Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Sepuluh Tahun Mengklarifikasi Fakta Di Depan Kedutaan China di Washington DC, Memungkinkan Orang-Orang Secara Berangsur-angsur Memahami Fakta Kebenaran

6 Sep. 2009 |   Oleh: Huang Yusheng dan Liu Wenxin melaporkan dari Washington DC


(Kebijakanjernih. net) Ms. Tao Lisha adalah seorang praktisi Falun Gong yang tinggal di Washington DC. Dia secara damai telah memprotes penindasan terhadap Falun Gong yang dilakukan oleh Partai Komunis China (PKC) di depan Kedutaan Besar China selama bertahun-tahun. Menghadapi penindasan brutal PKC selama sepuluh tahun terakhir ini, Ms. Tao dan rekan-rekan praktisi secara terus-menerus mengklarifikasi fakta kebenaran.


Ms. Tao Lisha ambil bagian dalam kegiatan besar di depan Capitol Hill


Aksi damai di depan Kedutaan Besar China telah dilakukan selama sepuluh tahun terakhir

1. Asal mula dari aksi damai di depan Kedutaan Besar China

Pada 20 Juli 1999, Partai Komunis China mulai menganiaya Falun Gong. Menghadapi penganiayaan yang demikian serius, para praktisi dari seluruh Amerika Serikat berkumpul bersama di halaman di depan Capitol Hill memohon kepada Pemerintah Amerika Serikat agar menaruh perhatian pada masalah ini. Beberapa praktisi mengambil cuti dari pekerjaan mereka dan melakukan perjalanan jauh untuk  turut serta. Pada puncaknya, jumlah pesertanya mencapai seribu hingga dua ribu praktisi.

Setelah itu, beberapa praktisi setempat langsung pergi mengklarifikasi fakta di depan Kedutaan China. Karena PKC menganiaya Falun Gong, para praktisi pergi ke Kedutaan China untuk melakukan aksi damai memprotes penganiayaan dan mengklarifikasi fakta kebenaran. Kegiatan ini sudah berlangsung di depan Kedutaan Besar China selama bertahun-tahun.

Pada mulanya, hanya ada dua orang praktisi secara bergantian duduk di depan Kedutaan, dengan damai memprotes penganiayaan dan mengklarifikasi fakta. Kemudian, makin lama makin banyak praktisi ikut bergabung. Kapan pun mereka bisa, para praktisi muda juga datang sebelum atau sesudah mereka selesai bekerja. Para praktisi secara damai menentang penganiayaan selama sepuluh tahun terakhir. Di depan Kedutaan China selalu ada praktisi, mereka ada di sana setiap hari selama 3.650 hari terakhir ini.

2. Permohonan damai menyentuh staf Kedutaan


Pada malam hari di bulan November 1999, seorang staf kedutaan keluar dan berdebat dengan Ms. Tao. Orang tersebut memberitahu bahwa ia sudah membaca sekilas buku Zhuan Falun, lebih lanjut ia mengatakan banyak hal yang memfitnah Dafa. Ms. Tao berkata, "Bagus untuk anda. Anda menerima berkah setelah anda membaca buku ini." Ms. Tao lalu mengeluarkan buku Zhuan Falun yang ada di tasnya dan bertanya, “Karena anda sudah membaca buku ini, bagian yang mana yang anda anggap jahat?" Staf kedutaan tidak dapat menjawab dan hanya bicara gagap.

Ms. Tao melanjutkan, "Saya punya semua buku Falun Gong. Jika anda menemukan apa saja yang jahat, boleh beritahu saya, mari kita bicarakan bersama.” Dia juga mengingatkannya dengan belas kasih untuk tidak percaya berita palsu yang disebarkan oleh CCTV dan Kantor Berita Xinhua  (keduanya media Partai Komunis China) karena orang-orang di seluruh dunia telah tahu bahwa mereka berbohong dan PKC selalu memfitnah Falun Gong. Lebih lanjut, Ms. Tao memberitahu orang tersebut bahwa dia akan berupaya sebaik mungkin untuk membantu para staf di Kedutaan Besar China agar memahami Falun Gong dan menganjurkan mereka untuk mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin mereka miliki dengannya.

