Konferensi Berbagi Pengalaman Melalui
Internet Ke-7 untuk Praktisi di China
(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun
Gong pada 1997. Saya bekerja di sebuah gedung pengadilan. Sejak
pertama kali membaca Zhuan Falun, saya telah menempatkan Fa di
dalam hati.
Guru berkata,
“Saya beri tahu anda sebuah prinsip sejati, proses Xiulian
seutuhnya yang dialami seseorang adalah suatu proses yang
terus-menerus menyingkirkan keterikatan hatinya.” (Zhuan
Falun)
Selama lebih dari satu dekade, saya mengingatkan diriku sendiri
bahwa saya adalah seorang kultivator di bawah perlindungan Guru.
Saya mengikuti kata-kata Guru tanpa ragu-ragu. Satu langkah demi
satu langkah, saya sudah menjalani jalur kultivasi sampai hari ini.
Saya melihat, kultivasi dapat sesulit atau semudah yang Anda mau.
Bisa serius, santai, dan menggembirakan pada saat bersamaan. Dengan
rendah hati saya ingin berbagi wawasan kultivasi saya dengan Guru
dan sesama praktisi Falun Gong. Mohon tunjukkan jika ada yang
tidak tepat.
1. Melenyapkan Keterikatan akan Ketenaran, Keuntungan
Materi dan Emosi
Pada awal musim panas 1997, saya bekerja sangat keras supaya saya
dipindahkan ke daerah lain agar dapat hidup bersama dengan suami
saya. Saya memiliki koneksi dan melakukan semua pekerjaan berat.
Saya baru saja mendapatkan mutasi kerja ketika pulang ke rumah pada
11 Juni untuk merayakan ulang tahun ayahku dan memperoleh sebuah
buku Zhuan Falun. Saya membacanya dari depan sampai belakang dari
jam 9 pagi hari itu sampai jam 5 pagi hari berikutnya. Walaupun
saya tidak memperoleh pemahaman menyeluruh, saya terhanyut. Saya
merasa bahwa itu adalah sesuatu yang sedang saya cari dan akhirnya
memahami makna kehidupan. Saya memutuskan untuk melepaskan mutasi
kerja itu dan mengikuti nasib. Sampai hari ini, saya dan suamiku
masih tinggal di dua kota yang berbeda, tapi saya tidak menyesal
atau mengeluh.
Sebagai seorang praktisi Falun Gong, saya harus mengikuti
prinsip-prinsip kultivasi Falun Gong “Sejati-Baik-Sabar” tanpa
syarat. Di masa lalu, saya memiliki temperamen keras, meludah pada
suamiku dan bahkan menggunakan kekerasan terhadapnya. Setelah
berlatih Falun Gong, giliran temperamen suamiku menjadi buruk, dan
bahkan selalu memukuliku. Pada awalnya saya berusaha untuk berdebat
dengannya, tapi kemudian saya menyadari bahwa konflik-konflik itu
merupakan kesempatan bagiku untuk mengkultivasi diriku sendiri.
Guru telah meminta kita untuk tidak melawan. Oleh karena itu, saya
mengingat kata-kata Guru ketika suamiku emosi tanpa alasan yang
jelas.
Guru berkata,
”Kesabaran adalah kunci untuk meningkatkan Xinxing. Bersabar dengan
marah dan benci, merasa disalahkan, menahan airmata adalah bentuk
kesabaran dari seorang manusia biasa yang terikat oleh rasa
kekhawatiran. Sama sekali tidak timbul marah dan benci, tidak
merasa dipersalahkan barulah merupakan kesabaran dari orang yang
Xiulian.” (”Apakah Kesabaran itu” Petunjuk Penting Untuk Gigih
Maju I)
Saya mulai mencari ke dalam tanpa syarat untuk
keterikatan-keterikatanku. Pada awalnya, saya menahan dengan air
mata dan mengeluh, tapi akhirnya saya berhasil menahannya tanpa
syarat. Tidak lama setelah berlatih Falun Gong, saya sedang memberi
makan pada anakku ketika suamiku tiba-tiba melemparkan semangkuk
bubur jagung panas dan sewajan tumis kubis pada di kepalaku. Saya
tidak marah dan sama sekali tidak sedih. Saya mengganti kemeja dan
mencuci rambutku. Tidak terasa sakit, meskipun leher dan bahu
sedikit merah dan melepuh. Saya menyadari bahwa Guru memikul
sebagian besar rasa sakit untukku.
Pada 1999, saya pergi ke Beijing sebanyak empat kali untuk
menggunakan hak konstitusional saya untuk mengajukan permohonan
keadilan bagi Falun Gong. Dua perjalanan pertama, suamiku
kecolongan dan tidak bisa menghentikanku. Pada perjalanan ketiga,
ia mengetahuinya dan membantingku ke tanah sampai saya merasa
berkunang-kunang. Kemudian saya menenangkan diri, perlahan-lahan
duduk, memutuskan untuk tetap duduk di lantai sambil mengambil
Zhuan Falun dari tasku dan mulai membacanya. Suamiku mulai merasa
bersalah. Dia mengangkat dan membawaku ke tempat tidur.
