(Minghui.org)
Kasus pemblokiran sinyal NTDTV Asia-Pasifik mendapat perhatian
politik di Taiwan. Ada 104 anggota dewan dan legislatif
menandatangani petisi, meminta Komisi Komunikasi Nasional untuk
menyelidiki kasus tersebut dan memublikasikan hasilnya. Dewan
Kabupaten Taoyuan baru-baru ini mengajukan mosi untuk meminta
pemerintah daerah untuk memberi bantuan dalam penyelidikan. Hakim
Daerah, Wu Chih Yang, dan juru bicara Dewan, Tseng Chung Yi,
menunjukan dukungan mereka terhadap penyelidikan.
Di pertemuan ke delapan, sesi ke
enambelas, anggota Dewan Kabupaten Taoyuan, Chih Ming mengajukan
mosi untuk meminta pemerintah Kabupaten Taoyuan untuk membantu
penyelidikan kasus pemblokiran sinyal NTDTV. Delapan anggota dewan
lainnya tidak ada yang keberatan, mereka semua mendukung mosi
tersebut.
Ini merupakan kejadian pertama di Taiwan, sinyal sebuah stasiun TV
swasta diblokir dengan tidak wajar dalam waktu yang begitu lama.
Siaran yang diblokir terfokus pada tayangan mengenai kehidupan
manusia, hak asazi, dan masalah keamanan di China. Sinyal satelit
Chunghwa ST1 mengalami pemblokiran acak pada tanggal 17 September,
yang meningkat menjadi beberapa jam sehari. Tanggal 1 Oktober, pada
perayaan revolusi komunis China yang kental dengan nuansa politik,
sinyal diblokir sehari penuh.
Cheng Wen Tsan, mantan direktur Kantor Informasi Pemerintah,
mengatakan untuk memblokir sebuah satelit butuh kewenangan sebuah
negara. Cheng yakin Partai Komunis China (PKC) yang secara
sistematis mengintervensi kebebasan mengeluarkan pendapat. Cheng
menjelaskan, PKC menggunakan teknik yang sama untuk memblokir
sinyal CNN setelah kejadian Pembantaian 4 Juni.
Pengacara Lin Fong Cheng yang pernah bekerja untuk Radio Taiwan
International (RTI) mengatakan, RTI adalah sebuah radio di Taiwan
yang sah diakui secara internasional untuk memancarkan siaran ke
luar negeri, dengan menggunakan gelombang pendek. “Tidak sehari pun
sinyal RTI tidak diintervensi,” kata Lin.
Lin yakin sinyal NTDTV diblokir oleh PKC. Kata Lin, “Hari ini bisa
memblokir sinyal NTDTV, maka besok bisa memblokir bantuan dan
sistem pencegahan bencana atau stasiun berita lain.”
Chinese
version click here
English
version click here