(Minghui.org) Melihat pengumuman di situs
web Minghui/Clearwisdom yang meminta kontribusi bagi konferensi Fa
melalui internet, saya memutuskan untuk tidak melewatkan kesempatan
ini, karena saya belum pernah berpartisipasi dalam kegiatan ini
sebelumnya. Saya adalah orang yang mudah terharu saat membaca
artikel berbagi pengalaman yang ditulis oleh rekan-rekan praktisi
untuk konferensi Fa melalui internet tahun lalu, jadi saya
termotivasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini meskipun saya
adalah seorang buta huruf dengan pendidikan sekolah dasar.
Perbedaan besar antara kultivasi saya dan rekan-rekan praktisi
seharusnya tidak menghalangi saya untuk melaporkan keadaan
kultivasi saya kepada Guru dan tidak akan mengecewakan belas kasih
Beliau selama lebih dari sepuluh tahun ini. Disini saya akan
memberikan laporan singkat mengenai kultivasi saya di dalam
Dafa.
1. Pertemuan dengan
Dafa
Saya mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1997. Sebelumnya, saya
menderita banyak penyakit, termasuk rasa sakit di sekujur tubuh,
penyakit ginekologis dan edema pada ginjal. Pada Oktober 1997 saya
sakit lagi. Karena tidak mampu membiayai pengobatan, saya meminjam
uang dari seorang teman. Dengan uang itu saya menerima perawatan
transfusi darah selama sekitar satu bulan, namun sia-sia. Tangan
saya menjadi sangat bengkak hingga sulit menemukan pembuluh darah
dan saya tidak dapat makan maupun tidur. Dan lagi, saya
selalu bertengkar dengan suami karena kondisi keuangan keluarga
kami yang buruk. Saya berpikir: “Saya tidak ingin menjadi beban
bagi siapapun lagi. Biarkan saya mati agar semua bisa berakhir.”
Saya menangis sepanjang malam dengan pikiran seperti itu. Pagi
berikutnya seorang teman datang dan bertanya, “Apa kamu merasa
lebih baik sekarang? Saya dengar ada sebuah tempat latihan Falun
Gong di sekitar sini dan latihannya baik untuk kesehatan. Apakah
kamu mau mencoba?” Dengan segera saya menjawab: “Ya, saya akan
pergi.” Malam itu dia membawa saya ke sana. Di sana kira-kira ada
15 orang yang sedang berlatih Falun Gong. Orang yang mengantar saya
hanya bertahan seminggu, namun saya tetap pergi setiap hari.
Karena buta huruf, saya mengalami banyak kesulitan untuk membaca
Zhuan Falun. Ketika menemukan kata-kata yang tidak dikenal, saya
akan bertanya kepada rekan-rekan praktisi atau putri saya. Setelah
dengan usaha keras, saya selesai membacanya, saya menyadari bahwa
ini adalah persis apa yang saya cari sepanjang hidup saya.
Sekarang, saya telah menemukan Dafa, sebuah harapan baru tumbuh
dalam hidup saya. Saya segera memutuskan untuk berlatih Falun Gong
dan mengabdikan diri untuk Dafa dan Guru selama sisa hidup saya.
Tiada seorangpun yang dapat menghentikannya.
Sebagai seorang yang buta huruf, saya sangat menyukai belajar Fa.
Saya juga suka membaca biografi singkat Guru dan membuat saya
menangis saat membacanya. Dua bulan setelah berlatih Falun Gong,
saya mengalami penghapusan karma penyakit. Saya terbaring di tempat
tidur selama tujuh hari dan tidak dapat makan apapun kecuali untuk
sepotong kecil apel. Saya menyadari itu adalah penyingkiran karma
penyakit, jadi saya tetap bersikap positif meskipun tidak dapat
makan dan hanya melanjutkan belajar Fa dan berlatih Falun Gong
setiap hari. Tujuh hari kemudian, saya sembuh. Saya biasanya
bermeditasi dengan bersila tunggal selama 10 menit, namun dengan
segera dapat bersila ganda selama 30 menit. Pada tahun 1999, saya
menjalani tiga penyingkiran karma penyakit yang signifikan, yang
pertama selama tujuh hari, kedua selama lima hari dan yang ketiga
selama tiga hari. Pada waktu itu saya tidak memahami Fa dengan
baik. Saya hanya paham bahwa menurut buku Zhuan Falun, para
praktisi akan mengalami pemurnian tubuh dalam berkultivasi dan itu
bukan penyakit. Saya memahami bahwa kultivasi adalah serius dan
banyak rintangan dapat terjadi dalam kultivasi. Dengan pemahaman
ini saya melewati penyingkiran karma penyakit dengan teguh.