Suamiku berprofesi hukum juga. Dia sangat diracuni oleh Partai
Komunis China (PKC). Selama ini, saya telah berusaha untuk
mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong kepadanya, tetapi ia
selalu menjadi marah. Dia akan memukuliku demi hal paling sepele.
Suatu kali, ia menginjakku, mematahkan dua tulang rusukku, namun
saya tidak dendam padanya. Saya tetap mengurusnya dengan hati belas
kasih.
Suatu hari, kebetulan saya meletakkan Mingguan Minghui di atas
meja, dan ia menjadi marah ketika melihatnya. Ia mengambil dan
membuangnya ke tempat sampah. Ketika saya memintanya untuk tidak
melakukan hal itu, ia mulai berteriak dan memukuliku, sambil
berkata: "Keluarga lain memiliki kehidupan yang baik, tetapi kamu
membawa bencana kepada saya. Kamu akan merusak karir saya!." Saya
jelaskan kepadanya: "Saya telah banyak menerima kehormatan dan
penghargaan sejak saya berlatih Falun Gong. Saya tidak
menghancurkan karirku dengan berlatih Falun Gong. Mengapa itu
menghancurkan karirmu? Hentikan omong kosong ini. Putra kita akan
segera pulang rumah. Sudah waktunya bagiku untuk memasak makan
malam untuk kalian berdua.” Namun, dia tidak mau mendengarkan. Dia
mematikan semua lampu dan mengancam tidak akan ada makan malam jika
saya menolak untuk mematuhinya. Saya tertawa di dalam kegelapan,
berpikir, "Saya menangani segala sesuatu rumah tangga, namun kamu
mengaku ‘kepala’ dan mengatakan saya harus mendengarkanmu? Saya
hanya mendengarkan Guru!" Kemudian, setelah memikirkannya lagi,
saya menilai bahwa tertawa mengungkapkan bahwa saya tidak memiliki
cukup belas kasih kepadanya.
Malam itu, putraku mengungkapkan perasaannya terhadap ayahnya.
Anakku sering belajar Fa bersama-sama denganku. Saya katakan
padanya: "Ayahmu tidak berlatih Falun Gong. Tidaklah mudah baginya
untuk menerima gaya hidup kita. Dengan ayahmu mengawasi di rumah,
kita tidak seharusnya meninggalkan sesuatu apapun tanpa pengawasan.
Selain itu, rumah kita juga merupakan lingkungan kultivasi. Ayahmu
menciptakan kesempatan bagi kita untuk meningkatkan Xinxing
(kualitas moral) kita. Kita harus lebih perhatian padanya dan harus
menyelamatkannya. Kita harus membawanya kepada Falun Gong." Anakku
menerimanya.
Seorang rekan praktisi pernah mengatakan kepadaku, "Ujian paling
sulit bagi seorang kultivator adalah melepaskan kepentingan pribadi
dan keterikatan terhadap anak-anak kita." Ketika mendengarnya, saya
tidak berpikir akan sulit untuk menghilangkan keterikatan pada
putraku. Saya bisa meninggalkan bayiku yang baru berumur dua tahun
untuk pergi ke Beijing tanpa ragu-ragu. Saya tahu keluargaku akan
merawat putraku jika saya pergi, tapi saya tidak bisa hidup tanpa
Falun Gong.
Kepentingan pribadi merupakan tantangan besar bagiku. Sebelum
putraku masuk sekolah dasar, kakak iparku berjanji akan menjual
apartemen di dekat sebuah sekolah dasar bergengsi kepadaku dengan
harga 90.000 yuan, tapi kemudian ia membatalkannya karena harga
pasar naik. Saya cukup kesal. Adik iparku juga menolak untuk
mengembalikan 50.000 yuan telah saya pinjamkan kepadanya dua tahun
lalu. Bahkan, ia menolak untuk mengakui bahwa ia pernah meminjam
uang. Saya sangat kesal. Saya berkata kepada suamiku: "Ibumu
tinggal bersama kita dan saya tidak pernah mengeluh. Kakak dan
adikmu telah mengambil keuntungan dari kita, dan beliau adalah ibu
dari kalian bertiga. Saya pikir sudah waktunya bagi kakak dan
adikmu berbagi tanggung jawab!" Suamiku tidak keberatan. Saya
berusaha mengirim ibu mertuaku kepada anak-anaknya, namun tak satu
pun ingin mengurusnya.
Suatu hari, putraku pulang rumah, menemukan ibu mertuaku menangis.
Dia berkata: "Ibu, mengapa membuat nenekku sedih? Jika ibu
memperlakukannya seperti ini, coba bayangkan saya akan
memperlakukan ibu dengan cara yang sama saat ibu menjadi tua?" Saya
merasa kasihan padanya, namun sekarang saya merasa lebih buruk
lagi. Saya menjelaskan padanya mengapa saya ingin mengirimnya
kepada anak-anaknya. Lalu saya meminta maaf padanya. "Selama putra
dan putrid ibu tidak keberatan, rumahku adalah rumahmu," kataku.
