Dari Konferensi Fa Internasional
Washington DC 2009
(Minghui.org) Saya adalah seorang praktisi
baru yang memperoleh Fa di bulan Agustus 2007. Banyak praktisi yang
mendorong saya untuk menuliskan pengalaman saya dalam membuktikan
kekuatan Fa dan belas kasih Guru.
Ditakdirkan Memperoleh
Fa, Segalanya telah Direncanakan oleh Guru dengan
Teliti
Awal kehidupan saya diisi dengan keberuntungan. Saya dimanjakan
oleh anggota keluarga yang lebih tua. Para guru memuji karena nilai
saya bagus. Tetangga rata-rata menjuluki saya "Bidadari Kecil,"
memuji wajah saya. Ketika tiba waktunya menghadapi ujian, semakin
penting ujian itu semakin baik prestasi saya. Saya tidak kesulitan
masuk ke Sekolah Menengah Wanita Pertama Taipei, dan dengan mudah
melanjutkan ke Universitas Nasional Taiwan, kemudian belajar di
luar negeri. Saya bahkan tidak pernah harus mencari pekerjaan
karena semua pengusaha datang mencari saya. Keberuntungan saya
sangat besar meski sekalipun saya kehilangan dompet, ada yang
mengambil dan mengembalikannya kepada saya. Akan tetapi, kehidupan
nyaman ini terbalik ketika saya memasuki usia 30 tahun.
Setelah peristiwa 11 September, ekonomi AS memasuki masa resesi.
Walaupun saya belum lulus, saya telah mendapat pekerjaan dengan
bayaran tinggi dan sangat menguntungkan. Semua teman sekelas saya
cemburu akan keberuntungan saya. Tetapi setelah satu bulan bekerja,
saat mengemudi pulang dari bekerja, saya mengalami
kecelakaan.
Saya tidak mendapat luka-luka yang terlihat dari kecelakaan
tersebut, tidak juga luka memar. Walaupun demikian, semua tulang
persendian tubuh saya terasa sakit. Meskipun sinar-X tidak
menemukan masalah, rasa nyeri bertambah parah sampai berjalanpun
terasa sulit. Selama sembilan bulan, keadaan saya tidak membaik.
Saya merasa pengobatan kedokteran barat tidak cukup baik, maka saya
berhenti bekerja dan meninggalkan suami di Amerika Serikat, kembali
ke Taiwan mencari pengobatan tradisional Tionghoa. Saya
diperkenalkan kepada seorang dokter tulang tradisional Tionghoa
hebat yang dapat menyambung tulang persendian dan menghilangkan
nyeri saya dengan cepat. Ternyata kecelakaan mobil itu telah
membuat persendian saya lepas, di lokasi yang tidak terdeteksi
Sinar-X. Lepasnya persendian tersebut menyebabkan nyeri,
peradangan, dan menyebabkan cidera jaringan ikat persendian. Karena
terlambat mendapat perawatan, kesembuhan menjadi tantangan. Sebab
jaringan ikat persendian saya tidak bisa lagi mempertahankan
tulang-tulang persendian tetap pada tempatnya, setiap gerakan akan
mengakibatkan dislokasi. Saya tidak bisa membuka pintu, memakai
pakaian, atau bahkan memegang sebuah mangkok. Setiap dua sampai
tiga hari, saya harus bertemu dokter tulang untuk mengembalikan
tulang sendi saya pada tempatnya.
Kesehatan saya memburuk. Perlahan-lahan, penyakit syaraf keturunan
mulai muncul mempengaruhi saya. Saya menderita sindrom
fibromyalgia, nyeri urat syaraf dan otot kerangka. Saya merasakan
nyeri hebat di ujung-ujung urat syaraf. Hanya morfin yang bisa
mengurangi rasa sakit itu. Saya berpikir akan tragis jadinya jika
saya kecanduan obat disamping nyeri yang menetap ini, maka saya
tidak meminta dokter meningkatkan dosis obat bahkan ketika dosis
itu tidak lagi cukup untuk mengurangi rasa nyeri. Saya tetap
menggunakan dosis kecil dan menahan nyeri sampai hilang.