Kondisi kehidupan keluarga saya miskin dan suami pengangguran.
Putri saya menitipkan putrinya yang berusia 8 bulan kepada saya dan
meminta saya mengurusnya. Dia membayar 200 Yuan setiap bulan, namun
itu hampir tidak cukup untuk biaya hidup. Karena sulitnya
kehidupan, saya berusaha menabung sedikit uang setelah berlatih
Falun Gong. Saya tidak ingin menghabiskan meskipun hanya satu sen
untuk makan, dengan harapan, saya dapat menghemat cukup uang untuk
keperluan Dafa di masa mendatang.
2. Kultivasi yang Lebih Teguh saat
Penganiayaan
Delapan belas bulan setelah berlatih Dafa, Partai Komunis China
(PKC) mulai menganiaya Falun Gong. Pada malam tanggal 20 Juli
1999, hari dimulainya penganiayaan, dua orang praktisi yang saya
kenal datang setelah menonton acara TV yang memfitnah Falun Gong
dan bertanya: “Sekarang pemerintah telah melarang Falun Gong. Apa
yang harus kita lakukan?” Saya menjawab: “Ini terserah kamu apakah
melanjutkan latihan atau tidak.” Saya tidak berkata lebih banyak,
namun saya berpikir: “Saya berada di ambang kematian sebelum
berlatih Falun Gong. Sekarang saya telah menemukan Guru dan Dafa.
Saya akan bertahan di dalam Dafa dan mengikuti Guru dengan teguh,
bahkan dengan taruhan jiwa sekalipun.”
Kami biasanya ada lebih dari sepuluh orang yang berlatih di tempat
latihan. Setelah penganiayaan dimulai, banyak orang yang saya kenal
sangat takut hingga melepaskan latihan. Setelah 20 Juli, saya
merubah jalan hidup saya. Saya berlatih Falun Gong di malam hari
setelah anggota keluarga tidur namun akan bangun lebih lambat di
pagi hari. Karena saya tidak dapat menghubungi seorang praktisi
pun, saya kehilangan akses untuk mendapatkan materi Dafa dan tidak
punya gambaran apa yang terjadi di tempat lain. Satu-satunya hal
yang saya tahu adalah harus selalu mengukur diri menurut Dafa, jadi
saya melanjutkan kultivasi seperti biasa tanpa gangguan dari luar
kecuali kondisi keuangan saya yang miskin.
Pada tahun 2002, saya mendengar dari seorang rekan praktisi bahwa
kita mempunyai akses baru untuk mendapat materi Dafa, namun saya
tidak bisa mendapatkannya dan merasa sangat sedih. Kemudian,
seorang rekan praktisi yang biasa bertindak sebagai koordinator
mengantar praktisi A kepada saya. Praktisi A membawakan beberapa
artikel terbaru, namun karena sumber yang terbatas, saya tidak
dapat menyimpan artikel yang baru untuk diri sendiri dan hanya
dapat menyimpannya selama satu hari sebelum diberikan kepada
praktisi lain. Karena buta huruf, saya membacanya dengan sangat
perlahan. Kadang-kadang artikel diambil sebelum saya selesai
membaca atau memahaminya. Kemudian saya memutuskan untuk
menyalinnya sebelum dibawa kepada praktisi lain. Tulisan saya
lambat dan jelek, bahkan tidak dapat menulis banyak huruf, jadi
saya meminta suami dan putri saya untuk membantu, namun mereka agak
tidak sabar. Bahkan jika mereka membantu, saya tidak mampu membaca
tulisan tangan mereka. Saya menjadi sangat cemas menghadapi hal
ini.