Dia menerima permintaan maafku, tetapi saya merasa buruk sebagai
seorang kultivator. Saya berpikir, "Sebagai seorang kultivator,
bagaimana saya bisa meninggalkan ibu mertuaku demi kepentingan
pribadi?" Saya mengecewakan Guru! Setelah beberapa hari, saya bisa
menghilangkan semua kepentingan materi dari pikiranku.
Ada lagi satu ujian yang ingin saya ceritakan. Pada Oktober 2000,
lima polisi dari kabupaten datang ke rumahku di kota. Putra dari
seorang rekan praktisi Falun Gong memberitahu kepada polisi, untuk
menukar pembebasan ibunya, bahwa ibunya memperoleh semua materi
Falun Gong dari saya. Para polisi akan menangkapku secara ilegal.
Dalam hati, saya tahu itu disebabkan oleh keterikatan terhadap
kepentingan materi. Tidak lama sebelum saya merenovasi rumahku dan
seorang rekan praktisi membantu saya untuk mencari seorang
kontraktor untuk membeli bahan-bahan. Kontraktor itu menilai saya
sangat naif dan membebankan biaya dua kali lipat dari biaya
sebenarnya. Saya sangat kecewa ketika tahu bahwa saya telah
dimanfaatkannya. Saya berkata, "Saya melepaskan latihan Falun Gong.
Saya selalu dimanfaatkan ketika mengikuti prinsip
Sejati-Baik-Sabar."
Saya memberitahu polisi, "Jika kalian tidak datang, saya akan
melepaskan latihan Falun Gong. Sekarang saya bertekad untuk
berkultivasi sampai mencapai kesempurnaan!" Polisi menangkap dan
memenjarakan saya di sebuah pusat tahanan kabupaten selama lebih
dari 70 hari. Saya tidak melepaskan Falun Gong dalam bentuk lisan
atau tulisan, namun saya tidak menyangka bahwa setelah dibebaskan,
departemen propaganda kabupaten akan mengirim wartawan TV lokal ke
rumah orangtuaku untuk mewawancarai saya. Saya menolak untuk
diwawancarai dan memperingatkan mereka. Setelah itu seluruh
keluargaku sangat marah, dan mereka semua mengepungku untuk
memukuli dan menendangiku. Ibuku sendiri menjambak rambutku dan
berusaha menghantamkan kepalaku dengan batu. Ayahku berteriak:
"Seluruh keluarga kita adalah revolusioner. Bagaimana kamu bisa
menjadi kontra-revolusioner?! Saya lebih suka mematahkan kakimu dan
menahanmu di dalam rumah daripada mempermalukan kami!" Adikku
menunjuk jarinya ke arahku dan berkata, "Kamu akan merusak keluarga
kita!" Saya lolos dari serangan mereka dan membalas adikku:
"Merusak keluarga kita? Hanya keluarga-keluarga yang menganiaya
Falun Gong akan dihancurkan dan dihukum ke neraka!" Adikku
tiba-tiba terlihat kalah, seperti bola kempes. Keluargaku terdiam
juga. Untuk waktu yang sangat lama, saya merasa sangat marah dan
bahkan benci terhadap keluargaku.
Hampir semua anggota keluargaku adalah kader Partai Komunis China
(PKC), tetapi mereka tetap adalah makhluk hidup yang sedang
menunggu untuk diselamatkan! Selain itu, mereka itu merupakan
korban dari propaganda kebencian PKC terhadap Falun Gong. Sisi
mengerti mereka atau sifat asli mereka tidak akan memperlakukanku
seperti ini, dan saya harus menyelamatkan mereka. Saya membiarkan
apa yang sudah terjadi biarlah berlalu. Sekarang, saya benar-benar
baik kepada mereka. Saya memperhatikan kehidupan dan pendidikan
keponakanku, membelikan hadiah jika saya menemukan sesuatu yang
bagus untuk mereka. Saya berusaha sebaik mungkin mengikuti prinsip
Sejati-Baik-Sabar. Menurut adat lokal kami, anak-anak harus
mengurus orangtua mereka. Rumah orangtuaku sudah terlalu tua dan
reyot untuk ditinggali, tapi dua saudaraku menutup mata. Saya
memberi orangtuaku lebih dari 100.000 yuan untuk beli rumah baru.
Ketulusan dan tindakanku telah menyentuh keluargaku. Mereka telah
menyaksikan kebaikan seorang praktisi Falun Gong pada diriku.
Selain itu, saya sering mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong
kepada mereka. Seluruh keluargaku kini telah mundur dari PKC dan
keanggotaan afiliasi dua liga mahasiswa. Orangtuaku juga mulai
berlatih Falun Gong.