Fibromyalgia menyebabkan gangguan saluran pernapasan dan kelenjar
endokrin juga gangguan terhadap kontrol gula darah serta temperatur
tubuh. Saya mengalami kesulitan tidur, mudah pingsan, tumbuh kista
sepanjang 4 cm, dan bahkan harus membawa tabung oksigen ke
mana-mana.
Pengobatan barat tidak dapat mengobati fibromyalgia. Satu-Satunya
perawatan hanyalah mengontrol rasa nyeri dengan morfin dan obat
penghilang rasa sakit. Setiap hari, saya makan lebih dari selusin
pil. Saya juga melihat pasien lain yang tinggal di rumah sakit juga
kehilangan selera makan dan suasana hatinya berubah. Saya curiga
pil-pil itu akan memperpendek umur saya, tetapi saya tidak bisa
melewati hari-hari tanpa memakannya. Saya merasa tidak ada harapan
dan menderita.
Setelah satu setengah tahun perawatan tidak efektif di Taiwan, saya
memutuskan berhenti mencari pengobatan dan kembali ke Amerika
Serikat berkumpul dengan suami. Tiga hari sebelum kembali ke
Amerika Serikat, saya menemukan diagram titik akupungtur di telinga
dan sebuah artikel seorang dokter pengobatan Tionghoa di Internet.
Saya selalu membaca koran The Epoch Times di AS dan senang membaca
kolom yang ditulis oleh dokter pengobatan tradisional Tionghoa.
Dari artikelnya, saya bisa merasakan dokter ini mempunyai etika
pengobatan yang baik dan seorang yang jujur. Saya mengetahui dia
juga meneliti penyakit persendian. Karena pengobatan Tionghoa
mempunyai pandangan medis yang unik, saya ingin mencoba untuk yang
terakhir kali.
Dokter pengobatan Tionghoa ini mempunyai banyak pasien, tetapi saya
memintanya untuk memeriksa saya sebelum saya kembali ke Amerika
Serikat. Dia sangat baik dan memberi saya waktu 45 menit di siang
hari sebelum keberangkatan. Dia mempunyai ketrampilan hebat dalam
pendeteksian ginjal, hati, perut, tulang, dan kondisi sumsum tulang
begitu juga dengan perawatan akupunktur. Dia menemukan darah saya
yang keluar berwarna hitam, menandakan organ dalam saya tidak lagi
baik dan penyakit ini telah mencapai sumsum tulang. Wajah dokter
berubah pucat dan dengan lemah-lembut bertanya kepada saya, "Apakah
kamu mempunyai banyak persoalan dalam pikiranmu?" Pada akhirnya dia
berkata, "Kamu akan kembali ke Amerika Serikat dan tak seorangpun
dapat menyelamatkankamu. Kamu harus menyelamatkan dirimu sendiri.
Berlatihlah Falun Gong, dan semua penyakitmu akan hilang." Dia
mungkin melihat saya tidak percaya padanya, maka dia memberi saya
brosur Falun Dafa dan beberapa materi klarifikasi kebenaran,
kemudian dia menyuruh saya pulang untuk mempelajarinya di internet.
Saya membawa dua lembar kertas itu kembali ke AS. Saat itu saya
tidak mengetahui lembaran kertas itu akan mengubah hidup
saya.
