Ms. Li Fengzhen kehilangan ingatannya dan menderita cacat fisik akibat suntikan paksa dengan obat-obatan yang tidak dikenal

Ms. Li Fengzhen berusia 50-an. Sejak 1999, ketika Partai Komunis China (PKC) mulai menganiaya Falun Gong, dia sudah sering kali ditahan dan dianiaya oleh agen Biro Keamanan Publik Kabupaten Tanghai.   

Pada 13 Oktober 2001, Li Fengzhen ditahan dan diperlakukan sewenang-wenang di Pusat Penahanan Kabupaten Tanghai karena dia menolak berhenti berlatih Falun Gong. Pada 15 Januari 2002, dia menulis surat kepada teman-teman sekelasnya di kota kediamannya untuk memberi tahu mereka tentang fakta kebenaran mengenai penganiayaan tersebut. Dia kemudian ditangkap lagi di rumahnya oleh aparat kepolisian dari Biro Keamanan Umum Qianxi. Dia ditahan selama 5 hari dan tidak dilepaskan sampai aparat polisi itu dapat memeras uangnya sebanyak 5.000 Yuan.           

Pada 10 Juni 2008, kira-kira pukul 5.00 sore, sekitar 8 orang aparat kepolisian, termasuk Li Fuguo dan Wang Min dari Tim Keamanan Nasional Kabupaten Tanghai, menggeledah rumah Li Fengzhen. Pada saat itu, dia berada di rumahnya seorang diri. Mereka menggunakan kekerasan menghadapi Ms. Li dan menyeretnya ke mobil polisi. Kemudian mereka membongkar  semua lemari dinding dan laci-laci yang ada, mencuri sejumlah barang-barang dan membiarkan rumah itu terbuka selagi mereka meninggalkan pergi.        

Pada 25 Juni, Li Fuguo memanggil keluarga Li Fengzhen. Dia mengatakan bahwa mereka akan mengirim Li Fengzhen ke Rumah Sakit Ankang Tangshan dan mengatakan bahwa pihak keluarganya harus membayar semua biaya perawatan. Karena pihak keluarga menolak membayar upaya pemerasan ini, maka petugas kepolisian langsung berbicara kepada agen kantor pos tempat suaminya bekerja. Mereka menipu manajer dan memaksa kantor pos memberikan mereka uang 4.000 Yuan. Mereka kemudian mengirim Li Fengzhen ke Rumah Sakit Ankang Tangshan (rumah sakit ini dikendalikan oleh Biro Keamanan Publik Tangshan untuk menganiaya para praktisi Falun Gong). Di rumah sakit itu, Li Fengzhen dipaksa untuk menerima suntikan obat-obatan yang tidak jelas. Hanya dalam tempo satu bulan, seorang Li Fengzhen yang sehat dan waras benar-benar telah kehilangan ingatannya. Dia kehilangan keseimbangan mental dan menjadi sangat kurus. Dia tidak dapat melihat dengan jelas, juga tidak dapat berdiri tegak maupun berjalan. Dia menderita kesakitan pada bagian kiri dadanya, dan dia tidak mampu merawat dirinya sendiri.             

Pada pertengahan Agustus 2008, wakil kepala Biro Keamanan Publik Tanghai, Zhang Shui, bersama Li Fuguo dan Wang Min dari Tim Keamanan Nasional memindahkan Li Fengzhen dari rumah Rumah Sakit Ankang Tangshan ke Rumah Sakit Kabupaten Tanghai. Setelah memaksa pihak keluarganya untuk menandatangani beberapa dokumen, mereka meninggalkan Li Fengzhen pada pihak keluarganya. Setahun telah berlalu dan Ms. Li masih lemah secara mental dan fisik. Zhang Shun, Li Fuguo dan Wang Li, dan lain-lainnya tidak pernah membayar kompensasi apa pun kepada Ms. Li; tapi sebaliknya mereka mengatakan bahwa Li Fengzhen dilepaskan dengan jaminan, dan karena itu mereka bermaksud menahan dia kembali. Mereka telah pergi ke tempat kerja suaminya dan ke rumahnya untuk mengganggu dan mengancam keluarganya lagi.        

Sebelum menjadi praktisi Falun Gong, Li Fengzhen mempunyai banyak masalah dengan tulang tengkuk dan keluhan bawasir. Setelah dia mulai berkultivasi, semua masalah kesehatannya hilang dan kepribadiannya juga berubah ke arah yang lebih baik. Dia menjadi sangat memperhatikan orang lain dalam melakukan segala hal dan dia dengan penuh perhatian merawat ibu mertuanya yang lumpuh selama tiga tahun.    

Li Enying, saudara (laki-laki) tertua Li Fengzhen, juga seorang praktisi Dafa, ditahan oleh aparat kepolisian dari Biro Keamanan Tangshan di Kabupaten Fengrun pada 19 Januari 2007 dan dipenjarakan di Kamp Kerja Paksa Tangshan. Kamp kerja paksa menyiksa dia selama 6 bulan dan menolak membebaskannya untuk mendapatkan perawatan medis sampai dia berada diambang kematian. Dia meninggal dunia hanya 13 hari setelah dibebaskan.

Kasus tentang Li Fengzhen hanyalah satu dari banyak kasus di mana para praktisi Falun Gong telah dianiaya hingga meninggal, cacat, dan terluka parah di Kabupaten Tanghai. Dari bulan Juni 2008 sampai Juli 2009, dalam jangka waktu setahun, 19 praktisi Falun Gong ditahan dan dipenjarakan di Kabupaten Tanghai. Dewasa ini, 14 orang praktisi masih dianiaya di penjara dan kamp kerja paksa. Di antara mereka itu, delapan orang ditahan di Penjara Wanita Shijiazhuang yaitu: Ms. Xu Na (usia 50-an), ms. Li Xiaoling (60-an), Ms. Zhao Yufang (sekitar 50 tahun), Ms. Yang Shuzhi (40-an), Ms. Qin Pengzhen (60-an), Ms. Sun Cuiqing (sekitar 60 tahun), Ms. Dong Ruifen (60-an), dan Ms. Zhang Jinping (50-an). Tiga orang yang dipenjara di Kamp Kerja Paksa Kaiping: Ms. Chi Yanlan, Ms. Hou Fang (40-an), dan Ms. Ning Dandan (25 tahun). Satu orang dipenjara di Kamp Kerja Paksa Shijiazhuang: Mr. Zheng Chunshan; dua orang dipenjara di Kamp Kerja Paksa Hehuakeng Tangshan; Mr. Liu Lianhao (47 tahun) dan Mr. Huo Yinxian (sekitar 50 tahun).

Artikel terkait: http://minghui.ca/mh/articles/2008/8/25/184719.html

Ms. Li Fengzhen dari Kota Tangshan, Provinsi Hebei, Kehilangan Ingatan Sebagai Akibat Panganiayaan