Akhirnya, Ms. Tao memberitahu staf tersebut bahwa orang-orang seharusnya tidak membiarkan penganiayaan kejam seperti ini terjadi terhadap rakyat China, "Karena kita semua orang China, kita seharusnya berusaha maksimal untuk menghentikan penganiayaan - tak masalah apakah kita orang yang bekerja pada kedutaan atau orang Tionghoa perantauan." Selanjutnya Ms. Tao  melakukan percakapan yang sangat bersahabat dengan orang tersebut. Sebelum pergi ia dengan hangat menjabat tangan Ms. Tao dan berkata, "Saya akan ingat setiap kata-kata anda."

Pada musim dingin ketika para staf kedutaan membersihkan salju dari jalanan, Ms. Tao selalu menyapa mereka dengan selamat pagi dan memuji mereka karena perbuatan baiknya. Orang-orang kedutaan juga menyapanya dengan selamat pagi. Mereka dapat melihat praktisi-praktisi Falun Gong duduk dengan tenang setiap hari di sana dan telah mengetahui bahwa Ms. Tao juga seorang praktisi. Ketika Ms. Tao mengatakan "Falun Dafa baik," mereka mengangguk setuju.

Salah satu staf yang telah meninggalkan Kedutaan China dengan diam-diam mengatakan kepada Ms. Tao bahwa ada monitor di mana-mana dalam radius 100 meter dari gedung Kedutaan China. Bahkan personil yang berada di dalam kedutaan terus dimonitor.

Ms. Tao menjawab bahwa Falun Gong adalah tulus dan terbuka, dan para praktisi tidak mempertanyakan identitas mereka yang datang untuk meminta informasi. Sebaliknya, praktisi benar-benar mengharapkan bahwa personil Kedutaan akan datang untuk memahami fakta kebenaran dan menjadi jelas tentang bagaimana jahatnya PKC. Dia menyarankan mereka untuk melakukan "Tiga Pengunduran" (mengundurkan diri dari PKC dan organisasi afiliasinya, seperti Liga Pemuda Komunis dan Perintis Muda Komunis). Dia dengan ramah menceritakan kepada mereka yang bekerja untuk PKC, "Anda mencari nafkah dengan bekerja untuk PKC;  namun satu-satunya yang PKC dapat lakukan terhadap anda adalah mengawasi tubuh anda; sementara pikiran anda bebas. Anda perlu memahami bahwa Falun Dafa adalah baik, demi memastikan masa depan yang cerah untuk diri anda sendiri!"

3. Polisi Amerika Yang Baik Hati dan Dukungan Warga Biasa

Selama sepuluh tahun terakhir, para praktisi Falun Gong sudah mendapatkan dukungan dari para petugas polisi dan warga dalam aksi damai mereka di depan Kedutaan Besar China. Ms. Tao menceritakan kisah seorang polisi yang baik hati.

Dua hari setelah serangan 11 September 2001, seperti biasa Ms. Tao pergi ke Kedutaan China. Dia melihat enam petugas polisi di sana dan mengatakan kepada mereka betapa sedihnya dia mendengar bencana ‘9/11.’ Namun, dia mengatakan dia tetap datang ke Kedutaan China karena PKC juga adalah teroris. Ketika ia bertanya apakah dia boleh tinggal di depan Kedutaan China, polisi tanpa ragu mengijinkannya. Polisi itu sedang bekerja lembur pada waktu itu.  

Sekali waktu, seorang polisi sedang duduk istirahat di bangku. Ms. Tao menghampiri untuk menyapanya. Polisi berkata bahwa ia lelah sekali setelah bekerja dua belas jam setiap hari. Ms. Tao berkata, ”Karena anda sibuk, anda tidak perlu susah-susah datang ke sini. Semuanya selalu damai karena para praktisi Falun Gong duduk di sini, dan akan tetap damai selamanya.” Polisi itu menjawab, ”Anda mempunyai seratus hingga ribuan praktisi di sini, masing-masing adalah orang yang Sejati-Baik-Sabar. Apakah anda tahu mengapa saya datang ke sini? Saya sebenarnya sangat lelah setelah bekerja. Ketika saya merasa sangat kelelahan, saya kemari untuk duduk sesaat, karena duduk di sini membuat saya merasa sangat nyaman. Setiap kali saya merasa kelelahan, saya selalu ingin datang dan duduk di sini.”