Kemudian, praktisi A ditangkap oleh PKC dan akses kami terhadap
materi Dafa lenyap. Waktu itu kami mempunyai sangat sedikit materi
klarifikasi fakta kebenaran, jadi saya memutuskan untuk menulisnya
dan membagikannya sendiri, namun saya bahkan tidak mampu membeli
kertas dan pulpen. Lalu saya meminta seorang teman untuk
membantu membeli kertas dan pulpen, lalu saya menghabiskan
dua sampai tiga bulan menulis materi. Saya meminta putri saya
memeriksa kembali tulisan saya. Dia berkata: “Ibu, tulisanmu tanpa
tanda baca dan banyak huruf / karakter yang salah. Bagaimana orang
bisa membacanya?” Lalu saya meminta beberapa rekan praktisi yang
saya kenal sebelumnya untuk membantu menulis, namun mereka menolak
membantu. Setelah tanpa jalan keluar, saya membaca tulisan saya dan
meminta putri saya menuliskannya dan meminta rekan praktisi
mencetaknya. Sebelum berencana untuk membagikannya, saya meminta
seorang rekan praktisi untuk membacanya. Dia mengatakan tulisannya
kurang baik dan terlalu menakjubkan bagi manusia biasa, jadi saya
harus menyerah. Kemudian saya mencoba mengklarifikasi fakta
kebenaran tentang Dafa kepada orang-orang secara langsung, namun
efeknya tidak begitu baik. Saya benar-benar cemas. Situasi ini
berlangsung sampai kami mempunyai akses baru terhadap materi Dafa
setelah rekan praktisi A dibebaskan.
Pada tahun 2005, saya telah menabung 1.000 Yuan. Saya bertanya
kepada praktisi A: “Apakah 1.000 Yuan cukup untuk membeli sebuah
mesin fotokopi? Jika terlalu mahal, saya harus melepaskan gagasan
itu. Saya hanya ingin menyediakan artikel bagi rekan-rekan praktisi
untuk dibaca dan materi klarifikasi fakta kebenaran bagi
orang-orang untuk dibaca. Saya ingin membantu memecahkan dua
masalah ini.” Praktisi A sangat terkejut dan terharu atas rencana
saya dan berkata: “Kamu sungguh luar biasa, dalam kondisi keuangan
yang sulit, mau menyumbangkan uang untuk melakukan pekerjaan Dafa.
Beberapa praktisi yang lebih kaya darimu tidak melakukannya.” Kami
membeli sebuah mesin fotokopi dengan harga 800 Yuan.
Sebelum Tahun Baru Imlek, suami saya menemukan mesin fotokopi
tersebut dan menanyakan dari mana asalnya, namun saya menolak
mengatakannya. Kemudian ia mulai bertengkar dengan saya, mengatakan
bahwa ini pasti dibawa oleh praktisi A dan ia ingin melaporkan
praktisi ini kepada polisi dan agar ditangkap. Dia mengancam untuk
membuang mesin itu. Jika tidak, ia akan menceraikan dan mengusir
saya dari rumah. Pada saat itu saya hanya mempunyai satu pikiran:
“Selama di rumah, saya akan melakukan pekerjaan Dafa apapun yang
saya sukai dan tiada seorangpun yang dapat mengganggu. Tiada
seorangpun yang akan membuang alat Dafa selama saya di sini.
Kemudian, mesin fotokopi itu rusak, namun baik saya maupun praktisi
A tidak bisa memperbaikinya. Akhirnya, praktisi A membawa mesin
itu. Ada praktisi lain, B yang tinggal di sekitar saya. Ia
melepaskan latihan Falun Gong setelah 20 Juli namun melanjutkan
latihan setelah saya mengirimnya beberapa materi Dafa. Dia membeli
sebuah mesin fotokopi baru dari hasil kerjanya dan kami bekerja
sama. Saya memfotokopi materi sementara dia membagikan kepada
orang-orang. Suatu hari, mesin kehabisan bubuk tinta. Ia pergi ke
pusat penjualan komputer di kota dan membayar seorang teknisi untuk
mengisi bubuk tinta baru. Ini cukup mahal dan menghabiskan waktu.
Untuk mempelajari teknik mengisi bubuk tinta, saya selalu
memperhatikan teknisi mengerjakan tanpa berkedip. Lalu saya mencoba
mengisi bubuk tinta sendiri di rumah. Pada awalnya saya begitu
sulit hingga selalu dipenuhi bubuk tinta, namun setelah beberapa
kali mencoba, saya berhasil mempelajari teknik tersebut. Kemudian,
praktisi B menyarankan agar kami membeli sebuah komputer dengan
uangnya, namun saya ragu: “Saya buta huruf. Bagaimana bisa belajar
menggunakannya?”
