(Minghui.org)
1. Salam pada Guru! Salam teman-teman praktisi! Nama saya
Yinyin. umur 10 tahun.
Sekarang saya kelas empat. Setiap hari setelah pulang dari sekolah
saya dan adik belajar Fa dengan ibu selama setengah jam. Saya tahu
bahwa kami semua berasal dari langit, dan tujuan dari kultivasi
adalah untuk kembali ke tempat kita berasal. Tapi prosesnya
tidaklah mudah. Contoh, suatu saat saya berbuat salah, kelas saya
tidak mendapat penghargaan karena perbuatan saya. Teman kelas saya
menyalahkan saya. Saya tidak marah, namun mencari ke dalam dan
melihat kelalaian saya.
Kultivasi telah membuat saya
sehat. Selain ke dokter gigi, saya tidak pernah harus minum obat.
Kadang-kadang selagi penghapusan karma merasa tidak nyaman. Ibu
mengingatkan saya untuk tidak menghiraukannya tapi justru harus
belajar Fa dan latihan lebih banyak. Guru sudah banyak
menghilangkan karma dari tubuh saya. Beberapa waktu yang lalu saya
menderita flu H1N1. Saya acuhkan bahkan melakukan satu jam duduk
meditasi dan belajar Fa seperti biasa, gejala penyakitnya hilang
dalam satu hari. Saya tahu Guru menjaga saya.
Diantara ke-5 set latihan, yang paling sulit bagi saya adalah duduk
meditasi. Dulu kaki saya sering tergelincir turun. Tetapi
belakangan ini saya hampir bisa melakukannya satu jam. Ketika
hampir selesai, kaki saya terasa sakit. Karena saya tahu saya harus
menyingkirkan benda buruk ini sebelum kembali ke rumah yang
sebenarnya, saya bisa menahannya sampai selesai. Tentu saja saya
tahu saya juga harus melihat apa yang belum saya perbuat dengan
baik. Pernah kaki saya sangat sakit setelah duduk meditasi setengah
jam. Saya ingat hari itu saya tidak dapat mengontrol emosi saya dan
berdebat dengan adik. Tak heran kaki saya sakit sekali.
Selain kembali ke rumah yang sejati, kita juga harus menyelamatkan
makhluk hidup. Selama kegiatan Dafa, saya membantu menyebarkan
materi klarifikasi fakta, seperti memberikan informasi tentang
mengundurkan diri dari PKC. Pada awalnya saya tidak seberani adik
dan kakak saya, tapi ibu mendorong saya, dengan mengatakan
orang-orang dari kerajaan saya sedang menunggu saya. Oleh karena
itu keberanian saya timbul, pada mulanya saya meminta adik untuk
pergi bersama saya. Selanjutnya saya bisa melakukannya
sendiri.
Ketika pertunjukan ShenYun datang ke daerah saya, saya juga
membantu membagikan brousur Shen Yun. Pernah kami membagikannya di
depan kebun binatang. Walaupun cuaca sangat dingin, kami membagi
habis brosur yang kami bawa sebab waktu itu kami hanya mempunyai
pikiran bahwa setiap orang harus mendapat brosur jadi akan ada
lebih banyak orang yang akan mengetahui keindahan pertunjukan itu.
Saya katakan pada para pejalan kaki: "Salam! Ini mengenai
Pertunjukan Shen Yun dari Amerika." Banyak orang memuji saya.
Saya tahu masih banyak yang harus saya perbaiki. Contoh, ketika
melakukan latihan, saya sering lupa memejamkan mata. Saya belum
cukup berani mengklarifikasi fakta kepada guru dan teman sekolah.
Saya masih punya mentalitas pamer, perasaan puas diri, takut dsb.
Dulu saya mempunyai sifat iri hati terhadap adik yang memenangkan
kejuaraan Judo. Kemudian, saya melepaskannya. Guru mengatakan kita
adalah praktisi di masa pelurusan Fa. Saya harus menangkap
kesempatan itu, membuktikan kebenaran Fa dengan benar, dan memberi
tahu seluruh dunia bahwa Falun Dafa baik.
