(Minghui.org) Setelah berlatih Falun Dafa
selama bertahun-tahun, kita semua tahu bahwa qing (perasaan) adalah
sebuah hambatan besar dan bahkan ujian hidup dan mati dalam jalur
kedewaan kultivasi. Jadi bagaimana kita menangani gangguan qing
supaya kita mendapat hasil yang lebih baik?
Menurut ajaran Guru, tiada ada
sesuatu yang kebetulan. Jika ada sesuatu yang tidak berhubungan
dengan kultivasi, maka praktisi akan benar-benar tidak
mengalaminya. Jadi, ketika kita menghadapi perasaan sentimentil
yang membingungkan dan mengganggu, itu adalah sejenis rangkaian
qing yang kita bawa dalam tubuh kita, Itu adalah masalah celah
kekosongan dalam kultivasi kita.
Beberapa tahun lalu, saya memiliki hubungan dengan seorang praktisi
wanita dari daerah lain berdasar qing. Setiap hari dia meneleponku
setelah bekerja dan lama. Saya menyadari bahwa ini berbahaya, namun
saya takut melukai harga dirinya. Saya pikir ini semata-mata
masalahnya dan tidak mengkultivasi diriku sendiri serta mencari ke
dalam. Malahan saya berkata padanya, “Bukankah ini menghamburkan
uang?” Saya menasehatinya agar mengurangi menelepon. Dia menjawab
tidak khawatir terhadap uang. Ketika dia menelepon, saya hanya
ingin menjawab pertanyaan-pertanyaannya dan tidak mengemukakan
sesuatu untuk dibicarakan. Dia bisa merasakan bahwa saya tidak suka
dan berkata tidak ingin menggangguku lagi. Perasaannya terluka dan
tidak meneleponku lagi. Meskipun saya merasa menyesal atas caraku
memperlakukan dirinya, saya tidak punya keberanian untuk menghadapi
gangguan qing dan mengkultivasi diri sendiri pada saat yang
bersamaan. Saya hanya berpikir bahwa qing ini akan berangsur-angsur
memudar dari ingatannya dan segalanya akan baik-baik saja.
Lima tahun kemudian saya mendengar dia telah berhenti latihan dan
saya sulit mempercayainya. Dia juga mengatakan beberapa hal yang
tidak hormat terhadap Guru. Saya terkejut. Dalam penahanan,
praktisi ini sangat menderita, namun dia tidak “diubah”. Mengapa
dia dapat meninggalkan Fa dalam lingkungan yang kendur ini? Saya
mencari tahu mengenai dirinya dimana-mana, namun tetap tidak
menemukannya. Saya seringkali merasa sangat bersalah karena
terlibat dalam hal ini. Dalam hati, saya meminta bantuan Guru untuk
menemukan dan membawa kembali praktisi ini. Saya ingin mengatasi
ujian sulit ini bersamanya.
Sebuah prinsip dari latihan Falun Dafa adalah praktisi harus
mencari ke dalam tanpa syarat. Praktisi pertama-tama harus mencari
ke dalam untuk menemukan keterikatan yang membawanya ke dalam
situasi ini sebelum mereka mampu melenyapkan qing. Cinta dan benci,
keduanya adalah qing. Jadi bukankah itu karena kita terikat pada
orang lain atau ingin terikat pada orang lain dimana mereka
mempunyai perasaan terhadap kita? Bukankah ini adalah niat jahat
kita yang membawa orang lain menjadi marah atau tidak puas terhadap
kita? Bukankah ini saling mengisi? Dan bukankah ini datang dari
keterikatan? Inilah yang sesungguhnya.
