(Minghui.org) Sejak saya mulai berlatih
Falun Dafa, saya memiliki kesulitan dalam menyelesaikan
permasalahan keluarga. Suami tidak menginginkan saya berlatih, dan
dia juga tidak memiliki pemahaman yang baik tentang Dafa. Kami
benar-benar memiliki pandangan yang berlawanan dalam masalah ini.
Setiap kali saya berbicara tentang Dafa, dia akan mencekik
tenggorokan saya dan bahkan memukul serta menendang saya. Dia minta
bercerai setidaknya 10 kali. Saya merasakan kelelahan fisik dan
mental juga merasa tersiksa. Namun, saya tidak melepaskan keyakinan
saya terhadap Dafa, bahkan ketika suami dan saya tidak sejalan
bagaikan minyak dan air.
Saya merasa sangat sedih dan penuh
dengan depresi, keluhan, kebencian, dan ketakutan. Saya tidak ingin
menyinggungnya, dan sangat mendambakan ketenangan. Di sisi lain,
saya masih merasakan kasih sayang padanya. Saya tidak punya pilihan
selain tidur di ruang terpisah dengannya. Kami menemui jalan buntu.
Saya sering mendengar dia terbangun dari mimpi buruk di kamar
sebelah.
Suami saya adalah seseorang yang
serba bisa. Dia telah bekerja sebagai manajer selama
bertahun-tahun. Kami bekerja di tempat yang sama, jadi dia sangat
terpengaruh ketika Partai Komunis China (PKC) mulai menganiaya
Falun Gong. Saat itu, tekanan datang dari berbagai pihak kepada
kami. Ia sangat menderita.
Ketika saya ditahan dan dipenjara,
suami saya pergi kemana-mana berusaha untuk mendapatkan pembebasan
lebih awal untuk saya. Ia terpaksa berhenti bekerja ketika
penganiayaan dimulai, jadi dia telah menemani saya selama 11 tahun
terakhir. Seorang pria yang berbakat dan sukses terpaksa tinggal di
rumah sepanjang hari. Bayangkan, sebagai seorang yang bukan
praktisi, bagaimana tertekannya perasaan dia selama bertahun-tahun.
Dia tidak punya jalan untuk melepaskan kemarahannya, sehingga ia
melampiaskannya kepada saya. Sebuah keluarga yang hangat dan
bahagia benar-benar telah berubah. Pernikahan kami secara drastis
telah merosot. Kami larut dalam pertengkaran, saling menyalahkan,
dan konflik.
Saya tahu saya harus bersikap
sabar terhadapnya karena saya adalah seorang praktisi Dafa. Pada
banyak kesempatan saya bisa mengendalikan diri dan tidak bertengkar
denganya. Sebaliknya saya membujuk dia dengan kesabaran dan
kebaikan. Namun, saya tidak bisa bersabar ketika dia memfitnah Dafa
dan Guru. Saya bertengkar hebat dengannya, tetapi dia tidak bisa
menerima kebenaran. Dalam keadaan seperti ini, saya sungguh merasa
sangat sakit. Belakangan, ia pergi mencari wanita lain yang bisa
mengisi kekosongan hatinya. Setelah saya tahu apa yang dia lakukan,
saya merasa tidak tahan lagi. Kami bertengkar dan berkelahi,
keluarga kami berada di ambang kehancuran.
Sebagai seorang praktisi, saya
tahu saya harus meningkatkan diri. Dengan terus-menerus belajar Fa
dan melihat ke dalam, tingkatan saya meningkat dan kapasitas
kesabaran saya meningkat. Secara bertahap saya merasakan belas
kasih. Saya menyadari bahwa manusia biasa hidup dalam khayalan dan
penderitaan, tetapi mereka semua datang untuk Dafa. Mereka
manggantungkan harapan mereka pada Dafa untuk menyelamatkan
dirinya. Khususnya bagi anggota keluarga kami, karena penganiayaan,
mereka mengalami penderitaan yang luar biasa bersama-sama dengan
praktisi, sehingga mereka harus diselamatkan! Setiap kali saya
memiliki pikiran ini, saya benar-benar ingin menyelamatkan suami.
Tetapi tidak tahu bagaimana saya bisa melakukannya dan ini membuat
saya sangat khawatir.
Beberapa waktu yang lalu ia
menjalin hubungan dengan seorang wanita dan dicampakkan, yang
membuatnya lebih menderita lagi. Dia menceritakannya kepada saya
apa yang terjadi. Saya sangat tenang, sabar, dan penuh belas kasih
saat saya mendengarkan ceritanya. Malam itu saya membuka hati dan
membagi perasaan saya dengannya. Saya mengakui kekurangan saya dari
lubuk hati, membujuknya untuk kembali ke keluarga kami, dan saya
menyatakan kesediaan saya untuk bersama kembali dengannya. Pada
hari berikutnya kami pergi berjalan-jalan sambil
berbincang-bincang, dan saya berusaha membantunya agar berhenti
untuk khawatir lagi.
