Shen Yun Performing Arts dari New York kembali ke teater utama AS, John F. Kennedy Center for the Performing Arts, pada hari Kamis, 25 Agustus 2009, dengan pertunjukan hanya bagi para tamu VIP, pertunjukan pertama dari tujuh pertunjukan yang telah dijadwalkan. Lebih dari seribu tokoh VIP di Washington DC terpesona oleh pertunjukan yang unik.
(Minghui.org)
Mantan Senator AS dan pendiri Yayasan
Demokrasi, Mike Gravel (sumber foto: Wikipedia)
Mike Gravel, mantan Senator AS (1969-1981) dan
pendiri Yayasan Demokrasi menghadiri pertunjukan eksklusif pada
tanggal 25 Agustus 2009.
Gravel mengatakan, “Sudah lama bagi saya untuk menyaksikan
pertunjukan, dan saya terpesona oleh warna dan kepandaian dalam
menampilkan pertunjukan… Fantastik, koreografi, warna-warna!”
Dia tidak bisa berkata-kata selain memuji Shen Yun, dan
merekomendasikan kepada semua orang, “Saya memuji para pemain,
produser, koreografer – pertunjukan yang sangat bagus dan saya
sangat merekomendasikan!”
“Ketika Anda melihat turun dari pergunungan, dan kepandaian
orang-orang ini pergi ke bulan atau langit, lalu kembali, dan
berjalan di atas panggung, sangat pinter. Apa yang dapat saya
katakan adalah sangat pinter. Dan memfokuskan perhatian Anda pada
apa yang akan mereka tunjukan berikutnya,” ucap Gravel, mengingat
acara “Biksu Ji Gong Lari di Jembatan” dan pemandangan lain pada
latar belakang sepanjang pertunjukan.”
Gravel menyebutkan dua acara Shen Yun yang menggambarkan
pelanggaran HAM terhadap latihan spiritual Falun Gong dimana
sekarang ini sedang terjadi di China. “Saya sangat, sangat prihatin
terhadap aspek HAM dan kebebasan berkeyakinan (Falun Gong).” Acara
“Menindas di Jalur Suci” serta “Martabat dan Belas Kasih”
memperlihatkan maha belas kasih dan kesabaran praktisi Falun Gong
dalam menghadapi penindasan brutal di China serta keteguhan
keyakinan mereka.
Richard Livingston bekerja di Pelayanan Luar Negeri pada Departemen
Negara selama 27 tahun dan di beberapa negara Asia. Meskipun sudah
pensiun, dia masih melayani Departemen Negara. Ia menilai
pertunjukan itu “spektakuler dan sangat indah.”
Livingston sangat terkesan dengan pertunjukan tersebut. Acara
“Martabat dan Belas Kasih” memperlihatkan seorang praktisi wanita
dipukul di penjara. Seorang narapidana merasa kasihan padanya, dan
ketika saatnya untuknya untuk membayar dosa, praktisi Falun Gong
menyelamatkannya. Livingston mendapatkan pesan belas kasih yang
ditunjukkan oleh praktisi wanita itu. Ia menambahkan, “Saya tidak
menganggap ini adalah seorang manusia, namun air mata membasahi
mata saya ketika melihat permusuhan dan penganiayaan terhadap
orang-orang, dan pada akhirnya mereka masih mempunyai harapan.” Ia
sangat menikmati pertunjukan dan akan merekomendasikan kepada
teman-temannya.
Diantara para tamu di Kennedy Center terdapat Vivian Watts,
Legislatif Distrik Virginia Ke-39. “Saya menilai sangat indah,”
katanya. “Talenta dari seluruh pertunjukan, kualitas pekerjaan.
Juga sangat mengilhami!”
“Saya pernah menonton sedikit [pertunjukan Tionghoa], tetapi bukan
semacam tarian sejarah,” katanya, menunjuk pada dua pembawa acara
yang bisa berbahasa Mandarin dan Inggris. Ia memuji penjelasan dari
“unsur-unsur sejarah dan tradisional Tionghoa.”
“Harapan adalah mewakili pesan-pesan itu. Semangat dan tradisional
berabad-abad diturunkan dari satu kehidupan ke kehidupan lain –
semua sangat mengilhami,” pungkasnya.
Watts menceritakan antusias para penonton, yang memberikan tepuk
tangan dalam waktu lama. “Saya pikir keseluruhan… warna, dan bentuk
yang indah serta talenta besar dari setiap individu adalah sesuatu
yang benar-benar akan bersama saya. Saya menganggap diri saya
sendiri sangat, sangat beruntung – sangat mujur – mempunyai
kesempatan ini.”
Chinese:
http://www.minghui.org/mh/articles/2009/8/27/207272.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/8/29/110409.html