Disalin dari buku tamu
(Minghui.org) Pada 23 Oktober 2010, pameran lukisan internasional ‘Sejati-Baik-Sabar’ baru saja berakhir di Sika Gallery, Ubud, Bali. Berikut adalah beberapa pesan dan kesan dari para pengunjung pameran yang merasa amat tersentuh dan terkesan dengan karya-karya lukisan praktisi Falun Dafa mancanegara, yang mengkultivasi jiwa mereka mengikuti prinsip universal ‘Sejati-Baik-Sabar.’
Cok Widiarsa (Kadis Kebudayaan Kabupaten Gianyar, wakil bupati dalam pembukaan): “Lukisannya luar biasa bisa mengungkap perasaan lagi bergolak melihat kebaikan dan keburukan dunia dan dapat memotivasi nurani kemanusiaan.”
I wayan Wirdana (SMK N 2 Sukawati): “Cukup memberikan gambaran kehidupan spiritual manusia”
I Nyoman Kondra (Banjar Siku Kamasan): “Semua lukisan yang ada di sini sangat luar biasa. Tidak lupa lagi saya mengucapkan terimakasih.”
Chalita Branier (Medan): “Dengan melihat lukisan ini sepertinya saya merasakan dan terharu dan terbawa sedih melihatnya.”
Santrayana: “Pameran ini adalah lambang dari sebuah perjuangan panjang yang penuh pengorbanan demi sebuah kata “KEBEBASAN” dalam arti yang sebenar-benarnya tanpa peduli terhadap pengorbanan sebesar apapun, sekecill apapun yang pasti sebuah ziarah panjang menuju seberkas sinar KEBAHAGIAAN. Namaste.”
Nerfa: “Bagus sekali belum pernah melihat pameran macam begini sebelumnya. “Bagus sangat menjunjung nilai-nilai kemanusiaan dan mengingat tentang ajaran spiritual.”
Sang Made Budiasa: “Pelayan yang tidak membedakan tamu adalah suatu yang harus diperhatikan dan tingkatkan terus maju terus dengan karya-karya luar biasa.”
I Nyoman Kandika: “Saya sudah sangat terkesan oleh karyanya berjuang terus.”
I Kadek Murdita: “Karya-karya lukisannya sangat luar biasa, saya terkesan dengan karya yang dipamerkan, tingkatkan terus.”
Dewa Manyo Gusti: “Pameran ini menampilkan karya yang menggugah hati mengarahkan orang kebaikan yang sejati dan memberikan rasa damai.”
Dewa: “Temanya sangat menyentuh saya kepengen menangis…..!”
W.Sukayasa: “Sangat mengesankan karya yang ditampilkan para pelukis, terutama teknik dan tema yang sangat menggugah perasaan para pencinta seni dan masyarakat lainya. Semoga di dunia ini akan tercipta kedamaian.”
I wayan Lingga SMK N2 Sukawati: “Bagus sangat mengesankan.”
Bayu (Kutuh Kaja): “Bagus dan sangat berkesan, semoga event seperti ini dapat diulang oleh gallery-gallery yang lain.”
Naufal (Batuan): “Semangat yang indah dalam goresan kuno.”
Edi (Gianyar): “Semoga misi mulia ini tercapai. Selamat.”
Kemer Gnap: “Sangat menyedihkan cerita dan lukisan-lukisan sangat indah.”
Cok Bagus Astika (Ubud): “Sangat bagus, banyak pesan-pesan kebaikan yang dipancarkan dari lukisan yang dipamerkan.”
Edy Able: “Akan terus berkarya penuangan tema pancaran kuat dalam karya dengan perenungan dalam.”
Merody. S: “Saya sangat kagum dalam berkesenian atau di bidang seni rupa, saya sangat bangga untuk lebih semangat untuk berkarya sebagai acuan ke depan.”
Ajep R: “Sangat menakjubkan sebagai acuan untuk meningkatkan karisma bagi pelukis-pelukis Indonesia.”
I Ketut Mara: “Harapan baru bagi saya untuk membenahi mental-moral. Semoga!”
I Putu Kusuma: “Saya sangat setuju dengan pesan dan kesan yang ada dalam lukisan atau tujuan-tujuannya karena menurut saya tidak ada yang abadi dari keindahan, kebenaran atau dharma.”
Diana: “Powerful presentation with beauty and depth of understanding for all of us unfamiliar with the issues.” (Presentasi yang indah dan mendalam tentang pemahaman bagi kami yang kurang begitu mengenal isu-isu ini.)
Ragil W: “Suatu karya yang sangat menyayat hati dan menggugah kemanusiaan tidak terikat dengan suatu keyakinan dan kebebasan.
A.A Gesa: “Karya-karya yang sama dengan kritik sosial, bagus buat motivasi buat teman-teman pelukis Bali.
Made Suta: “Dari pengamatan saya buah karya lukis tersebut saya sangat terharu, betapa indah kesan dari karya tersebut tercermin ketidakadilan dan kekerasan terhadap semua (tak terbaca…), yang sangat biadab……..!”
Tanpa Nama: “Gerakan moral (moral Force) yang susah didapatkan oleh kekuatan senjata apapun.”
Tanpa Nama: “Sangat menyentuh hati, sungguh mengerikan…manusia menyiksa sesama manusia. Semoga ini kejadian pertama dan terakhir di dunia.”