Hati kami telah ditakdirkan untuk
bersama-sama dan hubungan kami menjadi harmonis. Yang terpenting,
saya telah menyadari sebuah fakta bahwa kekuatan lama telah
menciptakan kebuntuan antara suami dan saya selama beberapa tahun
terakhir ini. Tujuan mereka adalah untuk menghancurkan keteguhan
saya melalui permasalahan keluarga, lalu menghancurkan kesempatan
saya untuk berkultivasi, dan mencegah keluarga saya memahami
kebenaran dan terselamatkan. Setelah saya menyadari hal ini, saya
memancarkan pikiran lurus secara intensif untuk menghilangkan
rintangan-rintangan yang diciptakan oleh kekuatan lama; untuk
menghancurkan iblis jahat, hantu komunis, dan campur tangan dewa
yang memanipulasi anggota keluarga saya, dan untuk memusnahkan
semua makhluk jahat dan unsur-unsur yang mengganggu kultivasi saya
serta mencegah keluarga saya memahami kebenaran dan
terselamatkan.
Tak lama setelah itu, saya merasa
tiba-tiba pinggang dan perut saya sakit. Ketika suami saya
mengetahui apa yang terjadi, ia duduk di samping. Pada saat itu
saya memiliki satu pikiran: Saya harus menyelamatkannya. Jadi saya
menahan rasa sakit saya dan dengan tenang mengatakan kebenaran
kepadanya yang tidak bisa saya lakukan sebelumnya. Saya berkata,
"Orang di dunia akan dihadapkan pada bencana di masa mendatang.
Lihatlah betapa bobroknya dunia sekarang ini. Orang jahat berkuasa.
Orang baik terus disiksa. Bencana alam dan bencana buatan
manusia akan terjadi satu demi satu. Pejabat PKC sangat jahat.
Manusia berada pada titik yang sangat berbahaya. Hanya praktisi
Dafa yang sedang menyelamatkan manusia di dunia. Setelah seseorang
percaya bahwa Falun Dafa Baik dan melepaskan diri dari PKC jahat,
ia akan diselamatkan."
Setelah ia mengerti dengan
perkataan saya, ia mengatakan ia bersedia untuk mengundurkan diri
dari PKC dan organisasi-organisasi afiliasinya. Dia sangat senang
dan berkata, "Saya diselamatkan! Saya diselamatkan!"
Sekitar tujuh hari kemudian rasa
sakit di pinggang saya menghilang. Saya segera pulih setelah itu.
Sejak saat itu, suami saya menjadi berpikiran jernih dan rasional.
Dia berhenti mengatakan hal-hal yang tidak hormat tentang Dafa dan
memperlakukan saya dengan hormat. Ia juga tidak lagi mengganggu
latihan kultivasi saya.
Sangat indah dan menakjubkan!
Sepuluh tahun penderitaan keluarga dan kesulitan-kesulitan yang
saya temui di dalam menyelamatkan keluarga saya telah berakhir.
Saya berterima kasih atas belas kasih Guru untuk hal ini.
Sebenarnya, permasalahan keluarga
dan bencana yang ditemui praktisi Dafa adalah ujian yang tidak
sulit atau bukan bencana yang sesungguhnya, melainkan hasil dari
karma dan keterikatan kita sendiri. Selama proses menerobos semua
kesulitan, kita akan meningkat dalam kultivasi kita. Pada intinya,
itu bukan proses penghancuran penderitaan keluarga, melainkan
melepaskan keterikatan kita dan melepaskan diri dari perasaan,
keinginan, dan nafsu.
Ketika kita sedang bersama dengan
keluarga, janganlah berusaha untuk mengubah mereka, tetapi
sebaliknya, kita harus mengubah diri kita terlebih dahulu,
melepaskan mentalitas bersaing, keterikatan terhadap nafsu,
ketakutan, ketidaksabaran, dan kasih sayang anggota keluarga, serta
meluruskan pikiran kita yang menyimpang dan keterikatan manusia.
Seiring kita semakin dimurnikan dan lebih bijak, hal-hal yang
tidak baik akan diasimilasikan dan dilarutkan dalam medan energi
belas kasih kita. Saya rasa ini adalah perwujudan dari apa yang
dikatakan "Cahaya Buddha menerangi seluruh penjuru, menegakkan
kebenaran memberi penerangan," (Zhuan Falun) pada tingkat tertentu
Fa.
Di atas hanyalah pengalaman
pribadi saya. Jika ada yang tidak sesuai dengan Dafa, mohon
tunjukan dengan belas kasih.
Chinese:
http://www.minghui.org/mh/articles/2010/9/30/230336.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/10/10/120540.html