Dengan tulus saya berterima kasih kepada Guru dan Falun Gong karena
telah memberikanku begitu banyak. Jika bukan karena Falun Gong,
saya telah terjerat dengan konflik pribadi, keluhan, emosi, dan
kepentingan materi. Saya mungkin menjadi korup di karirku dan
merusak diri sendiri dengan menciptakan banyak karma. Saya tidak
harus tinggal di sebuah kuil untuk berkultivasi. Selama kita
menganggap diri kita sebagai kultivator dan menjaga Xinxing kita,
kultivasi bias menjadi sederhana, santai, dan menggembirakan!
2. Klarifikasi Fakta untuk Menyelamatkan Makhluk
Hidup
Setelah anakku masuk TK, saya mulai mengklarifikasi fakta tentang
Falun Gong dan PKC kepada guru-gurunya, kadang-kadang saya mengajak
mereka keluar untuk makan malam. Suami dari guru sekolah menengah
anakku bekerja di penjara. Saya tahu dari pembicaraan bahwa ia
memiliki hubungan yang baik dengan pengelolaan kamp kerja paksa
perempuan setempat. Saya memutuskan untuk menjalin hubungan dengan
tingkat manajemen kamp kerja paksa melaluinya dalam rangka untuk
mengklarifikasi fakta kepada mereka dan memperbaiki lingkungan
untuk rekan-rekan praktisi yang dipenjara di kamp tersebut.
Suatu hari, saya menemuinya di rumah. Dia melihat sepedaku dan
menggoda, "Seorang hakim ketua tanpa empat roda?" Saya tersenyum,
"Terlalu mahal untuk punya mobil." Ia melanjutkan: "Bagaimana kamu
tidak mampu membeli mobil? Hakim-hakim selalu menerima suap."
Senyum surut dari wajahku. Saya menjelaskan secara martabat: "Hanya
PKC akan melakukan hal-hal seperti ini. Mereka menerima suap,
memeras dan mencuri dana publik. Saya mengikuti prinsip
Sejati-Baik-Sabar. Guru Falun Gong telah mengajarkan kami untuk
memikirkan orang lain, tanpa pamrih, dan altruistic (lebih
memperhatikan kepentingan orang lain). Saya bangga mengatakan bahwa
saya tidak pernah menerima suap atau mengambil dari wajib pajak
sejak berlatih Falun Gong." Tapi dia berkata, "Tidak ada yang salah
dengan mengambil uang atas pekerjaan yang Anda lakukan untuk orang
lain." Aku berkata: "Saya menganggap itu suatu penghinaan untuk
menerima hadiah atau suap karena melakukan pekerjaanku. PKC telah
memasang teori ateisme pada rakyat China dan, sebagai akibatnya,
orang tidak lagi percaya pada pembalasan karma. Orang-orang di
China kehilangan moral mereka. Pegawai negeri korup. Seluruh
masyarakat menjadi semakin rusak. Hanya Falun Gong dapat
menyediakan tanah murni. Hanya Falun Gong dapat mengembalikan
moralitas di masyarakat China." Pembicaraanku membuat dia dan orang
lain di sekitarnya merasa kagum. Dia kemudian setuju mundur dari
PKC dan dua afiliasi liga mahasiswa. Ia juga menawarkan bantuannya
jika saya membutuhkan di masa mendatang.
Saya tidak berhenti mengklarifikasi fakta sejak PKC memulai
propaganda kebencian terhadap Falun Gong dan Guru pada 1999. Pada
awalnya, saya tidak tahu apa makna mengklarifikasi fakta, saya
hanya tahu bahwa segala sesuatu tentang Guru dalam propaganda PKC
benar-benar palsu, dan tidak ada yang salah dengan keinginan untuk
mengikuti prinsip-prinsip Falun Gong 'Sejati-Baik-Sabar.’ Saya
memutuskan untuk memberitahu orang bahwa propaganda melawan Falun
Gong hanya berisi kebohongan demi menghasut kebencian rakyat
terhadap Falun Gong.
Pada Oktober 2000, saya ditangkap karena berlatih Falun Gong.
Ketika dibawa ke pusat penahanan, saya menolak menjawab pertanyaan.
Saya mengatakan kepada petugas: "Saya tidak melakukan kejahatan
sama sekali dengan mengikuti prinsip-prinsip Falun Gong
‘Sejati-Baik-Sabar.’ Anda menganiaya orang baik. Anda adalah orang
yang melakukan kejahatan." Sipir ini mengeluarkan pistol dan
mengarahkannya padaku, mengancam, "Satu kata lagi dan saya akan
menembakmu." Saya melangkah ke depan dan menunjuk leherku: "Silakan
tembak. Tembak di sini!" Sipir itu ketakutan dan menjatuhkan pistol
dan berubah pucat.
