Kang tinggal di apartemen tua dan kecil di Kota Changsha. Ruangannya sederhana dan bersahaja, dengan satu ranjang kayu yang terbuat dari papan dengan ditutupi oleh sprei tipis, sebuah meja tua, sebuah lemari pakaian, sebuah lemari es tua, sebuah TV tua, dan sebuah pemutar DVD. Ketika pikirannya masih jernih, dia selalu menjaga ruangan tetap bersih. Keluarganya masih mengingat bahwa dia adalah orang yang bersih serta rapih dalam penampilan, demikian juga rumahnya.
Nama: Kang Ruiqi
Jenis Kelamin: Wanita
Umur: 60
Alamat: Jalan Taiping Nomor 6, Taibolixin, Kota
Changsha
Pekerjaan: Pensiunan Manager Departemen di sebuah
perusahaan kebutuhan sehari-hari
Tanggal Penangkapan Terakhir: 6 Agustus 2008
Tempat Penahanan Terakhir: Kamp Kerja Paksa
Baimalong Kota Zhuzhou
Kota: Changsha
Provinsi: Hunan
Penganiayaan yang diderita: tidak diperbolehkan
tidur, kerja paksa, disuntik dengan obat-obatan secara paksa,
pemukulan, hukuman penjara, penyiksaan, pelecehan seksual,
interogasi, penahanan
Penganiaya Utama: Peng Jiale dan Peng Xiaomei dari
komunitas Xibailou
(Minghui.org) Ketika
Kang Ruiqi dari Kota Changsha dikirim ke Kamp Kerja Paksa
Baimalong, Kota Zhuzhou pada tahun 2008, dia adalah seorang wanita
yang sehat. Setahun kemudian, saat dibebaskan dari kamp kerja paksa
tersebut, mentalnya mengalami gangguan.
Meskipun keluarganya tidak berani mencari keadilan dari pihak
berwenang, secara pribadi mereka berkata bahwa penganiayaan di kamp
kerja paksalah yang menyebabkan dia menderita keterbelakangan
mental.
Foto saat Kang Ruiqi berulang tahun ke-50,
sepuluh tahun lalu. Setelah berlatih Falun Gong, dia pulih dari
penyakit-penyakit yang lama dideritanya dan dipenuhi kegembiraan
serta harapan
Foto terakhir. Dia berubah banyak. Meskipun
tetap tersenyum, perubahan-perubahan padanya sangat
menyedihkan. Apa yang terjadi padanya selama sepuluh tahun
terakhir ini?
Kang adalah seorang manager di sebuah perusahaan yang menjual
barang kebutuhan sehari-hari sebelum pensiun. Dia lemah dan
sakit-sakitan sejak masih sangat muda dan harus sering minum obat.
Dia kemudian didiagnosa menderita kanker darah dan batu empedu
sampai hampir meninggal dunia. Dia tidak pernah menikah karena
tidak ingin membebani orang lain. Meskipun selalu menderita dan
kesakitan, dia merawat saudara-saudaranya dan membantu membayar
uang kuliah kemenakannya bilamana dibutuhkan.
Pada bulan April 1996, Kang mulai berlatih Falun Gong. Dia akhirnya
merasa langit telah memberikan anugerah padanya dan dia memperoleh
kehidupan baru. Para praktisi Falun Gong mengikuti prinsip
Sejati-Baik-Sabar, meningkatkan standar moral, memandang ketenaran
dan kepentingan pribadi dengan hati ringan, dan selalu memikirkan
orang lain terlebih dahulu. Dengan lima perangkat latihan yang
lembut, pemurnian dan mengkultivasi jati diri, para praktisi
mencapai suatu tingkat jasmani yang sangat baik, demikian juga
dengan kesehatan mental. Tahun itu, setelah berlatih Falun Gong
selama beberapa bulan, dia secara ajaib sembuh, dan semua gejala
penyakitnya hilang, termasuk kanker darah. Dia benar-benar
mengalami apa yang dimaksud dengan sehat, tanpa penyakit.
Keluarganya menyaksikan perubahan dramatis pada dirinya. Tahun itu
dia berumur 47 tahun.
Masa bahagia ini hanya berlangsung tiga tahun, sampai Partai
Komunis China (PKC) mulai menganiaya Falun Gong pada tahun 1999.
Melalui begitu banyak gerakan politik setelah rejim itu mengambil
alih negara mereka, rakyat China semua tahu betapa kejamnya PKC
menyerang siapapun yang tidak sepaham dengan tujuannya. Meskipun
negara menyiarkan di TV dan surat kabar yang memfitnah Falun Gong,
dan polisi setempat serta pejabat komunitas datang untuk
memerintahkan dirinya untuk berhenti berlatih, Kang Ruiqi tidak
pernah berhenti. Dia tetap setia pada keyakinannya. Dia tahu bahwa
Falun Dafa adalah Hukum Besar alam semesta, dan telah menyelamatkan
dirinya.