Sebelum melenyapkan qing, kita pertama-tama harus menjernihkan
suatu hal: Qing siapa yang kita lenyapkan? Apakah kita melenyapkan
qing kita atau orang lain? Banyak praktisi yang tidak sadar bahwa
mereka untuk waktu yang lama berdiri dalam ketidakpahaman akan
masalah ini. Mereka berpikir melenyapkan qing dengan melenyapkan
qing orang lain. Jadi mereka berpikir salah bahwa jika mereka
menjauhi orang lain, mereka akan mencapai tujuan untuk tidak
diganggu dan melenyapkan qing ini. Sebenarnya saya pikir untuk
melenyapkan qing, bukan masalah melenyapkan qing orang lain, namun
adalah sebuah masalah melenyapkan qing sendiri. Tepatnya unsur qing
sendiri yang mengganggu orang lain, menyebabkan orang tersebut
mempunyai segala jenis manifestasi qing terhadap kita. Pada saat
yang bersamaan kita terganggu, kita juga menderita kelelahan dan
derita qing.
Saya sadar bahwa saat berhadapan dengan gangguan qing, pertama-tama
kita harus memperbaiki mentalitas kita dan mempunyai sikap yang
benar. Kita harus tenang dan rasional. Dengan cara ini kita dapat
dengan bijaksana menyelesaikan masalah ini.
Kemudian saya menjumpai situasi lain. Seorang teman biasa (bukan
praktisi) selalu mengajak saya minum teh bersamanya. Setelah
beberapa waktu, saya merasa ini menghabiskan waktu dan tidak
menginginkannya, Bagaimanapun saya menjelaskan padanya, dia selalu
berkata pada saya, seperti memerintah, “Cepat datang, saya hitung
sampai tiga!” Beberapa praktisi mendesak saya, ”Lepaskan dia.
Jangan menerima telepon darinya.” Setelah mendapat pelajaran dari
praktisi yang saya sebutkan di atas, saya tidak menangani dengan
cara ini. Malahan saya benar-benar mencari ke dalam: “Tidakkah
karena saya ingin mendapat pengakuan dari orang lain bahwa saya
menariknya datang dan bercakap-cakap dengan saya? Tidakkah saya
sangat terikat pada perasaan terlalu memalukan untuk mengatakan
tidak, hingga dia memberi perintah, bahkan sampai menghitung satu,
dua, tiga? Untuk menyelesaikan masalah qing diantara saya dengan
dirinya, saya pertama-tama memancarkan pikiran lurus untuk
membersihkan semua rangkaian qing dalam ruang dimensi diriku. Saya
menggunakan pikiran lurus yang kuat untuk membantunya memahami apa
yang saya coba katakan: ”Waktu praktisi Dafa adalah untuk digunakan
menyelamatkan orang. Jangan mencari saya. Saya sibuk dan Anda
seharusnya sibuk dengan urusan Anda.”
Sebulan berlalu. Teman saya tidak menghubungiku sama sekali.
Kemudian saya bertemu dia dan terkejut saat dia berkata dengan
polos, “Kamu tidak dapat bayangkan betapa sibuknya pabrik kami
akhir-akhir ini. Saya menunggu waktu untuk minum teh bersamamu.”
Saya menanggapi dengan tertawa, namun dalam pikiranku berkata,
“Seseorang seharusnya melakukan pekerjaan sebaik-baiknya. Bagimana
kamu bisa selalu minum teh?” Setengah tahun berlalu namun dia hanya
menghubungiku dua kali dan hanya memerlukan bantuan untuk
pekerjaannya. Hubungan kami tetap harmonis, Hanya pikiran selintas,
seandainya saya tidak mempertimbangkan dirinya dan hanya melindungi
diri sendiri, jika saya menggunakan cara keras untuk menanganinya,
bukankah dia akan bersikap buruk terhadap Dafa? Dan bukankah akan
mencelakakan dia?
Jadi saya pikir saat praktisi menghadapi gangguan qing, mereka
seharusnya tidak menganggap itu sebagai beban untuk dilepaskan.
Mereka seharusnya tidak marah atau terlihat kaku. Cinta seharusnya
tidak berubah menjadi benci. Mereka seharusnya tidak menimbulkan
semacam hubungan saling mengasingkan diri dan bahkan jangan
memutuskan hubungan dengan si dia dan sepenuhnya tertutup dari
orang lain. Ini seperti belajar Fa namun tidak memahami maknanya.
Itu adalah manifestasi dari pikiran sempit manusia biasa.