Setelah dimasukkan ke dalam sel, saya sering menyaksikan narapidana
berebut hal-hal yang sepele. Saya berbagi dengan mereka apa yang
telah saya pelajari dari buku-buku Falun Gong dan melafalkan apa
yang bisa saya ingat. Saya juga mengajarkan lima metode latihan
Falun Gong. Segera mereka belajar untuk bersabar dan saling
memaafkan. Mereka juga mulai rukun. Ada seorang wanita yang ditahan
selama 15 hari karena bertengkar. Pada hari pembebasannya, dia
meminta untuk makan bersama yang terakhir dengan semua orang dan
menangis ketika pergi. Seorang karyawan berkomentar: "Ini adalah
hal yang paling aneh. Saya tidak pernah melihat hal seperti ini di
pusat penahanan!" Para agen kemudian ingin menemuiku di kantor dan
berkata: "Jangan hanya mengajarkan para tahanan Falun Gong. Anda
harus mengajarkan kami juga dan beritahu kami tentang Falun Gong."
Saya memberitahu mereka apa Falun Gong sebenarnya dan
mengajar metode latihan Falun Gong kepada mereka. Segera mereka
memindahkanku ke sel yang lebih luas dan nyaman. Mereka juga
memberikanku buku Zhuan Falun dan membolehkan saya belajar Fa dan
berlatih Gong.
Suatu hari, pusat penahanan membeli susu yang sudah kadaluwarsa.
Saya mendekati seorang staf disiplin dan berkata, "Tolong cicipi
susu itu. Jika tidak basi, saya akan membayar susu itu. Jika sudah
basi, silahkan ganti semua susu dengan yang baru." Akhirnya, semua
orang mendapat susu segar. Setelah kata-kata ini beredar, teriakan
"Hidup Falun Gong!" memenuhi divisi pria, disambut oleh divisi
perempuan.
Setelah dibebaskan dari pusat penahanan, saya melakukan dua hal.
Pertama, saya pergi ke atasanku dan mundur dari PKC. Saya
menghentikan pembayaran biaya keanggotaan PKC atau menghadiri
kegiatan PKC. Kedua, saya meminta pengembalian denda 5.000 yuan
yang mereka kumpulkan saat memasukkan saya ke dalam pusat
penahanan.
Saya tidak melakukan kejahatan apapun dengan percaya kepada Falun
Gong. Saya ditangkap secara ilegal karena memiliki kepercayaan.
Mengapa saya harus membayar denda? Saya berkata dalam hati untuk
mendapatkan uang kembali atau ada karma buruk bagi mereka yang
mengambil uang itu. Saya pergi ke Biro Keamanan Umum Kabupaten,
Komite Politik dan Hukum, Kongres Rakyat kabupaten, Asosiasi
Politik Kabupaten dan semua lembaga politik serta hukum lain yang
terkait dengan penganiayaan terhadap Falun Gong. Setiap kali, saya
diminta untuk bertemu dengan manajemen dan saya klarifikasi fakta
tentang Falun Gong. Akhirnya, saya memberi mereka ultimatum: "Saya
hanya membuat satu kunjungan lagi untuk mendapatkan kembali 5.000
yuan. Jika saya tidak mendapatkan pengembalian dalam dua minggu,
saya akan pergi ke Beijing lagi untuk mengajukan permohonan. Selain
itu, saya akan mengajukan gugatan terhadap kalian semua! "Dalam
sepuluh hari saya mendapat pengembalian dana 5.000 yuan. Selama
proses tersebut, saya telah membantu banyak kader PKC memahami
kebenaran tentang Falun Gong.
Sejak PKC memulai penganiayaan terhadap Falun Gong pada 20 Juli
1999, saya telah mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong ke
mana-mana. Suatu hari, saya menelepon Ketua Kantor 610 untuk
klarifikasi fakta. Dia mengancam: "Anda selalu memberitahu
orang-orang bahwa Falun Gong baik dan PKC jahat. Mengapa saya tidak
meminta atasanmu untuk mengirimmu ke pusat pencucian otak provinsi
untuk membersihkan kepalamu?" Saya bertanya, "Apakah Anda tahu apa
yang ada di kepala saya?" Dia tidak menjawab, dan saya berkata:
"Kepala saya penuh dengan Sejati-Baik-Sabar. Jika anda harus
mencuci otak saya, apa yang akan ditinggalkan di dalamnya?"
Selanjutnya saya klarifikasi fakta tentang Falun Gong dan
menjelaskan prinsip pembalasan karma kepadanya. Kami menjadi teman
dekat, dan dia meninggalkan Kantor 610. Sekarang dia adalah atasan
saya. Beberapa hari yang lalu, kami pergi ke sebuah desa untuk
kasus pengadilan. Kami harus pergi ke sekretaris desa PKC untuk
minta bantuan. Sebelum pergi, saya memberikan materi klarifikasi
fakta kepada sekretaris dan sekarang ia telah mundur dari
PKC.
Semua orang di sekelilingku tahu bahwa saya berlatih Falun Gong.