Kang tidak hanya tetap berlatih namun juga menceritakan pada orang
lain betapa baiknya Falun Gong, dengan menggunakan pengalaman
pribadinya sebagai contoh. Dia menggantung spanduk yang bertuliskan
“Falun Dafa Hao (baik)” Dia secara tidak sah dijatuhi hukuman empat
setengah tahun dan ditahan di Penjara Wanita Provinsi Hunan dari
tahun 2001 sampai 2004. Saat berada di sana, dia mengalami
penganiayaan. Akibat dipukul berulang-kali, seluruh giginya rontok.
Beberapa bulan setelah dibebaskan dan diperbolehkan pulang ke
rumah, dia ditangkap lagi karena membagikan Sembilan Komentar
mengenai Partai Komunis. Dia dijatuhi hukuman satu tahun di kamp
kerja paksa dan dibawa ke Kamp Kerja Paksa Baimalong.
Pada tahun 2008, sebelum Pertandingan Olimpiade Beijing, staf
komunitas penduduk setempat dari Kantor Komunitas Xibailou
seringkali datang untuk mengganggunya. Pada pukul 13.00, 6 Agustus
2008, Kang sekali lagi dibawa dari rumahnya ke Kamp Kerja Paksa
Baimalong. Alasan yang digunakan PKC untuk menangkapnya hanya
karena Pertandingan Olimpiade Beijing akan berlangsung. Mereka yang
terlibat dalam penangkapannya adalah Peng Jiale dan Peng Xiaomei
dari Komunitas Xibailou dan yang lainnya dari Kantor 610 Distrik
Tianxin serta kantor polisi setempat.
Setahun kemudian, pada pertengahan Agustus 2009. keluarga Kang
diperintahkan untuk membawanya pulang karena dia menderita penyakit
jiwa. Ketika keluarganya menanyakan bagaimana dia mendapat penyakit
itu karena dia baik-baik saja saat setahun lalu, sebelum ditangkap.
Para petugas dari Kamp Kerja Paksa Baimalong, Kantor 610 Distrik
Tianxin, Komunitas Xibailou dan Kantor Polisi Pozhijie semuanya
mencoba menghindar dari tanggung jawab terhadap apa yang telah
dilakukan terhadapnya dan menolak memberikan penjelasan penyebab
kondisinya.
Seorang mantan penghuni Kamp Kerja Paksa Baimalong berkata dia
menyaksikan para napi narkoba dengan kejam memukuli Kang di bulan
Juli 2008. Dengan kejam kepalanya dihantamkan ke tembok dan jeruji
penjara. Praktisi lain yang ditahan di kamp kerja paksa yang sama
pada periode yang sama membenarkan cerita tersebut. Selama
penahanan, Kang seringkali dicaci maki oleh para napi narkoba. Dia
tidak dibiarkan tidur untuk jangka lama dan tidak diperbolehkan
mandi selama musim panas selama beberapa hari.
Kang masih tinggal di apartemennya yang sederhana setelah
dibebaskan. Kadang-kadang pikirannya jernih dan kadang-kadang
tidak. Dia seringkali berbicara pada dirinya sendiri, dan
kadang-kadang orang lain tidak mengerti apa yang dia katakan. Pada
musim dingin, dia berkeliling sepanjang jalan dengan hanya
mengenakan pakaian luar tipis dan sepatu plastik. Dia hampir tidak
mampu secara finansial menghidupi dirinya sendiri. Kadang-kadang
kerabatnya datang menjenguknya dan membawakan beberapa masakan, dan
kadang-kadang dia memasak makanan sendiri atau membeli sekotak
makan siang. Karena kehilangan semua giginya sewaktu penahanan, dia
hanya dapat makan makanan yang lunak dengan perlahan.
Pada hari-hari sensitif, para tamu dari komunitas setempat datang
untuk memeriksa apakah dia ada di rumah dan memastikan dia tidak
menyebabkan “masalah.”
Jalan Taiping adalah sebuah jalan untuk berdagang dengan banyak
toko. Orang-orang sibuk dengan usaha mereka sendiri. Mereka tidak
pernah memperhatikan seorang wanita tua yang tinggal di apartemen
kotor yang hanya berjarak beberapa langkah dari jalanan dan tidak
pernah berpikir untuk menanyakan kisah tragis di balik wanita tua
ini.
PKC masih menutupi fakta sebenarnya mengenai peristiwa pembunuhan
di Lapangan Tiananmen tahun 1989 dan telah menyegel profil mereka
yang terlibat dalam Revolusi Besar Kebudayaan (1966-1976). Internet
diawasi dengan ketat dan diblokir, serta para praktisi Falun Gong
masih hidup dibawa ancaman penahanan ilegal secara terus-menerus.
Pada saat yang bersamaan, mesin propaganda PKC terus menyebarkan
kebohongan tentang masyarakat harmonis dan hidup di jaman
berkecukupan. Semua ini bermaksud untuk membuat orang melupakan
sejarah pertumpahan darah mereka, dimana jutaan rakyat China
dibunuh dan banyak yang masih dianiaya dengan kejam. Kebanyakan
sasarannya adalah para praktisi Falun Gong yang baik hati yang
mengikuti prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar.
9 Januari 2010
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2010/1/10/216047.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/2/4/114416.html