Pertama-tama kita harus menyingkirkan keterikatan qing. Lalu kita
harus dengan belas kasih mengakurkan hubungan dengan orang lain
yang mungkin diatur sejak dahulu kala. Dan mungkin secara historis
kita berhutang pada orang lain dan sekarang sedang melunasinya.
Kita perlu menekankan bahwa saat kita memancarkan pikiran lurus,
kita membersihkan unsur-unsur di belakang kedua pihak yang
menyebabkan konflik. Raut wajah kita seharusnya berbelas kasih dan
mempunyai niat yang baik saat berbicara dengan pihak lain.
Setelah menyingkirkan belitan qing, maka tidak ada lagi satu pihak
tertawa dan pihak lain menangis; kedua belah pihak akan merasa
lebih nyaman. Siapa yang ingin membawa beban tersebut? Permintaan
Guru terhadap Xinxing praktisi adalah tinggi. Shan adalah kesadaran
mendasar seseorang. Kita tahu dari Fa bahwa saat qing disingkirkan,
akan digantikan oleh Shan. Jika Anda hanya mengurus kenyamanan
Anda, itu adalah cara egois dalam melakukan sesuatu dan tidak
mempertimbangkan orang lain. Jadi selanjutnya bagaimana mungkin
mengembangkan kebajikan? Dan yang paling terakhir, Anda tidak
mencapai “belas kasih terhadap orang lain dan memperlakukan setiap
orang dengan baik”. Bahkan lebih lanjut tersingkir dari kebajikan.
Buddha agung selalu gembira dan cenderung ramah terhadap siapapun.
Bagaimana mungkin baginya untuk menilai dan mengungkapkan emosi
serta tidak gembira ataupun tidak ramah terhadap orang lain?
Hubungan akan menjadi lebih alami dan harmonis setelas melepas
keterikatan pada qing. Orang lain akan menyaksikan keindahan Dafa
dan mengalami kebaikan serta ketulusan para praktisi.
Bahkan lebih mudah jika para praktisi mampu melenyapkan gangguan
qing bersama-sama. Semua praktisi adalah pengikut Guru. Para
praktisi telah menunggu ribuan tahun untuk pulang bersama-sama dan
perjalanan mereka tidak akan sia-sia jika mereka dapat membuka
lebar sepenuhnya pikiran mereka, jika mereka dapat berbagi dengan
niat baik, jika mereka dapat melenyapkan rintangan bersama praktisi
lain, jika kedua belah pihak dapat meningkat bersama, jika setiap
praktisi dapat menyemangati dan membantu praktisi lain untuk
meningkat, dan jika, berdasarkan Fa, mereka dapat meningkat
bersama.
Ketika para praktisi menyingkirkan keterikatan pada qing, tidak
hanya baik bagi mereka, bahkan lebih baik bagi orang lain. Titik
tolak kita seharusnya selalu memikirkan orang lain lebih dahulu.
Pihak lain akan mampu merasakan kebaikan hati dan belas kasih Anda,
saat Anda dengan tulus memperlakukan orang lain dengan baik, ketika
pikiran yang Anda pancarkan murni dan belas kasih, dan saat hasrat
Anda tidak terlibat dalam emosi yang melelahkan dari qing dengan
orang lain dan berharap dia merasa nyaman. Setiap orang mempunyai
sisi yang condong ke kebaikan, dan dia akan secara alami dan tanpa
disadari melepaskan perasaannya terhadap Anda.
Kesimpulannya, kemampuan seorang praktisi untuk melepaskan qing
adalah refleksi dari mentalitasnya, bagaimana mematut diri mereka
sendiri dan mengkultivasi Xinxing.
Guru berkata:
“Pada hari yang lalu saya berkata: Cahaya Buddha menerangi
seluruh penjuru, menegakkan kebenaran memberi penerangan.”
(Ceramah 6, Zhuan Falun).
Seluruh pikiran kita harus selalu mendahulukan orang lain. Ini
adalah sikap yang benar dan karakteristik khas seorang praktisi
Falun Dafa.
Chinese:
http://minghui.ca/mh/articles/2010/12/1/以理性和为他的基点排除情的干扰-233136.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/12/12/121906.html