Bahkan, saya mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong secara
terbuka. Semua rekan-rekanku telah mundur dari PKC dan liga
mahasiswa. Suatu hari asisten hakim kepala datang ke kantorku dan
seorang rekanku bertanya dengan bercanda, "Bos, kami telah mundur
melalui hakim ketua. Apakah Anda sudah?" Dia tampak bingung dan
bertanya, "Mundur apa?" Saya menjawab sambil tersenyum, "Mengapa
Anda tidak menyelesaikan dulu pekerjaanmu? Saya akan menjelaskan
kepadamu nanti." Saya kemudian menemukan kesempatan untuk
menjelaskan fakta kepadanya dan dia setuju untuk mundur dari PKC
dan liga mahasiswa.
Sudah lebih dari satu dekade berlatih Falun Gong. Saya telah
mengikuti prinsip kultivasi Falun Gong ‘Sejati-Baik-Sabar’ di
tempat kerja dan menerima berbagai penghargaan. Saya mendapat
banyak kasus sulit, tapi tak seorang pun berupaya naik banding
untuk kasus yang kutangani. Bahkan, banyak kasus berakhir dengan
rekonsiliasi di pengadilan. Untuk setiap kasus yang kutangani, saya
katakan kepada penggugat dan tergugat bahwa saya berlatih Falun
Gong dan mengikuti prinsip kultivasi Falun Gong ‘Sejati-Baik-Sabar’
dan saya membuat keputusan berdasarkan fakta dan meminta mereka
untuk tidak mencari cara licik untuk mempengaruhi vonisku. Saya
meyakinkan mereka bahwa semua orang sama di pengadilan dan meminta
mereka untuk mengatakan yang sebenarnya. Selanjutnya, saya
menjelaskan kepada mereka apa Falun Gong, apa sebenarnya PKC dan
apa pembalasan karma. Biasanya, sengketa diselesaikan secara
harmonis sebagai hasilnya.
Ada kasus tentang kecelakaan lalin, di mana penggugat ditabrak
mobil. Dia mengalami patah tulang paha yang parah, namun terdakwa
menolak untuk membayar biaya pengobatan. Suatu hari, saya mendengar
wanita ini menangis di gedung pengadilan dan meminta untuk
menemuinya di kantorku. Lalu saya tahu bahwa ia merasa tidak
memiliki kesempatan untuk memenangkan kasus ini karena ia tidak
mampu untuk menyuapku, jadi dia memutuskan menangis di pengadilan
untuk mendapatkan perhatian orang. Saya jelaskan kepadanya
prinsip-prinsip dan manfaat dari latihan Falun Gong. Saya juga
memberinya materi klarifikasi fakta tentang Falun Gong. Dia
kemudian memutuskan untuk mencabut pengaduan dan mulai berlatih
Falun Gong bersama dengan putranya.
Ada kasus yang timbul dari perselisihan kontrak yang diajukan oleh
seorang pemuda berusia 30 tahun melawan biro makanan daerah karena
gagal membayar 260.000 yuan biaya kontrak. Saya menjelaskan kepada
penggugat tentang Falun Gong dan memberinya beberapa materi
klarifikasi fakta. Setelah seminggu, dia mengatakan bahwa dia telah
mencabut pengaduan dan saya tercengang. Dia berkata, "Saya telah
melafalkan di dalam hati “Falun Gong adalah baik!" dan
'Sejati-Baik-Sabar adalah baik!" setiap hari. Saya mendapat minggu
terbaik dan menghasilkan banyak uang. Dengan mudah saya
menghasilkan 260.000 yuan sepanjang waktu yang saya habiskan untuk
gugatan, jadi saya memutuskan untuk mencabutnya."
Ada banyak cerita serupa, tetapi ada beberapa pengecualian. Suatu
hari, seorang pria dari kampung halamanku menelepon dan meminta
untuk bertemu denganku. Ketika kami bertemu, ia membawa saya ke
sebuah restoran terdekat. Ternyata ia telah kehilangan mata kirinya
ketika sebuah botol bir meledak, dan ia memutuskan untuk mengajukan
gugatan terhadap pabrik bir dan memintaku untuk "mengurus
kasusnya." Saya mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong kepadanya
dan menyarankan dia berlatih Falun Gong. Setelah makan malam,
meskipun saya bersikeras untuk mendapatkan bonnya, dia membayar.
Pabrik bir memberinya kompensasi sebesar 10.000 yuan, tapi ia pikir
itu tidak cukup dan bertanya kepada seorang ahli hukum. Ahli hukum
itu kemudian memutuskan bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh
penggunaan yang tidak benar, jadi saya harus menggunakan hukum
untuk melawannya. Suatu hari, ia tiba-tiba menerobos masuk ke ruang
sidang dan menegurku di hadapan 17 orang. Dia mengatakan bahwa saya
memberitahu dia tentang Falun Gong, memintanya untuk berlatih Falun
Gong dan membuatnya bayar makan malam. Saya tetap sangat tenang dan
berkata, "Kamu bisa menghina saya, tetapi jangan berbicara buruk
tentang Falun Gong. Anda telah kehilangan mata kiri. Tolong
lindungi mata yang tersisa [dari pembalasan karma.]" Ketika saya
mengantarnya keluar dan kembali ke ruang sidang, saya mengatakan
kepada semua orang tentang kasusnya. Mereka semua menunjukkan
jempol kepada saya dan seseorang berkata, "Sekarang saya tahu bahwa
orang yang berlatih Falun Gong adalah lurus!"