Karena peningkatan dalam berkultivasi, suami juga berubah dan tidak
menentang kultivasi saya seperti sebelumnya. Bulan Juni 2006, sudah
lebih dari sepuluh tahun saya tidak pulang ke kota kelahiran saya,
jadi saya ingin pergi ke sana untuk melihat apakah Dafa telah
menyebar di sana. Saya menyiapkan sekitar 60 brosur klarifikasi
fakta kebenaran, membawanya ke kota kelahiran dan membagikan kepada
kerabat dan teman-teman. Mereka tidak pernah mendengar fakta
sebenarnya tentang Dafa. Dalam perjalanan ini saya menganjurkan 50
orang lebih untuk keluar dari PKC dan organisasi afiliasinya.
Setelah tiba di rumah, saya berpikir: “Dafa belum tersebar di kota
kelahiran saya, dan materi yang saya bawa tidak cukup. Banyak orang
belum menerima materi klarifikasi fakta kebenaran apapun dan banyak
orang belum keluar dari PKC. Saya harus pergi ke sana lagi.” Pada
bulan November saya menyiapkan banyak materi dan akan dibagikan
lagi. Dua tas besar dipenuhi dengan buku Zhuan Falun, audio tape
ceramah Fa dan latihan Falun Gong, VCD Sembilan Komentar mengenai
Partai Komunis, brosur dan VCD klarifikasi fakta kebenaran, begitu
berat. Pada malam hari sebelum saya mendistribusikannya, saya
bermimpi dimana polisi menghampiri dan menyita semuanya. Setelah
terbangun saya berpikir: “Saya seorang praktisi Dafa, murid Guru.
Saya tidak takut apapun dan akan mengambil tanggung jawab sebagai
seorang praktisi Dafa, betapapun bahayanya.” Dalam perjalanan,
suami mengantar saya ke stasiun bus dan seorang pemudi membantu
saya ketika turun dari bus. Segalanya berjalan dengan sangat
lancar.
Setelah tiba di kota kelahiran, pertama-tama saya klarifikasi fakta
kebenaran mengenai Falun Gong kepada kerabat yang terdekat. Lalu
saya pergi ke kerabat lain yang tinggalnya jauh. Ini adalah sebuah
kota kecil, dan kantor polisi terletak di jalan utama. Saya pergi
mengunjungi teman lama yang buka toko. Ibu dan putrinya mengundang
saya makan malam. Saya mengklarifikasi fakta kebenaran kepada
mereka sambil makan. Ibunya berkata: “Kami telah menerima perintah
dari kantor polisi bahwa kami harus melaporkan praktisi Falun Gong
kepada mereka bilamana menjumpainya.” Selama makan malam, ibunya
permisi untuk pergi ke kamr kecil, namun sebenarnya pergi ke kantor
polisi untuk melaporkan saya. Setelah kembali dia menyatakan bahwa
persahabatan kita telah berakhir dan kemudian ia pergi tidur dengan
sikap yang membingungkan. Setelah makan malam, saya turun ke bawah
dan mengklarifikasi fakta kebenaran kepada suaminya. Ketika polisi
datang, saya segera memancarkan pikiran lurus. Polisi pergi ke meja
kasir namun tidak melihat saya, meskipun saya duduk di tempat yang
sangat terlihat. Saya tahu Guru melindungi saya. Keesokan
harinya, saat melangkah keluar ke jalanan, saya melihat
banyak mobil polisi menunggu saya. Saya berpikir: “Kalian tidak
akan melihat saya” dan naik ke bus serta pergi. Selama 20 hari
perjalanan ke kota kelahiran, saya menganjurkan banyak orang untuk
keluar dari PKC dan semua materi berhasil dibagikan.
Pada musim panas tahun ini, suami saya pergi ke kota kelahirannya
bersama anak-anak dan saya tinggal di rumah sendirian. Suatu hari,
saat sedang dalam perjalanan membagikan materi klarifikasi fakta
kebenaran, saya tertabrak mobil. Saya jatuh ke tanah dan merasa
sangat sakit di punggung belakang bagian bawah seperti telah patah.