Saya tidak segera belajar Falun Gong setelah kembali ke Amerika
Serikat. Saya ingin percaya bahwa Falun Gong bisa menyembuhkan
semua penyakit, tetapi saya pikir akan seperti Taichi yang
memerlukan sepuluh sampai dua puluh tahun untuk berhasil. Saat itu,
saya sudah berusia 50 tahun. Saya segera mencari seorang
akupungturis untuk mengurangi rasa nyeri agar bisa cepat kembali
bekerja. Tetapi, asuransi kesehatan saya tidak mencakup pengobatan
akupungtur. Dengan suami bekerja sepanjang hari dan tidak ada
seorangpun yang membantu, beberapa persendian saya tergeser, dan
terpaksa berbaring di tempat tidur selama dua minggu sebelum
gejalanya sedikit membaik. Saya menyadari tidak dapat hidup dengan
baik jadi meminta ibu saya agar mengijinkan saya kembali ke Taiwan
untuk berobat. Ibu melarang saya kembali lagi karena semua uang
mereka sudah terpakai untuk perawatan saya sebelumnya. Jika saya
membutuhkan perawatan lebih lanjut, kami harus meminjam uang. Saya
menangis selama tiga hari, berpikir betapa kerasnya usaha saya
selama 30 tahun untuk memperoleh dua gelar master, tapi pada
akhirnya, cari makanpun saya tidak bisa. Satu-satunya yang dapat
saya lakukan hanyalah hidup dalam penderitaan. Saya memutuskan,
saya hanya hidup demi keluarga dan harus sembuh demi mereka apapun
penyakit saya. Timbul pertentangan pada diri saya apakah harus
menyerah atau tidak untuk menyembuhkan penyakit meskipun
kemungkinannya harus meminjam uang.
Saat ini, saya memikirkan tentang berlatih Falun Gong sebagai jalan
terakhir. Saya mencobanya karena gratis dan tidak membuat saya
merasa lebih buruk dari yang sudah saya rasakan. Saya mendownload
video latihan dan mengikutinya. Saya memandang Falun Dafa sebagai
qigong biasa ketika mulai mempelajarinya. Karena persendian panggul
saya longgar, persendian saya biasanya akan bergeser, jika saya
melebarkan kaki saya. Di latihan ke empat harus berjongkok. Saya
berpikir, karena saya sedang memberi Falun Gong kesempatan, saya
harus melakukan gerakan dengan tepat jika ingin efektif. Maka saya
lebarkan kaki dan berjongkok ke bawah. Akibatnya, sambungan tulang
persendian saya bergeser. Saya harus tetap berbaring di tempat
tidur karena nyeri dan tidak mampu untuk bangun.
Kali ini saya benar-benar takut. Saya pikir, "Tamatlah sudah:
keadaan saya tidak bisa diobati oleh pengobatan barat, pengobatan
Tionghoa, bahkan qigong. Saya benar-benar akan menjadi orang cacat
selama sisa hidup saya." Saya berpikir pasti telah melakukan banyak
perbuatan tidak baik dalam kehidupan sebelumnya atau banyak
kehidupan-kehidupan sebelumnya sehingga membuat saya harus melewati
sisa hidup sekarang ini melunasi hutang saya dalam keadaan sakit.
Tubuh saya seperti sebuah penjara dan alat penyiksa. Setelah satu
malam menderita, saya tiba-tiba memikirkan dokter pengobatan
Tionghoa di Taiwan tersebut dan bagaimana ia sangat
merekomendasikan Falun Gong. Saya berpikir untuk memperhatikannya
lagi dan tidak cepat menyerah.
Hari berikut, saya pergi ke kelas perkenalan yang diadakan oleh
praktisi Taiwan dan menyadari para praktisi baru harus membaca
Zhuan Falun. Setelah membaca Ceramah Tiga, saya beristirahat
sejenak dan merasa terkejut, seolah-olah ada sebuah jendela yang
dibuka. Hari berikut, saya melihat-lihat situs Dafa, tetapi tidak
merasa seperti membaca Zhuan Falun. Ketika membuka situs,
dianjurkan bagi praktisi baru untuk membaca Zhuan Falun sampai
habis, maka saya melakukannya. Kali ini berbeda dari sebelumnya.
