(Minghui.org) Pameran Seni Lukis Internasional “Sejati-Baik-Sabar” secara resmi dibuka untuk umum pada 16 Oktober 2010, di Sika Galerry, Ubud, Bali. Pameran ini dibuka oleh sekretaris bidang pariwisata yang mewakili Bupati Gianyar. Dalam sambutan tertulisnya, Bapak Bupati mengatakan, “Saya memberikan pengahargaan besar kepada penyelenggara karena melibatkan pelukis-pelukis berbagai negara, serta berkarya dengan menggunakan prinsip-prinsip universal Sejati-Baik-Sabar.”
Acara ini dihadiri oleh ratusan undangan dari kalangan pejabat daerah, pemerhati seni dan para seniman. Acara yang dikemas dengan apik diiringi penampilan tari kipas oleh lima penari remaja, memecahkan keheningan malam. Tarian yang indah memukau para undangan yang hadir.
Wakil Bupati menerima kenang-kenangan dari sekretaris Yayasan Kreasi Seni Sejati
Para tamu undangan terkesima menyaksikan lukisan-lukisan yang dipamerkan
Tarian kipas
Tidak hanya pencinta seni lokal yang datang,
terlihat juga puluhan warga asing ikut terhanyut oleh aura positif
pameran lukisan ini.
Pameran yang diselenggarakan oleh Yayasan Kreasi Seni Sejati
bekerja sama dengan Sika Gallery akan berlangsung dari tanggal 16
sampai 23 Oktober 2010.
Para tamu merasa nyaman dan berlama-lama memperhatikan 36 lukisan
yang dipamerkan. Penyelenggara juga memutar video tentang lukisan
yang dipamerkan, bernarasi bahasa Mandarin dengan teks terjemahan
bahasa Indonesia. “Ini juga menyedot perhatian undangan karena
semua lukisan yang dipamerkan berurut dan bercerita,” kata M.
Bachtijar sebagai kurator.
Cok Widiarsa sebagai wakil Bupati menulis di buku pengunjung,
“Lukisannya luar biasa bisa mengungkap perasaan bergejolak, melihat
kebaikan dan keburukan dunia dapat memotivasi nurani
kemanusiaan.”
Marlina, seorang warga Jerman mengatakan, “Saya tidak bisa
berkomentar karena bulu tubuh saya merinding, hati saya tersentuh,”
katanya.
Senang bertemu anda kembali kata Diana Livingstone, warga Amerika,
”Semua lukisannya indah dan ini yang menjadi favorit saya,” katanya
sambil menunjuk lukisan yang berjudul “Penyatuan Keadilan.” Pelukis
lukisan ini menggambarkan perjalanan obor perdamaian kemanusiaan
untuk menghentikan penindasan terhadap mereka yang tidak berdosa di
China. Datang dari berbagai penjuru membentuk barisan yang megah,
sedangkan di atas, para dewa memperhatikan perbuatan baik dari
orang-orang yang peduli keadilan di bumi dan memberkati
mereka.