Supir itu turun dari mobil dan membantu saya berdiri, sambil
berkata: “Mari kita ke rumah sakit.” Saya menarik nafas dan berkata
padanya, “Kamu boleh pergi. Saya baik-baik saja.” Supir itu
menawarkan sejumlah uang, kira-kira beberapa ratus yuan, namun saya
menolaknya: “Saya tidak membutuhkan uang Anda. Anda kebetulan
berjumpa seorang yang baik hari ini. Saya seorang praktisi Falun
Gong. Anda harus ingat bahwa Falun Dafa adalah baik dan berbaik
hatilah terhadap Falun Gong.” Setelah saya pulang ke rumah,
sakitnya teramat sangat hingga saya tidak dapat bergerak. Pada hari
kelima saya merasakan beberapa Falun berputar di sekujur tubuh.
Pada hari ketujuh suami kembali ke rumah. Dia membawa saya ke
rumah sakit untuk perawatan pemijatan. Gagal mempertahankan
Xinxing, saya pergi bersamanya, berpikir ini boleh-boleh saja
asalkan tidak minum obat. Namun, setelah pemijatan, saya harus
melumuri cairan obat di kulit, dan saya tidak menolaknya. Setelah
kembali ke rumah saya menyadari bahwa saya salah bertindak, karena
saya telah memperlakukan rasa sakit itu sebagai sebuah penyakit.
Kemudian saya memancarkan pikiran lurus. Setelah melakukannya saya
segera sembuh! Namun, karena gagal mempertahankan Xinxing, saya
menyia-nyiakan waktu berharga selama sebulan. Saya memahami bahwa
kultivasi Dafa adalah sangat serius dan harus mempertahankan
Xinxing sepanjang waktu untuk memenuhi ketentuan Dafa.
3. Melepaskan Keterikatan terhadap Perasaan
Manusia
Pada tahun 2002, suami saya berkencan dengan seorang wanita yang
berasal dari kota kelahiran kami. Pada tahun 2003, putra saya
memberitahu saya setelah ia mengetahui apa yang telah terjadi. Guru
memberi petunjuk kepada saya agar menangani masalah ini dengan
pikiran yang rasional. Saya menelepon suami agar pulang ke rumah
namun tidak mengatakan apapun mengenai masalah ini. Pada bulan
November 2006, saya pergi ke kota kelahiran untuk klarifikasi fakta
kebenaran. Ketika tiba di sana, seorang kenalan menghampiri dan
mengatakan: “Saya yakin seorang wanita saat ini tinggal di rumahmu.
Jika kamu tidak percaya, kamu dapat tanyakan seseorang tetanggamu.”
Saya menelepon putri kecil saya dan memintanya pulang ke rumah dan
melihat. Hasil penyelidikannya memastikan apa yang dikatakan
kenalan saya. Saya sangat terkejut hingga merasa hampir gila, namun
saya segera berusaha untuk tenang. Saya berpikir: “Mulai sekarang,
saya harus mengesampingkan masalah ini dan tidak tergerak olehnya
untuk sementara waktu. Saya akan kembali untuk ini setelah selesai
melakukan hal yang paling penting untuk menyelamatkan makhluk
hidup.” Setelah selesai klarifikasi fakta kebenaran, kenalan
tersebut menceritakan lebih terperinci mengenai apa yang telah
terjadi, seperti dimana mereka sebelumnya, apa yang suami belikan
untuk wanita itu dan berapa banyak uang yang dia berikan
kepadanya.
Sebelum pulang ke rumah, saya pikir Guru memberi petunjuk kepada
saya dengan sajak-Nya:
“Belas kasih mampu mencairkan langit dan bumi, untuk mendatangkan
musim semi
Pikiran Lurus dapat menolong manusia di dunia ini”
(“Fa Meluruskan Alam Semesta,” Hong Yin II)
Saya memahami bahwa saya harus mengukur masalah ini dengan Dafa dan
seharusnya tidak memperlakukannya dengan pikiran manusia biasa.
