(Minghui.org) Saya ingin berbagi
pengalaman dan pemahaman mengenai promosi tiket pertunjukan Shen
Yun. Saya berharap ini bisa membantu praktisi lain.
Sebenarnya, saya adalah seorang praktisi Falun Gong baru; saya
memperoleh Dafa baru tiga tahun yang lalu. Sebelumnya saya adalah
seorang umat Kristen. Guru mengatakan kepada saya di dalam mimpi
tentang tiga pengunduran diri (mundur dari Partai Komunis China,
Liga Pemuda, dan Perintis Muda). Setelah bangun, saya membaca
laporan tentang Partai Komunis China merampas organ praktisi Falun
Gong. Saya juga menemukan semua buku Dafa. Inilah bagaimana saya
menjadi seorang praktisi Dafa. Selama tiga tahun berkultivasi, Guru
telah memberi saya kehidupan baru. Sebelum berkultivasi, saya tidak
pernah tahu bahwa kehidupan manusia bisa sangat damai dan
pengharapan. Saya benar-benar tidak mampu menemukan kata-kata yang
tepat untuk menggambarkan rasa terima kasih kepada Guru. Setiap
pagi ketika membuka mata, orang pertama saya pikirkan dan ingin
berterima kasih adalah Guru. Kadang-kadang, saya tidak percaya
bahwa saya sangat beruntung di mana telah menjadi murid Guru. Raja
dari semua raja di alam semesta adalah di dunia manusia ini, dan
Dewa tertinggi yang dijelaskan kitab suci adalah di dunia manusia
ini ... Kadang-kadang, saya merasa sangat diberkati sehingga hampir
tidak percaya bahwa semuanya benar. Saya berkata pada diri sendiri
setiap hari bahwa saya harus berkultivasi dengan gigih dan tidak
mengecewakan Guru. Saya tidak ingin Guru mengkhawatirkan
saya.
Mempromosikan pertunjukan Shen
Yun adalah proyek Dafa pertama yang saya ikut setelah menjadi
seorang praktisi. Karena merasa ini adalah upaya yang sakral, saya
terlibat sepenuh hati.
Apa yang ingin saya ceritakan adalah tentang penjualan tiket Shen
Yun bukanlah hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Jika kita
selalu memiliki hati untuk menawarkan penyelamatan manusia,
meskipun kita memiliki keterbatasan kemampuan bahasa asing, kita
masih bisa menjual tiket; setidaknya, kita dapat membagikan brosur.
Di Montreal, lebih dari enam puluh persen penduduk berbahasa
Perancis. Namun, sebagian besar praktisi kita tidak bisa berbahasa
Prancis. Kemampuan bahasa Prancis saya sangat buruk dan hanya
bisa merangkai sebuah percakapan yang sangat sederhana. Ajaibnya
adalah bahwa kemampuan bahasa Perancis saya tidak memberi masalah
ketika saya mempromosikan tiket Shen Yun. Saya tahu semua ini
karena Guru. Sementara itu, saya juga menaruh upaya untuk
meningkatkan diri sendiri. Untuk menjual tiket dalam bahasa
Perancis, saya membuat banyak persiapan. Tahun lalu, saya membaca
hampir semua laporan berbahasa Mandarin dan Inggris tentang Shen
Yun. Saya mencatat semua yang saya rasa dapat digunakan untuk
memberitahu orang-orang tentang pertunjukan tersebut. Saya kemudian
berlatih pengenalan dalam bahasa Perancis lagi dan lagi, sampai
saya bisa memperkenalkan pertunjukan selancar seperti yang saya
lakukan dalam bahasa Mandarin. Saya melakukan persiapan dengan
keras, tapi hasilnya sangat bermanfaat. Saya menemukan bahwa
orang-orang suka mendengarkan penjelasanku. Mereka mengatakan pada
saya bahwa mereka tidak tahu acara ini begitu begus. Pada awal
sekali ketika mempromosikan tiket, saya tidak bisa menjual tiket
dengan baik. Namun, beberapa hari kemudian, orang-orang datang
kepada saya, memberitahu saya bahwa mereka sudah membeli tiket.
Dari lubuk hati saya merasa bahagia untuk mereka.
Saya juga menemukan bahwa mempromosikan tiket pertunjukan Shen Yun
adalah misi yang sangat sakral bagi saya, dan saya sangat suka
menjual tiket. Saya menyapa, dengan senyuman, setiap orang yang
berjalan di samping saya. Saya teringat kata-kata Guru juga
berasal dari langit dan mereka adalah dewa sebelumnya. Saya tahu
bahwa Guru telah menyiapkan perahu penyelamatan yang besar dan
hanya orang-orang yang naik ke perahu baru bisa diselamatkan. Misi
saya adalah memberitahu orang-orang tentang pesan ini dan sepenuh
hati membantu untuk membawa orang-orang datang untuk melihat
pertunjukan. Setiap kali pergi untuk menjual tiket, saya berkata
pada diri sendiri bahwa saya benar-benar beruntung telah menjadi
murid Dafa; merupakan kehormatan besar bagi saya untuk menjual
tiket. Saya tidak pernah merasa tidak nyaman ketika mempromosikan
tiket atau membagikan brosur di mal, meskipun saya adalah seorang
konsultan komputer senior saat di China, di mana saya sering
memberikan pelatihan kepada kepala dan pemimpin
perusahaan-perusahaan besar.
