(Minghui.org) Di daratan China, dilindungi
oleh rezim komunis, Kantor 610 mampu melakukan apa pun semaunya.
Namun, berhadapan dengan situasi di mana mereka tidak memiliki
dukungan rezim komunis, mereka dihadapkan pada tuntutan pidana dan
menyadari bahwa orang-orang di dunia mengetahui kejahatan
mereka.
Yang Song, wakil sekretaris Partai
Provinsi Hubei dan sekretaris Partai Kota Wuhan, menjadi kepala
Kantor 610 Hubei pada bulan Juli 2006. Sebelum dan selama masa
jabatannya sebagai kepala 610, ia mendedikasikan dirinya dalam
penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong dan ia juga diduga
terlibat langsung dalam mengoordinasi pengambilan organ dari
praktisi Falun Gong yang masih hidup. Dia secara langsung
bertanggung jawab atas penganiayaan yang dialami oleh praktisi di
Provinsi Hubei setelah dia menjabat. Pada bulan Oktober 2006, Yang
Song mengirim perintah rahasia kepada Kantor 610: Agar semua
praktisi di tiga penjara utama di Provinsi Hubei - Penjara
Kabupaten Fanjiatai, Shayang - Hubei, Penjara Qinduankou Hubei, dan
Penjara Wanita Wuhan, jika hukuman penjara atau kerja paksa telah
usai tetapi praktisi belum "berubah," maka Kantor 610 setempat
harus mengirim mereka ke tempat yang disebut "kelas-kelas
pendidikan hukum" (yang sebenarnya merupakan pusat-pusat penahanan
yang dibentuk untuk mencuci otak praktisi Falun Gong).
Menghindari Praktisi Untuk Pertama Kalinya
Sebelum Yang Song menaiki pesawat di daratan, dia sudah tahu bahwa
ia akan menghadapi gugatan di Taiwan. Tanggal 20 September pukul
14:00, ia tiba di Bandara Taoyuan. Di luar bandara, praktisi Falun
Gong melakukan protes damai atas penganiayaan dan menunggu untuk
menyerahkan dakwaan kepadanya.
Yang berada dalam dilema. Dia begitu cemas sehingga ia tinggal di
dalam bandara, situasinya sangat tegang.
Lebih dari satu jam kemudian, sekitar pukul 15:36, Yang Song
akhirnya melangkah keluar dari lobi bandara. Seperti yang
diharapkan, para praktisi yang telah menunggu di luar segera datang
dan memberinya salinan gugatan yang baru saja diterima oleh Kantor
Kejaksaan Tinggi Taiwan jam 14:04. Yang Song tampak tertegun dan
ketakutan.
Begitu Yang Song meninggalkan area pabean, para praktisi berseru:
"Yang Song, Anda sedang digugat!" "Falun Dafa baik!" "Berhenti
menganiaya Falun Gong!" Apa yang membuat pejabat Partai Komunis
China (PKC) bahkan lebih malu adalah pengunjung dari daratan China
yang kebetulan berada di bandara turut bergabung, dan juga
mengatakan: "Falun Dafa baik" Ketika Yang hendak melangkah ke bus,
seorang praktisi memberinya salinan gugatan itu dan mengatakan
kepadanya: "Ini untuk Anda!" Kelihatan tertegun, Yang melemparkan
kertas ke bawah dan cepat melangkah naik ke bus. Pada saat yang
sama, praktisi lain berjalan ke depan bus dan membentang sebuah
spanduk besar bertuliskan "Falun Dafa dan Sejati-Baik-Sabar telah
membantu jutaan orang secara fisik dan mental menjadi sehat." Semua
pejabat PKC melihat spanduk tersebut.
Menghindari Praktisi Untuk Kedua kali
Tanggal 21 September sekitar pukul 20.00, Yang Song dijadwalkan
untuk menghadiri pertunjukan di International Conference Center.
Ketika Yang dan rombongannya tiba di lobi lantai pertama dari
centre, mereka bisa mendengar seruan dari luar: "Berhenti
menganiaya Falun Gong! Falun Dafa baik! Sejati-Baik-Sabar baik!"
Yang dan rombongannya lalu pergi ke ruang VIP yang berada di sisi
kiri lantai pertama dan berencana pergi dari sana ke ruang
konferensi.
Namun, segera setelah Yang melangkah keluar dari ruang VIP,
praktisi langsung mendekatinya dan mengatakan: "Anda sedang
dituntut karena telah menganiaya praktisi Falun Gong." Yang tampak
sangat gugup. Kemudian, dikelilingi oleh beberapa pengawal, Yang
cepat pergi ke ruangan VIP lain untuk bersembunyi dari praktisi.
Ketika ia sampai ke ruang VIP lainnya, seorang praktisi perempuan
sudah menunggunya di pintu masuk. Yang mengirim orang beberapa kali
untuk memeriksa, dan tidak berani keluar. Pada akhirnya, lebih dari
dua puluh pengawal dan polisi membentuk tembok pertahanan dan
memblokir para praktisi hingga sejauh sekitar 33 kaki. Praktisi
wanita lain datang dan bertanya mengapa begitu banyak orang
menghalangi seorang wanita yang sendirian, seorang warga negara,
dan mengapa polisi Taiwan melindungi seorang pembunuh?
Yang menunggu lebih dari satu jam di ruang VIP dan terus
melongokkan kepalanya keluar untuk memeriksa apakah para praktisi
telah pergi atau tidak. Ia menunggu sampai berakhirnya pertunjukan
dan meninggalkan ruang VIP sekitar 21:00.
Menghindari Praktisi Untuk Ketiga Kalinya
Tanggal 22 September pagi hari, Yang pergi ke Kabupaten Miaoli.
Ratusan spanduk praktisi yang memprotes penganiayaan terlihat di
semua tempat atraksi wisata. Ketika ia tiba di "Komplek Hakka,"
empat praktisi membentang spanduk di depannya. Dia dan
orang-orangnya terlihat terkejut dan tertegun.
Setelah dia masuk ke kompleks, ia tinggal di sana untuk waktu yang
lama dan tidak berani keluar. Seorang pedagang di Kabupaten Miaoli
berkata, "Sangat brutal dan kejam, karena Yang Song secara
langsung memerintahkan aparat polisi merampas organ-organ
praktisi Falun Gong yang masih hidup! Langit tidak akan menolerir
ketidakadilan seperti ini!"
Yang Song berada di Taiwan hanya beberapa hari, tapi ia
menyembunyikan dirinya dari praktisi Falun Gong sebanyak tiga kali
berturut-turut. Penjahat kemanusiaan seperti Yang tahu dengan
sangat jelas apa kejahatan yang telah dilakukannya. Dilindungi oleh
PKC, ia terus melakukan kejahatan mengerikan serta mempertahankan
posisi yang tinggi dan penghasilan yang besar. Pertanyaannya,
apakah bisa PKC memegang tampuk kekuasaan selamanya? Kejahatan
tetap merupakan kejahatan bahkan jika itu dilakukan di bawah
perlindungan PKC dan dilakukan secara diam-diam. Berapa lama lagi
dapat menyembunyikan penganiayaan yang sangat tragis dan brutal itu
di China?
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2010/9/27/230197.htm
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/10/12/120576.html