Ketika saya membaca:
“Coba anda pikirkan, apa gerangan masalahnya mengajar Gong menuju
tingkat tinggi? Bukankah itu menyelamatkan manusia? Dengan
menyelamatkan manusia berarti anda betul-betul menjalankan Xiulian,
sudah bukan sekadar menghalau penyakit dan menyehatkan tubuh.”
(“Zhuan Falun,” edisi baru)
Hati saya tersentak. "Menyelamatkan orang? Apakah saya menemukan
seorang juru selamat? Kultivasi? Apakah saya menemukan suatu jalan
kultivasi? Apakah saya benar-benar seberuntung ini?"
Kemudian saya membaca :
“Jiwa manusia yang paling dini juga berasal dari alam
semesta.”
“Manusia harus balik ke asal kembali ke jati diri barulah merupakan
tujuan sebenarnya dari menjadi seorang manusia, oleh karena itu
ketika seseorang ingin Xiulian sifat kebuddhaannya dianggap sudah
muncul.” (“Zhuan Falun,” edisi baru).
Saya menarik nafas panjang. Akhirnya saya menemukannya! Sejak 1997,
saya memahaminya dengan jelas orang-orang dilahirkan kembali ke
bumi ini agar menyadari sesuatu. Setelah siang dan malam memikirkan
nyeri dan kecelakaan mobil itu, akhirnya saya menemukannya.
Memikirkan kembali Juli 1999, ketika saya berada di dalam pesawat
terbang kembali dari Taiwan, saya melihat "pelangi" mengelilingi
matahari, yang sekarang saya sadari adalah sebuah Falun. Ketika
saya kembali ke New York, saya melihat bendera Falun di jalan
Flushing dan sebuah toko buku dengan sebarisan buku Dafa dibungkus
dalam sebuah bola bercahaya keemasan. Pada waktu itu, saya
berpikir, "Kenapa hari ini saya terus-menerus melihat banyak hal
tentang Falun Gong?" Tetapi saya merasa takut dengan bola bercahaya
keemasan itu dan ingin menghindarinya. Penghindaran ini bertahan
selama 8 tahun.
Saya sangat bahagia ketika membaca:
“Mengapa manusia punya penyakit? Sebab fundamental yang membuat dia
punya penyakit dan segala kemalangan adalah karma, adalah medan
karma substansi hitam tersebut. Ia termasuk benda yang bersifat
negatif, termasuk kategori yang tidak baik. Sedangkan
makhluk-makhluk jahat juga bersifat negatif, semuanya tergolong
hitam, oleh karena itu, ia dapat datang mendekam di tempat,
lingkungan tersebut sesuai dengannya. Ia merupakan sebab
fundamental yang menyebabkan seseorang berpenyakit, itu adalah
suatu sumber penyakit yang paling utama.” (“Zhuan Falun,” edisi
baru).
Penderitaan saya sebenarnya untuk membayar karma. Saya merasa saya
pasti telah banyak membayar karma karena menderita secara fisik dan
mental dalam waktu yang sangat lama. Saya juga tidak perlu lagi
merasa cemas untuk melakukan perawatan atau tidak. Saya hanya akan
melanjutkan penderitaan untuk membayar karma. Saya tidak peduli
seberapa besar nyeri yang saya rasakan, saya hanya ingin cepat
membayar karma dan tidak ingin membawanya reinkarnasi bersama
saya.
Ketika tiba waktunya saya minum obat, secara naluri saya ingin
menelan pil, tapi saya berpikir, "Tunggu. Makan obat akan mendorong
kembali karma masuk ke dalam tubuh saya. Prinsip universal ini
tetap berlaku terhadap saya meskipun saya tidak berkultivasi.