Terima kasih, Guru! Terima kasih semuanya!
2. Salam pada Guru! Salam, teman-teman praktisi! Nama saya
Honglian dan saya berumur sembilan tahun.
Ibu mengatakan bahwa ketika saya masih kecil, saya sangat keras
kepala dan selalu mengerjakan apa yang saya anggap benar--walau
sebenarnya hal itu salah. Saya tahu kultivasi dapat membuat saya
meningkat dan kembali ke rumah yang sejati. Saya tahu kita perlu
menghilangkan karma. Tapi tetap, tekadang saya berkelahi dengan
adik. Akibatnya, ibu sering menyuruh kami untuk berlutut di depan
foto Guru dan memikirkan kesalahan apa yang telah kami
perbuat.
Ibu mengatakan, saya adalah orang yang penuh perhatian, jadi saya
sering kali tidak tahan dengan kelalaian kakak saya. Kadang-kadang,
saya merasa sayalah yang lebih tua dan saya kehilangan kesabaran
padanya. Ibu memberi tahu saya: "Semuanya telah diatur, dan
tujuanya adalah supaya kamu bisa pulang ke rumah kamu yang sejati.
Dia telah diatur menjadi kakak. Kamu yang kedua sebab kamu perlu
belajar mendengarkan orang lain." Kadang saya tidak mengerti apa
yang ibu katakan. Tetapi saya ingat Guru mengajarkan kita untuk
bersabar, oleh karena itu saya tidak lagi bertengkar. Saya tahu
saya masih punya keterikatan yaitu saya tidak suka diperintah orang
lain.
Waktu saya kecil, kami pernah pergi ke Hong Kong mengikuti parade.
Kendaraan yang mengangkut kami tidak cukup, jadi satu orang dalam
keluarga kami harus pergi terpisah. Ibu merasa saya adalah orang
yang paling bebas, oleh karena itu dia meminta praktisi lain untuk
membawa saya. Saya sangat merindukan ibu hingga menangis. Praktisi
yang membawa saya memuji saya dengan mengatakan dia belum pernah
bertemu anak-anak setabah saya. Saya pikir itu karena saya tahu
tujuan perjalanan kami ke Hong Kong adalah untuk membuktikan
Fa.
Ketika Shen Yun datang tahun ini, ibu mengajak saya membagikan
materi pertunjukan. Kadang kami melakukannya dalam waktu yang lama.
Saya merasa lelah, tetapi saya berharap semua orang akan pergi
menonton Shen Yun.
Selama kultivasi saya, kadang saya melakukannya dengan baik kadang
tidak. Kadang, saya bisa menahan ketika seseorang menendang saya di
sekolah. Jika saya jatuh, saya akan memikirkan kesalahan apa yang
telah saya perbuat. Saya tahu saya pasti sudah mengatakan sesuatu
yang salah ketika saya mengalami sakit gigi. Banyak teman sekelas
saya suka bermain video games, tetapi saya tahu bahwa seorang
kultivator seharusnya tidak bermain game yang penuh kekerasan. Ada
banyak hal yang saya tidak lakukan dengan baik. Contoh, suatu saat
saya marah dan memukul atau menghina orang lain. Saya tahu
seharusnya tidak melakukan hal demikian, tapi kadang-kadang saya
gagal mengontrol diri. Saya tahu bahwa saya harus banyak belajar
Fa.
Terima kasih, Guru! Terima kasih semuanya!
3. Salam pada Guru! Salam teman-teman praktisi! Nama saya
adalah Hongfa. Saya berumur 6 tahun.
Guru mengajarkan kita untuk latihan gerakan tetapi latihan itu
penuh penderitaan, terutama latihan duduk. Baru-baru ini saja saya
dapat duduk selama satu jam. Saya sering menangis selagi melakukan
latihan meditasi, tetapi saya tidak menyerah, sebab saya tahu jika
saya melakukan tidak baik, saya tidak dapat menghilangkan karma dan
saya tidak dapat pulang ke rumah saya yang sejati. Oleh karena itu
saya menahan kaki saya dengan tangan.