Made Sutena (Ubud): “Lukisan-lukisan ini sangat luar biasa dari segi teknis Realisme, Pewarnaan, Komposisi dan yang paling menyentuh hati adalah kedalaman rasa dan ekspresi wajah dari figur yang ditampilkan benar-benar dapat menggetarkan jiwa.”
I Nyoman Suweca: “Setelah memperhatikan dari semua pajangan lukisan yang dalam pameran di maksud dimana kesemuanya mempunyai point bahwa penyiksaan terhadap suatu ormas (Falun Gong) oleh kelompok yang tidak berkeperimanusiaan tanpa mau tahu latar belakang dan tujuan ormas ini adalah kebahagiaan sejati, yang dilukiskan dengan apik penuh jiwa keiklasan dsb nya yang patut di contoh oleh semua penganut agama diatas dunia. ---semoga dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama kekejaman dapat diatasi oleh kebaikan termasuk di Pulau Dewata ini.”
Jeffry: “Bagus, Berani mengangkat Tema kekerasan-kezaliman diktator China, ...”
Ery: “Kekerasan dalam bentuk apa pun seharusnya di hindarkan dalam hidup ini, apalagi karena sebuah keyakinan.”
Inge The Stone: “Sangat bagus memberikan banyak inspirasi dengan kesadaran.”
(Saya menawarkan Gallery saya dengan gratis untuk memamerkan lukisan-lukisan ini jika berpameran di Kuta)
Oka Artana: “Sangat terkesan oleh teknik lukisan yang sangat bagus sekali dan tema yang diangkat membuat hati sangat tergugah.”
Kel: “Thank you for allowing me to see, it fills my heart well sadness but now I will be able to talk about Falun Dafa with a little more knowledge.(Terima kasih telah memungkinkan saya melihatnya, tentu itu mengisi hati saya dengan kesedihan tetapi sekarang saya bisa berbicara lebih banyak tentang Falun Dafa.”)
C.M’Crou: “Thank you for educating me, although difficult to look at, the painting opened my eyes.” (Terima kasih telah mendidik saya, walau sulit untuk menyaksikannya, lukisan-lukisan ini telah membuka mata saya.”)
Aricadia: “Sangat berkesan terus berjuang!
Suwarita: “Sangat bagus dan terus semangat.”
Nungthens Put: “Sangat mengenaskan. Mengapa jiwa spiritualisme ditekan.??? Mengapa kerohanian manusia dilarang berkembang di China?”
I Made Artana: “Karyanya sangat bagus dan mengesankan.”
I Putu Edy Wiguna: “Karya sangat menarik dan menyentuh jiwa para penilainya.”
I Wayan Agustina: “Karyanya sangat menusuk jiwa.”
I Dewa Nyoman Batuan: “Sangat berpengaruh untuk saya.”
Gusti Nyoman Mirdiana (pelukis realis dari Pengosekan): “Segala yang tercipta dialam ini berasal dari spirit, tetaplah berkarya didasari dari ketenangan jiwa. Lukisan bagus mengandung nilai filosofis tinggi. Terimakasih.”
Drs. Made Aripta (pemahat, Tampaksiring): “Konsep karya cukup relevan dengan karya dan penampilan juga bagus, sekian. Terimakasih.”
Yastrawan: “Kreatif tercipta aspirasi dari kehidupan kisah nyata.”
Oka Supriadi: “Karyanya sangat kreatif, karena dari kehidupan kisah nyata. Karyanya sangat bagus.”
Nyoman Tulus (pelukis): “Lukisan ini sangat bagus sekali mampu menembus “lubuk hati” yang dalam. Lukisan ini mencerminkan cinta kasih yang sejati. Melihat lukisan ini kita turut rasanya, tersiksa. Saya turut berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa semoga penegak hukum cinta kasih ini dilindungi-Nya. Selamat berjuang. Hukum Cnita kasih pasti menang, sebab hukum cinta kasih adalah kehendak Tuhan.”
I Made Sunada: “Semua lukisannya sangat bagus dan mengesankan.”
Remkj dan Annmarnie: “Impression, impressive, important !”
A.A Ketut Rai: “Terharu medan energi baik.”
Kusuma Arnata: “Lukisan yang sangat mengagumkan.”
Eka Prengky: “Menarik karena kisah lukisan diambil dari kisah nyata yang menyedihkan.
I Made Superta: “Kejujuran membuka hati kita untuk penyadaran diri untuk berbuat di dunia ini.”
W.Dastra dan Losin: “Apa sih yang diperebutkan di jaman yang modern ini, apa sih yang ditakuti, kekejaman diperlihatkan di muka bumi ini!!!...”
Britta Hisoi: “Very emotional”
Karen Di Jumilo: “Wonderful Exhibit! Very inspiring!”
I Nyoman Sungada: “Setelah melihat lukisan secara keseluruhan, mencerminkan arti mempertahankan kebenaran dan prinsip hidup yang sesungguhnya.”
Praktisi Falun Dafa Bali sekali lagi mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan yang bersahabat dari berbagai lapisan masyarakat Bali, sehingga pameran lukisan internasional Sejati-Baik-Sabar dapat terselenggara dengan baik.