Sekarang karena saya mengetahuinya, bukankah bodoh jika tetap makan
obat?" Tetapi saya berpikir untuk buang pil itu berarti
menghambur-menghamburkan uang. Setelah banyak pertimbangan, saya
tiba-tiba berpikir, "Pada tingkat berbeda ada Fa yang berbeda
tingkat" (“Zhuan Falun,” edisi baru). Saya merasa mendorong kembali
karma ke dalam tubuh merupakan masalah yang lebih serius daripada
menghamburkan uang, maka saya membuang obat Tionghoa itu. Karena
dokter tidak bisa menyembuhkan penyakit saya dan kemanjuran obat
tersebut tidak diketahui selain banyak efek sampingnya, saya merasa
menjadi kelinci percobaan klinis. Tetapi saya masih menyimpan obat
penawar rasa sakit dan membiarkan jarum akupungtur tetap tertusuk
di tempatnya. Saya pikir jika tidak ada seorang pun menjaga saya
dan tidak sanggup lagi menahan sakit, saya masih bisa makan obat
penghilang rasa sakit. Di samping itu, jika saya mencabut jarum
akupungtur, saya tidak akan bisa menemukan lagi titik yang tepat
untuk menusukkannya.
Saya membaca Zhuan Falun dalam satu hari, dan sungguh tergerak.
Saya merasa seolah-olah ada miniatur tubuh saya melompat-lompat dan
berteriak di dalam dada, "Saya ingin berkultivasi! Saya ingin
berkultivasi! Dapatkah orang melihat ini?" Tetapi saya merasa
sangat tidak berarti dan tidak luar biasa. Tidak seorang pun pernah
datang ke rumah saya mengatakan seberapa besar bakat dasar saya
atau mengatakan saya mempunyai takdir pertemuan dengan Buddha atau
mengangkat saya sebagai murid. Saya merasa benar-benar sedih
walaupun saya cukup beruntung dapat bertemu seorang juru selamat,
saya tidak bisa memasuki pintu kultivasi. Meskipun begitu, saya
merasa semua yang dikatakan di dalam Zhuan Falun adalah nyata, maka
sekalipun saya tidak bisa memasuki pintu kultivasi dan tak seorang
pun menjaga saya atau membersihkan tubuh saya dan penyakit saya
tidak pernah hilang, saya akan tetap menggunakan sisa hidup saya
dengan sungguh-sungguh menanggung dan membayar karma serta
menjalani kehidupan saya sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada
dalam Zhuan Falun.
Bangun tidur di hari berikutnya, saya telah merencanakan untuk
hati-hati melatih tubuh saya yang sakit. Tetapi, saya merasa tangan
yang hampir rusak sekarang bisa digerakkan dengan mudah dan bebas
dari rasa sakit. Saya mengecek seluruh tubuh, tidak ada rasa sakit.
Rasa sakit luar biasa ketika keluar dari tempat tidur, berjalan dan
menuruni tangga selama dua tahun terakhir telah hilang seolah-olah
selama ini adalah mimpi. Saya merenung apakah saya sungguh-sungguh
sedang dilindungi. Saya berkata dalam hati, "Jadi dewa-dewa dengan
kuasa agung benar-benar ada. Saya telah benar-benar berhubungan
dengan para dewa; hanya saja saya tidak melihat mereka." Perasaan
nyeri yang benar-benar nyata yang telah saya rasakan selama dua
tahun menghilang dalam satu malam. Perasaan memuakkan dari
persendian yang bergesekan satu sama lain menghilang tanpa suatu
proses. Jika segala sesuatu di dalam masyarakat manusia adalah
suatu ilusi, berarti tidak hanya kekayaan materi, penyakit juga
adalah ilusi.