Saya memutuskan untuk menyelesaikan dengan belas kasih. Setelah
tiba di rumah, saya menceritakan semua yang saya ketahui tentang
apa yang telah dia lakukan. Saya mengatakan bahwa saya mengetahui
tentang perselingkuhan itu bukan karena saya mencoba mencampuri
urusan pribadinya namun karena orang lain yang menceritakannya. Ia
mengakui apa yang telah dia lakukan. Saya mengatakan kepadanya
untuk menghentikan perselingkuhan itu dan tidak menyalahkannya.
Setelah itu kami kembali normal seperti sebelumnya.
4. Mendirikan Tempat Produksi Materi
Meskipun kami telah mempunyai mesin fotokopi, kami masih memerlukan
materi asli untuk dikopi. Rekan praktisi B kemudian berbicara
dengan saya mengenai kemungkinan membeli sebuah komputer. Keluarga
praktisi B miskin dan menentangnya berlatih Falun Gong. Jadi
komputer itu akan ditempatkan di rumah saya jika kami membelinya.
Ini tidak masalah. Hal yang paling saya khawatirkan adalah saya
mungkin tidak mampu belajar cara menggunakan komputer. Suatu hari,
saya pergi bersama praktisi B untuk membeli beberapa materi. Dalam
perjalanan kami berpapasan dengan seorang rekan praktisi yang
sangat mahir di bidang tehnologi komputer. Dengan pengaturan Guru,
dia seakan-akan sedang menunggu kami. Praktisi B menceritakan
rencana kami kepadanya. Segera dia berjanji akan membantu kami dan
mengatakan kepada kami untuk membeli komputer keesokan harinya.
Sebelumnya saya agak ragu-ragu, namun sekarang tidak punya pilihan
lain selain melaksanakan rencana kami. Saya menggunakan semua uang
saya untuk beli komputer dan membawanya pulang ke rumah. Sebelum
pergi, rekan praktisi tersebut mengatakan agar saya menghubungkan
komputer baru ke internet dan dia akan datang untuk mengajarkan
cara menggunakan. Saya tidak tahu bahwa saya perlu membayar
sambungan ke internet dan saya telah kehabisan uang. Lalu apa yang
harus saya lakukan? Saya segera menelepon rekan praktisi C, yang
baru saya jumpai dua kali. Mengetahui situasi saya, dia segera
mengirim sejumlah uang. Dengan uang ini dan 100 yuan hasil pinjaman
dari orang lain, saya berhasil menghubungkan komputer ke internet.
Namun masalah baru muncul. Setelah mendapatkan komputer, putri
tertua saya mengirim putrinya yang berusia 8 bulan kepada saya dan
sekarang saya harus mengurusnya. Ini membuat saya sangat cemas,
karena sekarang saya harus menjaga dua bayi. Bagaimana saya bisa
meluangkan waktu untuk belajar membuat materi dengan komputer? Pada
saat ini praktisi C mengenalkan rekan praktisi D kepada saya.
Praktisi D masih muda dan mengetahui teknik dasar penggunaan
komputer. Tempat produksi materi kami mulai berjalan segera
sesudahnya. Praktisi C belum lama berjumpa dengan praktisi D.
Bukankah ini adalah pengaturan Guru yang sempurna?
Saat merenovasi rumah pada Januari 2007, saya berhasil meminta
suami untuk menyisakan sebuah ruangan untuk menempatkan mesin-mesin
tersebut. Ruangannya tidak besar namun cukup untuk meletakkan
mesin-mesin tersebut. Pada awalnya, saya hanya tahu cara
menggunakan mesin fotokopi, sementara praktisi D menggunakan
komputer untuk mengunduh artikel-artikel dan mencetaknya. Saya
menetapkan pikiran untuk mempelajari komputer. Dimulai dari cara
menggunakan mouse, saya belajar mengunduh dan mencetak file serta
merekam ke disk secara mandiri. Saya memahami bahwa sangat penting
bagi rekan-rekan praktisi untuk bekerjasama dengan baik. Ketika
kami berselisih satu sama lain, mesin-mesin tersebut tidak akan
bekerja dengan baik, saat kami mencari ke dalam diri masing-masing,
mesin-mesin akan bekerja dengan sempurna.