Di rumah, kadang saya berdebat dan berkelahi dengan kakak. Kadang
ketika saya sedang tidak baik, ibu memukul tangan saya. Saya tidak
ingin dia memukul saya, jadi saya katakan padanya, "Ibu memberikan
De pada saya!" Tapi dia berkata: "Jika ibu tidak mengajari kamu
dengan benar, ibu tidak menjadi ibu yang baik dan mungkin nanti
akan memberikan De yang lebih banyak lagi kepada orang lain." Oleh
karena itu menurut saya ibu sangat tegas.
Di sekolah saya sering membantu guru. Jika teman kelas memkul saya,
saya akan berusaha untuk tidak membalasnya. Saya mencuci sendiri
kotak makan siang saya di rumah. Saya tahu kultivasi dapat menuntun
kita ke rumah kita yang sejati.
Akhirnya saya ingin membaca sebuah puisi dari Hong Yin:
Jalan untuk berkultivasi Gong
terletak pada hati
Dafa tidak bertepi
deritanya ibarat berlayar di perahu
("Falun Dafa" dari Hong Yin)
Terima kasih, Guru! Terima kasih, semuanya!
4. Salam pada Guru! Salam, teman-teman
praktisi!
Saya berasal dari Taipei. Saya sudah berkultivasi Fa selama sepuluh
tahun terakhir ini. Anak-anak saya baru saja berbagi pengalaman
mereka. Sekarang saya ingin bagi pengalaman saya dalam mengajari
praktisi muda.
Guru berkata; "Terikat dengan hubungan perasaan kekeluargaan, pasti
akan dibuat letih olehnya, terjerat olehnya, tersiksa olehnya,
dengan memegang erat tali hubungan perasaan kekeluargaan akan
mengganggunya seumur hidup, pada akhir usianya menyesalpun sudah
terlambat." ("Larangan Bagi Orang yang Xiulian" dari Petunjuk
Penting Untuk Gigih Maju) Selama saya berkultivasi bersama
anak-anak, selagi membuktikan Fa saya dapat merasakan kemajuan saya
selangkah demi selangkah.
Saya menikah dan mempunyai anak tidak lama setelah saya lulus dari
perguruan tinggi. Ibu saya dan ibu mertua kadang-kadang membantu
saya menjaga anak-anak ketika saya sibuk.
Anak kedua saya sering rewel. Dia sangat sensitif dan cepat marah
bila sesuatu tidak dijelaskan dengan benar atau tidak dikerjakan
dengan baik. Saya punya perasaan kami saling hutang satu sama lain.
Di masa yang lalu, saya tidak mencari ke dalam bahkan mengeluhkan
kenakalan anak ini. Pada saat itu, saya sedang mengejar gelar di
bidang pendidikan anak-anak dan kembali belajar memposisikan diri
sebagai orang tua dari sudut pandang orang yang bukan praktisi.
Sementara itu, saya melihat keterikatan saya--saya terlalu
memikirkan diri sendiri dan tidak mempertimbangkan orang lain. Saya
tidak menghormati anak saya sebagai suatu kehidupan yang
independen. Pada permukaan, saya mengikuti Fa dalam mengajar
mereka, tapi kenyataannya, saya tidak mengerti Fa dengan
baik.
Saya hamil lagi untuk anak yang ketiga. Banyak orang berpikir
dengan mempunyai tiga anak tidak akan ada waktu lagi untuk
mengklarifikasi fakta. Tapi dalam kasus saya, saya bekerja di NTDTV
pada saat itu.
Dengan tiga anak, saya paham saya harus mengkultivasi diri saya di
lingkungan seperti ini. Tapi kadang-kadang saya beralih ke sisi
extrem yang lain dan memikirkannya terlalu banyak. Contoh, saya
pikir: "Anak saya tidak tahu apa sebenarnya Festival Duanwu itu.