Saya masih tidak berani percaya Guru sedang melindungi saya dan
takut itu hanyalah imajinasi saya sendiri. Satu minggu kemudian,
ketika saya sedang menonton video ceramah Guru di Guangzhou, saya
mendengar Guru mengatakan, "Jika kamu menginjak dua perahu pada
saat bersamaan, kamu tidak dapat memperoleh apapun." Ketika
membahas spesialisasi tunggal. Saya terkejut. Apakah ia
membicarakan saya? Di satu sisi, saya berkata saya percaya akan
Dafa, tetapi di sisi lain, saya tidak bisa melepaskan pengobatan
akupungtur -- bukankah ini menginjak dua perahu? Di satu sisi, saya
diam-diam menikmati manfaat Dafa, tetapi pada sisi lain saya sedang
menggunakan metode manusia untuk perlindungan ganda. Saya ingin
manfaat dari kedua-duanya manusia dan dewa. Betapa jahat dan
rendahnya itu. Tanpa keraguan, saya segera mencabut jarum
akupungtur tersebut. Hati saya telah mantap dan saya sepenuhnya
percaya terhadap Dafa.
Pagi berikutnya saya bangun tanpa rasa sakit. Saya masih saja tidak
benar-benar yakin telah dilindungi, maka saya tidak berani bersila
sendirian di rumah. Saya pikir jika tulang paha saya patah, saya
tidak akan bisa merangkak. Saya ingin belajar meditasi di tempat
latihan jadi jika Guru tidak melindungi saya dan terjadi sesuatu,
paling tidak ada orang membantu saya memanggil ambulan. Di tempat
latihan, saya mulai duduk dengan posisi lotus tunggal selama 30-40
menit. Tidak ada yang bergeser dan saya bahkan merasa lebih nyaman.
Saat ini, saya yakin sedang dilindungi dan Guru telah menerima
saya.
Melihat kehidupan saya, semua yang telah saya pelajari, dengar,
lihat, dan pikirkan membuat saya dapat mengenali Dafa ketika saya
melihatnya. Untuk menuntun saya memperoleh Fa, Guru bersusah payah
mengatur segalanya. Lingkungan yang diciptakan oleh praktisi di
seluruh dunia secara langsung mengarahkan saya menyadari takdir
saya dengan Dafa. Jika bukan karena membaca The Epoch Times, saya
tidak akan mempercayai dokter pengobatan Tionghoa dan mungkin telah
menyerah ketika pertama kali saya menemui jalan buntu. Maka saya
berterima kasih kepada semua rekan praktisi atas kerja keras
mereka. Apapun proyek pembuktian kebenaran Fa yang sedang kalian
kerjakan bahkan meskipun itu adalah suatu berita hiburan, kalian
sudah memberi kekuatan kepada orang-orang yang mempunyai takdir
pertemuan untuk memperoleh Fa atau diselamatkan. Ini bukan hanya
perkataan yang manis di mulut saja. Ini adalah kebenaran yang
nyata.
Saya adalah seseorang yang seharusnya sudah mengajukan permohonan
sebagai penyandang cacat, saya telah diobati dalam satu malam.
Tidak hanya diobati, saya juga menjadi lebih kuat dari sebelum
kecelakaan mobil. Sebelumnya, saya merasa kesehatan saya, karier,
perkawinan, dan keluarga semua telah hilang, hidup saya telah
berakhir. Kemudian saya diberikan kesempatan kedua. Guru tidak
hanya menahan penderitaan untuk saya agar saya dapat berkultivasi,
Guru juga menganugerahkan saya tugas suci penyelamatan makhluk
hidup, mengizinkan saya menerapkan kebajikan yang akan terwujud
dengan karakter alam semesta. Guru telah memberi begitu banyak hal
untuk saya. Kebaikan Guru, tak terukur dan tidak akan pernah dapat
dibalas. Saya hanya dapat menghargai Dafa, berkultivasi dengan
rajin, dan menyelamatkan makhluk hidup. Saya ingin sepenuhnya
mencurahkan hati saya, berasimilasi dengan Sejati-Baik-Sabar dan
hidup untuk melayani orang lain.
Terima kasih, Guru!
Terima kasih, teman-teman praktisi!
English:
http://clearwisdom.net/html/articles/2009/8/16/110060.html