(Minghui.org) Sekitar
pukul 8:00 malam pada 9 Desember 2009, beberapa polisi dari Kantor
Polisi Yuegong di Kota Tumen, Provinsi Jilin, mendobrak rumah Ms.
Liu Yaxian. Tanpa menunjukkan identitas, mereka menangkap empat
praktisi, termasuk Ms. Liu Yaxian, dan pada 10 Desember sore,
mereka dikirim ke Pusat Penahanan Anshan.
Pada jam 8 malam, Ms. Liu mendengar ketukan
keras di pintu. Dia tinggal dekat Sekolah Menengah Atas No. 2 di
Kota Tumen. Segera setelah Ms. Liu membukakan pintu, beberapa
polisi menerjang ke dalam. Tanpa menunjukkan identitas, mereka
menggeledah tubuh empat praktisi perempuan, yakni: Ms. Liu, Ms. Xue
Xiuhua (berusia 61 tahun), Ms. Wang Yuxiu dan Ms. Qu. Mereka
menyita satu MP3 Player, buku-buku Dafa dan beberapa materi-materi
klarifikasi fakta Falun Gong dan penganiayaan. Lalu mereka
memeriksa sebuah laci lemari baju dan lemari-lemari lainnya. Mereka
tidak menemukan apa-apa tetapi tetap membawa keempat praktisi ini
ke kantor polisi untuk interogasi lebih lanjut, selama proses itu
petugas juga menyiksa para praktisi.
Pada 10 Desember sore, seseorang menyaksikan Ms. Wang Yuxiu sedang
diseret pada rambutnya dan didorong ke kendaraan polisi. Dia
dipukuli hingga babak belur. Keempat praktisi ini kemudian dibawa
ke Pusat Penahanan Anshan. Pada sore hari, keluarga Ms. Liu
menghubungi polisi untuk menanyakan tentang kondisinya dan
diberitahukan bahwa dia akan ditahan selama 15 hari.
Sebelum peristiwa ini, Ms. Xue Xiuhua pernah ditangkap oleh petugas
dari Divisi Keamanan Domestik dari Kantor Keamanan Publik Tumen -
saat dia sedang mengklarifikasi fakta Falun Gong dan
membagi-bagikan brosur klarifikasi. Dia diinterogasi dan disiksa
dengan kejam. Mereka memaksanya untuk mengatakan di mana dia
mendapatkan brosur-brosur tersebut. Empat polisi secara bergiliran
mencambuknya; seorang petugas polisi melakukan perbuatan biadab
tersebut selama satu jam. Mengakibatkan, Ms. Xue yang berusia 57
tahun menderita selama empat jam dan dipukuli hingga babak belur di
sekujur tubuh. Mereka menaruh sebuah “topi besi” di kepalanya, yang
menyebabkan korban berdarah.
Di pusat penahanan, Ms. Xue tidak diijinkan untuk melakukan latihan
Falun Gong. Ketika ia melakukan mogok makan, ia secara paksa dibawa
oleh seorang petugas dan seorang dokter ke rumah sakit untuk diberi
makan secara paksa (melalui selang). Mereka membiarkan tabung
terpasang di dalam hidungnya bahkan setelah selesai. Ketika Ms. Xue
menariknya keluar sendiri, mereka memasukkannya kembali. Dia
dipaksa makan tiga kali. Akibatnya, hidung dan mulutnya terluka
parah.
Pada bulan April dan Mei 2005, Ms. Xue dipenjara di Kamp Kerja
Paksa Heizuizi di Changchun. Selama enam bulan dipenjara, dia
dipaksa untuk menulis “lima pernyataan” dan dipaksa mengatakan
berbagai hal yang memfitnah Falun Dafa. Ms. Xue menolak untuk
bekerja sama.
Pada 9 November, ketika dia menolak untuk menulis apa yang petugas
inginkan, dia diseret oleh tiga orang polisi dan disiksa. Ms. Xue
terdengar meneriakkan “Falun Dafa baik” sampai mulutnya dibungkam
dan disekap. Dia disetrum dengan tongkat listrik hingga pingsan.
Mereka memukuli mulut dan kemaluannya dengan tongkat listrik,
menyebabkan korban kehilangan kendali atas saluran kemih dan perut
bawahnya. Pada waktu itu, Ms. Xue sangat lemah, namun tidak ada
orang yang diijinkan untuk membantunya saat korban sedang berjalan.
Siapa pun yang membantunya akan dihukum.
Praktisi Que, seorang perempuan lanjut usia lainnya, juga ditahan
selama tiga tahun di kamp kerja paksa beberapa tahun yang
lalu.
Kantor Polisi Yuegong, Kota Tumen, Provinsi Jilin:
0433-3622448
Nomor telepon dari petugas polisi Jin Jingda: 0433-3672444
Nomor telepon dari Pi Xiaoming: 0433-3616161
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/12/14/214367.html
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/12/30/113466.html