(Minghui.org) “Sebelum berlatih Falun
Gong, saya bertemperamen tinggi dan sering berargumentasi dengan
orang lain.” Kenang Wang Hui-chen. “Setelah berlatih Falun Gong,
saya memikirkan orang lain dan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar.
Sekarang saya sering memeriksa perbuatan dan pikiranku untuk
mengoreksi kekurangan saya.”
Wang Hui-chen dan putrinya menjelaskan fakta kebenaran tentang
Falun Gong kepada para turis selama musim liburan di tempat
wisata
Wang bekerja di pemerintahan
Kabupaten Taipei selama 23 tahun. Ia bertanggung jawab atas
registrasi penduduk, catatan perpindahan penduduk, perkawinan dan
lain-lain. Berurusan dengan pelanggan setiap hari, ia sibuk dengan
pekerjaannya.
Menemukan Arah Hidup Membuat Hatinya Menjadi
Tenang
Sejak masih muda, Wang menghormati para dewa dan Buddha, tetapi
juga merasa bingung: Apa tujuan menjadi manusia? Ke mana akan
pergi? Kenapa? Ia tidak punya jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
ini untuk waktu yang lama.
Wang menemukan arah hidupnya pada Mei 2003, ketika ia melihat
praktisi Falun Gong sedang berlatih di sebuah taman di Kota Taipei.
Ia mulai berlatih Falun Gong dan hatinya menjadi tenang. Semua
pertanyaannya terjawab.
Ia berkata, ”Pada hari itu, suami dan saya melihat sekumpulan orang
berlatih Falun Gong di taman. Seorang praktisi mengenalkan kami
buku Zhuan Falun. Kami sangat gembira setelah membacanya. Sulit
menggambarkan kegembiraan dan sukacita kami dengan kata-kata.”
Pasangan ini mulai berlatih Falun Gong setelah hari itu.
Perubahan Sikap Mendapatkan Pujian
Setelah berlatih Falun Gong, Wang menjadi lebih rendah hati dan
sopan dalam menangani urusan dengan pelanggan. Ia menyingkirkan
temperamen tingginya dan memikirkan orang lain. Ia selalu
menganggap dirinya sebagai seorang praktisi dan mencari ke dalam
ketika menghadapi konflik atau kesengsaraan.
Suatu hari sekitar tiga minggu sebelum Tahun Baru Imlek, seorang
wanita datang untuk membuat KTP barunya karena KTP lamanya hilang.
Menurut aturan, dokumen-dokumen lain diperlukan, termasuk SIM dan
catatan registrasi penduduk, bersama dengan foto untuk membuat KTP
baru. Tetapi, ia tidak membawa foto atau dokumen-dokumen yang
diperlukan. Wang menjelaskan aturan kepadanya, tetapi wanita itu
tidak memahami.
Wang secara aktif mencari fotonya di arsip di departemen
kependudukan dan mengatakan padanya bahwa ia dapat menggunakan foto
di arsip untuk membuat KTP baru. Wang juga memproses laporan
kehilangan KTP dan memasukkan informasi kehilangan ke situs
depdagri, guna melindungi dia dari orang yang menggunakan KTP
lamanya secara sembarangan.
Sayangnya, wanita itu salah paham dan menuduhnya tidak konsisten
serta merasa departemen ini terlalu birokratis. Wanita itu tidak
mau menerima penjelasan Wang, dan terus menuduhnya. Wang dengan
sabar menjelaskan lebih lanjut dan mencari ke dalam untuk memeriksa
apa yang membuat wanita itu tidak senang. Wang meminta maaf sembari
membungkuk ke arah wanita itu, “Saya minta maaf setulusnya padamu.
Saya harap Anda tidak merasa kesal setelah pulang. Saya berharap
Anda tetap senang bertemu denganku lain kali.”
Wang teringat, ”Sebelum berlatih Falun Gong, mustahil bagi saya
untuk membungkuk dan meminta maaf kepada pelanggan, apalagi jika
itu bukan kesalahanku. Kali ini saya dengan tulus meminta maaf dan
membungkuk kepadanya setelah memberikan pelayanan tambahan
kepadanya.”
Rekan-rekan Wang, penyelia dan sekretaris melihat situasi ini dan
setelah beberapa saat penyelia berkata, ”Hui-chen, kamu sangat
sabar berurusan dengan pelanggan sambil menjelaskan situasi. Tidak
heran kamu dapat melakukannya, karena kamu berlatih Falun
Gong.”
Chinese:
http://www.minghui.org/mh/articles/2010/2/25/218811.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/2/26/114960.html