Ada lagi kasus yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade
sebelum naik ke tingkat saya. Penggugat adalah sebuah komite desa
dan para terdakwa adalah 17 rumah tangga pertanian. Komite desa
meminta para petani untuk membayar kenaikan biaya kontrak tanah,
namun para petani menolak. Penggugat tidak senang dengan putusan
tingkat pertama dan tingkat perantara pengadilan. Saya merasa
senang ketika atasanku menugaskan saya untuk menangani kasus ini
karena saya mendapat kesempatan untuk mengklarifikasi fakta kepada
banyak orang, termasuk orang-orang dari komite desa. Saya pergi ke
desa dengan mobil polisi dan membawa sepak materi klarifikasi
fakta. Begitu sampai di desa, saya letakkan banyak materi di
persimpangan utama. Selanjutnya, saya tiba di komite desa. Ada
empat kader desa di kantor komite desa yang akan pergi untuk makan
siang, dan mereka mengundang saya untuk bergabung dengan mereka.
Selama makan siang, mereka mulai berbicara tentang kasus ini dan
mengutuk PKC. Saya mengambil kesempatan untuk memberitahu mereka
apa PKC sebenarnya dan kebenaran tentang Falun Gong. Mereka semua
mendengarkan, namun ketua komite perempuan, yang sedang memasak di
luar, meminta semua orang untuk pergi.Dia mengatakan kepada mereka:
"Dia jelas bukan dari gedung pengadilan Jangan dengarkan dia." Saya
tidak menanggapi dan melanjutkan makan siangku. Mereka butuh waktu
lama untuk kembali ke meja. Saya menduga bahwa mereka mungkin telah
pergi untuk memeriksa identitasku dan bercanda kepada mereka,
"Kalian pasti bukan kader yang baik sehingga warga desa bisa
percaya karena kalian tidak mau mendengarkan apapun tentang
Sejati-Baik-Sabar." Mereka menjawab, "Itu tidak benar!" Setelah
saya kembali ke tempat kerja, atasanku mengiyakan bahwa komite desa
menelepon untuk memverifikasi identitasku. Saya memanggil 17 rumah
tangga ke gedung pengadilan dan memberitahu mereka tentang Falun
Gong, dan kemudian memanggil komiter desa ke gedung pengadilan dan
mengatakan kepada mereka, "Petani adalah kelas terendah dari
masyarakat China. Komite desa tidak akan mendapatkan banyak uang
dari mereka. Jangan memperebutkan uang receh dengan rakyat biasa.
Terimalah biaya kontrak semula. " Selanjutnya, saya jelaskan kepada
mereka bahwa PKC akan menemui pembalasan karma dan penting untuk
memutuskan hubungan dengan PKC. Kelima kader desa memutuskan untuk
mundur dari PKC segera dan menarik gugatan itu.
Praktisi Falun Gong di kabupatenku sangat gigih berkultivasi dan
mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong. Kami berkoordinasi baik
dengan membagi pekerjaan di antara kami. Kami telah mengunjungi
banyak desa dan mengklarifikasi fakta kepada orang-orang secara
langsung.
Pada Oktober 2009, empat rekan praktisi Falun Gong dan saya pergi
ke sebuah tempat wisata di pegunungan untuk klarifikasi fakta.
Rumah pedesaan tersebar di seluruh gunung, membuatnya sulit bagi
kami untuk menjangkau mereka. Kami berlima dibagi menjadi tiga
kelompok dan saya khusus ke rumah tangga di puncak gunung. Ketika
saya klarifikasi fakta, seorang rekan praktisi di kaki gunung
menelepon saya dan mengatakan bahwa seorang rekan praktisi telah
ditangkap. Saya katakan kepada mereka untuk pergi tanpa saya dan
saya akan mengurusnya. Saya secepat mungkin membagikan materi dan
menuju ke bawah. Saya melihat sebuah mobil polisi mengejarku, tapi
medan sulit bagi mobil. Polisi keluar dari mobil dan mengejarku.
Dia berteriak: "Kemana Anda akan lari? Mana materimu?" Saya
berbalik dan berkata: "Saya telah membagikan semua materi. Jika
Anda menginginkannya, saya bisa carikan satu untuk Anda." Dia tidak
bisa berkata-kata. Saya mengatakan kepadanya: "Saya berasal dari
gedung pengadilan kabupaten. Mari kita pergi ke kantor polisi. Buka
pintu untuk saya, tolong, saya perlu menghangatkan badan."
