Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Kisah Hidup Ahua

21 Nov. 2010 |   Oleh: Atongmu


(Minghui.org)

Masa Kecil

Ahua memiliki kehidupan yang baik semasa kecil. Meskipun banyak orang menderita kelaparan, keluarganya berkecukupan karena ayahnya adalah pejabat desa. Suatu hari Ahua tengah makan dari mangkuknya di luar rumah, dua gadis kecil menatapnya lama. Mereka adalah bersaudara, satu lebih tua dari Ahua dan satunya lebih kecil. Ahua memberi tahu mereka agar pulang ke rumah dan membawa dua mangkuk. Ahua menaruh seluruh makanannya ke mangkuk gadis yang lebih tua. Kemudian dia masuk ke dalam, dan menuang makanan baru ke mangkuknya, kemudian dia berikan ke gadis yang lebih kecil.

Sejak itu, Ahua sering memberi makan kedua gadis itu saat waktu makan. Orang tua amat menyayangi Ahua karena dia anak terkecil dan anak laki-laki satu-satunya, maka orang tuanya tidak menghentikan Ahua melakukan hal ini dan itu berjalan lebih dari setahun. Nenek kedua gadis melihat semua ini. Suatu hari, nenek meminta Ahua untuk datang dan memberikannya manisan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Ahua merasa sangat nyaman setelah memakan manisan. Sejak itu, sebelum tidur, dia melihat substansi putih – seperti kapas atau awan – berjatuhan pada tubuhnya. Situasi itu berlangsung beberapa tahun. Ahua tidak pernah bicarakan hal itu dengan siapa pun karena dia berpikir itu terjadi pada setiap orang.

Belakangan, nenek meninggalkan desa itu bersama kedua cucunya dan tidak ada yang tahu kemana mereka pergi. Setelah berkultivasi Falun Dafa, Ahua mengerti bahwa substansi putih yang dilihatnya adalah De (kebajikan, sejenis substansi).

Menghadapi Penganiayaan Finansial

Ahua pergi menghimbau untuk Falun Dafa pada 2000 dan ditahan secara ilegal. Setelah pembebasannya, manajemen perusahaan tempat ia bekerja sebelumnya, memecatnya karena Ahua menolak untuk menulis pernyataan berhenti berlatih. Dia tidak ada pilihan kecuali mengembara ke selatan dan akhirnya menemukan sebuah pekerjaan di sana. Namun, beberapa bulan kemudian, mantan majikannya kembali mempekerjakannya. Dengan kondisi istri menganggur dan seorang anak yang menjadi tanggungannya, Ahua berada dalam kondisi finansial yang tidak stabil. Namun, dia tetap ingin membeli komputer untuk membuktikan Fa dan mengklarifikasi fakta. Dengan pikiran demikian, tempat kerjanya tiba-tiba mendapat order kerja yang lebih banyak. Para karyawan sibuk setiap harinya, dan kadang-kadang mereka tetap bekerja saat rehat siang. Gaji yang Ahua terima pada akhir bulan cukup untuk membeli komputer yang dapat ia gunakan untuk membuktikan Fa. Sepanjang pikiran praktisi lurus, akan ada jalan, karena segalanya datang ke dunia ini demi Fa.

Putri Ahua tumbuh dewasa dan hendak masuk perguruan tinggi tahun depan. Namun, situasi finansial masih belum banyak perbaikan. Suatu hari, ia memberi tahu orang tuanya bahwa sekolah meminta 400 yuan. Baik Ahua dan istri merasa kuatir, mereka tidak tahu harus berbuat apa. Kemudian, mantan majikan Ahua yang usahanya bankrut membayarnya 800 yuan dan istrinya memperoleh 200 yuan karena melaporkan ancaman kebakaran. Sebagaimana kita ketahui, Guru senantiasa berada di samping kita sepanjang waktu untuk menjaga kita.

Selama beberapa tahun ini, kekuatan lama telah menganiaya Ahua dan banyak praktisi lainnya secara finansial, dan itu masih berlanjut hingga hari ini. Tidak banyak waktu yang tersisa. Kita harus menghargai kesempatan ini dan lebih gigih maju.