Ketika polisi itu mengetahui bahwa PKC telah menghasut orang-orang Tionghoa Amerika untuk memukuli para praktisi, ia menjadi sedemikian terusik sehingga ia mengeluarkan borgolnya dan melambaikannya ke arah Kedutaan China. Ia berkata kepada Ms. Tao, “Lisha, jika ada siapa pun berani memperlakukan anda seperti itu, panggil saya segera. Saya akan langsung menangkapnya. Ini adalah Amerika. PKC tidak bisa mengatur di sini. Dan itu adalah tanggung jawab saya (untuk melindungi anda).” Tidak lama setelah itu, polisi itu dipromosikan.

Pada musim dingin, seorang perempuan lanjut usia datang untuk berbicara dengan para praktisi, kemudian pergi. Sesaat kemudian, dia kembali, dengan membawa termos di dalam mobilnya yang berisi teh panas. Dia menyajikan teh kepada para praktisi, sambil berkata, “Sekarang sangatlah dingin. Saya tahu orang Tionghoa tidak menyukai kopi, makanya saya mempersiapkan teh panas untuk kalian.”

Perempuan ini sering kali mengunjungi para praktisi. Sekali waktu ketika mereka sedang duduk bermeditasi dalam kelompok besar, dia mengatakan pada mereka, sambil menunjuk pada pohon bunga magnolia, ”Saya mengamati kalian setiap hari. Di dalam hati saya, kalian adalah pohon-pohon besar; kalian adalah gunung-gunung besar!”

4. Seorang Keluarga Pejabat Tinggi Mengundurkan Diri dari PKC

Ms. Tao mengatakan bahwa semua pegawai Kedutaan China sudah mengamati bagaimana para praktisi Falun Gong bersikap selama sepuluh tahun terakhir. Di sana tidak pernah terjadi insiden kekerasan. Sebelum penganiayaan, Ms. Tao bahkan tidak tahu di mana Kedutaan China. Apa yang seorang perempuan lanjut usia akan lakukan di sana? Sebagai tambahan, dia tidak pernah terpikir akan punya alasan pergi ke sana. Namun, penganiayaan itu sangat serius sehingga para praktisi Falun Gong akan melanjutkan aksi damainya  di sana setiap hari, tak peduli betapa teriknya pada musim panas atau betapa dinginnya pada musim dingin, hingga penganiayaan berakhir.  

Selama sepuluh tahun ini, Ms. Tao harus menghabiskan empat jam setiap hari pergi ke Kedutaan. Ada praktisi lanjut usia lainnya bernama Ms. Xue yang berusia 89 tahun. Dia juga hadir setiap hari. Ms. Tao bahkan membujuknya agar tidak datang oleh karena usianya. Namun, Ms. Xue menjawab, ”Tidak apa. Saya berkeras datang ke sini untuk secara damai memprotes penganiayaan. Saya harus melakukan dengan baik di jalur kultivasi saya.”

Beberapa hari yang lalu ketika Ms. Tao ambil bagian dalam aktivitas kelompok di depan Capitol Hill, dia seperti biasa menjelaskan fakta kebenaran kepada orang-orang China. Diantaranya ada seorang saudara pejabat tinggi pemerintah yang terkenal. Ketika dia menyebutkan semakin banyak orang China yang telah mengundurkan diri dari PKC, salah seorang yang berdiri dekat saudara pejabat itu berkomentar, ”Anda berani menyebut pemunduran dari PKC? Apakah anda tahu siapa dia?” Ms. Tao menjawab, ”Saya tidak tahu siapa dia. Saya hanya tahu bahwa ia adalah saudara saya dari China. Saya berharap ia memiliki masa depan yang cerah. Meskipun seorang pejabat berdiri di depan saya, saya akan secara tulus memberitahu dia untuk mundur dari kelompok jahat ini, yang dikenal sebagai PKC - agar memberi masa depan yang cerah bagi keluarga dan keturunan-keturunannya yang belum lahir!” Setelah itu, saudara pejabat itu juga menyatakan mundur dari PKC.

5. Penutup


Sejauh ini, lebih dari 57 juta orang telah mundur dari PKC. Setiap orang memiliki sisi yang mengerti, dan makhluk hidup perlu memilih kebaikan. Ms. Tao berkata, ”Kami akan melanjutkan upaya-upaya kami hingga penganiayaan berakhir.”

Semangat ini merupakan ekspresi dari ratusan ribu praktisi Falun Gong. Semangat belas kasih dan kesabaran besar yang pasti akan membangkitkan rasa keadilan serta nurani lebih banyak makhluk hidup, dan membiarkan dunia menyaksikan cahaya yang abadi dari Sejati-Baik-Sabar.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/7/27/205405.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/8/5/109776.html