Saya akan menujukkan mereka cara membuat bakcang. Berikutnya saya
menjadi terlalu sibuk setelah bekerja sehari penuh. Saya juga
berpikir: "Saya hanya membeli pakaian untuk kakaknya tetapi adiknya
tidak. Mungkin dia akan berpikir ini tidak adil." Jadi saya membeli
pakaian lebih banyak dan ternyata hanya buang-buang uang saja. Saya
tidak menciptakan lingkungan yang baik untuk kultivasi, dan saya
tidak membantu anak-anak saya belajar berkultivasi dari kehidupan
sehari-hari.
Seseorang harus terus memperbaiki diri dalam kultivasi. Saya tidak
meningkat dalam waktu yang cukup lama dan akhirnya menimbulkan
keterikan baru yang menghalangi saya dalam pekerjaaan membuktikan
kebenaran Fa. Saya berpikir tentang hal itu dan berpikir bahwa hal
itu menunjukan bahwa saya tidak teguh terhadap Fa, saya tidak
berkultivasi dengan rajin dan hanya mencari kenyamanan. Saya tahu,
saya seharusnya membuat jalan yang lebih baik untuk membuktikan
Fa.
Selama beberapa tahun terakhir, ketika pikiran saya lurus dan saya
membantu anak-anak saya memahami kewajiban praktisi Dafa, saya
melakukan pekerjaan NTDTV dan kegiatan Dafa lainnya dengan baik.
Anak-anak juga memberi beberapa saran mengenai acara TV dan mereka
menyadari jalur kultivasi mereka sendiri.
Dalam kehidupan sehari-hari, saya memperlakukan amak-anak saya
sebagai sesama praktisi. Pertama, saya mulai dari sudut pandang
manusia yang paling dasar mengenai Fa, mendorong mereka bertanggung
jawab, jujur, dan toleran serta melihat sisi cerah dari kehidupan.
Saya meminta mereka duduk dengan tegap, menulis dengan rapi, tidak
membuang makanan ketika makan, berpakaian rapi, dan menatap mata
lawan bicara ketika berbicara dengan mereka.
Di sekolah, mereka diajarkan ilmu pengetahuan modern. Saya tidak
pernah secara langsung menolak hal ini. Saya hanya memberitahukan
mereka keberadaan kebenaran pada level yang lebih tinggi dan di
dimensi lain, serta satu-satunya jalan untuk mengetahui mereka
hanyalah dengan memperbaiki diri kita sendiri.
Untuk hiburan anak, saya mencoba memilih program yang sesuai yang
dapat kami tonton bersama dan mendiskusikannya. Berhadapan dengan
berbagai karakter kartun yang aneh-aneh, saya katakan pada mereka
hanya kecantikan yang sejati yang tidak akan berubah oleh waktu.
Saya juga ajarkan pada mereka butuh keberanian untuk mempertahankan
kebenaran.
Setiap malam sebelun anak-anak tidur, saya bacakan cerita sejarah
dan artikel dari buku kultivasi. Kemudian kami diskusikan bagaimana
menghadapi hal yang sama dalam kehidupan, inilah yang memperdalam
pengertian mereka terhadap Fa.
Sering kali, praktisi muda ini berkultivasi lebih baik dari saya.
Kadang saya hilang kesabaran dengan suami, dan anak perempuan saya
yang tertua mengingatkan saya: "Anda seharusnya tidak marah."
Ketika saya tanya padanya bagaimana caranya tidak marah ketika
suami saya mengeritiknya, anak umur sepuluh tahun itu menarik napas
panjang dan berkata dengan bijaksana: "Tarik napas panjang seperti
ini, dan akan terlewati."
