Catatan redaksi: Setiap kali kami mempublikasikan artikel jenis ini, kami melakukannya dengan berat hati. Orang-orang ini mulai sebagai abdi rakyat, tetapi di bawah tekanan besar yang diterapkan oleh rezim Jiang Zemin, mereka didorong ke dalam penganiayaan terhadap para pengikut Dafa. Di dalam proses menghancurkan kehidupan-kehidupan yang baik, para warga yang patuh hukum, mereka telah menentukan takdir mereka sendiri dan dengan pasti akan dihadapkan pada pembalasan karma sebagai hukuman atas perbuatan jahat mereka. Seandainya mereka tidak melakukan perintah jahat Jiang, mungkin takdir mereka akan berbeda.
(Minghui.org)
1. Li Yanhui, Mantan
Kepala Kepolisian Melakukan Bunuh Diri
Li Yanhui pernah menjadi kepala Kepolisian Desa Zhao, Kotapraja
Chengguan, Kota Shijiazhuang, Provinsi Hebei. Setelah 20 Juli 1999,
dia secara aktif ikut berpartisipasi di dalam penganiayaan terhadap
para praktisi Dafa. Banyak kali dia memimpin anak buahnya untuk
mengganggu, menculik, dan menahan para praktisi serta menggeledah
rumah-rumah mereka, bahkan ini diterapkan pada para praktisi
perempuan yang berusia 70-an. Bahkan orang-orang yang bukan
praktisi berkata, "Pria ini adalah yang terburuk." Beredar berita
bahwa akhir tahun lalu ia menyuap atasan sebesar 140.000 Yuan agar
ditempatkan sebagai kepala kepolisian Desa Baishe bagian selatan.
Segera setelah dia mulai menjabat, dia mengirim seorang praktisi
perempuan Dafa ke kamp kerja paksa selama satu tahun.
Merupakan kebenaran yang tak dapat disangkal bahwa perbuatan baik
akan dibalas kebaikan dan yang jahat akan dibalas dengan kejahatan.
Hanya tiga bulan setelah menjabat pada tahun ini, Li Yanhui
diungkap oleh media setempat karena bermain mahjong selama jam
kerja. Dia diberhentikan dari jabatannya, demikian pula dari sistem
keamanan umum. Li adalah kepala kepolisian yang jabatannya paling
singkat dengan kursi yang masih dingin. Dia belum mendapatkan
kembali uang yang telah dia keluarkan untuk ‘membeli’ jabatannya
yang baru, dia belum dapat meraih mimpinya dengan menimbun
keuntungan besar melalui cara-cara korup. Pimpinannya
mengeluarkannya dari sistem keamanan umum, istrinya mengeluh, dan
para pemberi kreditnya datang ke rumahnya menuntut bahwa dia harus
mengembalikan uang mereka. Dia menemukan hidupnya tak tertahankan
lagi, sehingga menelan obat tidur dan membunuh dirinya
sendiri.
Dicopot dari jabatan dan reputasinya, Li Yanhui baru berusia 41
tahun ketika dia meninggal. Tak seorang pun dari teman-temannya
yang telah bekerja dengannya selama lebih dari 10 tahun di dalam
sistem keamanan umum datang menghadiri pemakamannya.
2. Wang Yanbin, Khusus Bertugas Menganiaya Falun Gong di
Kota Baigou, Meninggal Dengan Sangat mengenaskan
Wang Yanbin, laki-laki, 39 tahun, adalah Direktur Komite
Perencanaan Fertilitas Kota Baigou dan orang yang bertanggung jawab
atas Departemen Gugus Depan Persatuan. Setelah 2007, dia
menggantikan Zhou Xuefeng, wakil sekretaris Komite Partai Komunis
di Kota Baigou dan bertanggung jawab dalam penganiayaan terhadap
Falun Gong. Khususnya selama Olimpiade Beijing 2008, Wang Yanbin
sering mengganggu para praktisi, bertindak sebagai pemimpin garis
depan PKC dalam penganiayaan terhadap Falun Gong.
Pada 30 April 2009, Wang mengemudi pulang dari Baoding ke Baigou.
ketika dia keluar jalan tol di Kabupaten Xiong, Wang menabrak
sebuah mobil pengeboran. Tiga pipa besi menembus mulut,
kerongkongan dan dadanya. Dia tewas seketika.
* Zhou Xuefeng juga menganiaya Falun Gong, dan dia juga telah
menerima pembalasan karma. Dia meninggal dalam sebuah kecelakaan
mobil pada 2 Februari 2007.
Kami ingin memberikan sebuah saran kepada orang-orang yang masih
mengikuti PKC dalam menganiaya Falun Gong: Kehidupan anda bukanlah
perkara sederhana. Janganlah menganiaya para praktisi Falun Gong
yang menempa hati mereka menuju belas kasih. Ingat, kebaikan akan
dibalas dengan kebaikan dan kejahatan dengan kejahatan.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/6/21/203124.html
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/7/31/109635.html