Ketika kami tiba di kantor polisi, saya melihat praktisi yang
ditangkap, tapi saya tidak memberitahu polisi bahwa saya
mengenalnya. Saya klarifikasi fakta kepada petugas polisi dan
meminta mereka untuk membebaskannya, tetapi tidak berhasil. Ketika
bus tiba, saya naik bus dan klarifikasi fakta kepada para
penumpang. Sekitar delapan penumpang memutuskan untuk keluar dari
PKC dan liga mahasiswa afiliasinya. Begitu saya kembali, seorang
rekan praktisi mengantarku ke rumah kepala Biro Keamanan Umum. Kami
menemui beberapa gangguan dalam perjalanan ke sana, seperti cuaca
berangin dan gelap. Setelah tiba di rumah kepala Biro Keamanan
Umum, istrinya terus mengeluh, tapi saya bersabar. Kepala Biro
Keamanan Umum mengatakan kepada kami bahwa praktisi telah dikirim
ke pusat penahanan sebuah kabupaten terdekat. Kami tiba di pusat
penahanan pada hari berikutnya, dan mereka mengatakan kepada kami
bahwa dia telah dijatuhi hukuman 15 bulan di kamp kerja paksa
wanita di kota itu. Malam itu, saya pergi ke wakil kepala Biro
Keamanan Umum. Saya tunjukkan bahwa tidak ada hukum di China yang
mendukung apa yang mereka lakukan dan saya klarifikasi fakta
tentang Falun Gong. Wakil Kepala mundur dari PKC. Saya merasa
sangat bersalah setelah itu dan merasa bahwa saya harus tinggal
bersama praktisi yang ditangkap dan menghadapi ujian
bersama-sama.
Selama 11 tahun terakhir, pekerjaan klarifikasi fakta telah menjadi
bagian dari kehidupanku. Suatu hari, saya mengendarai mobil ke kota
setelah hujan, ketika sebuah van tiba-tiba melaju melewatiku dan
menghalangi jalanku. Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi.
Seorang pemuda keluar dari van dan menggoyangkan kemeja basahnya
sambil berteriak marah: "Apakah kamu buta? Mengapa kamu tidak
melihat saat mengemudi. Saya sedang mencuci mobil ketika kamu
memercikkan air ke seluruh tubuhku." Saya minta maaf dan berkata
dengan tulus: "Saya tidak sengaja. Bagaimana saya harus memberi
kompensasi kepadamu? Apakah Anda ingin uang atau baju baru?" Lalu
ia tampak malu, dan saya klarifikasi fakta kepadanya serta
menyarankannya mundur dari PKC. Dia meminta nomor teleponku sebelum
berpisah. Ketika hamper tiba di kota, dia meneleponku dan berkata:
"Jadi, ini nomor telepon Anda, saya pikir Anda mungkin telah
memberikan nomor telepon palsu." Saya jawab: "Saya mengikuti
prinsip Sejati-Baik-Sabar. Mengapa saya berbohong padamu?" Dia
berkata gembira, "Anda suka atau tidak, saya akan berteman
denganmu, saya akan menelepon kamu ketika pergi ke kota."
Falun Gong telah memberiku begitu banyak.
PKC telah menghancurkan pendapatan, reputasi, dan bahkan jiwa
praktisi Falun Gong, tetapi hukuman penjara hanya memperkuat
kepercayaanku pada Falun Gong. Fa bersamaku setiap waktu. Saya
tidak kehilangan pekerjaan, bahkan lebih banyak menerima
penghargaan dan pengakuan sejak saya berlatih Falun Gong.
Suatu kali, saya melakukan perjalanan ke desa dan perlu mencuci
tanganku setelah selesai memperbaiki mobil. Saya memanggil seorang
warga setempat dan meminta air bersih. Dia membawakan sebaskom air
bersih, handuk tangan baru dan sebuah sabun baru. Saya sangat
berterima kasih dan bertanya: "Mengapa kamu begitu baik kepadaku.
Kita bahkan tidak saling mengenal satu sama lain." Ia tertawa dan
berkata: "Tapi saya tahu kamu adalah Bao Qingtian di wilayah kami"
[Catatan: Bao Qingtian adalah hakim yang paling terkenal, teliti
dan paling adil dalam sejarah China.] Saya tahu itu nama panggilan
dari rekan-rekanku dan orang-orang di daerahku, tapi saya tidak
akan memperolehnya tanpa Falun Gong.
Guru berkata,
Hidup dengan tidak ada yang dicari.
Meninggal pun tidak menyesali yang ditinggalkan.
Padamkan semua pikiran yang berlebihan
Tidak sulit berkultivasi Buddha.
(“Tidak Tersisa”, Hong Yin)
Guru telah bersusah payah untuk menyelamatkan makhluk hidup di alam
semesta. Sebagai seorang praktisi Falun Gong di masa Pelurusan Fa,
apakah ada sesuatu yang tidak bisa saya lepaskan?
Terima kasih, Guru!
Chinese:
http://www.minghui.org/mh/articles/2010/11/18/明慧網法會--法院庭長修煉法輪功的故事-232645.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/12/6/121811.html