(Minghui.org) “Dengan melatih diri sesuai karakter alam semesta Sejati-Baik-Sabar, kita akan mendapatkan kesehatan jiwa. Ketika jiwa kita sudah baik, maka kesehatan raga atau fisik sudah pasti akan mengikuti,” demikian dikatakan oleh Rudy, seorang praktisi Falun Dafa dari Batam saat menjadi narasumber acara workshop ‘Sehat Jiwa Raga dengan Falun Dafa,’ pada Minggu (21/11).
Praktisi memperkenalkan Falun Dafa
Workshop yang diikuti 60-an peserta tersebut
digelar sejak pukul 13.00 WIB bertempat di Hotel Laguna, Tanjung
Pinang, ibukota Provinsi Kepri. Menurut Rudy, Falun Dafa berakar
dari kebudayaan Tiongkok kuno, dipublikasikan oleh Master Li
Hongzhi pada 1992 di China, dan mengajarkan praktisinya untuk
mematut diri menjadi orang baik, yakni dengan mematut diri sesuai
karakter alam semesta, ‘Sejati-Baik-Sabar.’
“Saya sendiri sudah membuktikan, bahwa kesehatan jiwa dan raga
berubah setelah berlatih Falun Dafa ini,” ujarnya.
Ia juga mengisahkan pengalaman orang tuanya yang mulai melepaskan
konsumsi obat dan mulai sehat dari keadaan sakit parah. Menurutnya
badan orang tuanya sebelumnya sempat menguning karena gangguan
kandung empedu yang disebabkan oleh konsumsi obat yang
berkepanjangan.
Sementara praktisi lainnya Dedy yang berperan sebagai narasumber
menjelaskan lima perangkat gerakan Falun Dafa yang berfungsi untuk
mengolah dan membangkitkan energi dalam tubuh. Gerakan tersebut
juga berfungsi menyerap energi alam semesta serta membangkitkan
mekanisme energi yang terbentuk dalam tubuh.
Kelima perangkat latihan itu yakni, 'Metode Merentang Seribu
Tangan, Berdiri Memancang Metode Falun, Metode Menghubungkan Kedua
Kutub, Lingkaran Langit Metode Falun, dan Metode Memperkuat Kuasa
Supernormal.'
“Setiap gerakan memiliki arti dan tujuan tersendiri, melalui
latihah-latihan gerakan ini akan terasa ada energi yang kuat di
sekujur tubuh kita,” ungkapnya.
Para peserta turut memperagakan kelima perangkat gerakan Falun Dafa
Peserta turut memperagakan kelima perangkat gerakan Falun Dafa. Sebagian peserta menyatakan merasakan adanya energi yang mana dikatakan tangannya bergetar sendiri. Sedangkan yang satu lagi mengatakan ada perasaan terharu waktu latihan, ia mengaku heran karena ini terjadi secara spontan dan dia sendiri tidak memikirkannya.
Praktisi berbagi pengalaman atas manfaat yang diperoleh dari latihan Falun Dafa
Ditampilkan pula berbagi pengalaman dari para
praktisi Falun Dafa yang telah berlatih metode ini. Seorang
praktisi Falun Dafa dari kota Tanjung Pinang, Agiok, menuturkan
penyakit kencing manis yang mencapai angka 600 yang diidapnya
sembuh setelah berkultivasi Falun Dafa. Padahal ia telah berada
pada keadaan yang sudah dicap oleh dokter bahwa kondisinya tidak
akan sembuh, dan sudah ada semacam persiapan akan meninggal. Namun
setelah berkultivasi Falun Dafa ia sudah sehat kembali tanpa harus
konsumsi obat lagi. Proses penyembuhan ini berlangsung sekitar tiga
bulan. Ia mengaku masalah rambut rontok dan mata kabur langsung
hilang pada dua minggu pertama.
Praktisi lainnya menyampaikan pengalamannya diantaranya Zulkifli
praktisi Falun Dafa dari Batam yang menceritakan manfaat kultivasi
Falun Dafa terhadap tubuh dan perbaikan moralitas.
Sementara Jenny praktisi dari Singapura menceritakan efek
penyembuhan kultivasi Falun Dafa yang luar biasa dan bebas dari
penyakit. Pengalaman berbeda disampaikan Rani praktisi dari
Yogyakarta yang menceritakan peningkatan dirinya dari aspek
moralitas.
Seorang peserta workshop ibu berusia sekitar 45 tahun merasa heran,
mengapa bisa tahan duduk selama 2 jam lebih, mulai dari pukul 12.50
- 15.00 WIB, tanpa sakit dan harus digerak-gerakkan dan tanpa minum
obat. Menurutnya biasanya setelah duduk terlalu lama, pinggang akan
sakit dan harus segera minum obat.
“Jangankan duduk di lantai, wong biasanya duduk di kursi cuma tahan
1 jam, itupun sudah sakitnya minta ampun,” katanya.
Ia mengatakan rasa sakitnya akibat jatuh, yang mengakibatkan tulang
belakangnya retak dan kejepit, sehingga tidak bisa bungkuk dan
duduk terlalu lama.
“Sakitnya minta ampun dan sudah habis uang sangat banyak tapi
hingga detik ini belum juga sembuh. Pengobatan dokter juga sampai
kemana-mana tapi juga nihil,” katanya.
Ia merasa beruntung bisa mengenal dan mendapatkan informasi
mengenai Falun Dafa ini.
Praktisi lainnya Aman mengatakan sayangnya, metode kultivasi Falun
Dafa yang sedemikian bagusnya kini ditindas di negara asalnya,
China. Sejak muncul di China pada 1992, Falun Dafa dalam jangka
waktu yang singkat (7 tahun) sudah dilatih oleh 100 juta
orang.
“Angka tersebut melebihi jumlah kader atau anggota Partai Komunis
China ( PKC) yang ada di China. Fakta ini membuat presiden Jiang Ze
Min (pemimpin Partai tertinggi saat itu) takut dan merasa
kedudukannya terancam, apa lagi ada anggota PKC dan pejabat
pemerintah yang ikut berlatih Falun Dafa,” ujarnya.
Menurut Aman, sejak 20 Juli 1999, rezim Komunis melakukan
pelarangan dan penindasan. Rezim penguasa mengarahkan seluruh
kekuatan dan perangkat aparat negara, termasuk media cetak dan
elektronik yang dikontrol partai menyebarkan berita-berita fitnahan
dan kebohongan ke dalam dan luar negeri Tiongkok. Namun demikian,
kenyataannya Falun Dafa berkembang dan mendunia. Saat ini Falun
Dafa menyebar di 114 negara dan wilayah.