(Oleh koresponden Clearwisdom.net) Antara 6 September dan 4 Oktober 2005, enam praktisi ditahan di Petrochemical Sanatorium yang terletak di Wenquan di Kota Xianning, Provinsi Hubei. Praktisi yang ditahan termasuk satu praktisi perempuan dari Kota Chibi dan yang lainnya dari Distrik Xianan, Dua praktisi laki-laki Shao Qingming dan Xu Changhong dari Area Pengembangan Wenquan, dan dua praktisi perempuan Fang Liurong dan Zheng Xinghua juga berasal dari Area Pengembangan Wenquan.
(Minghui.org)
Dana yang disiapkan untuk melaksanakan penganiayaan ini berjumlah
lebih dari 300.000 Yuan dalam satu bulan. Uang ini datang langsung
dari departemen keuangan pemerintah kota.
Lebih dari lima puluh orang terlibat dalam penganiayaan ini. Mereka
dari berbagai unit kerja: Seorang wakil kepala dari biro hukum
kotamadya--ia adalah kepala pusat pencucian otak; pengadilan;
kejaksaan; kamp kerja paksa; kepala dari Divisi Keamanan Nasional -
Biro Keamanan Umum; Wu Liansheng pada Biro Konservasi Air; Institut
Xianning; Rumah Sakit Sentral Kota; Ruan Minggui, direktur Kantor
610; Xu Meng Liang, kepala kantor; kepala seksi Yao Xiong; Federasi
Wanita Kota; Biro Keamanan Umum Kota; Divisi Keamanan Umum Wenquan;
berbagai kantor keamanan di Kota Wenquan; seorang laki dan seorang
perempuan dari Kantor 610 tingkat provinsi; dan seorang praktisi
lokal di Wenquan yang baru saja keluar dari pusat pencucian otak
provinsi. Dua atau tiga kendaraan dari Kantor 610 mengangkut
orang-orang tersebut di atas ke Sanatorium.
Metode yang digunakan menyiksa enam praktisi:
1. Para asisten dikirim ke pusat pencucian otak untuk dilatih.
Setelah menerima pelajaran, mereka menggunakan cara yang sama di
Xianning. Dengan kata lain, mereka dicuci otak terlebih dahulu,
kemudian mereka mencuci otak para praktisi.
2. Sanatorium dibayar sedemikian untuk penggunaan secara penuh
sehingga mereka dapat mengisolasi para praktisi sebagaimana mereka
mau.
3. Setiap praktisi diisolasi. Tiga orang ditugaskan di setiap kamar
- seorang praktisi dan dua asisten ditugaskan - yang bertanggung
jawab atas makanan, pemakaian toilet, dan mengatur masalah tidur.
Sama seperti mengorganisir penculikan. Para praktisi tidak
dibolehkan pergi jika mereka tidak melepaskan keyakinannya.
4. "Materi pengajaran" adalah propaganda murni. Para praktisi
dipaksa mendengarkan hingga larut malam.
5. "Pekerjaan Rumah" adalah mem-fotokopi materi-materi yang
memfitnah Falun Gong.
6. Metode baru yang dipakai yaitu "merusak Fa dengan Fa lain".
Mereka pikir bahwa cara lama "merusak Fa dengan Fa lain” tidak akan
efektif, oleh karena itu mereka memutar video tentang sejarah agama
Buddha. Pada permukaan mereka tidak berlawanan dengan kultivasi
agama Buddha, tapi kenyataannya, mereka mencoba membingungkan
praktisi dengan agama Buddha pada masa akhir Dharma, mencoba dengan
trik halus supaya praktisi melepaskan Falun Gong.
7. Praktisi dipaksa menyanyikan lagu-lagu PKC (Partai Komunis
China) dan berdansa dengan para asisten. Mereka berusaha meracuni
praktisi dengan kebudayaan partai.
8. Para praktisi dipaksa menandatangani surat pernyataan jaminan
dan pernyataan tobat, dan menulis artikel-artikel yang menyerang
Falun Gong.
9. Para jaksa memaksa praktisi membaca buku-buku yang menyerang
Falun Gong karya "Wang Zhigang", dan artikel-artikel dari website
yang diorganisir oleh "Wang Zhigang.”
10. Sebuah konferensi diadakan dan pembebasan para praktisi
diumumkan. Sebenarnya, ada beberapa praktisi malah dihukum penjara,
ada yang dikirim ke kamp kerja paksa, ada yang dipaksa membayar
denda, ada yang masih ditahan, yang lainnya ada yang dibawa pulang
oleh anggota keluarga dan menjalani tahanan rumah.
11. Para asisten diberikan bonus dan keuntungan lain seperti
diundang ke pesta-pesta dan pergi melancong sampai uang (lebih dari
300.000 Yuan - dana dari departemen keuangan kota) habis
dihamburkan.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/9/4/207703.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/9/17/110919.html