(Minghui.org)
Melenyapkan Mentalitas Puas Diri Dan Pamer
Keterikatan pada puas diri dan pamer harus
dilenyapkan dalam kultivasi Dafa. Namun demikian, saya sebelumnya
tidak menyadari betapa seriusnya akibat dari keterikatan ini,
sampai pada dua kejadian baru-baru ini. Ini adalah saatnya untuk
menyingkirkannya.
Kejadian pertama: Pada malam Natal, 25 Desember 2009, artikel
saya untuk Konferensi Berbagi Pengalaman Melalui Internet Ke-6 bagi
Para Praktisi di China dipublikasikan, saya merasa sangat gembira.
Saya juga mulai mencetak Mingguan Minghui, ketika printer tiba-tiba
macet karena kertas tersangkut di dalamnya. Saya segera menyadari,
namun masalah sesungguhnya adalah keterikatan saya pada puas diri.
Jadi, dalam pikiran saya berkata pada mesin tersebut, “Adalah
kesalahan saya karena memiliki hati yang tidak murni, membuat medan
kita menjadi tidak bersih, menyebabkan kamu terluka, saya harus
memperbaiki diri”. Saya mengeluarkan kertas yang tersangkut, dan
me-reset mesin tersebut, dan segalanya menjadi normal kembali.
Melakukan hal-hal yang sakral, para praktisi Dafa harus mempunyai
pikiran yang murni, jika tidak, akan timbul masalah.
Kejadian kedua: Suatu hari saat meninggalkan rumah praktisi A,
untuk pergi ke rumah praktisi B, saya berkata tanpa berpikir,
“Praktisi B akan senang kalau saya mengunjunginya, karena
setiap kali mau pulang, dia selalu minta saya sering datang ke
rumahnya. Ketika tiba di rumah praktisi B, dia sedang menelepon,
jadi saya mengatakan agar tetap menelepon dan saya dapat menunggu
di ruang tamu. Sekitar 40 menit telah lewat, namun dia masih
berbicara dengan antusias – saya mulai berpikir apakah dia
melupakan saya? Memikirkan apa yang saya ucapkan di rumah praktisi
A, saya mulai memeriksa pemikiran hati kecil saya. Betapa baiknya
saya belajar Fa, dan betapa tingginya pemahaman saya? Bukankah
tingkah laku praktisi B yang tidak normal adalah untuk melenyapkan
mentalitas pamer saya? Saya berterima kasih dalam hati atas
petunjuk Guru dan bantuan rekan praktisi, yang membuat saya
mengenali konsep manusia saya dan dengan tegas
menyingkirkannya.
Guru berkata, “Mentalitas pamer ditambah dengan perasaan puas diri
paling mudah diperalat oleh keinginan iblis.” (Petunjuk Penting
untuk Gigih Maju I).
Kultivasi Pembicaraan
Oleh: praktisi Li Qing di China
Suatu hari saya merasa bahwa ada seorang
praktisi tidak mengatakan sebenarnya kepada saya. Saya ingin
mencari kesempatan untuk membicarakan hal ini dengannya. Seiring
banyaknya pemikiran mengenai hal ini, saya membuka Zhuan Falun di
mana ceramah “Mentalitas Pamer” muncul tepat di depan mata saya,
membuat saya segera mencari ke dalam. Saya terkejut menemukan bahwa
saya masih tidak melenyapkan keterikatan mentalitas pamer dan iri
hati setelah bertahun-tahun berkultivasi. Meskipum akhir-akhir ini
saya berusaha sangat keras untuk mengendalikannya, mengapa mereka
masih pada diri saya? Dan bagaimana saya bisa menyingkirkan
seluruhnya?
Melihat kembali mentalitas pamer tersebut, saya menemukan hal
tersebut muncul bilamana saya berbicara. Bilamana saya melihat
rekan praktisi melakukan sesuatu yang berbeda dari saya, saya suka
mengungkapkan pendapat pribadi, tanpa sadar berpikir bahwa cara
saya selalu lebih baik daripada mereka, tanpa disadari memamerkan
diri.
Kenyataannya, jalur setiap praktisi berbeda, bagaimana saya bisa
menghendaki orang lain sama dengan saya, sedangkan bawaan dasar,
kemampuan memahami, kondisi dan lingkungan mereka berbeda-beda.
Saat merasa tidak mendengar sesuatu yang sebenarnya, perasaan itu
datang dari karma pikiran dan konsep manusia, secara dasar bukan
dari diri yang sejati, di mana merupakan sifat baik alami. Ini
menyimpang dari Fa – rekan-rekan praktisi harus bekerja sama satu
sama lain dan seharusnya tidak ada kecurigaan diantara kita. Saya
seharusnya tidak khawatir mengenai siapa yang berbohong, dan
kecurigaan saya tidak berarti apa-apa. Bahkan jika ada masalah
dengan rekan praktisi, pasti ada alasan dibalik itu. Saya
seharusnya mempunyai pemahaman dengan cakupan yang meluas, dan
tidak mementingkan diri untuk bekerjasama lebih baik dalam satu
tubuh. Untuk saling meningkatkan Xinxing, kita harus berbagi
pengalaman kita, daripada menunjuk ataupun menekan praktisi
lain.
Mentalitas pamer adalah kondisi pikiran yang buruk. Ketika saya
menyingkirkan keterikatan ini, pikiran saya tiba-tiba menjadi lebih
jernih.
2 Februari 2010
Chinese: http://minghui.org/mh/articles/2010/2/2/217374.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/2/12/114591.html