Tahun pertama berlatih Dafa adalah pada tahun 2007. Ini juga
merupakan tahun pertama saya berpartisipasi dalam mempromosikan
tiket Shen Yun. Karena saya tidak begitu tinggi, saya selalu
memakai sepatu hak tinggi di mal, jadi darah saya menumpuk di jari
kaki. Karena kami sangat terlambat memulai proyek pada tahun itu,
kami hanya menjual tujuh puluh persen tiket. Saya menyaksikan
pertunjukan terakhir bersama keluarga saya dan melihat hampir
setengah dari teater kosong. Sebagian besar tempat duduk terbaik di
baris depan kosong. Saya merasa sangat sedih; saya meneteskan air
mata selama pertunjukan berlangsung. Dua pertunjukan yang
menggambarkan penganiayaan di mana para praktisi di China mengalami
penderitaan membuat saya semakin sakit. Saya merasa sangat
sedih.
Pada tahun 2008, saya terlibat dalam mempromosikan pertunjukan
untuk kedua kalinya. Saya benar-benar tidak ingin terulang apa yang
telah terjadi pada tahun sebelumnya, sehingga pada awal September,
kami mulai membagikan selebaran di jalan-jalan di Pecinan. Di sana
tidak ada banyak praktisi, sehingga sebagian besar waktu, saya
membagikan selebaran di jalan-jalan sendirian. Hal ini berlangsung
hingga November, ketika saat itu terlalu dingin untuk membagikan
brosur di luar. Bulan berikutnya saya pergi ke mal yang sangat
besar dan ramai untuk mempromosikan tiket hampir setiap hari. Saya
berdiri di sana selama enam jam setiap hari, dan terus
memperkenalkan pertunjukan. Saya tidak beristirahat kecuali selama
dua puluh menit untuk makan sandwich. Kami menjual banyak tiket di
mal, kadang-kadang, kami menjual 120 tiket dalam satu hari. Seiring
dengan waktu untuk menjual tiket semakin mendekati akhir, saya
kehilangan suara dan tidak bisa berbicara. Karena saya adalah
seorang praktisi baru, saya tidak menyadari bahwa saya perlu untuk
menyingkirkan gangguan. Saya batuk sepanjang malam; suami saya
tidak bisa tidur, jadi ia meminta saya untuk tidur di sofa. Satu
minggu kemudian, saya pergi untuk menjual tiket lagi. Walaupun saya
masih batuk pada hari pertama, dua hari kemudian batuk
menghilang.
Ini adalah tahun ketiga bagi saya untuk mempromosikan tiket. Saya
menemukan bahwa saya bahkan lebih energik daripada sebelumnya. Saya
berdiri di mal memberikan selebaran selama tujuh jam berturut-turut
tanpa beristirahat. Selama tahun pertama, ketika saya berusaha
untuk terus tersenyum di wajah untuk waktu yang lama, otot-otot
wajah saya menjadi mati rasa, dan orang-orang tidak mendengarkan
lagi. Pada tahun kedua, saya merasa bahwa saya harus menggunakan
semua kekuatan untuk tersenyum. Tahun ini, secara alami, senyuman
saya datang dari hati saya. Di mal, saya tidak hanya tersenyum pada
makhluk hidup, saya juga tersenyum pada rekan-rekan praktisi. Saya
merasa sangat bahagia di dalam mal. Kadang-kadang, saya merasa
seperti berumur lima tahun. Ketika orang-orang melihat saya
tersenyum, mereka juga secara alami tersenyum kembali. Tanpa
berkata apa-apa, mereka kadang-kadang berjalan ke arah saya untuk
mendapatkan brosur. Mereka kadang-kadang berhenti dan mendengarkan
penjelasan saya. Tahun ini banyak anak-anak mendatangi saya dan
meminta brosur. Karena kami menjual semua tiket tahun lalu, kami
menambah dua kali lipat jumlah tiket tahun ini. Di sini tidak lebih
dari seratus praktisi, tapi kami menjual 10.000 tiket, merupakan
sembilan puluh dua persen dari total tiket.
Yang ingin saya ceritakan adalah penjulan tiket Shen Yun tidaklah
sulit. Memiliki senyum di wajah Anda dan biarkan belas kasih muncul
dari lubuk hati Anda. Selama kita memiliki hati yang kuat untuk
menyelamatkan orang-orang, Guru akan membantu kita untuk
menciptakan mukjizat.
30 Januari 2010
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2010/1/30/217202.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/2/18/114756.html