Ketika saya sibuk dengan pekerjaan Dafa, anak tertua saya, yang
juga punya banyak pekerjaan rumah, akan memberitahukan adiknya:
"Jangan ganggu ibu. Tanya saya jika kamu ada pertanyaan." Ketika
saya ingin membagikan materi pertunjukan Shen Yun tanpa makan, anak
perempuan saya yang lebih muda berkata: "Menyelamatkan orang lebih
penting. Kita makannya nanti saja." Pada suatu saat saya tidak
tahan dan memukul anak perempuan tertua saya ketika tidak
mengerjakan pekerjaan rumahnya. Adiknya menangis dan berkata kepada
saya: "Tolong jangan pukul dia, Anda boleh memukul saya." Ketika
kakaknya tidak dapat menahan sakit saat duduk bermeditasi dan
menurunkan kakinya, adiknya malah lebih kuatir dari pada saya. Ia
menangis sambil berkata: Bersila lagi. Saya ingin anda kembali ke
surga. bersilalah lagi."
Awal tahun ini, saya ajak mereka membagikan brosur Shen Yun. Pada
awalnya mereka agak gugup memegang brosur, tapi berikutnya mereka
bertanya kepada saya apa yang harus mereka katakan. Di pusat
penjualan tiket, di kebun binatang, di depan sekolah atau di dalam
taxi, saya melihat tangan mereka memegang harapan untuk umat
manusia dan saya melihat bagaimana mereka mengangkat tangan untuk
menggapai lebih banyak orang. Saya ingin mengatakan kepada Guru:
"Guru mereka adalah praktisi muda Anda. Terima kasih telah
memberikan saya anak-anak hebat seperti ini."
Saya tahu kami hanyalah orang tua bagi anak-anak kami pada
kehidupan sekarang ini. Tetapi bagaimanapun juga kasih sayang ini
telah tumbuh selama beberapa tahun ini. Beberapa tahun yang lalu,
saya bermimpi waktu berpisah telah tiba. Dalam mimpi, saya peluk
kedua putri saya dan mengatakan pada mereka bahwa kita akan pulang,
dan saya harus pulang duluan. Kedua gadis itu terus menangis tak
henti-hentinya, hati saya bagaikan tersayat pisau. Dengan pikiran
lurus, saya katakan pada mereka: “Guru akan menyiapkan tempat yang
baik untuk kalian." Saya pergi tanpa menengok kembali. Lantas saya
bangun dari tidur.
Guru berkata:
"Jika anda ingin Xiulian, Qing manusia harus dapat dilepas. Tentu
saja kita Xiulian di tengah manusia biasa, selayaknya berbakti
kepada orang tua dan mendisiplinkan anak, dalam keadaan apa pun
harus memperlakukan orang lain dengan baik, dan bersikap bajik,
apalagi terhadap sanak keluarga anda. Terhadap siapa pun juga sama,
terhadap orang tua maupun putra putri seyogianya bersikap baik
dalam segala hal selalu memikirkan orang lain, hati ini niscaya
tidak mementingkan diri lagi, hati yang selalu ramah tamah dan yang
belas kasih. Qing adalah sesuatu yang ada di tengah manusia biasa,
manusia biasa adalah hidup demi Qing" (Zhuan Falun)
Saya sering mengingatkan diri untuk tidak terlalu terikat pada Qing
manusia dan menambah masalah bagi xiulian saya dan anak-anak
saya.
Tiga anak saya berasal dari tiga tempat yang berbeda. Keberadaan
kultivasi saya sering terefleksi pada mereka. Ketika saya belajar
Fa dengan pikiran jernih dan melakukan latihan setiap hari, anak
saya otomatis melakukan hal yang sama, kecuali anak saya yang
termuda sering membutuhkan dorongan yang lebih besar. Hari minggu,
saya mencoba mengajak mereka ke kelompok belajar Fa begitu saya
punya waktu senggang. Dalam kelompok acap kali mereka membuat ulah,
dan ketika saya mengajarinya, saya sering melihat keterikatan
saya.
Akhirnya, marilah saling mendorong satu sama lain dengan Hong
Yin:
"Belajar Fa dan mendapatkan Fa,
Banding belajar dan banding kultivasi,
Cocokkan setiap masalah,
Dapat melakukan adalah berkultivasi.”
Terima kasih, Guru! Terima kasih semuanya!
Chinese:
http://www.minghui.org/mh/articles/2009/11/28/213407.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/12/16/113160.html