itu
berkata secara tegas, "Ini surat permohonan yang akan saya ajukan.
Anda tidak boleh menyitanya." Namun petugas ini memaksa agar dia
pulang ke rumah. Petugas itu adalah Wang Jizhong dari Brigade
Keamanan Domestik Hejiang, yang secara aktif menganiaya para
praktisi.
Suami praktisi Wu Xianzhen, beserta para teman dan keluarga mereka
datang dari Naxi ke Hejiang untuk menghadiri persidangan. Segera
setelah mereka tiba, mereka dihentikan oleh para petugas
pengadilan. Suami Nyonya Wu dan para penumpang mengatakan kepada
petugas bahwa mereka sedang melanggar hak-hak warga. Mereka
berdebat dengan para petugas selama lebih dari satu jam, tetapi
sia-sia. Mereka terus diikuti bahkan ketika ke kamar kecil.
Akhirnya, mereka harus kembali ke Naxi.
Ketika bus dengan para pengacara tiba di sisi selatan Jembatan
Sungai Yangzi, para petugas berpakaian sipil menaiki bus dan
berkata bahwa mereka akan menggeledah bus. Para pengacara berkata,
"Apa alasan anda memeriksa bus kami? Karena anda memeriksa bus kami
secara sewenang-wenang adalah melanggar hukum." Mereka menjawab,
"Ini perintah atasan." Lalu, para penumpang di bus berteriak, "Kami
adalah para anggota keluarga dari mereka yang akan disidang."
Akhirnya, setelah banyak perdebatan, bus meneruskan
perjalanannya.
Siaga satu dengan alasan ancaman terorisme
Jalan-jalan di Hejiang diblokir dan hanya kendaraan polisi dapat
melintas. Bus-bus harus memutar, dan para petugas dengan pakaian
sipil terlihat di mana-mana. Mereka memegang kamera dan mengambil
gambar tanpa henti. Polisi dan polisi militer terlihat di
mana-mana, termasuk kelompok petugas memakai balut lengan merah.
Kendaraan polisi terlihat di mana-mana dan orang-orang di dalam jip
tanpa plat nomor tengah memberi perintah. Apa pun yang berdekatan
dengan gedung pengadilan dijaga oleh para petugas. Ada juga
orang-orang yang merekam dan mengambil gambar di dekat gedung
pengadilan. Semula para petugas lokal tidak mengetahui apa yang
sedang terjadi, belakangan mereka mengetahuinya, ada sidang bagi
para praktisi Falun Gong.
Rencana untuk menjauhkan para pengacara
Pejabat-pejabat Pengadilan Hejiang menerapkan pemeriksaan keamanan
pada para pengacara. Para pengacara mengeluarkan dokumen dari
Kementerian Kehakiman yang menyatakan bahwa para pengacara dari
para terdakwa dibebaskan dari pemeriksaan keamanan. Petugas
pengadilan berkata, "Ini adalah aturan kami. Kami melaksanakan
pemeriksaan keamanan. Kami hanya dapat mengikuti aturan-aturan
kami."
Ketika orang-orang bertanya mengapa mereka tidak diizinkan untuk
menghadiri persidangan umum, staf pengadilan berbohong dan berkata,
"Ruangan pengadilan tidak cukup besar untuk menampung lebih banyak
orang." Orang-orang bertanya, "Bukankah anda punya aula?" Mereka
berkata, "Aula bocor jika hujan." Dilaporkan hanya satu anggota
keluarga yang diizinkan masuk ke ruang sidang.
Ada lebih dari seratus orang berkumpul di luar ruang sidang,
termasuk para pengacara, para praktisi, anggota keluarga,
sanak keluarga, sahabat para terdakwa dan lainnya. Di lantai dasar
dan dua, di seberang kanan dari pintu masuk, ada video kamera yang
merekam para pengunjung. Sebagai tambahan, para intel dan polisi
berpakaian preman ada di mana-mana, sedang merekam atau mengambil
gambar.
Meskipun diganggu oleh Kantor 610, para praktisi berbicara dengan
orang-orang setempat tentang penganiayaan dan bagaimana polisi
bahkan tidak mengizinkan para pengacara memasuki ruang sidang. Lin
Min, kepala Kantor 610, bersembunyi di lantai dua selama
persidangan.
Memohon keadilan di luar gedung pengadilan
Seorang anggota keluarga salah satu terdakwa mengatakan kepada yang
lainnya bahwa orangtuanya, karena mereka berlatih Falun Gong, telah
menderita penganiayaan selama sepuluh tahun. Faktanya mereka
dihukum di penjara beberapa kali. Di kamp kerja paksa, mereka
menderita siksaan dan hampir meninggal. Mereka tidak diijinkan
tidur, tidak diizinkan untuk menggunakan kamar kecil, dipukuli,
dipaksa melakukan kerja berat, dan dilecehkan. Dia bisa menghitung
dengan jari banyaknya hari di mana dia dapat melihat orangtuanya
selama sepuluh tahun ini. Sebelum Olimpiade Beijing 2008,
orang-orang dari Kantor 610 mengirimkan polisi militer untuk
mengawasi rumahnya. Mereka sedang mencari alasan untuk menangkap
mereka. Orangtuanya tidak dapat meninggalkan rumah, bahkan untuk
membeli makanan. Dia berkata, "Sekarang ini, orangtua saya sedang
diajukan ke pengadilan. Saya putri mereka satu-satunya, tetapi saya
tidak diizinkan masuk ruang pengadilan. Falun Gong sudah dianiaya
selama sepuluh tahun, dan akhirnya, hari ini, ada
pengacara-pengacara yang maju membela orangtua saya. Tetapi mereka
bahkan tidak diizinkan masuk ke dalam ruang pengadilan untuk
membela klien-klien mereka."
Kantor 610 memobilisasi para staf dan polisi dari semua distrik dan
kabupaten untuk menjaga pintu masuk dan menghentikan warga setempat
atau lainnya memasuki ruang pengadilan. Mereka juga mendatangkan
para pejabat dan pemimpin masyarakat dari daerah lainnya untuk
membawa kembali praktisi-praktisi yang berasal dari daerah
mereka.
Pemimpin regu Brigade Keamanan Domestik di Kabupaten Hejiang, juga
kepala dari Kantor 610 Gong Hechuan, adalah orang yang bertanggung
jawab atas penganiayaan enam praktisi tersebut. Para praktisi sudah
menulis surat-surat serta mengirimkan informasi yang menyingkap
penganiayaan kepadanya. Mereka mencoba untuk menyentuh sisi
baiknya, tetapi sejauh ini sia-sia.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/5/30/201891.html
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/6/16/108348.html