Setelah kami mendirikan tempat produksi materi, saya tidak pernah
takut kemungkinan polisi akan datang. Saya percaya pada kata-kata
Guru:
“Akar saya sudah terpancang pada alam semesta, siapa yang dapat
menggoyahkan anda, berarti dapat menggoyahkan saya, terus terang,
dia dapat menggoyahkan alam semesta ini.” (Zhuan Falun)
dan
“…dengan satu hati anda yang tidak tergoyah, akan dapat mengatasi
puluhan ribu yang berkecamuk.”
(“Menyingkirkan Keterikatan Terakhir”, Petunjuk Penting Untuk Gigih
Maju II)
Menyimpan kata-kata Guru dalam ingatan, saya selalu menempatkan Fa
dan tugas penyelamatan makhluk hidup pada urutan
pertama.
Setiap hari saya sibuk dengan berbagai macam hal: merawat cucu,
belajar Fa, berlatih Falun Gong, memancarkan pikiran lurus,
memproduksi materi klarifikasi fakta kebenaran dan melakukan
pekerjaan rumah. Untuk mempertahankan waktu pemancaran pikiran
lurus dan latihan bersama, saya membeli tiga jam alarm. Yang satu
diatur pukul 6 pagi, satunya diatur pukul 12 siang dan yang satunya
diatur pukul 3.30 pagi. Setiap hari paling sedikit saya belajar
satu ceramah Fa. Kadang-kadang, saat tidak dapat belajar Fa tepat
waktu atau lupa memancarkan pikiran lurus, saya akan mengantuk saat
akan baca Fa dan anak-anak menjadi mudah sakit serta mesin-mesin
juga tidak berfungsi. Suatu hari, salah satu dari anak-anak
mengalami demam tinggi pada tengah malam. Keesokan paginya, suami
mengajak saya membawa anak itu ke rumah sakit untuk disuntik. Rumah
saya jauh dari rumah sakit. Setelah dua hari disuntik, demam anak
itu tetap tinggi, dan saya tidak dapat belajar Fa, melakukan
latihan ataupun memproduksi materi klarifikasi fakta kebenaran
seperti biasa. Sakit anak itu membuat saya begitu sibuk hingga saya
mengantuk dan lelah. Malamnya saya berpikir: “Bagaimana saya, yang
seorang kultivator, banyak dimanipulasi oleh mereka hingga tidak
dapat melakukan tiga hal? Tidak, saya harus memancarkan pikiran
lurus untuk melenyapkan gangguan ini.” Keesokan harinya saya
mengatakan kepada suami: “Hari ini saya tidak akan pergi ke rumah
sakit. Jika kamu mau, kamu bisa membawa anak itu.” Suami juga tidak
pergi, dan anak itu sembuh. Ada begitu banyak kasus seperti ini.
Kultivasi adalah sangat serius dan kita benar-benar perlu
menanggapinya dengan serius.
Dalam berkultivasi, saya selalu mengingat ajaran Guru, “…dalam
seluruh proses Xiulian, harus menghilangkan segenap keterikatan
hati maupun berbagai nafsu keinginan yang dimiliki oleh manusia
biasa.” (Zhuan Falun) Di dalam hari, saya percaya Guru ada di sisi
saya dan di setiap pikiran, kata-kata dan tindakan saya, harus
sesuai dengan Fa. Saya selalu mencoba mencari ke dalam saat
berselisih dan mempertimbangkan orang lain. Disamping itu, saya
menyusun agenda saya, baik untuk hal-hal Dafa maupun pekerjaan
rumah dengan baik. Hasilnya, lingkungan di sekitar saya juga
berangsur-angsur berubah. Suami menjadi baik dan lebih kooperatif
serta tidak membuat masalah dengan produksi materi informasi lagi.
Dia bahkan kadang-kadang membantu mengurus anak-anak. Ketika
membutuhkan bantuannya untuk hal-hal Dafa, dia tidak segan-segan
menawarkan bantuannya. Kondisi keuangan saya juga membaik.
Saya sangat memahami bahwa kita dapat melakukan dengan baik dan
melewati semua ujian di dalam kultivasi kita, jika kita dengan
sejati percaya pada Guru dan Fa.
Di atas hanyalah sedikit pemahaman pribadi, mohon tunjukkan bila
ada yang tidak tepat.
Chinese: http://minghui.org/mh/articles/2009/11/4/211351.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/11/20/112501.html